BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT SEBAGAI UNIT KUASA PENGGUNA ANGGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

BAGIAN ANGGARAN 089 JALAN HAYAM WURUK NO 7 JAKARTA PUSAT

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 TAHUN ANGGARAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

bpkpjÿ BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN dan PEMBANGUNAN (BPKP)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

BAGIAN ANGGARAN 089 NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21 APRIL 2016 JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN dan PEMBANGUNAN (BPKP)

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT SEBAGAI UNIT KUASA PENGGUNA ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan BPKP Tahun 2016 (Audited) DAFTAR ISI. Halaman

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KODE SATKER

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

PENGADILAN NEGERI BLORA LAPORAN KEUANGAN

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MANNA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Raya Padang Panjang Manna

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

BAGIAN ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18. Bulukumba - Sulawesi Selatan

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MUARA BUNGO. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, 6 April Kepala Perwakilan, Arief Tri Hardiyanto NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

Transkripsi:

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT SEBAGAI UNIT KUASA PENGGUNA ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014 PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (AUDITED) NOMOR : LAP-97/PW27/1/2015 TANGGAL : 23 APRIL 2015 JALAN ANGKASA MULYONO-AMBAN MANOKWARI

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii Daftar Lampiran iv Pernyataan Tanggung Jawab v Ringkasan Laporan Keuangan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 4 II. Neraca 5 III. Catatan atas Laporan Keuangan 7 A. Penjelasan Umum 7 A.1. Dasar Hukum 7 A.2. Profil dan Kebijakan Teknis 7 A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 9 A.4. Kebijakan Akuntansi 10 B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 17 B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 17 B.2. Belanja Negara 17 C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 22 C.1. Aset Lancar 22 C.2. Aset Tetap 24 C.3. Kewajiban Jangka Pendek 31 C.4. Ekuitas Dana Lancar 31 C.5. Ekuitas Dana Investasi 32 D. Pengungkapan Penting Lainnya 33 D.1. Informasi Dana Mitra Kerja 33 Daftar Isi - ii -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2014 dan 2013 1 Tabel 2 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2014 dan 2013 3 Tabel 3 : Penggolongan Kualitas Piutang 14 Tabel 4 : Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap 16 Tabel 5 : Perbandingan Realisasi PNBP TA 2014 dan 2013 17 Tabel 6 : Realisasi Belanja per Jenis Program TA 2013 17 Tabel 7 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja TA 2014 18 Tabel 8 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013 19 Tabel 9 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan 2013 19 Tabel 10 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan 2013 20 Tabel 11 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2013 21 Tabel 12 : Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 22 Tabel 13 : Rincian Bejanja Dibayar Dimuka 23 Tabel 14 : Rincian Persediaan 23 Tabel 15 : Rincian Aset Tetap 24 Tabel 16 : Rincian Aset Tanah 24 Tabel 17 : Rincian Penambahan Peralatan dan Mesin 26 Tabel 18 : Rincian Gedung dan Bangunan 28 Tabel 19 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2014 29 Tabel 20 : Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 dan 2013 31 Tabel 21 : Rincian Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 31 Tabel 22 : Rincian Barang/Jasa yang Harus Diterima 32 Daftar Tabel - iii -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited DAFTAR LAMPIRAN 1. Laporan Keuangan Pokok a. Laporan Realisasi Anggaran b. Neraca c. Neraca Percobaan 2. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah 3. Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah 4. Laporan Realisasi Anggaran Belanja 5. Laporan Realisasi Pengembalian Belanja 6. Laporan Barang Pengguna - SIMAK BMN 7. Daftar Persediaan SIMAK BMN 8. Lampiran Pendukung Lainnya a. Daftar Tanah Per 31 Desember 2014 b. Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan, dan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2014 c. Dokumen Sumber Informasi Akrual Daftar Lampiran - iv -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 yang terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Manokwari, 23 April 2015 Plh. Kepala Perwakilan, Ence Supriatna NIP 19691109 199103 1 001 Pernyataan Tanggung Jawab - v -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014. Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun Anggaran 2014 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp4.350.474. Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp12.004.225.416,00 atau mencapai 94,69 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp12.677.100,00. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2014 dan 2013 disajikan sebagai berikut: Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan 2013 TA 2014 TA 2013 Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Real. thd Anggaran Realisasi (Rp) Pendapatan Negara - 4.350.474-29.437.455 Belanja Negara (RM) 12.677.100.000 12.004.225.416 94,69 7.819.151.995 Total Belanja 12.677.100.000 12.004.225.416 94,69 7.819.151.995 Ringkasan - 1 -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Nilai Aset per 31 Desember 2014 dicatat dan disajikan sebesar Rp3.327.974.411,00 yang terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp160.144.367,00, Aset Tetap (netto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp3.167.830.044,00. Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp0,00. Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp3.327.974.411,00 yang terdiri atas Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp160.144.367,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp3.167.830.044,00. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 berikut: dan 31 Desember 2013 dapat disajikan sebagai Ringkasan - 2 -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited Tabel 2 Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Uraian Tanggal Neraca Kenaikan / (Penurunan) 31 Des 2014 (Rp) 31 Des 2013 (Rp) Rp % Aset Aset Lancar 160.144.367 160.507.346 (362.979) (0.22) Aset Tetap 3.167.830.044 3.163.130.949 4.699.095 0.14 Jumlah Aset 3.327.974.411 3.323.638.295 4.336.116 0.13 Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek 0 0 0 0 Jumlah Kewajiban 0 0 0 0 Ekuitas Ekuitas Dana Lancar 160.144.367 160.507.346 (362.979) (0.22) Ekuitas Dana Investasi 3.167.830.044 3.163.130.949 4.699.095 0.14 Jumlah Ekuitas Dana 3.327.974.411 3.323.638.295 4.336.116 0.13 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 3.327.974.411 3.323.638.295 4.336.116 0.13 3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2014, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Ringkasan - 3 -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua BaratTahun Anggaran2014 I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN KANTOR BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dalam Rupiah) TAHUN 2014 NO. U R A I A N CATATAN ANGGARAN REALISASI % REALISASI THDANGGAR AN TA 2013 REALISASI A PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH B.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak - 4.350.474-29.437.455 Jumlah Pendapatan - 4.350.474-29.437.455 B BELANJA B.2 B.1 Rupiah Murni 12.677.100.000 12.004.225.416 94,69 7.819.151.995 Belanja Pegawai B.2.1 6.974.772.000 6.431.901.323 92,22 2.883.847.187 Belanja Barang B.2.2 5.335.194.000 5.205.679.518 97,57 4.649.860.808 Belanja Modal B.2.3 373.134.000 366.644.575 99,87 285.444.000 Jumlah Belanja 12.677.100.000 12.004.225.416 94,69 7.819.151.995 Laporan Realisasi Anggaran- 4 -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited II. N E R A C A BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah) NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DES 2014 31 DES 2013 ASET ASET LANCAR C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 0 0 Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.1.2 129.561.167 121.565.000 Persediaan C.1.3 30.583.200 38.942.346 JUMLAH ASET LANCAR 160.144.367 160.507.346 ASET TETAP C.2 Tanah C.2.1 793.177.000 793.177.000 Peralatan dan Mesin C.2.2 1.743.344.403 1.227.192.903 Gedung dan Bangunan C.2.3 1.567.471.435 1.546.178.360 Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 15.000.000 15.000.000 Akumulasi Penyusutan C.2.5 (951.162.794) (418.417.314) JUMLAH ASET TETAP 3.167.830.044 3.163.130.949 JUMLAH ASET 3.327.974.411 3.323.638.295 Neraca - 5 -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited (dalam rupiah) NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DES 2014 31 DES 2013 KEWAJIBAN Uang Muka dari KPPN C.3 0 0 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 0 0 JUMLAH KEWAJIBAN 0 0 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR C.4 Cadangan Persediaan C.4.1 30.583.200 38.942.346 Barang/Jasa Yang Masih Harus Diterima C.4.2 129.561.167 121.565.000 JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 160.144.367 160.507.346 EKUITAS DANA INVESTASI C.5 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.5.1 3.167.830.044 3.163.130.949 JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 3.167.830.044 3.163.130.949 JUMLAH EKUITAS DANA 3.327.974.411 3.323.638.295 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 3.327.974.411 3.323.638.295 Neraca - 6 -

