Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut

dokumen-dokumen yang mirip
1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN

JURNAL APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

Sikat Gigi Bersama pada Anak SD

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

Keluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GIGI SUSU DAN GIGI PERMANEN D I S U S U N O L E H. Awal saputra. EVy ChRISTIANA SIBAGariang. Murti ningsih. Niwa hafrina. Yona al izz iffah talca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN PADA GIGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

BAB I PENDAHULUAN. ata terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik

Lampiran I LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD YBPK KEDIRI

KONDISI KESEHATAN DAN KEBERSIHAN MULUT PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

KARTU PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan insulin, baik total ataupun sebagian. DM menunjuk pada. kumpulan gejala yang muncul pada seseorang yang dikarenakan oleh

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa konsep diantaranya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

*coret yang tidak perlu

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem pakar yang akan di rancang merupakan Sistem pakar untuk deteksi dini

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG PENGARUH BURUK MAKANAN MANIS BAGI KESEHATAN GIGI ANAK USIA 7-12 TAHUN DI KOTA SEMARANG

Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah.

BAB 2 DATA & ANALISA Buruknya kesehatan gigi dan mulut

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Karies gigi dapat menyebabkan manusia tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak sampai tua, mulai dari yang ringan sampai parah.

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

BAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan gigi (Depkes RI, 2000). integral dari kesehatan secara keseluruhan yang memerlukan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian

SATUAN ACARA PENYULUHAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN. di R. 26s. STOKE UNIT RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perawat gigi, hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut masih di derita oleh

BAB III IDENTIFIKASI DATA

MANFAAT TEH ROSELA (Hibiscuss Sabdariffa L) DALAM PENYEMBUHAN GINGIVITIS MARGINALIS KRONIS. Saluna Deynilisa

BAB I PENDAHULUAN. Madu adalah pemanis tertua yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

BAB I PENDAHULUAN. kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

Obat Untuk Diabetes Dengan Komplikasi Neuropati Perifer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

BAB I PENDAHULUAN. (D = decayed (gigi yang karies), M = missing (gigi yang hilang), F = failed (gigi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada anak anak yang menggunakan dot, menghisap ibu jari atau yang menggunakan dot mainan, keadaan semua ini juga bisa menimbulkan angular cheilitis.

BAB II TINJAUAN TEORETIS. renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu

INTERPROFESIONAL EDUCATION DALAM PANDANGAN DOKTER GIGI. Oleh : drg Laelia Dwi Anggraini, SpKGA

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

REVIEW JURNAL DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT NAMA KELOMPOK : TOSHI. Nama Anggota :

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian klinis laboratoris dengan

Transkripsi:

Tugas 1 Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut Disusun oleh : Noval Agung Prasetyo : 1341177004163 Lidiana Syahrul : 1441177004048 Ratih Dewi Suranenggala : 1441177004054 Desi Wulandari : 1441177004122 Rivan Yulian Pratama : 1441177004243 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2017

1. Topik/tema sistem pakar yang akan dibangun Diagnosa Infeksi Gigi dan Mulut 2. Pakar dalam bidangnya Drg. Suhartono, MKM. Merupakan seorang pakar yang kita wawancarai. Beliau merupakan Dokter gigi yang pada saat ini praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang, Rumah Sakit Bayukarta dan Klinik PDGI Karawang. Kami melakukan wawancara di Klinik PDGI Karawang pada Hari Kamis Tanggal 02 Maret 2017. Berikut merupakan dokumentasinya : 3. Literatur dan sumber pengetahuan yang lain yang mendukung (*bisa diubah atau ditambahkan) : (eprintis.dinus.ac.id > jurnal_11459) SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Rama Ashari Herlambang Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

