ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

Pertemuan 2 Representasi Citra

ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

Model Citra (bag. 2)

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

PERANCANGAN APLIKASI PENGURANGAN NOISE PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE FILTER GAUSSIAN

Model Citra (bag. I)

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

BAB II CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

BAB 2 LANDASAN TEORI

One picture is worth more than ten thousand words

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN APLIKASI MENENTUKAN EFEK RESOLUSI BERDASARKAN JUMLAH PIXEL PADA CITRA MENGGUNAKAN METODE RETINEX

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

PENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN PROSES PERKALIAN DAN PEMBAGIAN UNTUK PENGGESERAN BIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BITSHIFT OPERATORS

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER

APLIKASI PENGHAPUSAN BAYANGAN PADA IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) SKRIPSI

PEMANFAATAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DALAM MENENTUKAN KEMATANGAN BUAH KAKAO MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DISTANCE SKRIPSI

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Pengujian Tak Merusak Penetrant Testing

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER

BAB II LANDASAN TEORI

Pendekatan Statistik Pada Domain Spasial dan Frekuensi untuk Mengetahui Tampilan Citra Yustina Retno Wahyu Utami 1)

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

Klasifikasi Warna Menggunakan Pengolahan Model Warna HSV

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

BAB II LANDASAN TEORI

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan diteruskan ke bagian retina mata.

PENINGKATAN KUALITAS CITRA DENGAN METODE FUZZY POSSIBILITY DISTRIBUTION

PENERAPAN METODE INTERPOLASI LINIER DAN METODE SUPER RESOLUSI PADA PEMBESARAN CITRA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.

SAMPLING DAN KUANTISASI

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

Pengolahan citra. Materi 3

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD

PERANCANGAN APLIKASI PENGACAKAN CITRA MENGGUNAKAN M-SEQUENCE BERDASARKAN PARAMETER

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas citra merupakan sebuah langkah awal dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE HISTOGRAM EQUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS CITRA DIGITAL

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

Transkripsi:

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI Hanafi (12110244) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No.338 Simpang Limun Medan http://stmik-budidarma.ac.id// E-Mail : hanafinst757@gmail.com ABSTRAK Citra (digital image processing) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang teknik-teknik mengolah citra. Citra yang dimaksud pada penelitian ini adalah gambar statis yang berasal dari sensor vision (webcame). Secara matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dengan intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Agar dapat diolah dengan komputer digital,suatu citra harus dipresentasikan secara numeric dengan nilai-nilai diskrit. Sebuah citra digital dapat diwakili oleh sebuah matriks dua diimensi f(x,y) yang terdiri dari M kolom dan N baris. Melakukan suatu perbaikan citra film radiografi akan tercapai hasil yang optimal perlu ditunjang oleh pemeriksaan tambahan, diantaranya pemeriksaan radiografi, sehingga dapat membantu menegakkan suatu pixel pada perbaikan citra film. Gambaran yang dihasilkan dapat berupa: radiolusen, radiopak dan radio intermediate. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan uraian bagaimana teknik menginterpretasi radiografi dengan gambaran perbaikan film pada citra asli dan bintik film radiografi, sehingga dalam menentukan perbaikan film ini perlu adanya suatu perbaikan film radiografi tersebut. Kata Kunci: Citra, wbcame, Film Radiogradi, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Radiografi adalah hasil gambaran dari suatu obyek dengan menggunakan sinar-x. Radiografi rongga mulut memberikan gambaran jaringan keras rongga mulut yang tidak dapat dilihat secara klinis atau dengan mata biasa (Wuehrmann dan Manson- Hing, 1998). Radiografi adalah hasil pembuatan gambar suatu obyek yang menggunakan sinar-x. Dental radiografi tampak sebagai gambar hitam dan putih. Bila dilihat dari sumber cahaya, area paling gelap dari radiografi tampak hitam dan daerah yang paling tampak putih. Kedua istilah ini digunakan untuk menggambarkan daerah hitam dan putih dilihat pada film radiografi : radiolusen dan radiopak. Agar dapat diolah dengan citra film radiografi, maka suatu citra film radiografi harus dipresentasikan secara numerik dengan nilai-nilai diskrit. Representasikan dari fungsi kontinyu menjadi nilai-nilai disebut digitalisasi citra. yang digunakan pada penelitian ini dapat diwakili oleh 8 bit, atau 1 byte. Rentang warna pada Black dan White sangat cocok digunakan untuk pengolahan file gambar. Pada pengolahan gambar ada bermacam-macam model. Model film merupakan model yang banyak digunakan salah satunya adalah perbaikan citra. Pada model ini untuk merepsentasikan sinar-x menggunakan 3 buah komponen tersebut. Selain model film terdapat juga model bayangan dimana model ini terdapat 3 komponen yaitu, hue, saturation dan value. Hue adalah suatu ukuran panjang gelombang yang terdapat pada dominan yang diterima oleh penglihatan sedangkan Saturation bercampur pada hue. Dalam mengatasi citra film radiografi tersebut perlu dilakukan usaha untuk memperbaiki kualitas citra film radiografi itu dengan teknik sinar-x Adapun teknik sinar-x yang digunakan adalah visual method dan liquid penetrant method. Dalam metode tersebut, nilai perbaikan citra film radiografi setiap piksel di wilayah terdekat dalam mendeteksi perbaikan citra Margono, jurnal Radiografi Vol.2 No.1, 1998 Visual method merupakan merupakan metode yang memberikan dampak perbaikan Metode ini digunakan untuk menemukan cahaya pada di permukaan film terbuka dari komponen solid, baik logam maupun non logam. Seperti kertas dan plastic fiber. Melalui metode ini, cahaya pada material akan terlihat lebih jelas pada film tersebut. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna terang pada permukaan yang diinfeksi.. LIQUID PENETRANT AND MAGNETIC PARTICLE TESTING AT Vol.2 No.2, IAEA, 2000 Liquid penetrant method merupakan merupakan metode yang paling sederhana. Metode ini digunakan untuk menemukan cacat (discontinuity) di permukaan (open surface) terbuka dari komponen solid, baik logam maupun non logam. Seperti keramik dan plastic fiber. Melalui metode ini, cacat pada material akan terlihat lebih jelas. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna terang pada permukaan yang diinfeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskositas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan terlihat 63 adalah ukuran banyaknya cahaya putih yang