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Profil dan Kebijakan Teknis A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah lembaga pemerintah non kementerian, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013. Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang berada dan bertanggung jawab kepada Presiden. Tugas BPKP adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan Catatan atas Laporan Keuangan- 7 -

negara/daerah dan pembangunan nasional. Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP berperan untuk membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik dan bersih, membantu menghadapi permasalahan yang terjadi dan memberikan masukan/solusi. Penegasan jati diri sebagai pengawas internal pemerintah adalah dalam arti BPKP lebih mengedepankan peran proaktif untuk dapat memberikan nilai tambah kepada stakeholder dan shareholder. Dalam hal ini, BPKP berperan untuk meningkatkan proses governance, manajemen risiko dan penerapan sistem pengendalian guna mencapai tujuan nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, menyatakan BPKP berperan dalam mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan Keuangan Negara melalui fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Untuk mewujudkan tujuan akhir (goals) tersebut di atas, komitmen ini selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi, yaitu sebagai Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Misi BPKP dirumuskan dalam kesadaran bahwa misi pada dasarnya merupakan rumusan yang menunjukkan mengapa BPKP perlu ada dalam sistem manajemen pemerintahan secara nasional. Oleh karena itu, misi BPKP ditetapkan dalam empat rumusan, yaitu: 1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); 2. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; 4. Menyelenggarakan system dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah. Catatan atas Laporan Keuangan- 8 -

Organisasi dan Tata Kerja BPKP diatur dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-080/K/2001 tanggal 20 Februari 2001. BPKP mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat posisi 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Semester II Tahun 2014 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan Catatan atas Laporan Keuangan- 9 -

informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2014 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat adalah sebagai berikut: (1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. Kebijakan Akuntansi atas Belanja (2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja. Catatan atas Laporan Keuangan- 10 -

Kebijakan Akuntansi atas Aset Aset Lancar (3) Kebijakan Akuntansi atas Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang. Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar Tagihan TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik Catatan atas Laporan Keuangan- 11 -

pada tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian. Aset Tetap Piutang Jangka Panjang b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah); b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. c. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian negara/daerah. TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu Catatan atas Laporan Keuangan- 12 -

perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. Aset Lainnya Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah. (4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang,dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Catatan atas Laporan Keuangan- 13 -

Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana (5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih (6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Tabel 3 Penggolongan Kualitas Piutang Kualitas Piutang Uraian Penyisihan Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0,5% Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10% Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50% Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN 100% Catatan atas Laporan Keuangan- 14 -

(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, Aset Tetap yang diperoleh sebelum diberlakukannya penyusutan, dikenakan koreksi penyusutan dengan ketentuan sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan- 15 -

a. Apabila diperoleh sebelum tahun 2005, dikenakan koreksi penyusutan terhitung mulai Semester II Tahun 2010, berdasarkan sisa manfaat pada Semester II Tahun 2010. Jika terdapat sisa manfaat, maka nilai aset tetap disusutkan seluruhnya. b. Apabila diperoleh sejak tahun 2005, dikenakan koreksi penyusutan terhitung mulai perolehannya. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut tersaji pada Tabel 4 berikut. Tabel 4 Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Irigasi Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) Masa Manfaat 2 s.d. 20 tahun 10 s.d. 50 tahun 5 s.d 40 tahun 4 tahun Catatan atas Laporan Keuangan- 16 -

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp4.350.474,00 B.1. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp4.350.474,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat tidak membuat Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Hibah TA 2014. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah mengalami penurunan disebabkan pada tahun anggaran 2014 tidak terdapat Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL seperti pada tahun anggaran 2013. Perbandingan realisasi PNBP Tahun Anggaran 2014 dan 2013 disajikan dalam Tabel 5 di bawah ini: Tabel 5 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2014 dan 2013 Uraian Jenis PNBP Realisasi PNBP TA TA 2014 (Rp) 2013 (Rp) Naik / (Turun) Rp % 1. Pendapatan Pengelolaan BMN 4.350.180 26.776.480 (22.426.300) (83,75) 2. Pendapatan Lain-Lain 294 2.660.975 (2.660.681) (99,99) Jumlah 4.350.474 29.437.455 (23.586.825) (80,13) Realisasi Belanja Negara Rp12.004.225.416,00 B.2. Belanja Negara Realisasi belanja BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat pada Tahun Anggaran 2014 setelah dikurangi pengembalian belanja adalah sebesar Rp12.004.225.416,00 atau 95,11 persen dari anggaran sebesar Rp12.677.100.000,00. Anggaran dan realisasi belanja Tahun 2014 menurut program dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini: Tabel 6 Realisasi Belanja per Jenis Program TA 2014 Kode Prog. Uraian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 01 02 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP 8.307.167.000 7.754.056.279 93,34 367.134.000 366.644.575 99,87 Catatan atas Laporan Keuangan - 17-