Universitas Dian Nuswantoro (Rama_ashari@yahoo.com) 4. Daftar pertanyaan untuk akuisisi pengetahuan (min.20 pertanyaan) 1. Bagaimana alur sistem yang sedang berjalan saat ini? Baik administrasi ataupun mengenai konsultasi penyakit. 2. Bagaimana Penanganan dokter ke pasien? 3. Apakah dengan perancangan suatu sistem aplikasi akan mempermudah dokter untuk menangani penyakit pasien? 4. Apa saja gejala yang dirasakan pasien jika terkena penyakit peradangan gusi? 5. Apa saja gejala dari gigi berlubang? 6. Apa saja gejala dari sariawan? 7. Apa saja gejala dari Gingivostomatitis? 8. Apa penyebab timbulnya plak pada gusi? 9. Apa saja penyebab dari timbulnya karang gigi? 10. Apakah muntah dapat merusak gigi? 11. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan gigi karena muntah? 12. Apakah tambalan perak aman untuk ibu hamil dan janinnya? 13. Mengapa bisa terjadi resesi gusi? 14. Bagaimana cara pencegahan agar tidak terjadi resesi pada gusi? 15. Apa saja penyebab terjadinya gigi berlubang? 16. Apakah gigi yang berlubang boleh dilakukan pencabutan? 17. Apa saja penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang? 18. Bagaimana cara pencegahan agar tidak terjadi gigi berlubang? 19. Apa saja penyakit yang sering dialami atau di derita oleh beberapa pasien bapak? 20. Bagaimana cara merawat gigi yang baik agar gigi kita tetap sehat?

5. Jawaban atau hasil akuisisi pengetahuan 1. Terkait sistem pelayanan kesehatan rawat jalan: a. Input : Pasien, tempat pendaftaran/registrasi, petugas administrasi. b. Proses : Poliklinik, kurir status pasien, perawat poliklinik, dokter. c. Tindakan medis : Tindakan penunjang medis (laboratorium, radiologi, apotek). d. Ouptut : Pasien sembuh / ada perbaikan status kesehatan pasien. 2. Penanganan Pasien : a. Anamnesa pasien Auto Anamnesa : Pasien bercerita sendiri/menjelaskan keluhannya tanpa ditanya oleh dokter. Allo Anamnesa : Pasien ditanya oleh dokter. b. Diagnosa pasien c. Tindakan medis 3. Tentunya sangat membantu dalam mendiagonsa penyakit yang derita pasien. 4. Gejala Peradangan Gusi : Bau Mulut Gusi bengkak merah dan berdarah Gingival berkaratin, gaung luka diantara gigi dan gusi Pembesaran Limfonodi di kepala, leher atau rahang Demam Nyeri gusi 5. Gejala Gigi Berlubang : Bau mulut

Sakit gigi Gigi sensitif Nyeri ringan sampai nyeri yang menusuk ketika makan atau minum sesuatu yang manis, panas, atau dingin. Nyeri ketika Anda menggigit. Timbul nanah sekitar gigi, terutama ketika Anda menekan pada gusi Anda. 6. Gejala Sariawan : Rasa tidak nyaman dalam mulut. Luka berwarna putih yang biasa muncul di lidah atau dinding mulut. Pendarahan ringan yang terjadi jika luka tergores. Sensasi terbakar pada lidah Bagian dalam mulut dan tenggorokan memerah dan terasa perih. Rasa sakit atau tidak nyaman saat menelan. Kulit bagian sudut mulut pecah-pecah atau kemerahan (khususnya pada pengguna gigi palsu). Muncul stomatitis atau kemerahan dan rasa nyeri pada bagian mulut yang biasanya tertempel gigi palsu. Rasa gatal dan iritasi pada daerah bibir dan mulut. 7. Gejala Gingivostomatitis : Bau mulut Demam Kehilangan selera makan Luka kecil sekitar (1-5 milimeter diameter) Gusi berwarna merah terang Banyak luka terbuka berwarna putih dan kuning 8. Penyebab timbulnya plak pada gigi :

