Penggunaan Media Flashcard dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca AnakTunarungu pada Bidang

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Pada Siswa Tunarungu

BAB III METODE PENELITIAN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Penggunaan Media Kartu Bilangan untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan pada Anak Tunagrahita Ringan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK TUNARUNGU MELALUI MEDIA VARIASI GAMBAR PADA SISWA KELAS V/B DI SLB NEGERI SURAKARTA

Penerapan Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (Cpa) Bilangan Cacah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Anak Tunagrahita Ringan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Setiana Solehah 1 dan Uyu Mu awwanah 2

Pemahaman Tema Keluarga pada Anak Tunarungu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA KELAS 4 SD. Oleh Cerianing Putri Pratiwi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TAKE AND GIVE (MEMBERI DAN MENERIMA)

Kristian Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FT unimed ABSTRAK

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS MELALUI KEGIATAN MENEBALKAN HURUF PADA ANAK KELOMPOK B

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diteliti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Penelitian

Oleh: YOYOH MARLIAH NIP

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana pada Siswa Tunarungu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB III METODE PENELITIAN dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sedangkan objek dalam

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM Oleh: ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

Rinendah Sihwinedar 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BLAGUNG SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN APLIKASI PROGRAM MICROSOFT OFFICE POWER POINT DI KELAS IV SD NEGERI DELI TUA

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

SILVIA HANDAYANI. MEGA PUTRI, M.Pd. REDO ANDI MARTA, M.Pd. ABSTRACK

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB V PENUTUP. Berdasarkan data hipotesis statistik dengan hipotesis penelitian yaitu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI METODE PEER TUTORIAL (TUTOR SEBAYA) ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SISWA KELAS IV SLB ARTIKEL PENELITIAN

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MACTH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Transkripsi:

Riset Penggunaan MediaFlash card Dede EndeAbdulrohman H Penggunaan Media Flashcard dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca AnakTunarungu pada Bidang Studi Bahasa Indonesia di kelas III SDLB Dede Ende Abdulrohman H SLB Negeri Kabupaten Tasikmalaya ABSTRAK Dalam standar kompetensi untuk siswa kelas 3 seharusnya sudah mampu membaca intensif agak panjang, tetapi dalam permasalahan penelitian ini siswa tunarungu kelas 3 belum mampu memahami isi bacaan teks agak panjang, sehingga berdampak tidak tercapainya KKM yang telah ditentukan. Oleh sebab itu penulis menggunakan Media flahcard yaitu media kartu kata yang dimodifikasi yang diperkirakan dapat membantu meningkatkan kemampuaii membaca anak. Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar bahasa Indonesia siswa dalam pembelajaran membaca setelah menggunakan media flashcard. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media flashcard dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dalam topik membaca kelas 3 SDLB Kata Kunci: Flaschcard, membaca, hasil belajar PENDAHULUAN Program pengajaran bahasa di sekolah yang diberikan terhadap anak tunarungu hampir sama dengan programprogram yang diberikan bagi anak-anak pada umumnya, yaitu terdiri dari empat aspek keterampilan; menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Pengembangan aspek-aspek keterampilan berbahasa tersebut dalam pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan atau perkembangan serta kebutuhan komunikasi anak tersebut. Permasalahan yang dialami anak tunarungu adalah kesulitan dalam mengakses bunyi bahasa sehingga menghambat proses informasi yang masuk. Akibat dari terhambatnya perkembangan bicara dan bahasa anak tunarungu, akan berdampak pula dalam hubungannya dengan komunikasi. Hal ini disebabkan indera pendengarannya tidak berfiingsi seperti pada umumnya yang menyebabkan kemampuan berbahasa anak tunarungu terbatas. Kemampuan bahasa meliputi empat tahap seperti dikemukakan oleh Tarigan (2004:1) adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan menyimak (listeningskills); 2. Keterampilan berbicara(speaking skills); 3. Keterampilan membaca (reading skills) dan 4. Keterampilan menulis (writing skills), keempat bahasan di atas memiliki peranan penting dalam perkembangan bahasa anak, di mana antara aspek satu sama lain saling berkaitan. Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang sulit dikuasai anak. Untuk kelas tiga sd tahapan membaca sudah masuk pada JAJJi_Anakku» Volume 11: Nomor2 Tahun 2012 69