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited 06 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP 4.002.799.000 3.883.524.562 97,02 Jumlah 12.677.100.000 12.004.225.416 94,69 Sedangkan menurut jenis belanja, anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada Tabel7 di bawah ini: Tabel 7 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja TA 2014 Kode Jenis Blj. Uraian Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi Belanja (Rp) % Realisasi 51 Belanja Pegawai 6.974.772.000 6.431.901.323,00 92,22 52 Belanja Barang 5.335.194.000 5.205.679.518,00 97,57 53 Belanja Modal 367.134.000 366.644.575,00 99,87 Jumlah 12.677.100.000 12.004.225.416,00 94,69 Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam Grafik1 berikut ini: 7.000.000.000 6.000.000.000 6.974.772.000 6.431.901.323,00 5.335.194.000 5.205.679.518,00 5.000.000.000 4.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 0 367.134.000 366.644.575,00 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Anggaran Realisasi Belanja Grafik 1 Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014 Realisasi belanja TA 2014 mengalami kenaikan sebesar 4.185.073.421,00 dibandingkan realisasi belanja TA 2013 disebabkan antara lain adanya peningkatan jumlah pegawai. Perbandingan realisasi belanja TA 2014 dan 2013 Catatan atas Laporan Keuangan - 18-

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini: Kode Jenis Belanja Tabel 8 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013 Uraian Jenis Belanja Realisasi Belanja Naik/ (Turun) TA 2014 (Rp) TA 2013 (Rp) Rp % 51 Belanja Pegawai 6.431.901.323,00 2.883.847.187 3.548.054.136 123,03 % 52 Belanja Barang 5.205.679.518,00 4.649.860.808 555.818.710 11,95% 53 Belanja Modal 366.644.575,00 285.444.000 81.200.575 28,45% Jumlah 12.004.225.416,00 7.819.151.995 4.185.073.421 53,52% Belanja Pegawai Rp6.431.901.323 B.2.1 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 dan 2013 setelah dikurangi pengembalian belanja masing-masing sebesar Rp6.431.901.323,00 dan Rp2.883.847.187,00. Kenaikan realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp3.548.054.136,00 atau 123,03 persen antara lain disebabkan penambahan pegawai baru. Rincian realisasi Belanja Pegawai disajikan dalam Tabel 9 berikut ini: Tabel 9 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan 2013 Uraian Realisasi Belanja Naik/ (Turun) TA 2014 (Rp) TA 2013 (Rp) Rp % Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 3.366.900.336 2.837.509.043 529.391.293 18,66 Belanja Lembur 29.780.000 48.551.000 (18.771.000) (38,66) Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito 3.035.227.666 0 3.035.227.666 0,00 Realisasi Belanja Bruto 6.431.908.002 2.886.060.043 3.545.847.959 122,86 Pengembalian Belanja 6.679 2.212.856 (2.206.177) 99,70 Realisasi Belanja Netto 6.431.901.323 2.883.847.187 3.548.054.136 123,03 Catatan atas Laporan Keuangan - 19-

