BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS TERMINAL BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA DENGAN VARIASI SISTEM PEMROSESAN

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDAR UDARA JUANDA. Karina Shaska Dosen Pembimbing : Ir. Hera Widiyastuti, MT

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN. urutan ke-12 di dunia pada tahun 2014 menurut Airport Council International

BAB I PENDAHULUAN. Hairul Azhar, 2014 kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddintanjungpandan

BAB III METODOLOGI. Sumber: UPT Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin, 2014

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut.

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Adisutjipto telah mencapai 5,8 juta penumpang atau lima kali lipat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern seperti sekarang, teknologi dan ilmu

Terminal penumpang bandar udara

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

PENGEMBANGAN TERMINAL 3 SOEKARNO-HATTA INTERNATIONAL AIRPORT (SHIA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Kapasitas Terminal Penumpang Di Bandar Udara SMB II Palembang

standar Peraturan Direktur Jenderal EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDAR UDARA JUANDA

Dosen Konsultasi : Ir. Hera Widiastuti, MT. Ayu Aprilischa ( )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-1

DAFTAR PUSTAKA. Julius, Panero, dan Martin, Zelnik, Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, 2003.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang ada yaitu pada tahun 2028 perkiraan jumlah penumpang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir PENGEMBANGAN TERMINAL 3 SOEKARNO-HATTA INTERNATIONAL AIRPORT ( SHIA ) BAB I: PENDAHULUAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI WAKTU PELAYANAN PENUMPANG DARI ARMADA PENERBANGAN PADA TERMINAL DOMESTIK BANDAR UDARA JUANDA SURABAYA

Perancangan Ulang Interior Terminal Keberangkatan Bandar Udara Syamsudin Noor

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PARKING STAND DI TERMINAL 2F BANDARA SOEKARNO-HATTA TAHUN 2015

Tika Furri N.A.S 1) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA PELAYANAN PENUMPANG DI FASILITAS CHECK IN COUNTER TERMINAL DOMESTIK BANDAR UDARA JUANDA SURABAYA.

EVALUASI TERMINAL KEBERANGKATAN DOMESTIK BANDAR UDARA INTERNASIONAL HANG NADIM BATAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

cxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

EVALUASI PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Landasan Teori. Service Excellent

TERMINAL BARU BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

Septiyani Putri Astutik 1) STTKD Yogyakarta. Abstrak

Gambar 4.15 Layar Preview

ANALISIS KINERJA GATE PADA TERMINAL KEBERANGKATAN DOMESTIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN

BAB I PENDAHULUAN. disatukan oleh wilayah perairan dan udara dengan batas-batas, hak-hak, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA KAPASITAS APRON DAN OPTIMALISASI PARKING STAND DI TERMINAL KARGO BANDAR UDARA SOEKARNO - HATTA

TESIS ANALISIS TEKNIS PELAYANAN FASILITAS SISI DARAT BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI KAPASITAS APRON TERMINAL 2 BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA AKIBAT PERPINDAHAN PESAWAT INTERNASIONAL

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

Tingkat Pelayanan Check-In Counter Lion Air Di Bandara Internasional Husein Sastranegara Kota Bandung Menggunakan Metode Antrian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas terbaik dari beberapa alternatif yang ada (Yang et al., 2009 dikutip dari Al-

EVALUASI PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Dengan Hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,

PELAYANAN DAN PENANGANAN PENUMPANG KHUSUS DI RUANG TUNGGU (BOARDING GATE) PT. GAPURA ANGKASA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA CENGKARENG

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH I DITJEN PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RAKOR FASILITASI (FAL) UDARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan, Pasal 1 Ayat. sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA

DESAIN KEBERANGKATAN AREAL CURBSIDE PADA BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR TERMINAL KHUSUS GARUDA INDONESIA AIRLINES JAKARTA INTERNATIONAL SOEKARNO-HATTA

ANALISA ANTRIAN DI TERMINAL KEBERANGKATAN BANDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN. Muhammad Arsyad, Yaula Stellamaris. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara atau bandara yang juga populer disebut dengan istilah airport

