Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

dokumen-dokumen yang mirip
Mahasiswa memahami konsep tentang usaha energi, jenis energi, prinsi usaha dan energi serta daya

Membahas mengenai gerak dari suatu benda dalam ruang 3 dimensi tanpa

Uji Kompetensi Semester 1

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

MOMENTUM DAN IMPULS 1 MOMENTUM DAN IMPULS

MOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM DAN IMPULS. Pengertian Momentum dan Impuls

BAB VI Usaha dan Energi

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

Antiremed Kelas 11 FISIKA

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

SASARAN PEMBELAJARAN

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

BAB VI USAHA DAN ENERGI

GAYA DAN HUKUM NEWTON

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Soal No. 1 Bola bermassa M = 1,90 kg digantung dengan seutas tali dalam posisi diam seperti gambar dibawah.

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009 UJIAN SEMESTER GANJIL

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

FIsika USAHA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GENAP

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

FIsika KTSP & K-13 MOMENTUM DAN IMPULS. K e l a s A. MOMENTUM

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

Kumpulan soal Pilihan Ganda Fisika Created by : Krizia, Ruri, Agatha IMPULS DAN MOMENTUM

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

USAHA DAN ENERGI. Usaha Daya Energi Gaya konservatif & non Kekekalan Energi

Pilihlah jawaban yang paling benar!

SOAL DINAMIKA ROTASI

Bab XI Momentum dan Impuls

FISIKA XI SMA 3

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

GERAK HARMONIK SEDERHANA

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009

UN SMA IPA 2017 Fisika

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

BAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS

SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

USAHA, ENERGI & DAYA

FIsika DINAMIKA ROTASI

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA

6. Berapakah energi kinetik seekor nyamuk bermassa 0,75 mg yang sedang terbang dengan kelajuan 40 cm/s? Jawab:

DAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2...

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

g ) 102.( 6 10 ) 2 10

Kinematika. Gerak Lurus Beraturan. Gerak Lurus Beraturan

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO )

Transkripsi:

Dinamika Page 1/11 Gaya Termasuk Vektor DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. GAYA TERMASUK VEKTOR, penjumlahan gaya = penjumlahan vektor. Penjumlahan dua buah vektor gaya F 1 dan F 2 : F R = F 1 2 + F 2 2 + 2 F 1 F 2 cos α θ = sudut terkecil antara F 1 dan F 2 Untuk menjumlahkan beberapa vektor gaya maka gaya-gaya tersebut harus diuraikan pada sumbu koordinatnya (x,y), jadi: F R = F X 2 + F Y 2 F X = jumlah komponen gaya pada sb-x F Y = jumlah komponen gaya pada sb-y F R = resultan gaya Hukum Newton HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON I disebut juga hukum kelembaman (Inersia). Sifat lembam benda adalah sifat mempertahankan keadaannya, yaitu keadaan tetap diam atau keaduan tetap bergerak beraturan. DEFINISI HUKUM NEWTON I : Setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam jika tidak ada resultan gaya (F) yang bekerja pada benda itu, jadi:

Σ F = 0 a = 0 karena v=0 (diam), atau v= konstan (GLB) Page 2/11 HUKUM NEWTON II a = F/m Σ F = m a Σ F = jumlah gaya-gaya pada benda m = massa benda a = percepatan benda Rumus ini sangat penting karena pada hampir semna persoalan gerak {mendatar/translasi (GLBB) dan melingkar (GMB/GMBB)} yang berhubungan dengan percepatan den massa benda dapat diselesaikan dengan rumus tersebut. HUKUM NEWTON III DEFINISI HUKUM NEWTON III: Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah. Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja pada dua benda yang berlainan. F aksi = - F reaksi N dan T 1 = aksi reaksi (bekerja pada dua benda) T 2 dan W = bukan aksi reaksi (bekerja pada tiga benda) Gaya Gesek Gaya gesek adalah gaya yang bekerja pada benda dan arahnya selalu melawan arah gerak benda. Gaya gesek hanya akan bekerja pada benda jika ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut. BENDA DIAM AKAN BERGERAK MULAI BERGERAK