Riset Penggunaan Media Flash card Dede Ende Abdulrohman H tahapa membaca lanjut, dimana dalam tahapan ini anak dituntut untuk bisa memahami isi bacaan yang dibacanya secara intensif. Anak tunarungu dalam mengakses setiap kejadian yang terjadi di sekelilingnya lebih dominan menggunakan aspek visual, untuk itu dalam membantu meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kemampuan kosakata dan membaca siswa, media yang dipakai dalam kegiatan pembelajarannya harus lebih banyak melibatkan aspek visual dibandingkan dengan aspek lainnya. Membaca merupakan kemampuan awal bagi setiap individu untuk mengembangkan dirinya, melalui membaca orang dapat berkomunikasi dan menerima informasi. Oleh karena itu sebagai langkah awal untuk memperoleh transfer ilmu dan pengetahuan, salah satunya diperlukan kemampuan membaca yang baik. Meningkatkan kemampuan membaca anak, modalitas utamanya yaitu adanya kepemilikan dan pemahaman terhadap kosakata, tanpa memiliki kosakata yang banyak tidak mungkin akan terjadi komunikasi yang baik. Untuk itu, pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan, kepemilikian dan pemahaman terhadap kosakata anak tunarungu di sekolah harus menjadi prioritas bagi guru dan sekolah. Semakin banyak informasi yang diterima seorang anak, maka semakin baik anak tersebut memahami sesuatu dan berperan serta di dalam lingkungannya. la akan belajar dari semua yang ada dalam kehidupan ini dengan segala kemampuan yang di miliki. Kemampuan seseorang untuk menggunakan dan mempelajari tata bahasa banyak dipengaruhi oleh kosakata yang dimilikinya. Menurut Tarigan dalam Siswanti (2006:2) menyebutkan bahwa, "Bahasa kian berfungsi kepada kita apabila keterampilan berbahasa kita meningkat. Keterampilan berbahasa kita meningkat apabila kuantitas dan kualitas kosakatanya meningkat pula". Membaca seperti dikemukakan Broto, A.S., (1975:10) dalam Mulyono, A. (2003:200) adalah bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Kemampuan membaca diberikan kepada siswa agar mampu memahami isi bahasa tulis yang dituangkan ke dalam sebuah bacaan. Membaca merupakan tindakan komunikasi melalui proses perubahan bentuk pikiran atau perasaan menjadi bentuk pemahaman. Kurangnya penguasaan kosakata anal? tunarungu menyebabkan kesulitan dalam memahami ide-ide bacaan, sehingga berdampak pada proses pemahaman bacaan. Gaya, cara, metode, media yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran akan mempengaruhi daya tangkap siswa dalam menerima materi pembelajaran. Oleh karena itu, harus dicari penyebab mengapa mereka tidak menguasai salah satu mata pelajaran tersebut. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh faktor di atas, yang menyebabkan siswa kurang berhasil dalam pelajaran. Berdasarkan hasil pembelajaran bahasa Indonesia dalam aspek membaca di kelas 3 SDLB Negeri Kabupaten Tasikmalaya nilai ketuntasan yang dicapai belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah diterapkan oleh guru yaitu 65. Dari keseluruhan siswa kelas tiga belum dapat memahami isi bacaan yang dibacanya secara intensif. 70 J\fJl_Anakku» Volume 11: Nomor 2 Tahun 2012