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited Belanja Barang Rp5.205.679.518,00 B.2.2 Belanja Barang Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan 2013 setelah dikurangi pengembalian belanja masing-masing sebesar Rp53.415.400,00 dan Rp59.800.100,00. Kenaikan realisasi Belanja Barang sebesar Rp555.818.710,00 atau 11,95 persen antara lain disebabkan meningkatnya kegiatan yang terkait dengan belanja non operasional, belanja jasa dan belanja perjalanan dalam negeri. Rincian realisasi Belanja Barang disajikan dalam Tabel 10 berikut ini: Tabel 10 Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan 2013 Uraian Realisasi Belanja Naik/ (Turun) TA 2014 (Rp) TA 2013 (Rp) Rp % Belanja Barang Operasional 213.926.000 671.585.485 (457.659.485,00) (68,15) Belanja Barang Non Operasional 147.382.640 125.215.250 22.167.390,00 17,70 Belanja Jasa 479.168.781 134.447.938 344.720.843,00 256,40 Belanja Pemeliharaan 66.153.475 75.841.085 (9.687.610,00) (12,77) Belanja Perjalanan Dalam Negeri 4.352.464.022 3.702.571.150 649.892.872,00 17,55 Realisasi Belanja Bruto 5.259.094.918 4.709.660.908 549.434.010,00 11,67 Pengembalian Belanja 53.415.400 59.800.100 (6.384.700,00) (10,68) Realisasi Belanja Netto 5.205.679.518 4.649.860.808 555.818.710,00 11,95% Belanja Modal Rp366.644.575,00 B.2.3 Belanja Modal Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2013 setelah dikurangi pengembalian belanja masing-masing sebesar Rp366.644.575,00 dan Rp285.444.000,00. Kenaikan Belanja Modal sebesar Rp81.200.575,00 atau 28,45 persen antara lain naiknya anggaran Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2014 dibandingkan dengan TA 2013. Rincian realisasi Belanja Modal disajikan dalam Tabel 11 berikut ini: Catatan atas Laporan Keuangan - 20-

Laporan Keuangan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Audited Tabel 11 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2013 Uraian Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi Belanja Naik/ (Turun) TA 2014 (Rp) TA 2013(Rp) Rp % 366.644.575 285.444.000 81.200.575 28,45 Realisasi Belanja Bruto 366.644.575 285.444.000 81.200.575 28,45 Pengembalian Belanja 0 0 0 0,00 Realisasi Belanja Netto 366.644.575 285.444.000 81.200.575 28,45 Catatan atas Laporan Keuangan - 21-

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA Aset Lancar Rp160.144.367,00 C.1. Aset Lancar Nilai Aset Lancar per 31Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masingmasing sebesar Rp160.144.367,00 dan Rp160.507.346,00 Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Rincian Aset Lancar pada Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 12 berikut ini: Tabel12 Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 No. Aset Lancar 31 Desember 2014 (Rp) 31 Desember 2013 (Rp) 1 Kas di Bendahara Pengeluaran 0 0 2 Belanja Dibayar Di Muka 129.561.167 121.565.000 3 Persediaan 30.583.200 38.942.346 Jumlah 160.144.367 160.507.346 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0,00 C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Uraian 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Kas Tunai Rp 0 0 Kas di Bank Rp 0 0 Kuitansi yang Belum Di-SPJ-kan Rp 0 0 Jumlah Rp 0 0 Catatan atas Laporan Keuangan- 22 -

Belanja Dibayar Di Muka Rp129.561.167, 00 C.1.2 Belanja Dibayar Di Muka Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp129.561.167,00 dan Rp121.565.000,00. Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat dari telah dibayarkannya secara penuh belanja dan membebani anggaran tahun anggaran berjalan namun barang atau jasa belum diterima. Rincian Belanja Dibayar di Muka disajikan dalam Tabel 13 Tabel 13 Rincian Belanja Dibayar di Muka No Jenis 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Sewa Rumah Dinas, Kendaraan Dinas dan Ruangan Kantor 129.561.167 121.565.000 Jumlah 129.561.167 121.565.000 Persediaan Rp30.583.200,00 C.1.3 Persediaan Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp30.583.200,00 dan Rp38.942.346,00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional. Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013tersaji pada Tabel 14 sebagai berikut: Tabel 14 Rincian Persediaan No. Uraian 31 Desember 2014 (Rp) 31 Desember 2013 (Rp) 1 Barang Konsumsi 25.948.450 34.125.846 2 Suku Cadang 4.194.750 4.393.000 3 Bahan Baku 440.000 423.500 Jumlah 30.583.200 38.942.346 Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Catatan atas Laporan Keuangan- 23 -

