BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. hal seperti dasar pembagian dividen, dasar kompensasi, pengukuran prestasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi investor terhadap perusahaan. permintaan dan penawaran investor. Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Berinvestasi adalah cara yang dilakukan para investor maupun calon

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peran yang strategis dalam pembangunan nasional. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang buruk, maka perusahaan tersebut akan memiliki nilai buruk di mata

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kebijakan hutang terhadap para investornya terutama pada pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham, kemudian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. laba tesebut di tahan untuk membiayai investasi di masa mendatang. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB I PENDAHULUAN. harga saham meningkat berarti nilai perusahaan meningkat dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk terus tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu alasan Indonesia pernah menjadi tempat penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kerjasama antara manajeman perusahaan dengan pihak lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pendirian suatu perusahaan, pasti memiliki tujuan utama yaitu

BAB I PENDAHULUAN Gambaran umum objek penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kita perlu memiliki pengetahuan tentang Nilai Perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan seperti: corporate finance managers, bank, real estate, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pribadi dan menimbulkan cost bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. perusahaan secara optimal. Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian perusahaan menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan industri manufaktur food and beverages

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi melalui pengembangan investasi di suatu negara. Dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan utama didirikannya perusahaan berorientasi laba adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (Sudana, 2011: 22). Semakin tinggi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham dapat dikatakan merupakan indikator keberhasilan pengelolaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Tugas manajer keuangan dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan (Kasmir, 2009:8). Nilai perusahaan ini sendiri dapat tercermin dari harga sahamnya. Jadi semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan melalui harga pasar saham. Harga pasar saham adalah harga yang bersedia dibayarkan oleh calon investor apabila ia ingin memiliki saham suatu perusahaan, sehingga harga saham merupakan harga yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan (Hasnawati, 2005). Nilai kekayaan dapat dilihat melalui perkembangan harga saham (common stock) perusahaan di pasar. Dalam hal ini, nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan dividen. Oleh karena itu, dalam teori-teori keuangan, variabel yang sering digunakan dalam penelitian pasar modal untuk mewakili nilai perusahaan adalah harga saham dengan berbagai jenis indikator, antara lain return saham, harga saham biasa, abnormal return, Price Book Value, dan indikator lain yang mempresentasikan harga saham biasa di pasar modal. Dengan demikian bisa diartikan bahwa tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang saham, yang berarti 1

meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan (Harmono, 2011:1). Nilai perusahaan juga dapat menunjukkan nilai asset yang dimiliki oleh perusahaan. Dimana semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham tersebut. Sehingga dengan meningkatnya kemakmuran para pemegang saham, pemegang saham akan semakin mempercayakan dan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan selanjutnya sebagai kegiatan bisnisnya. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus menunjukkan kinerja perusahaan yang baik agar dapat meningkatkan nilai perusahaan menjadi lebih baik. Dalam memaksimalkan nilai perusahaan, manajemen perusahaan dapat melakukan tiga keputusan keuangan. Manajemen keuangan berfungsi dalam 3 (tiga) bentuk keputusan keuangan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Setiap fungsi harus mempertimbangkan tujuan perusahaan, dimana keputusan investasi akan tercermin pada sisi asset perusahaan yang akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan. Sebaliknya, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan (Syahyunan,2013:1). Keputusan investasi penting karena untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan laba dan kemakmuran pemegang saham hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Perusahaan menginvestasikan dananya ke dalam bentuk aktiva untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. 2

Selain keputusan investasi, Keputusan pendanaan juga berperan penting dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Keputusan pendanaan adalah keputusan manajemen keuangan untuk memperoleh dana, dimana sumber pendanaan dalam perusahaan dapat diperoleh dari internal berupa laba ditahan dan dari eksternal perusahaan berupa hutang atau penerbitan saham baru. Suatu kombinasi yang optimal atas penentuan pendanaan sangat penting karena dapat meningkatkan nilai perusahaan (Fenandar, 2012). Begitu juga dengan Kebijakan dividen, kebijakan dividen pada dasarnya adalah penentuan besarnya porsi keuntungan yang akan diberikan kepada pemegang saham. Kebijakan keputusan pembayaran dividen merupakan hal yang penting yang menyangkut apakah arus kas akan dibayarkan kepada investor atau akan ditahan untuk di investasikan kembali oleh perusahaan. Besarnya dividen yang dibagikan tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan. Apabila perusahaan membagikan dividen maka tingkat pertumbuhan akan berkurang. Disisi lain apabila perusahaan tidak membagikan dividen maka pasar akan memberikan sinyal negatif kepada prospek perusahaan (Fenandar, 2012). Nilai perusahaan juga bisa dilihat dari faktor profitabilitas. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen (Syahyunan 2013:92). Rasio profitabilitas menunjukkan efektifitas perusahaan dalam menghasilkan tingkat keuntungan dengan serangkaian pengelolaan asset yang dimiliki perusahaan sehingga profitabilitas mampu untuk mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan mengenai prospek perusahaan di masa yang 3