Riset Penggunaan Multimedia Jnteraktif* Dede Ende Abdulrohman H Kondisi nyata di kelas D3 SLBN Kabupaten Tasikmalaya, dari hasil tes membaca intensif agak panjang menunjukkan kurangnya tingkat penguasaan pemahaman siswa terhadap topik pembelajaran membaca. Proses pembelajaran membaca dilakukan dengan cara membaca bahasa ujaran yang diucapkan guru, di mana siswa melihat secara langsung pengucapan guru. Selain dengan bahasa ujaran, bahasa isyarat dan media gambar, guru menuliskan kata-kata dari bacaan tersebut di papan tulis, baru siswa disuruh membaca dan melaksanakan test. Pada kenyataannya siswa kurang mampu memahami bacaan yang dibacanya. Dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas, ada kecenderungan bahwa dalam pembelajaran di kelas, guru kurang menerapkan media yang dapat menarik perhatian siswa tunarungu. Sehingga kemampuan pemahaman membaca siswa menjadi kurang dan pembelajaran yang monoton membuat siswa kurang semangat dalam menerima pelajaran dengan baik dari guru sehingga mengakibatkan prestasi anak-anak dalam mata pelajaran bahasa indonesia menjadi kurang dan berimplikasi kepada tidak tercapainya standar KKM Bidang Studi Bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Selain pembelajaran yang monoton, rendahnya penggunaan media pembelajaran bagi siswa-siswa tunarungu di kelas tersebut mengakibatkan kemampuan berkomunikasi dan kemampuan membaca anak menjadi kurang. Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan upaya untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa tunarungu tersebut yaitu dengan memanfaatkan fungsi visual mereka melalui media flashcard yaitu salah satu alat bantu belajar membaca yang berupa suatu kartu kata atau angka bergambar yang diperlihatkan secara sepintas atau cepat. Flashcard merupakan salah satu media yang bersifat visual, sesuai dengan karakteristik anak tunarungu sebagai insan visual, maka media ini dapat diangkat sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran anak tunarungu, khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca anak. Melalui media visual flashcard ini, diharapkan anak tunarungu dapat merekam hal-hal yang mengarah pada daya tarik mata dan menciptakan gambaran dalam pikiran untuk menciptakan pesan-pesan yang terdapat dalam gambar tersebut. Oleh karena itu penulis beranggapan bahwa media pembelajaran flashcard merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan pemahaman membaca siswa tunarungu tersebut. METODE Metode penelitian yang digunakan untuk perbaikan pembelajaran adalah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research) atau disingkat dengan PTK. Penggunaan metode Penelitian Tindakan Kelas ini dipandang tepat oleh peneliti karena permasalahan yang diteliti berada pada ruang lingkup permasalahan proses belajar mengajar di dalam kelas. Dalam penelitian tindakan kelas ada empat langkah tindakan yang biasanya dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) im l_anakku» Volume 11: Nomor 2 Tahun 2012 I 71

Riset Penggunaan Media Flash card Dede Ende Abdulrohman H pengamatan, dan (4) refleksi. Secara operasional keempat fase tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran yang berbentuk rencana pelaksanaan pelajaran, kisi-kisi evaluasi dan instrumen pengumpul data berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan. Dari proses pelaksanaan tersebut, dicatat menggunakan lembar observasi dan peneliti membuat sebuah strategi penggunaan media flashcard yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kosakata dan membaca siswa tunarungu. b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahapan ini ialah melaksanakan tindakan dengan melakukan proses pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan media flashcard, tindakan ini tidak dibatasi dengan siklus PTK, tahap pelaksanaanya dilakukan sampai mendapatkan hasil yang diharapkan, pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan dibantu oleh teman sejawat sebagai observer, sehingga peneliti dan observer dapat mengamati dan mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi ketika tindakan dilakukan. Fokus utama yang dijadikan kajian dalam tindakan ini adalah: 1) Proses dalam kegiatan belajar mengajar dengan strategi penggunaan mediaflashcard; 2) Penggunaan strategi yang dilakukan untuk memberikan materi kepada peserta didik; 3) Dampak prestasi belajar peserta didik dalam bidang bahasa indonesia khususnya membaca setelah guru menggunakan strategi pembelajaran dengan mediaflashcard. c. Observasi (Observing) Kegiatan observasi merupakan upaya mengamati dan dilakukan pada saat pelaksanaan atau selama tindakan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Dalam tahap ini, pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan alat peragaflashcard. Hasil observasi dan pengamatan tersebut berupa catatan tentang seluruh kegiatan proses belajar mengajar dari awal hingga akhir. d. Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan kegiatan merenungkan yang telah dilakukan mengenai proses pembelajaran materi membaca, hasil dari refleksi tersebut diketahui kelemahan-kelemahan dari proses belajar mengajar yang dijadikan dasar untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. 72 JAJSl_Anakku» Volume 11: Nomor 2 Tahun 2012