Aset Tetap Rp3.167.830.044,00 C.2 Aset Tetap Nilai perolehan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.167.830.044,00 dan Rp3.163.130.949,00 yang merupakan aset berwujud dan mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, dan digunakan dalam kegiatan operasional Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat. Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tersaji pada Tabel 15 sebagai berikut: No. Uraian Tabel 15 Rincian Aset Tetap 31 Desember 2014 (Rp) 31 Desember 2013 (Rp) 1 Tanah 793.177.000 793.177.000 2 Peralatan dan Mesin 1.743.344.403 1.227.192.903 3 Gedung dan Bangunan 1.567.471.435 1.546.178.360 4 Jalan Irigasi dan Jaringan 15.000.000 15.000.000 5 Akumulasi Penyusutan (951.162.794) (418.417.314) Nilai Buku 3.167.830.044 3.163.130.949 Tanah Rp793.177.000,00. (nilai perolehan). C.2.1 Tanah Nilai perolehan Tanah per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp793.177.000,00 dan Rp793.177.000,00. Dalam Tahun 2014 tidak terdapat kenaikan/penurunan nilai perolehan Tanah. Tanah tersebut terdiri dari 3 sertifikat hak milik seluas 1123 m 2, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 16 Rincian Aset Tanah No KIB Alamat Luas Nilai 1 1 Jl Swapen Amban 700 m 2 Rp 124.600.000,00 2 2 Jl Pisang Manokwari 220 m 2 Rp 296.608.000,00 3 6 Jl Nangka Manokwari 403 m 2 Rp 371.969.000,00 Jumlah 1323 m 2 Rp 793.177.000,00 Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Aset Nomor : BAST- 001/PW26/1/2012 Tanggal 2 Januari 2012, dari Perwakilan BPKP Provinsi Catatan atas Laporan Keuangan- 24 -

Papua ke Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, luas Tanah Kosong Yang Sudah Diperuntukkan seluas 500 M2. Setelah diukur ulang oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota Manokwari untuk keperluan pembuatan Sertifikat, ternyata luas Tanah Kosong Yang Sudah Diperuntukkan seluas 700 m2. Ini dibuktikan dengan terbitnya Sertifikat Tanah No.33.01.01.04.4.0002 tanggal 09 Agustus 2012, yang diterbitkan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota Manokwari serta Surat Keterangan dari Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Nomor : KET-2985/PW27/1/2014 tanggal 30 Desember 2014 tentang perubahan luas tanah dari 500 m2 menjadi 700 m2. Catatan atas Laporan Keuangan- 25 -

Peralatan dan Mesin Rp1.743.344.403,00 (nilai perolehan) C.2.2 Peralatan dan Mesin Nilai perolehan Peralatan dan Mesin yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp1.743.344.403,00 dan Rp1.227.192.903,00. Sedangkan nilai buku Peralatan dan Mesin pada tanggal pelaporan, yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan adalah sebesar Rp885.357.094,00. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 Rp 1.227.192.903 Mutasi Tambah - Pembelian Rp 345.351.500 - Transfer Masuk Rp 170.800.000 Mutasi Kurang Rp 0 Saldo per 31 Desember 2014 Rp 1.743.344.403 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 Rp 857.987.309 Nilai Buku per 31 Desember 2014 Rp 885.357.094 Mutasi tambah pembelian sebesar Rp345.351.500,00 berasal dari realisasi belanja modal peralatan dan mesin, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 17 Rincian Penambahan Peralatan dan Mesin No Uraian Kuantitas Nilai 1 Sepeda Motor 2 34.600.000 2 Brandkas 1 7.600.000 3 CCTV - Camera Control Television System 2 15.800.000 4 Meja Kerja Kayu 15 11.625.000 5 Kursi Besi/Metal 15 6.075.000 6 P.C Unit 3 32.310.234 7 Note Book 2 29.790.046 8 Printer 4 7.584.720 9 Genset 1 55.000.000 10 P.C Unit 9 93.600.000 11 Note Book 2 24.950.000 Catatan atas Laporan Keuangan- 26 -

12 Komputer Unit Lainnya 1 21.466.500 13 Printer 5 4.950.000 Jumlah 62 345.351.500 Mutasi tambah transfer masuk sebesar Rp170.800.000,00, berupa mini bus yang diperoleh dari Perwakilan BPKP Provinsi Maluku. Catatan atas Laporan Keuangan- 27 -