Page 3/11 f s = gaya gesek statis µ s = koefisien gesek statis f k = gaya gesek kinetis µ k = koefisien gesek kinetis P = Resultan gaya reaksi yang mengimbangi gaya aksi F dan W Nilai f s antara nol sampai maksimum (nilai f s = 0 jika tidak ada gaya luar F yang bekerja pada benda, dan nilai f s mencapai maksimum pada saat benda akan bergerak). f s maksimum ini tergantung pada sifat permukaan benda dan lantai yang bersinggungan serta tergantung pada gaya normal. Gaya Sentripetal F s adalah gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak melingkar dimana arah F. selalu menuju ke pusat lingkaran. F s = m a s F s = m v 2 /R = m ω 2 R a s = v 2 /R = percepatan sentripetal Reaksi dari gaya sentripetal disebut gaya sentrifugal, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan dengan arah gaya sentripetal. Usaha (Kerja) Dan Energi Jika sebuah benda menempuh jarak sejauh S akibat gaya F yang bekerja pada benda tersebut maka dikatakan gaya itu melakukan usaha, dimana arah gaya F harus sejajar dengan arah jarak tempuh S. USAHA adalah hasil kali (dot product) antara gaya den jarak yang ditempuh. W = F S = F S cos θ

θ = sudut antara F dan arah gerak Page 4/11 Satuan usaha/energi : 1 Nm = 1 Joule = 10 7 erg Dimensi usaha energi: 1W] = [El = ML2T-2 Kemampuan untuk melakukan usaha menimbulkan suatu ENERGI (TENAGA). Energi dan usaha merupakan besaran skalar. Beberapa jenis energi di antaranya adalah: 1. ENERGI KINETIK (E k ) E k trans = 1/2 m v 2 E k rot = 1/2 I ω 2 m = massa v = kecepatan I = momen inersia ω = kecepatan sudut 2. ENERGI POTENSIAL (E p ) E p = m g h h = tinggi benda terhadap tanah 3. ENERGI MEKANIK (E M ) E M = E k + E p Nilai E M selalu tetap/sama pada setiap titik di dalam lintasan suatu benda. Pemecahan soal fisika, khususnya dalam mekanika, pada umumnya didasarkan pada HUKUM KEKEKALAN ENERGI, yaitu energi selalu tetap tetapi bentuknya bisa berubah; artinya jika ada bentuk energi yang hilang harus ada energi bentuk lain yang timbul, yang besarnya sama dengan energi yang hilang tersebut. E k + E p = E M = tetap E k1 + E p1 = E k2 + E p2

PRINSIP USAHA-ENERGI Page 5/11 Jika pada peninjauan suatu soal, terjadi perubahan kecepatan akibat gaya yang bekerja pada benda sepanjang jarak yang ditempuhnya, maka prinsip usaha-energi berperan penting dalam penyelesaian soal tersebut W tot = Ek Σ F.S = E k akhir - E k awal W tot = jumlah aljabar dari usaha oleh masing-masing gaya = W 1 + W 2 + W 3 +... E k = perubahan energi kinetik = E k akhir - E k awal ENERGI POTENSIAL PEGAS (E p ) E p = 1/2 k x 2 = 1/2 F p x F p = - k x x = regangan pegas k = konstanta pegas F p = gaya pegas Tanda minus (-) menyatakan bahwa arah gaya F p berlawanan arah dengan arah regangan x. 2 buah pegas dengan konstanta K 1 dan K 2 disusun secara seri dan paralel: seri paralel 1 = 1 + 1 K tot K 1 K 2 K tot = K 1 + K 2 Note: Energi potensial tergantung tinggi benda dari permukaan bumi. Bila jarak benda jauh lebih kecil dari jari-jari bumi, maka permukaan bumi sebagai acuan pengukuran. Bila jarak benda jauh lebih besar atau sama dengan jari-jari bumi, make pusat bumi sebagai acuan. Contoh: 1. Sebuah palu bermassa 2 kg berkecepatan 20 m/det. menghantam sebuah paku, sehingga paku itu masuk sedalam 5 cm ke dalam kayu. Berapa besar gaya tahanan yang disebabkan kayu? Karena paku mengalami perubahan kecepatan gerak sampai berhenti di dalam kayu, make kita