Riset Penggunaan Multimedia Interaktif* DedeEnde Abdulrohman H HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis hasil penelitian setiap siklus perbaikan pembelajaran pada pembelajaran bahasa Indonesia yaitu peningkatan kemampuan membaca siswa tunarungu kelas D3 SDLB disertai dengan data serta didukung dengan tabel dan grafik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Nen, Zhr dan Rmt dan Setelah semua tindakan perbaikan pembelajaran dilakukan, yang dimulai dari prasiklus hingga siklus 3, peneliti selanjutnya melakukan rekap nasi evaluasi pembelajaran yang dimaksudkan agar data dapat dengan mudah di analisis untuk mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Evaluasi merupakan tindakan guru untuk melihat sejauhmana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan dengan cara peserta didik mengerjakan soal evaluasi yang diberikan dengan menggunakan media flashcard, hasil evaluasi dari setiap siklus adalah sebagai berikut: 1) Prasiklus, semua peserta didik belum mencapai KKM dengan rata-rata nilai sebesar 40 2) Siklus 1, Hasil dari evaluasi terdapat peningkatan namun belum mencapai KKM dengan rata-rata nilai sebesar 46,67 3) Siklus 2, Hasil dari evaluasi terjadi peningkatan dan satu siswa mencapai KKM dengan rata-rata nilai sebesar 56,67 4) Siklus 3, Hasil dari evaluasi terdapat 2 orang yang telah mencapai KKM dengan rata-rata nilai sebesar 68,33 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Grafik Rata-Rata Nilai Evaluasi Siswa Per- Siklus }Affl_Anakku» Volume 11: Nomor 2 Tahun 2012 73

Riset Penggunaan Media Flash card Dede Ende Abdulrohman H rendah sedang tinggi Grafik Kualitas Hasil Belajar Kesimpulan grafik di atas, pada tahapan pra siklus semua peserta didik menunjukan hasil belajar di bawah ratarata standar kelulusan minimal yaitu 65.Dalam kegiatan pembelajaran prasiklus peserta didik cenderung pasif, tidak ada upaya yang dilakukan, peserta didik hanya meniru bacaan yang dibacakan oleh guru, serta kurang didukung dengan alat peraga berupa media pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dari analisis tersebut berdampak pada hasil belajar peserta didik yang hanya mencapai nilai rata-rata 40,00 dari jumlah peserta didik 3 orang. Setelah melakukan refleksi, dan diskusi dengan teman sejawat, selanjutnya guru mengadakan tindak lanjut untuk memperbaiki kelemahan pembelajaran prasiklus, yaitu mengadakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1, dua orang berada pada posisi sedang dan satu orang pada posisi tinggi, hasil yang didapat terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata 46,66, kriteria ketuntasan minimal belum tercapai. Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan refleksi dan melakukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2, posisi grafik nilai masih sama seperti pada siklus 1, yaitu dua orang pada posisi sedang dan satu orang pada posisi tinggi, namun pada siklus ini terdapat satu siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal dan nilai rata-rata evaluasi siswa 56,66. Pada tindakan perbaikan pembelajaran siklus 3, grafik kualitas hasil belajar mengalami kenaikan yang signifikan sekali yaitu semua peserta didik berada pada posisi tinggi dengan rata-rata nilai evaluasi siswa 68,33 dan peserta didik mencapai kriteria ketuntasan minimal. 74 JAM_Anakku» Volume 11: Nomor 2 Tahun 2012