Gedung dan Bangunan Rp1.567.471.435,00 (nilai perolehan). C.2.3 Gedung dan Bangunan Nilai perolehan Gedung dan Bangunan yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp1.567.471.435 dan Rp1.546.178.360,00. Terdapat perubahan nilai perolehan Gedung dan Bangunan yang dimiliki oleh Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat selama Tahun 2014. Tabel 18 Rincian Gedung dan Bangunan No Uraian Kuantitas Nilai 1 Bangunan kantor permanen 1 1.155.454.360 2 Bangunan terbuka lainnya 2 123.000.000 3 Bangunan tempat parkir 1 105.815.000 4 Rumah dinas 2 161.909.000 5 Mushola 1 21.293.075 Jumlah 7 1.567.471.435 Sedangkan nilai buku pada Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan adalah sebesar Rp1.475.545.950,00. Mutasi Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 Rp 1.546.178.360 Mutasi Tambah (Pembelian) Rp 21.293.075 Mutasi Kurang - Saldo per 31 Desember 2014 Rp 1.567.471.435 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 Rp (91.925.485) Nilai Buku per 31 Desember 2014 Rp 1.475.545.950 Mutasi tambah gedung dan bangunan sebesar Rp21.293.075,00 merupakan realisasi belanja modal peralatan dan mesin. Catatan atas Laporan Keuangan- 28 -

Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp15.000.000,00 (nilai perolehan). C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp15.000.000,00 atau tidak terdapat perubahan nilai perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan. Saldo tersebut terdiri atas Sumur Gali. Sedangkan nilai buku pada Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan dikurangi dengan akumulasi penyusutan adalah sebesar Rp13.750.000,00. Mutasi nilai Jalan, Irigasi, dan Jaringan dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 Rp 15.000.000 Mutasi Tambah - Mutasi Kurang - Saldo per 31 Desember 2014 Rp 15.000.000 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 Rp (1.250.000) Nilai Buku per 31 Desember 2014 Rp 13.750.000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp951.162.794,00 C.2.5Akumulasi Penyusutan AsetTetap Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp951.162.794,00. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 18, sedangkan rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini. No. Tabel 19 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 Uraian Nilai Perolehan (Rp) Akumulasi Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp) 1 Peralatan dan Mesin 1.743.344.403 857.987.309 885.357.094 2 Gedung dan Bangunan 1.567.471.435 91.925.485 1.475.545.950 3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 15.000.000 1.250.000 13.750.000 Jumlah 3.325.815.838 951.162.794 2.374.653.044 Catatan atas Laporan Keuangan- 29 -

Kebijakan akuntansi atas penyusutan aset tetap dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Kedua ketentuan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan kebijakan akuntansi penyusutan atas aset tetap yang diperoleh sebelum tahun 2005, yang semula dilakukan penyusutan sejak tanggal perolehan menjadi dilakukan sejak Semester II tahun 2010 sampai dengan berakhirnya masa manfaat aset tetap dimaksud. Perubahan kebijakan tersebut mengakibatkan adanya koreksi (tambah/kurang) nilai akumulasi penyusutan per 30 Juni2014 sebesar Rp42.295.813,00 dengan rincian sebagai berikut: No Jenis Aset Tetap Akumulasi Penyusutan per 30 Juni 2014 Pert ama Kali Koreksi Penyusutan Tahun 2013 Semester I Thn 2014 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Jumlah 7 = 4 + 5 + 6 Akumulasi Penyusuta n per 30 Juni 2014 (Stlh Koreksi) 8 = 3-7 484.775.211 10 28.197.200 14.098.602 42.295.812 527.071.023 76.250.769 1 0 0 1 76.250.770 1.000.000 0 0 0 0 1.000.000 0 0 0 0 0 0 Jumlah 562.025.980 11 28.197.200 14.098.602 42.295.813 604.321.793 Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran. Catatan atas Laporan Keuangan- 30 -