Evaluasi dan Proyeksi Kebutuhan Terminal Building Bandar Udara (Studi Kasus Minangkabau International Airport)

Evaluasi Desain Terminal Penumpang Bandara New Yogyakarta International Airport

[[PERANCANGAN INTERIOR BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI MAJALENGKA]] BAB I PENDAHULUAN

JURNAL ILMIAH. TANGGUNG GUGAT MASKAPAI PENERBANGAN TERHADAP BAGASI TERCATAT PADA PENGANGKUTAN UDARA DOMESTIK (Studi di Bandara Internasional Lombok)

PENANGANAN PENUMPANG WCHR (WHEEL CHAIR) DI PT. GAPURA ANGKASA BANDARA SOEKARNO-HATTA CENGKARENG JAKARTA. Vidyana Mandrawaty STTKD Yogyakarta

PROYEKSI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TERMINAL BUILDING BANDAR UDARA (STUDI KASUS: BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU)

Evaluasi Kinerja Stasiun Pasar Turi Surabaya

PERENCANAAN PERLUASAN RUANG TUNGGU TERMINAL DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan runway baru yang lokasinya paralel runway eksisting

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI.. viii DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.

ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA NGURAH RAI BALI

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa perhitungan dan evaluasi pada Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan beberapa hal berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi check in counter, ruang tunggu keberangkatan dan baggage claim area sesuai dengan SNI 03-7046-2004, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Hasil perhitungan dengan menggunakan jumlah penumpang pada jam sibuk di dapat jumlah check in counter dengan pelayanan waktu minimum adalah 34 unit dan jumlah check in counter dengan pelayanan waktu maksimum adalah 61 unit. Kebutuhan luas check in area dengan pergerakan penumpang pada jam sibuk didapatkan 591.25 m 2. b. Berdasarkan jumlah penumpang maksimum pada jam sibuk, dihitung luas standar ruang tunggu keberangkatan. Dari hasil perhitungan didapatkan luas standar ruang tunggu keberangkatan yaitu : A1 = 300.13 m 2., A2 = 487.23 m 2., A3 = 351.71 m 2., A4 = 524.65 m 2., A5 = 556.6 m 2., A6 = 327.51 m 2., A7 = 643.72 m 2.. c. Berdasarkan jumlah pergerakan kedatangan penumpang pada jam sibuk, didapatkan hasil perhitungan baggage claim devices minimum yang harus disediakan adalah 7 buah dengan luas baggage claim area 2046.33 m 2. 2. Berdasarkan hasil survey lapangan kondisi saat ini didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Hasil analisa dan evaluasi menunjukkan bahwa jumlah check in counter yang ada saat ini belum sesuai dengan jumlah check in counter minimum yang dihitung berdasarkan peraturan dan waktu pelayanan yang ada saat 139

140 ini. check in counter eksisting yang ada sebanyak 25 unit sedangkan jumlah check in counter minimum yang harus disediakan adalah 34 unit. Hasil perhitungan luas check in area berdasarkan jumlah penumpang yang berangkat pada jam sibuk didapatkan 591.25 m 2 sedangkan luas check in area kondisi saat ini adalah 1312.25 m 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa luas check in area yang ada saat ini masih memenuhi persyaratan yang ada. b. Berdasarkan hasil perhitungan luas standar ruang tunggu keberangkatan didapatkan perbandingan luas ruang tunggu keberangkatan yang ada saat ini dengan luas ruang tunggu keberangkatan standar yang dihitung berdasarkan SNI-03-7046-2004, perbandingan luas ruang tungggu keberangkatan dapat dilihat pada Tabel 6.1 Tabel 6.1. Luas Standar Ruang Tunggu Keberangkatan pada Terminal Penumpang 1A Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta Ruang Tunggu Keberangkatan Luas Luas Standar berdasarkan SNI 03-7046-2004 Keterangan A1 605.770 601.773 Memenuhi A2 717.490 622.747 Memenuhi A3 781.115 338.800 Memenuhi A4 877.520 563.053 Memenuhi A5 781.115 616.293 Memenuhi A6 717.490 327.510 Memenuhi A7 605.770 682.440 c. baggage claim devices yang ada saat ini adalah 5 unit sedangkan jumlah baggage claim devices minimum berdasarkan SNI 03-7046-2004 adalah 7 unit. Hasil