Jarang menggosok gigi Makanan yang mengandung banyak gula dan tepung tinggi Mengkkonsumsi teh, kopi dan rokok secara berlebih dapat memicu adanya plak pada gigi. 9. Penyebab timbulnya karang gigi : Plak merupakan asal muasal terciptanya karang gigi pada mulut kita. Plak yang mulai mengeras menjadi penyebab dari munculnya karang gigi. Jarang membersihkan mulut (menyikat gigi) sesudah makan. Sisa makanan yang dicerna oleh mulut apabila tidak segera dibersihkan akan bercampur bersama kuman-kuman yang berada di mulut. Ketika kuman dan sisa makanan telah bergabung, terbentuklah plak di mulut. Menyikat gigi dengan cara yang salah juga bisa menyebabkan karang gigi. Seseorang yang rajin menyikat gigi bukan berarti bebas dari ancaman karang gigi. Jika menyikat gigi dilakukan dengan cara yang salah, sisa-sisa makanan di mulut tidak dapat bersih secara sempurna. Masih ada sedikit sisa makanan di selasela gigi akibat cara menyikat gigi tidak sempurna. Sisa makanan tersebut selanjutnya menjadi salah satu faktor penyebab karang gigi. Makanan juga bisa menjadi salah satu faktor munculnya karang gigi. Makanan dengan kandungan gula dan tepung yang tinggi akan memicu timbulnya plak lebih cepat di gigi. Selain itu, konsumsi teh, kopi, juga merokok bisa menimbulkan plak yang berujung pada karang gigi. 10. Ya, Muntah dapat merusak gigi karena gigi tergerus asam lambung (perimylolysis). Pada saat muntah, asam lambung akan keluar bersamaan dengan isi perut. Ketika asam lambung keluar dan berada di dalam mulut, maka akan merusak email gigi sehingga gigi menjadi rapuh dan gampang rusak.

11. Jangan gosok gigi setelah muntah karena email gigi menjadi rentan dan lembut serta mudah rusak oleh gosokan yang kuat, jadi berkumurlah dengan cairan kumur yang akan membantu memberi mineral kembali pada kerusakan email yang disebabkan oleh asam lambung. 12. Penambalan berbahan perak dianggap aman oleh WHO dan tidak ada penelitian ilmiah yang menunjukkan hal sebaliknya. 13. Resesi gusi merupakan kondisi menurunnya gusi ke arah akar gigi hingga mengakibatkan permukaan akar gigi menjadi terbuka atau terpapar. Peyebabnya antaralain: Cara menyikat gigi yang terlalu kasar dan keras serta bulu sikat gigi yang terlalu kasar dapat memicu gusi menurun. Peradangan akibat kurang bersih rongga mulut, penumpukan plak atau karang gigi yang mengiritasi gusi. Posisi gigi yang miring ataupun terputar memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami resesi gusi. Kebiasaan buruk suka menggesekkan atau menggertakkan gigi juga dapat menyebabkan kondisi resesi gusi. Tindikan di dalam mulut juga dapat menyebabkan resesi gusi. 14. Cara pencegahan agar tidak terjadi resesi pada gusi yaitu: Pilihlah sikat gigi yang lembut Sikatlah gigi dengan cara yang benar dan tepat, jangan terlalu keras. Bersihkan karang gigi secara rutin minimal tiap 6 bulan sekali Konsultasikan dengan dokter gigi apabila memiliki kebiasaan menggesekkan atau menggertakkan gigi. Jangan menindik bagian dalam rongga mulut.

