ANALISIS BANJIR ACEH SELATAN DAN SIMEULUE TANGGAL 8 JUNI 2015 Oleh Theresia Grefyolin Simbolon, A.Md Stasiun Klimatologi Indrapuri Aceh 1. PENDAHULUAN Diguyur Hujan Lebat, Kota Bahagia Dikepung Banjir SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Hujan lebat yang mengguyur sebagian kawasan di Kabupaten Aceh Selatan, Minggu (7/6/2015) malam telah berdampak pada aliran sungai Bakongan dan mengundang banjir di Kecamatan Kota Bahagia. "Hingga pukul 10.09 WIB banjir dengan ketinggian bervariasi masih menggenangi Kecamatan Kota Bahagia. Bahkan ketinggian air di badan jalan menuju ibukota kecamatan mencapai 70 Cm," kata tokoh Pemuda Muda Kota Bahagia, Izmar kepada Serambinews.com, Senin (8/6/2015). Adapun desa di Kota Bahagia yang tergenang banjir, yakni Gampong Drien, Ujong Padang, Buket Gadeng, Rambong, Betong, Ujong Geunong Cut dan Sineubok Keuranji. "Ketinggian air bervariasi, ada desa yang tergenang sampai 1 meter," ungkapnya. Laporan yang sama juga disampaikan Keuchik Ujong Gunong Cut, Abdul Rahman. Menurutnya, banjir luapan tersebut sudah menjadi langganan di Kecamatan Kota Bahagia. Karenanya dia meminta Pemkab Aceh Selatan untuk segera melakukan langkah penanganan dengan cara melakukan normalisasi di aliran Krueng Bakongan. "Solusinya dengan normalisasi dan pelurusan kembali aliran sungai Bakongan," pungkasnya. Hingga berita ini diturunkan pukul 10.50 WIB banjir masing menggenangi beberapa gampong di kecamatan tersebut, jika hujan kembali berlanjut dipastikan banjir akan terus bertahan.(*) Hujan Dua Jam, Tujuh Desa Kebanjiran SINABANG - Hujan deras yang melanda wilayah Kepulauan Simeulue, pada Minggu (7/6) dini hari, menyebabkan tujuh desa di kabupaten itu dilanda banjir. Beruntung, musibah ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun kerugian material ditaksir miliaran rupiah. Jumlah warga yang terdampak banjir sekitar 2.500 jiwa di tujuh desa, kata Kepala Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Simeulue, Ikhsan Mikaris, usai mengikuti rapat bersama Muspida terkait penanganan pascabanjir di Simeulue, kemarin. Pantauan Serambi hingga sore kemarin, ketinggian air yang sempat mencapai dua meter di sejumlah desa, kini mulai surut. Warga mulai membersihkan kembali rumahnya. Beberapa kaum ibu pun terlihat menjemur peralatan rumah tangga yang masih bisa digunakan. Wilayah terparah yakni di sepanjang jalan di Desa Abail, Kecamatan Teupah Tengah. Tersumbatnya drainase di sepanjang jalan itu, membuat air meluap ke permukiman penduduk. Namun, sore kemarin air sudah surut dan jalan itu sudah bisa dilalui kendaraan. Hasil rapat BPBD Simeulue dengan sejumlah instansi terkait, menyepakati dilakukannya operasi pembersihan kawasan penduduk, serta pembersihan drainase yang tidak tersumbat. 1
Pembersihan kawasan permukiman ini akan melibatkan masyarakat. Kami pun akan mengerahkan alat berat membantu masyarakat membersihkan kawasannya, ujar Kepala BPBD Simeulue, Ikhsan Makaris. Sementara, bantuan masa panik yang disalurkan berupa nasi bungkus untuk korban banjir yang rumahnya belum bisa digunakan untuk menyiapkan kebutuhan rumah tangga.(sm) Lokasi terjadinya banjir di Aceh Selatan Lokasi terjadinya banjir di Teupah Tengah kabupaten Simeulue Gambaran Umum Kondisi Rupa Bumi Di Sekitar Lokasi Kejadian Banjir di daerah Tapaktuan dan Teupah Tengah 2
2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer Berdasarkan gambar satelit cuaca pada tanggal 6 Juni 2015 hingga 7 Juni 2015 yang diambil mulai jam 01.00 sampai 12.00 UTC (08.00-07.00 WIB) memperlihatkan awan-awan konvektif (awan hujan) di sekitaran wilayah Aceh Selatan dan Simeulue, Awan-awan hujan di wilayah tersebut pada umumnya memiliki sebaran merata utamanya pada malam hingga dini hari. Awan-awan tersebut terlihat dari gradasi warna yang memperlihatkan pertumbuhan awan Cumulunimbus. Gambar 1. Gambar citra Awan dari Satelit Cuaca Tanggal 6 Juni 2015 Sumber : bmkg.go.id 3
B. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Nilai anomaly OLR di sekitar wilayah Aceh, Perairan Aceh 20 s.d 30 W/m2. Nilai positif ini menunjukkan kurangnya tutupan awan di wilayah Aceh umumnya awal hingga pertengahan bulan Juni 2015 lebih kecil dari pada rata-rata klimatologisnya. Gambar 2. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 1-5 Juni 2015 C. Suhu Muka Laut (SST) Nilai anomaly suhu muka laut pada awal hingga pertengahan bulan Juni 2015 di sekitar wilayah Aceh dan perairan samudera Hindia bernilai +0.4 0 C. Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar wilayah Aceh terutamanya wilayah Pantai Barat. Gambar 3. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 1-5 Juni 2015 4
D. Tekanan Udara Permukaan (MSLP/Mean Sea Level Pressure) Nilai anomali Tekanan Udara Permukaan di sekitar wilayah Aceh dan Samudera Hindia umumnya bernilai -0.5 sampai -0.2, yang menunjukkan kondisi tekanan dalam keadaan lebih rendah dibandingkan nilai klimatologisnya dan tidak berpeluang terbentuknya awan di sekitar wilayah Aceh dilihat dari analisis MSLP Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan 1-5 Juni 2015 E. Komponen Angin Zonal (Timur-Barat) Nilai anomali komponen Angin Zonal di sekitar wilayah Aceh bernilai -4 s.d -7. Kondisi ini menunjukkan Komponen angin lebih banyak didominasi dari arah timuran dibanding klimatologisnya. Gambar 5. Anomali Komponen Angin Zonal tanggal 1-5 Juni 2015 5
F. Komponen Angin Meridional (Utara-selatan) Nilai anomali komponen Angin Meridional Lapisan 850 mb di sekitar wilayah Aceh bernilai -2 s.d 0 (nol), yang menunjukkan kondisi angin meridional didominasi dari arah Selatan dibanding klimatologisnya. Gambar 6. Anomali Komponen Angin Meridional tanggal 1-5 Juni 2015 G. Data Curah Hujan Berdasarkan pengukuran curah hujan (diukur dalam mm) menggunakan penakar hujan obs di sebagian Pos provinsi Aceh yaitu Aceh Selatan dan Semeulue berupa pos hujan kerjasama dapat terlihat dalam Tabel 1, sebagai berikut : Pos Hujan Kabupaten Apr-15 6 7 8 Bakongan Timur Aceh Selatan - 24 100 Kluet Utara Aceh Selatan - 10 105 Pasie Raya Aceh Selatan - 12 90 Tapaktuan Aceh Selatan - 23.4 61.5 Bandara Lasikin Simeulue 15.5 78.5 0 Teupah Barat Simeulue 3 20 5 6
Sumber : Koordinator Pos Hujan Stasiun Klimatologi Indrapuri. No. Pos Pengamat Kabupaten Jumlah CH Mei Das III 2015 (mm) Jumlah Curah Hujan tanggal 6 8 Juni 2015 (mm) 1. Bakongan Timur Aceh Selatan 233 124 2. Kluet Utara Aceh Selatan 157 115 3. Pasie Raya Aceh Selatan 224 102 4. Tapaktuan Aceh Selatan 243.2 84.9 5. Bandara Lasikin Simeulue 80 94 6. Teupah Barat Simeulue 90 28 Berdasarkan data distribusi curah hujan 6 8 Juni 2015, dapat dilihat pada umumnya wilayah Bakongan Timur, Kluet Utara, Pasie Raya Tapaktuan, dan Bandara Lasikin didominasi oleh kondisi hujan sedang hingga lebat (50-100 mm/hari), di beberapa wilayah tercatat di Kec. Bakongan Timur sebesar 124 mm, Kluet Utara sebesar 115 mm, Pasie Raya sebesar 102 mm, Tapaktuan sebesar 84.9 mm, Bandara Lasikin sebesar 94 mm dan dan kondisi hujan ringan (0 20mm/hari) pada kec.teupah Barat sebesar 28 mm. 7
3. KESIMPULAN DAN PENUTUP Berdasarkan pantauan citra satelit MTSAT dan dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada saat kejadian banjir di Tapaktuan kabupaten Simelue dan Teupah Tengah kabupaten Aceh Selatan menunjukkan adanya awan cumulonimbus di wilayah sesaat menjelang kejadian banjir dan longsor. Nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan tutupan awan di wilayah Aceh lebih tipis dari keadaan rata-ratanya, sementara nilai Suhu Muka Laut (SST) memperlihatkan wilayah perairan Aceh lebih hangat dari keadaan rata-ratanya sehingga suplai uap air sebagai bahan terbentuknya awan konvektif lebih banyak. Banjir yang terjadi akibat adanya peningkatan hujan yang terjadi pada tanggal 7 Juni 2015 dini hari. Berdasarkan letak geografis wilayah yang terjadi banjir berada di daerah sungai dimana ada penyumbatan drainase sehingga air meluap. Demikian laporan analisis kejadian banjir di wilayah Aceh Selatan dan Simeulue. Analisis ini dibuat berdasarkan data citra satelit, data model cuaca, dan data curah hujan pada saat dan menjelang terjadinya banjir. 8