141 tersebut menunjukkan bahwa baggage claim devices yang ada masih kurang dan tidak sesuai dengan baggage claim devices minimum yang dihitung berdasarkan SNI 03-7046-2004. Luas baggage claim area saat ini adalah 2205 m 2 sedangkan luas baggage claim area standar yang dihitung berdasarkan SNI 03-7046-2004 di dapat 2046.33 m 2. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa luas baggage claim area saat ini masih memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI 03-7046-2004. 3. Berdasarkan jumlah kedatangan penumpang pada masing masing ruang tunggu keberangkatan di dapat level of service dari masing masing ruang tunggu keberangkatan. Level of service dari masing masing ruang tunggu keberangkatan dapat dilihat pada Tabel 6.2. Ruang Tunggu Tabel 6.2. Level Of Service Ruang Tunggu Keberangkatan pada Terminal Penumpang 1A Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta Kapasitas Total (orang) Penumpang pada Jam Sibuk Penumpang Berdiri Dimensi berdiri per penumpang Level Of Service % Penum pang Duduk A1 410 373 133 2 m 2 A 64.34 A2 497 386 101 2 m 2 A 73.83 A3 546 210-2 m 2 A 100 A4 617 349 7 2 m 2 A 97.99 A5 546 382 73 2 m 2 A 80.89 A6 497 203-2 m 2 A 100 A7 410 423 183 1.86 m 2 A 56.74 4. Hasil forecasting/peramalan pertumbuhan penumpang didapat jumlah penumpang yang akan menggunakan terminal 1A Bandar Udara Soekarno Hatta pada tahun 2016 adalah

142 21,503,850 penumpang per tahun dengan jumlah penumpang pada jam sibuk adalah 6452 penumpang. 5. Berdasarkan hasil peramalan pertumbuhan penumpang dievaluasi check in counter, ruang tunggu keberangkatan dan baggage claim area yang dibutuhkan pada tahun 2016 mendatang. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Hasil perhitungan dengan menggunakan jumlah penumpang pada jam sibuk di tahun 2016 di dapat jumlah check in counter dengan pelayanan waktu minimum adalah 50 unit dan jumlah check in counter dengan pelayanan waktu maksimum adalah 66 unit. Hasil analisa dan evaluasi menunjukkan bahwa jumlah check in counter yang ada saat ini belum sesuai dengan jumlah check in counter minimum yang harus di sediakan pada tahun 2016 mendatang. check in counter eksisting yang ada sebanyak 25 unit tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI 03-7046-2004 pada tahun 2016 mendatang. b. Hasil perhitungan luas check in area berdasarkan jumlah penumpang yang berangkat pada jam sibuk di tahun 2016 didapatkan 887.15 m 2 sedangkan luas check in area kondisi saat ini adalah 1312.25 m 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa luas check in area yang ada saat ini masih memenuhi persyaratan yang ada untuk melayani penumpang pada tahun 2016 mendatang. c. Dilihat dari jumlah kedatangan penumpang pada masing masing ruang tunggu keberangkatan di tahun 2016 mendatang didapat level of service dari masing masing ruang tunggu keberangkatan. Level of service dari masing masing ruang tunggu keberangkatan dapat dilihat pada Tabel 6.3.

143 Ruang Tunggu Tabel 6.3. Level Of Service Ruang Tunggu Keberangkatan pada Terminal Penumpang 1A Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pada Tahun 2016. Kapasitas Total (orang) Penumpang pada Jam Sibuk Penumpang Berdiri Dimensi berdiri per penumpang Level Of Service % Penum pang Duduk A1 410 461 221 1.541 m 2 C 52.06 A2 497 461 176 2 m 2 A 61.82 A3 546 461 152 2 m 2 A 67.03 A4 617 461 119 2 m 2 A 82.21 A5 546 461 152 2 m 2 A 67.03 A6 497 461 176 2 m 2 A 61.82 A7 410 461 51 1.541 m 2 C 52.06 d. Berdasarkan jumlah penumpang maksimum pada jam sibuk di tahun 2016 mendatang, dihitung luas standar ruang tunggu keberangkatan. Luas standar ruang tunggu keberangkatan pada tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Luas Standar Ruang Tunggu Keberangkatan pada Terminal Penumpang 1A Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pada Tahun 2016 Ruang Tunggu Keberangkatan Luas Luas Standar berdasarkan SNI 03-7046-2004 A1 605.770 743.75 A2 717.490 743.75 Keterangan A3 781.115 743.75 Memenuhi A4 877.520 743.75 Memenuhi