akan datang karena dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka semakin tinggi juga minat investor terhadap harga saham perusahaan (Andianto, 2012). Nilai perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan proksi Price Book Value (PBV). Perbandingan nilai buku dan harga sahamnya tercermin pada rasio keuangan Price Book Value (PBV) sebuah perusahaan. Dimana rasio Price Book Value (PBV) merupakan hasil perbandingan antara harga saham terhadap nilai bukunya (Warsono, 2003:39). Price Book Value menunjukkan apakah harga saham (harga pasar) diperdagangkan diatas atau dibawah nilai buku saham tersebut (Syahyunan,2013:95). Berikut dibawah ini pada Tabel 1.1 merupakan hasil nilai perhitungan rasio keuangan Price Book Value (PBV) pada beberapa sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2013. Tabel 1.1 Nilai Price Book Value (PBV) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2013 No Nama Perusahaan Tahun PBV 2010 4.48 1 Astra International Tbk 2011 3.95 2012 3.43 2013 2.59 2010 0.98 2 Lionmesh Prima Tbk 2011 0.84 2012 0.33 2013 0.70 2010 2.55 3 Indofood Sukses Makmur Tbk 2011 1.28 2012 1.50 2013 1.51 2010 4.49 4 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2011 3.99 2012 4.26 2013 3.20 2010 6.14 5 Kalbe Farma Tbk 2011 5.30 2012 8.76 2013 7.47 Sumber :www.idx.co.id 2010-2013 (Data Diolah) 4

Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada perusahaan Astra International, Indofood Sukses Makmur Tbk, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan Kalbe Farma Tbk terlihat memiliki nilai Price Book Value (PBV) diatas satu pada tahun 2010 sampai 2013 yang mengartikan bahwa perusahaan yang berjalan dengan baik umumnya mempunyai rasio Price Book Value (PBV) diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya (Wardjono, 2010), dimana semakin tinggi Price Book Value (PBV) berarti pasar percaya akan prospek dari perusahaan tersebut. Sementara pada perusahaan Lionmesh Prima Tbk terlihat memiliki nilai Price Book Value (PBV) dibawah satu, yang mengartikan bahwa perusahaan tersebut tidak berjalan dengan baik karena menunjukkan turunnya harga saham dimana harga saham berada dibawah nilai bukunya atau mengindikasikan menurunnya kualitas dan kinerja keuangan pada perusahaan tersebut. Hal ini menjadi salah satu hal yang menarik untuk diteliti faktor apa saja yang dapat mempengaruhi dalam meningkatkan dan menurunkan nilai perusahaan. Nilai Perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal perusahaan, dimana faktor-faktor ini sering digunakan oleh para calon investor dalam menilai kemampuan perusahaan dalam usahanya untuk meningkatkan nilai perusahaan. Faktor pertama dilihat dari keputusan investasi yang diukur dengan menggunakan Investasi, faktor kedua dilihat dari keputusan pendanaan yang diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), faktor ketiga dilihat dari kebijakan dividen yang diukur dengan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR) dan faktor keempat bisa dilihat dari tingkat profitabilitas perusahaan yang diukur 5