Riset Penggunaan Multimedia lnteraktif* Dede Ende Abdulrohman H KESIMPULAN Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan melalui tiga siklus perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia tentang materi membaca teks agak panjang dengan menggunakan media flashcard, dengan subyek penelitian kelas III SDLB Negeri Kabupaten Tasikmalaya pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Sesuai dengan rumusan ^lasalah dan tujuan perbaikan pembelajaran, dan berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Penggunaan media flashcard dapat memotivasi siswa dalam memahami pembelajaran membaca dengan benar. 2. Penggunaaan media flashcard secara signifikan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa III SDLB Negeri Kabupaten Tasikmalaya pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013, mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penggunaan media flashcard telah memberikan dampak positif terhadap sikap siswa, dimana sebelum penggunaan media flashcard belum ada peningkatan yang berarti. Secara kualitatif kinerja guru menjadi lebih baik dari sebelumnya. Guru menjadi lebih terampil dalam mengatasi kelemahan-kelamahan dan permasalahan yang muncul dalam pembelajarannya. Dari uraian tersebut di atas menjelaskan bahwa dengan adanya penggunaan media pembelajaran bagi anak tunarungu dalam pembelajaran tersebut maka hasil pembelajaran akan menjadi optimal. JAfJl_Anakku» Volume 11: Nomor 2 Tahun 2012 75

Riset Penggunaan MediaFlashcard Dede EndeAbdulrohman H DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta- Rineka Cipta Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. EdisiRevisi. Jakarta: Bumi Aksara Arsyad. A. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Bunawan, L dan Yuwati, CS. (2000). Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu. Yayasan Santi Rama Jakarta: Dephie, B. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika Aditama Elexmedia. 2009. Flash Card, (Online), (http://www.elexmedia.co.id /forum/ index.php?topic=l5303.0. diakses tanggal 5 Maret 2013 Raihan. R. (2013). PengertianMedia Belajar Flashcards. http://riniraihan.wordpress.com /2012/04/18/pengertian-media-belaiar-flash-card/, diakses padatanggal 22 Mei 2013 Sadjaah, E. (2005) Gangguan Bicara Bahasa. Bandung: San Grafika Siswanti. (2006). Peranan Media Flashcard Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Kosakata Anak Tunarungu. Tidak diterbitkan Somad,P. (2009). Definisi Ketunarunguan. Online: http://permanariansomad.blogspot.com/ 2009/11/definisi-ketunarunguan.html. diakses pada tanggal 22 Mei 2013 Somad, P. (2008). Definisi dan Klasifikasi. Online: http://permanarianl6.blogspot.com/ definisi-dan-klasifikasi-tunarungu.html. diakses pada tanggal 22 Mei 2013 Somad, P dan Hernawati, T. (1995) Orthopedagogik Tunarungu. Jakarta: Dirjen Dikti Sutjihati, T. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama Susilana, R & Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Jurusan Kurtekpend FIP UPI. Bandung Tarigan, Henry G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa Tarigan, Henry G. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa Bandung: Bandung: Tim BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. 76 jmjl_anakku» Volume 11: Nomor 2 Tahun 2012

Riset Penggunaan Multimedia Interahif* Dede Ende Abdulrohman H Wardhani, I & Wihardit, K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Wiriaatmaja, R. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Untuk meningkatkan Kinerja Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya Kamala. (2008). Pengertian Pendidikan IPA dan Perkembangannya. [Online]. Tersedia: http://iuhii-science-sd.blogspot.com/2008/07/dengertian-pendidikan-ipa-danhtml 10 Maret 2013) Nana Sudjana. (2009). Penelitian dan Penilaian. Bandung: Sinar baru. Purwanto, M. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajarana Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Somad, P. (2008). Definisi dan Klasifikasi Anak Tunarungu. [Online]. Tersedia: http://pernmnarianl6.blogspot.com/definisi-dan-klasifikasi-tunarungu.html (15 Februari2013) }&ISl_Anakku» Volume 11: Nomor 2 Tahun 2012 77