15. Gigi berlubang disebabkan oleh : Bakteri Makanan manis Mulut kurang bersih Plak pada gigi Rokok dan alkohol 16. Saat gigi berlubang itu masih terasa nyeri, sebaiknya tidak dilakukan pencabutan karena dapat menyebabkan resiko terjadinya pendarahan, infeksi dan rasa sakit yang lebih parah. Jika gigi berlubang itu masih terasa sakit, lebih baik di obati terlebih dahulu dan selanjutnya bisa di tindak lanjuti sesuai dengan kondisi gigi berlubang. Apabila kondisi gigi berlubang memungkinkan untuk dicabut hal itu tidak menjadi masalah bagi pasien. 17. Ada beberapa cara penanganan gigi berlubang yang dapat di lakukan sesuai dengan kondisi gigi, yaitu antara lain : Penambalan pada gigi berlubang Perawatan akar dan saraf gigi Crowning Implan Pencabutan 18. Cara pencegahannya yaitu dengan cara membatasi jumlah gula yang kita konsumsi. Bila Anda memakan atau meminum sesuatu yang manis segeralah berkumur dengan air putih. Menyikat gigi lah 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. 19. Penyakit yang sering di alami oleh pasien : 1. Peradangan Gusi 2. Gigi Berlubang 3. Sariawan

4. Gingivostomatitis 20. Cara merawat gigi agar tetap sehat yaitu : Menggosok gigi 2 kali sehari, sesudah sarapan dan sebelum tidur. Sikat seluruh bagian gigi dengan cara yang benar sesuai bagian masing-masing. Ganti sikat gigi anda bila bulu sikat sudah mekar/rusak. Gunakan dental-floss (benang gigi) bila diperlukan untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak mudah dijangkau dan gunakan obat kumur untuk mengatasi bau mulut. Hindari penggunaan tusuk gigi untuk membuang sisa makanan. Sebab, bisa melukai gusi dan mengakibatkan gusi bengkak. Kurangi konsumsi makanan manis, lengket, dan asam. Segeralah berkumur sesudah makan makanan tersebut. Gula adalah penyebab utama pembusukkan gigi dan jika bergabung dengan plak, bakteri Streptococus mutans akan menghasilkan asam yang mempercepat pembentukan lubang gigi (karies). Kurangi konsumsi teh, kopi, rokok serta alkohol. Pilih permen karet bebas gula karena dapat merangsang produksi air liur (saliva) untuk mencegah masalah gigi berlubang. Merawat email gigi dengan suplemen fluoride hanya efektif hingga usia 11 tahun. Selanjutnya gunakan pasta gigi berfluorida. Karena selain dapat memperkuat, gigi akan terlihat lebih putih bersih. Membersihkan lidah dengan cara disikat perlahan setelah selesai gosok gigi dapat menjaga nafas segar lebih lama. Biasakan menggunakan kedua sisi rahang saat mengunyah sehingga tercipta beban seimbang untuk kesehatan dan kekuatan sendi rahang. Hindari kebiasaan buruk seperti mengunyah makanan keras (es batu, permen keras), menggigit pulpen, berkeletuk saat emosi atau tidur. Hal ini akan merusak struktur gigi.

Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk perawatan maksimal. Bila anda pernah mencabut gigi, tambal gigi anda atau gunakan gigi palsu untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. 6. Langkah-langkah untuk validasi pengetahuan : 1. Ketepatan (accuracy) : Sistem yang akan dibuat dapat mewakili gejala yang dirasakan oleh pasien karena pasien tersebut menjawab pertanyaan berupa apa saja yang dirasakan pasien dan selanjutnya pasien mengetahui penyakit yang diderita sesuai dengan pengetahuan yang sebelumnya telah didapatkan dari pakar. 2. Adaptabilitas : Sistem yang dibuat dapat di perbarui seperti menghapus, ubah, dan tambah isi dari tiap menu. 3. Kecakupan (adequacy) : Penyakit dan gejala yang di terapkan akan di dalam sistem ini hanya penyakit-penyakit yang sering di derita pasien dan yang sering ditangani oleh pakar. 4. Daya tarik (appeal) : Sistem dibuat agar pasien dapat mengetahui penyakit serta gejala yang di deritanya dengan cara pasien menjawab pertanyaan mengenai gejala yang di deritanya setelah itu sistem akan menarik kesimpulan mengenai penyakit yang di derita oleh pasien.