gunakan prinsip Usaha-Energi: Page 6/11 F. S = E k akhir - E k awal F. 0.05 = 0-1/2. 2(20) 2 F = - 400 / 0.05 = -8000 N (Tanda (-) menyatakan bahwa arah gaya tahanan kayu melawan arah gerak paku ). 2. Benda 3 kg bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s pada sebuah bidang datar kasar. Gaya sebesar 20 5 N bekerja pada benda itu searah dengan geraknya dan membentuk sudut dengan bidang datar (tg α = 0.5), sehingga benda mendapat tambahan energi 150 joule selama menempuh jarak 4m. Hitunglah koefisien gesek bidang datar tersebut? Uraikan gaya yang bekerja pada benda: F x = F cos α = 20 5 = 40 N F y = F sin α = 20 5. 1 5 = 20 N Σ F y = 0 (benda tidak bergerak pada arah y) F y + N = w N = 30-20 = 10 N Gunakan prinsip Usaha-Energi Σ F x. S = E k (40 - f) 4 = 150 f = 2.5 N 3. Sebuah pegas agar bertambah panjang sebesar 0.25 m membutuhkan gaya sebesar 18 Newton. Tentukan konstanta pegas dan energi potensial pegas! Dari rumus gaya pegas kita dapat menghitung konstanta pegas: F p = - k x k = F p / x = 18/0.25 = 72 N/m

Energi potensial pegas: Page 7/11 E p = 1/2 k ( x) 2 = 1/2. 72 (0.25) 2 = 2.25 Joule Daya (Power) DAYA adalah usaha atau energi yang dilakukan per satuan waktu. P = W/t = F v (GLB) P = E k /t (GLBB) Satuan daya : 1 watt = 1 Joule/det = 10 7 erg/det Dimensi daya : [P] = MLT 2 T -3 Contoh: Seorang bermassa 60 kg menaiki tangga yang tingginya 15 m dalam waktu 2 menit. Jika g = 10 m/det 2, berapa daya yang dikeluarkan orang tersebut? P = W/t = mgh/t = 60.10.15/2.60 = 75 watt. Momentum Dan Impuls 1. MOMENTUM LINIER (p) MOMENTUM LINIER adalah massa kali kecepatan linier benda. Jadi setiap benda yang memiliki kecepatan pasti memiliki momentum. p = m v Momentum merupakan besaran vektor, dengan arah p = arah v 2. MOMENTUM ANGULER (L) MOMENTUM ANGULER adalah hasil kali (cross product) momentum linier dengan jari jari R. Jadi setiap benda yang bergerak melingkar pasti memiliki momentum anguler. L = m v R = m w R 2 L = p R Momentum anguler merupakan besaran vektor dimana arah L tegak lurus arah R sedangkan besarnya tetap. Jika pada benda bekerja gaya F tetap selama waktu t, maka IMPULS I dari gaya itu adalah:

t1 I = F dt = F (t 2 - t 1 ) Page 8/11 t2 I = Perubahan momentum Ft = m v akhir - m v awal Impuls merupakan besaran vektor. Pengertian impuls biasanya dipakai dalam peristiwa besar dimana F >> dan t <<. Jika gaya F tidak tetap (F fungsi dari waktu) maka rumus I = F. t tidak berlaku. Impuls dapat dihitung juga dengan cara menghitung luas kurva dari grafik gaya F vs waktu t. Hukum Kekekalan Momentum HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM Hukum kekekalan momentum diterapkan pada proses tumbukan semua jenis, dimana prinsip impuls mendasari proses tumbukan dua benda, yaitu I 1 = -I 2. Jika dua benda A dan B dengan massa masing-masing M A dan M B serta kecepatannya masing-masing V A dan V B saling bertumbukan, maka : M A V A + M B V B = M A V A + M B V B V A dan V B = kecepatan benda A dan B pada saat tumbukan V A dan V B = kecepatan benda A den B setelah tumbukan. Dalam penyelesaian soal, searah vektor ke kanan dianggap positif, sedangkan ke kiri dianggap negatif. Dua benda yang bertumbukan akan memenuhi tiga keadaan/sifat ditinjau dari keelastisannya, a. ELASTIS SEMPURNA : e = 1 e = (- VA' - VB')/(VA - VB) e = koefisien restitusi. Disini berlaku hukum kokokalan energi den kokekalan momentum. b. ELASTIS SEBAGIAN: 0 < e < 1 Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum. Khusus untuk benda yang jatuh ke tanah den memantul ke atas lagi maka koefisien restitusinya

