BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Pasar Rumput Lokasi tapak : Jl. Raya Sultan Agung No.4 Kel. Pasar Manggis Kec.Setiabudi Jakarta Selatan Luas tapak : ± 3,1 Ha,terkena rencana jalan DTR Pemda DKI Jakarta, jadi ± 2,1 Ha 1 Sasaran Proyek : Masyarakat menengah, pedagang kecil dan eceran Pemilik dan pengelola : PD. Pasar Jaya Peruntukan : Karya Perkantoran dan Perdagangan KDB/KLB/lantai maks. : 60% /2,4 /4 lantai II.2. Definisi Proyek 2 II.2.1. Pengertian Pasar Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya milik Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Jaya. II.2.2. Fungsi Pasar Keberadaan pasar mempunyai fungsi yang sangat penting. Bagi konsumen, adanya pasar akan mempermudah memperoleh barang dan jasa kebutuhan seharihari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi. Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi. 1 Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta 2009. 27 April 2012 2 Perda DKI Jakarta No.3 Tahun 2009 5
II.3. Klasifikasi Pasar 3 II.3.1. Berdasarkan Lingkup Pelayanannya Berdasarkan lingkup pelayanannya, pasar dibedakan menjadi tiga, yaitu: a. Lingkungan ; ruang lingkup pelayanannya meliputi satu lingkungan pemukiman di sekitar pasar tersebut dan jenis barang yang diperdagangkan terutama kebutuhan sehari-hari, melanyani 300-30.000 penduduk untuk kebutuhan sehari-hari. b. Wilayah ; ruang lingkup pelayanannya meliputi beberapa lingkungan pemukiman di sekitar pasar tersebut dan barang yang diperdagangkan lebih lengkap dari pada pasar lingkungan, melanyani jangkuan 30.000 200.000 penduduk. c. Kota ; pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi wilayah kota dan barang yang diperjualbelikan lengkap, melnyani jangkauan sekitar 200.000 1.000.000 penduduk. Dilengkapi dengan fasilitas seperti toko,bank dll. II.3.2. Berdasarkan Transaksi Berdasarkan cara transaksinya pasar dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Pasar Tradisional adalah pasar yang dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjualbelikan adalah barang-barang kebutuhan pokok. Ciri-ciri Pasar Tradisional : Bangunan temporer, semi permanen atau permanen. Kebersihan tidak terjaga dengan baik. Fasilitas parkir tidak memadai. Terjadi tawar menawar antara penjual dan pembeli. Penataan barang dagangan seadanya. b. Pasar Modern adalah pasar yang penjual dan pembelinya tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Ciri-ciri Pasar Modern : 3 Perda DKI Jakarta No.3 Tahun 2009 6
Bangunan permanen umumnya dilengkapi dengan fasilitas memadai. Kebersihan dan kenyaman konsumen lebih diutamakan. Barang dapat dipilih sendiri oleh konsumen. Interaksi antara penjual dan pembeli terbatas. II.3.3. Berdasarkan Jenis Barang Dagangan Berdasarkan jenis barang dagangannya, pasar dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Pasar Homogen yaitu pasar yang menjual hanya satu jenis barang dagangan saja, seperti pasar buah dan pasar ikan. b. Pasar Heterogen yaitu pasar yang menjual lebih dari satu jenis barang dagangan, seperti hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari. II.3.4. Berdasarkan Jenis Pedagang Berdasarkan jenis pedagangnya, pasar dibedakan menjadi tiga, yaitu: a. Pedagang Kios/ Grosir ; perorangan atau badan usaha yang kegiatan pokoknya melakukan penjualan barang-barang dalam partai (jumlah) besar kepada pedagang eceran. b. Pedagang Eceran ; suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Pedagang eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai ke konsumen. Pedagang eceran sangat penting artinya bagi produsen karena melalui pengecer produsen memperoleh informasi berharga tentang barangnya. c. Pedagang Kaki lima ; perorangan atau pedagang yang di dalam kegiatan usahanya melakukan penjualan barang-barang tertentu yang tidak memiliki tempat dan bangunan sendiri yang umumnya memakai tempat-tempat/ fasilitas untuk kepentingan umum serta tempat lain yang bukan miliknya. II.3.5. Berdasarkan Waktu Kegiatan Berdasarkan waktu kegiatan, pasar dibedakan menjadi tiga, yaitu: a. Pasar Siang: pasar yang kegiatannya antara pukul 05.00 s.d. 18.00 WIB b. Pasar Malam: pasar yang kegiatannya antara pukul 18.00 s.d. 05.00 WIB. c. Pasar Siang-Malam: pasar yang kegiatannya sepanjang hari / 24 jam. 7
II.4. Standar Ketentuan Pasar II.4.1. Standar Perencanaan Pasar Berdasarkan Perda DKI Jakarta No.2 Tahun 2010, standar perencanaan pasar terbagi menjadi : 1. Kios : Berukuran 2 x 2.25 m / 3 x 3m /3 x 4m / 3x 6m. Kios paling luar menghadap ke luar sehingga fungsi etalase menjadi maksimal. 2. Toko : Berukuran 2 x 3m / 3 x 3m. 3. Los : Berukuran 6 x 20m / 40 x 60m 4. Koridor : Koridor utama dengan lebar ideal 2-3 m sedangkan koridor penghubung antar kios lebar minimalnya adalah 180 cm. 5. Jalan : Lebar jalan minimal 5 m. 6. TPS : Tidak di jalan utama agar pasar tidak terlihat kumuh. Untuk kegiatan mini swalayan/ toko/ waralaba yang diselenggarakan oleh satu badan usaha yang mempunyai kegiatan usaha dibeberapa lokasi dan mempunyai luasan secara kumulatif lebih besar dari 500 m2 wajib menyediakan tempat usaha bagi usaha kecil dan atau usaha informal/ pedagang kakil-5 sebesar 20% dari jumlah luas efektif bangunannya dan tidak dapat diganti dalam bentuk lain. Dari uraian mengenai pasar di atas, Pasar Rumput yang akan direncanakan adalah pasar tradisional dengan pengelolaan yang modern ruang lingkupnya wilayah Kec. Setia Budi dan sekitarnya, jenis dagangan heterogen yang terdiri dari kios, eceran dan PKL (pedagang kaki-5) dengan jam operasional siangmalam. II.5. Studi Banding 4 II.5.1. Hypermart Puri Indah, Jakarta Terletaknya di Jalan Puri Permai dengan lahan seluas ± 3,5 Ha. Jenisnya tergolong pasar modern yang mengedepankan kebersihan dan kenyamanan. Pemilik PT. Matahari Putra Prima Tbk. Berdasarkan survei di lapangan didapat jumlah los kering 300 unit, los basah 80 unit, kios 10 buah, konter 10 buah. Untuk ukuran koridor utama kios 4 m, lorong los 1,8 m, loading dock 48m²/2 unit, area parkir 200 unit, jarak TPS dari bangunan 3 m tertutup. 4 Studi lapangan 8
PASAR RUMPUT Los Kering a Los basah Service,Pengelola,Loading,TPS Kios Koridor Utama Parkir Mobil Parkir Motor Tanggapan : b c d + Pasar bersih + Sirkulasi sesuai dengan besaran studi gerak dan nyaman. + Loading dock cukup baik b karena lokasi tidak mengganggu jalan utama dalam pasar. + RTH dijadikan parkir motor. - Dimensi Koridir utama tidak sesuai dengan standar PD Pasar Jaya 3 meter. - Dimensi lorong tidak sesuai dengan standar PD pasar jaya 1,5 meter. - Area parkir kapasitas tidak sesuai standar pasar modern 60 m²/ Unit. e Gambar 2.1. (a) tampak atas Hypermart Puri, (b) koridor kios utama,, (c,d) area parkir mobil dan (e) lorong orong los II.5.2. Pasar Puri Kembangan, Jakarta Pasar tradisional yang letaknya di jl. Puri Raya berdiri di lahan yang luasnya ± 1Ha. Pemiliknya swasta PT. Puri Indah. Jumlah los 75 buah, kios 56 buah, pedagang kaki-5 56 buah (jajanan makan), dimensi koridor utama 4 m, dimensi 9