144 Tabel 6.4. Luas Standar Ruang Tunggu Keberangkatan pada Terminal Penumpang 1A Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pada Tahun 2016 (lanjutan) Ruang Tunggu Keberangkatan Luas Luas Standar berdasarkan SNI 03-7046-2004 Keterangan A5 781.115 743.75 Memenuhi A6 717.490 743.75 A7 605.770 743.75 e. baggage claim devices yang ada saat ini adalah 5 unit sedangkan jumlah baggage claim devices minimum berdasarkan SNI 03-7046-2004 pada tahun 2016 adalah 11 unit. Hasil tersebut menunjukkan bahwa baggage claim devices yang ada masih kurang dan tidak sesuai dengan baggage claim devices minimum yang dihitung berdasarkan SNI 03-7046-2004 untuk melayani penumpang pada tahun 2016 mendatang. f. Luas baggage claim area saat ini adalah 2205 m 2 sedangkan luas baggage claim area standar yang dihitung berdasarkan SNI 03-7046-2004 pada tahun 2016 didapat 3193.74 m 2. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa luas baggage claim area saat ini sudah tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI 03-7046-2004 untuk melayani penumpang di tahun 2016 mendatang. 6.2 SARAN Setelah melakukan analisa dan evaluasi kinerja terminal penumpang 1A Bandar Udara Soekarno Hatta, didapatkan beberapa saran yang dapat meningkatkan pelayanan pada terminal ini. Beberapa saran tersebut antara lain : 1. Pihak maskapai Lion Air dapat menggunakan alat check in otomatis untuk mengurangi antrian pada check in counter

145 yang ada saat ini. Alat check in tersebut ditempatkan di beberapa tempat yang cukup luas di daerah check in area. 2. Pihak maskapai dapat memberikan sosialisasi pada penumpang yang tidak membawa bagasi untuk dapat menggunakan fasilitas online check in. Fasilitas ini memungkinkan penumpang dapat langsung mendapatkan boarding pass sehingga ketika masuk ke terminal penumpang dapat langsung membayar airport tax tanpa perlu mengantri di check in counter. 3. Maskapai penerbangan dapat membedakan counter check in untuk penumpang yang membawa bagasi dan penumpang yang tidak membawa bagasi untuk mempercepat antrian pada check in counter. 4. Fungsi ruang tunggu keberangkatan sudah baik namun dapat lebih mengoptimalisasi kinerjanya dengan mengatur dan menambah tempat duduk yang ada saat ini. 5. Pihak pengelola bandara sebaiknya menambah tempat duduk di daerah penghubung ruang tunggu keberangkatan agar terminal 1A dapat melayani penumpang dengan baik pada jam sibuk. 6. Pihak pengelola bandara sebaiknya menambah jumlah baggage claim devices sehingga dapat melayani penumpang dengan baik sampai 5 tahun mendatang. 7. Perluasan baggage claim area perlu dilakukan agar dapat menampung baggage claim devices yang akan ditambah jumlah unitnya. 8. Segera dilakukannya pembangunan dan perluasan Terminal Penumpang 1A Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta sehingga kapasitas Terminal Penumpang 1A Bandar udara ini akan menjadi lebih besar untuk melayani penumpang yang semakin bertambah setiap tahunnya. 9. Pemerintah dapat mempercepat rencana pembangunan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta II di daerah lain untuk membagi penerbangan yang sangat padat di Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta saat ini. Pembangunan

146 Bandar udara di daerah lain sebaiknya memiliki penerbangan domestic dan internasional sama halnya seperti Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta saat ini.