adalah: Page 9/11 e = h'/h h = tinggi benda mula-mula h' = tinggi pantulan benda C. TIDAK ELASTIS: e = 0 Setelah tumbukan, benda melakukan gerak yang sama dengan satu kecepatan v', M A V A + M B V B = (M A + M B ) v' Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum Contoh: 1. Sebuah bola dengan massa 0.1 kg dijatuhkan dari ketinggian 1.8 meter dan mengenai lantai, kemudian dipantulkan kembali sampai ketinggian 1.2 meter. Jika g = 10 m/det 2. Tentukanlah: a. impuls karena beret bola ketika jatuh. b. koefisien restitusi a. Selama bola jatuh ke tanah terjadi perubahan energi potensial menjadi energi kinetik. E p = E k m g h = 1/2 mv 2 v 2 = 2 gh v = 2 g h impuls karena berat ketika jatuh: I = F. t = m. v = 0.1 2gh = 0.1 (2.10.1.8) = 0.1.6 = 0,6 N det. b. Koefisien restitusi: e = (h'/h) = (1.2/1.8) = (2/3) 2. Sebuah bola massa 0.2 kg dipukul pada waktu sedang bergerak dengan kecepatan 30 m/det. Setelah meninggalkan pemukul, bola bergerak dengan kecepatan 40 m/det berlawanan arah semula. Hitung impuls pada tumbukan tersebut! Impuls = F. t = m (v 2 - v 1 ) = 0.2 (-40-30)

= -14 N det Page 10/11 Tanda berarti negatif arah datangnya berlawanan dengan arah datangnya bola. 3. Sebuah peluru yang massanya M 1 mengenai sebuah ayunan balistik yang massanya M 2. Ternyata pusat massa ayunan naik setinggi h, sedangkan peluru tertinggal di dalam ayunan. Jika g = percepatan gravitasi, hitunglah kecepatan peluru pada saat ditembakkan! Penyelesaian soal ini kita bagi dalam dua tahap, yaitu: 1. Gerak A - B. Tumbukan peluru dengan ayunan adalah tidak elastis jadi kekekalan momentumnya: M 1 V A + M 2 V B = (M 1 + M 2 ) V M 1 V A + 0 = (M 1 + M 2 ) V V A = [(M1 + M2)/M1]. v 2. Gerak B - C. Setelah tumbukan, peluru dengan ayunan naik setinggi h, sehingga dapat diterapkan kekekalan energi: E MB = E MC E pb + E kb = E pc + E kc 0 + 1/2 (M 1 + M 2 ) v 2 = (M 1 + M 2 ) gh + 0 Jadi kecepatan peluru: V A = [(M 1 + M 2 )/M1]. (2 gh) d. ELASTISITAS KHUSUS DALAM ZAT PADAT Zat adalah suatu materi yang sifat-sifatnya sama di seluruh bagian, dengan kata lain, massa terdistribusi secara merata. Jika suatu bahan (materi) berupa zat padat mendapat beban luar, seperti tarikan, lenturan, puntiran, tekanan, maka bahan tersebut akan mengalami perubahan bentuk tergantung pada jenis bahan dan besarnya pembebanan. Benda yang mampu kembali ke bentuk semula, setelah diberikan pembebanan disebut benda bersifat elastis. Suatu benda mempunyai batas elastis. Bila batas elastis ini dilampaui maka benda akan mengalami perubahan bentuk tetap, disebut juga benda bersifat plastis. Hukum Hooke σ = E e E = F/A : L/L = F L/A L

σ = tegangan = beban persatuan luas = F/A Page 11/11 e = regangan = pertambahan panjang/panjang mula-mula = L/L E = modulus elastisitas = modulus Young L = panjang mula-mula c = konstanta gaya L = pertambahan panjang Contoh: 1. Sebuah kawat baja (E = 2 x 10 11 N/m 2 ). Panjang 125 cm dan diameternya 0.5 cm mengalami gaya tarik 1 N.Tentukan: a. tegangan. b. regangan. c. pertambahan panjang kawat. a. Tegangan = F/A ; F = 1 N. A = π r 2 = 3.14 (1/4. 10-2 ) 2 A = 1/(3.14. 1/16. 10-4 ) = 16. 10-4 /3.14 = 5.09. 10 4 N/M 2 b. Regangan = e = L/L = (F/A)/E = 5.09. 10 4 /2.10 11 = 2.55.10-7 c. Pertambahan panjang kawat: L = e. L = 2.55. 10-7. 125 = 3.2. 10-5 cm