koridor kios 1,8 m, dimensi lorong los 1,5 m, dimensi kios 2,3 m x 3 m, dimensi los 1,2 m x 1,8 m, kapasitas parkir mobil 60 Unit. Los Kering Los Basah PKL (Pedagang Kaki Lima) Los Kios a b c Gambar 2.2. (a) layout denah Pasar Puri (b) koridor kios utama (c) lorong los Tanggapan : + Pasar bersih. + Pasar menjadi pusat karena lingkungan sekitar adalah pemukiman. + Dimensi lorong los tidak sesuai standar namun cukup nyaman. - Lorong los tidak sesuai ketentuan PD Pasar Jaya dimensi 1,8 m. - Lokasi parkir tidak sesuai standar pasar tradisional 100 m²/1 unit. - Koridir utama tidak sesuai dengan standar 2-3 m². II.5.3. Pasar Ciledug Pasar tradisional yang letaknya di jl. Ciledug Raya berdiri di lahan yang luasnya ± 1,2 Ha. Jumlah kios 127 unit, jumlah los 207 unit, pedagang kaki-5 50 unit, dimensi koridor utama 2 m, dimensi koridor antar kios 2,5 m, dimensi lorong los 1,5 m, dimensi kios 3 m x 4 m dan dimensi los 2,4 m x 1, 8m, 2m x 3m. Pencahayaan siang hari remang, tempat pembuangan sampah jarak dari bangunan 2m dan terbuka dan parkir 100 unit. 10
PASAR RUMPUT Los Kios Ruko 2 lantai PKL (Pedagang Kaki Lima) Batas Tapak b c a Gambar 2.3. (a) tampak atas Pasar Ciledug (b) koridor antar kios (c) los basah (d) parkir mobil (e) los kering (f) tempat pembuangan sampah (TPS) sementara d e f Tanggapan : + Lokasi strategis sebagai fasilitas umum berada di jalan utama ciledug d pencapain mudah ke tapak. + Sirkulasi udara cukup karena penggunaan atap bentang lebar. + Sirkulasi pelaku pasar baik karena menerapkan orientasi pada jalan utama. - Pasar banyak genangan air dan sampah sementara dimana tidak teratur. - Pencahayaan yang kurang atau remang. - Lokasi tempat pembuangan sampah jarak ke bangunan 2 meter. Dari ketiga pasar di atas, didapat data yang akan dibandingkan dengan standar pasar yang akan digunakan untuk merencanakan proyek pasar rumput. (lihat tabel 2.4) bisa dilihat dibawah ini. 11
12
II.5.4. Kesimpulan Dari hasil studi banding di lapangan data sesuai standar ketentuan yang akan digunakan untuk merencanakan proyek pasar rumput adalah sebagai berikut : Jenis Pasar : Tradisional (4) Jenis Barang Dagangannya : Heterogen (4) Kios : 3 m x 4 m/unit (4) Koridor Utama : 3 m (3) Koridor Antar Kios : 1,8 m (3) Lorong Los : 1,5 m (3) Los : 2,4 m x 1,8 m/unit (4) Loading dock : 48m²/2 unit (4) Pos Keamanan : 1m x 1,5 m/unit (4) Kapasaitas Parkir Mobil : 100 m² / unit (3) Toilet : 1m x 1,5 m/unit (4) Tempat Pembuangan Sampah : Minimal 10 jarak dari bangunan psr. (2) Pedagang : Eceran,PKL (pedagang kaki lima) (4) Waktu dan Kegiatan : Siang Malam,24 Jam (4) Jumlah Lantai : 2 Lantai (4) Fasilitas Sirkulasi Vertikal : Tangga (4) : Musholla,Counter Makanan,Koperasi Pencahayaan Los,Kios,Koridor : Minimal 100 Lux, Jelas,terang (2) Waktu dan Kegiatan : Psr.Siang Malam, 24 jam (4) Sumber : 1) PERATURAN PRESIDEN No.112 Tahun 2007 2) KEMENTRIAN KESEHATAN 3) PERDA NO.2 TAHUN 2010 DKI JAKARTA 4) PD PASAR JAYA Hasil studi banding di lapangan yang tidak digunakan dalam perencanaan pasar karena tidak sesuai standar ketentuannya, sebagai berikut : Koridor utama kios : 4 m,3 m (pasar puri,hypermart) Koridor antar kios : 2 m (Pasar puri), 2,5 m (pasar ciledug) Parkir : 1,2Ha/100 unit (psr.ciledug), 1 Ha/60 unit (psr.puri), 3,5 Ha/200 unit (Hypermart) Pencahayaan : - 100 Lux,Remang (,pasar ciledug). 13