Kewajiban Jangka Pendek Rp0,00 C.3 Kewajiban Jangka Pendek Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00. Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 disajikan padatabel 19 berikut ini: Tabel 20 Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 No. Uraian 31 Desember 2014 (Rp) 31 Desember 2013 (Rp) 1. Uang muka dari KPPN 0 0 Jumlah 0 0 Ekuitas Dana Lancar Rp160.144.367,00 C.4 Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar merupakan pasangan dari beberapa akun yang ada di Aset Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek. Rincian nilai Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tersaji dalam Tabel 20 di bawah ini: Tabel 21 Rincian Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 No Uraian 31 Desember 2014 (Rp) 31 Desember 2013 (Rp) 1. Cadangan Persediaan 30.583.200 38.942.346 2. Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan 129.561.167 121.565.000 Jumlah 160.144.367 160.507.346 Cadangan Persediaan Rp30.583.200,00 C.4.1 Cadangan Persediaan Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp30.583.200,00 danrp38.942.346,00 merupakan jumlah ekuitas dana lancar Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam bentuk persediaan. Catatan atas Laporan Keuangan- 31 -

Barang/Jasa yang masih harus diterima Rp129.561.167,00 C.4.2Barang/Jasa Yang Masih Harus Diterima Barang/Jasa Yang Masih harus diterima per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp129.561.167,00 dan Rp121.565.000,00 yang merupakan perkiraan penyeimbang akun Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid), dengan rincian sebagai berikut: Tabel 22 Rincian Barang/Jasa yang Harus Diterima. (dalam Rupiah) No Uraian 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Barang/Jasa Yang Masih Harus Diterima 129.561.167 121.565.000,00 Jumlah 129.561.167 121.565.000,00 Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp3.167.830.044,00 C.5 Ekuitas Dana Investasi C.5.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Jumlah Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.167.830.044,00 dan Rp3.163.130.949,00 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap. Catatan atas Laporan Keuangan- 32 -

Pengungkapan Penting Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1 Informasi Biaya Penugasan Selama Tahun 2014 kegiatan pengawasan selain didanai dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, juga didanai dari biaya penugasan oleh pihak ketiga. Kegiatan tersebut berupa pendampingan, bimbingan teknis dan sosialisasi berdasarkan permintaan dari Pemda/Kementerian/Lembaga, dan BUMN/BUMD/BLU yang menjadi mitra kerja. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 jumlah penugasan yang dibiayai dari mitra kerja sebanyak 87 PP dan telah menghasilkan 115 LHP, dan realisasi biaya penugasan tersebut sebesar Rp1.639.542.347,00, dengan rincian sebagai berikut: Kedeputian/Bidang Jumlah Penugasan Jumlah LHP Jumlah Dana (Rp) Perekonomian 5 14 284.784.400 Polsoskam 4 16 277.475.947 Keuangan Daerah 71 78 810.820.000 Akuntan Negara 7 7 266.462.000 Investigasi - - - Jumlah 87 115 1.639.542.347 Jumlah dana tersebut seluruhnya dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh pihak mitra kerja sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masingmasing mitra kerja. Pegawai BPKP yang diberi tugas oleh pimpinan unit masing-masing diterbitkan Surat Perintah Dinas (SPD) Nihil dengan beban anggaran mitra kerja, dan pada akhir kegiatan/penugasan pegawai dimaksud menerima dan menandatangani kuitansi penggantian biaya perjalanan dinas/transport lokal, dan selanjutnya dipertanggungjawabkan sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja. Catatan atas Laporan Keuangan- 33 -

Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2014 Lampiran A1 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2014 No Aset Tetap Masa Manfaat Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku A Peralatan dan Mesin 1.743.344.403 857.987.309 885.357.094 1 Alat Angkutan Darat Bermotor 7 432.374.500 273.017.640 159.356.860 2 Alat Kantor 5 699.585.900 342.254.065 357.331.835 3 Alat Komunikasi 5 91.146.053 48.960.649 42.185.404 4 Komputer Unit 4 516.937.950 191.554.955 325.382.995 5 Matras 4 3.300.000 2.200.000 1.100.000 B Gedung dan Bangunan 1.567.471.435 91.925.485 1.475.545.950 1 Bangunan Gedung 50 1.155.454.360 69.327.264 1.086.127.096 Tempat Kerja C Jaringan 15.000.000 1.250.000 13.750.000 1 Sumur Gali 10 15.000.000 1.250.000 13.750.000 Jumlah 3.325.815.838,00 951.162.794,00 2.374.653.044,00 Catatan atas Laporan Keuangan- 34 -