dengan menggunakan Return on Equity (ROE). Berikut dibawah ini merupakan hasil perhitungan nilai investasi, Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR) dan Return on Equity (ROE) pada beberapa sampel pada perusahaan manufaktur yang bisa dilihat pada Tabel 1.2 : Tabel 1.2 Nilai Investasi, Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013 No NAMA PERUSAHAAN TAHUN INVESTASI DER DPR ROE 1 Astra International Tbk 2010 2.12 1.10 13,24 34.48 2011 2.31 1.02 45.07 27.79 2012 2.21 1.03 45.03 25.32 2013 2.33 1.02 45.04 21.00 2010 2.27 0.67 6.50 15.71 2 Lionmesh Prima Tbk 2011 3.68 0.71 8.80 19.05 2012 4.29 0.32 3.49 42.33 2013 4.96 0.28 13.35 13.02 2010 1.71 1.34 39.55 23.44 3 Indofood Sukses 2011 1.90 0.70 49.93 15.47 Makmur Tbk 2012 1.66 0.74 49.81 14.00 2013 1.41 1.04 49.80 8.90 2010 0.97 0.17 30.02 24.66 4 Indocement Tunggal 2011 1.35 0.15 29.99 22.89 Prakarsa Tbk 2012 1.84 0.17 34.80 24.53 2013 1.81 0.16 66.13 21.81 2010 3.13 0.23 56.14 25.01 5 Kalbe Farma Tbk 2011 3.20 0.27 65.09 23.37 2012 2.86 0.28 66.77 24.08 2013 2.56 0.33 49.97 23.18 Sumber : www.idx.co.id 2010-2013 (Data Diolah) Pada Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pada perusahaan Astra international Tbk, Indofood Sukses makmur Tbk, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan Kalbe Farma Tbk terlihat nilai Investasi mengalami fluktuasi pada tahun 2010 sampai 2013, sedangkan pada perusahaan Lionmesh Prima Tbk terlihat mengalami peningkatan pada nilai investasinya pada tahun 2010 sampai 2013 yang 6

mengartikan bahwa semakin meningkatnya investasi maka akan berpengaruh terhadap peningkatan nilai perusahaan tersebut. Pada Rasio keuangan Debt to Equity Ratio (DER) terlihat pada perusahaan Lionmesh Prima Tbk mengalami peningkatan pada tahun 2010 sampai 2011 dan terlihat juga pada perusahaan Kalbe Farma Tbk bahwa nilai Debt to Equity Ratio (DER) mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai 2013 yang mengartikan bahwa pendanaan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Namun pada beberapa perusahaan manufaktur di BEI pada tahun 2010-2013 yang penurunan dan peningkatan pendanaannya yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan keputusan investasi yang diukur dengan investasi tidak diikuti dengan peningkatan nilai Price Book Value (PBV). Pada nilai Dividend Payout Ratio (DPR) menunjukkan bahwa pada perusahaan Astra International Tbk, Lionmesh Prima Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk dan Indocement Tunggal Prakarsa menunjukkan nilai Dividend Payout Ratio yang berfluktuasi pada tahun 2010 sampai 2013, sedangkan pada perusahaan Kalbe Farma Tbk terlihat mengalami peningkatan Dividend Payout Ratio (DPR) pada tahun 2010 sampai 2012 dan kembali mengalami penurunan Dividend Payout Ratio pada tahun 2013. Yang mengartikan bahwa semakin tinggi besarnya dividen, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan (Oktavina, 2013). Namun pada kenyataannya pada beberapa perusahaan manufaktur di BEI periode 2010-2013 yang peningkatan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) tidak diikuti dengan peningkatan nilai Price Book Value (PBV). 7

Pada nilai Return on Equity (ROE) mengatakan bahwa pada perusahaan, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dan Kalbe Farma Tbk menunjukkan nilai Return on Equity (ROE) yang berfluktuasi yang terjadi dari tahun 2010 sampai 2013, sedangkan pada perusahaan Astra International Tbk dan Indofood Sukses Makmur Tbk terlihat mengalami penurunan pada tahun 2010 sampai 2013, yang mengartikan bahwa perusahaan tersebut tidak efisien dalam menggunakan modal sendiri dan untuk menghasilkan laba investor yang ditanam dalam perusahaan tersebut. Sementara pada perusahaan Lionmesh Prima Tbk terlihat mengalami peningkatan pada tahun 2010 samapi 2012. Yang mengartikan bahwa semakin tinggi Return on Equity (ROE) menunjukkan bahwa semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba investor yang ditanam pada perusahaan (Horne dan John, 2005). Namun pada beberapa perusahaan manufaktur di BEI periode 2010-2013 yang peningkatan profitabilitas yang diukur dengan Return on Equity (ROE) tidak diikuti dengan peningkatan nilai Price Book Value (PBV). Dari gambaran uraian latar belakang dan hasil perhitungan nilai rasio keuangan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktorfaktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Maka dari itu peneliti mengambil judul penelitian: Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 8

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijelaskan tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi: 1. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan investasi yaitu dapat memberikan masukan mengenai prospek perusahaan sebelum calon investor menginvestasikan modalnya pada perusahaan serta diharapkan dapat memberikan informasi dalam menilai aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi manajemen perusahaan tentang faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan nilai perusahaan. 9

3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan judul skripsi ini. 10