jelas jika perbedaan warna penetran dengan latar belakang yang cukup kontras. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil masalah yang akan dibahas pada skripsi ini yaitu : 1. Bagaimana mengetahui jenis film radiografi? 2. Bagaimana membandingkan visual method dan liquid penetrant method untuk mereduksi film radiografi? 3. Bagaimana merancang sistem yang mampu melakukan proses film radiografi? 1.3 Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah dalam citra film radiografi ini adalah sebagai berikut : 1 Membandingkan visual method dan liquid penetrant method untuk mengetahui jenis 2 Format film merupakan fim hitam putih dalam format jpeg dengan ukuran dimensi maksimal 300 x 300 pixel. 3 Perangkat lunak dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2008 1.4 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui jenis citra film radiografi` 2. Membandingkan visual method dan liquid penetrant method untuk mereduksi citra film radiografi. 3. Merancang perangkat lunak untuk mereduksi citra 1.5 Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat memberikan solusi berupa aplikasi dan informasi bagaimana cara mengetahui citra film radiografi yang lebih bagus dan lebih bermanfaat. 2. Dapat mengetahui bagaimana perbandingan kualitas film radiografi sebelum dan sesudah proses reduksi. 3. Dapat mengetahui bagaimana cara menghilangkan cacat pada 2. LANDASAN TEORI 2.1 Radiografi Radiografi adalah hasil gambaran dari suatu obyek dengan menggunakan sinar-x. Radiografi rongga mulut memberikan gambaran jaringan keras rongga mulut yang tidak dapat dilihat secara klinis atau dengan mata biasa. Radiografi adalah hasil pembuatan gambar suatu obyek yang menggunakan sinar-x. Dental radiografi tampak sebagai gambar hitam dan putih. Bila dilihat dari sumber cahaya, area paling gelap dari radiografi tampak hitam dan daerah yang paling tampak putih. Kedua istilah ini digunakan untuk menggambarkan daerah hitam dan putih dilihat pada radiografi gigi : radiolusen dan radiopak (Brotowasisto. 2003). Gambaran radiolusen adalah lolosnya sebagian sinar-x. Pada radiografi, daerah radiolusen akan tampak lebih gelap dari pada daerah radiopak. Struktur yang tampak radiolusen pada sebuah radiografi tidak memiliki kepadatan (Goaz dan White, 1994). Gambaran radiopak dihasilkan karena tidak dapat lewatnya sinr-x. Daerah radiopak akan tampak terang atau putih, misalnya restorasi logam pada gigi yang akan tampak lebih putih dari pada sekelilingnya pada radiografi, enamel, dentin dan tulang (Brotowasisto. 2003). 2.2 Visual Method Visual method merupakan merupakan metode yang memberikan dampak perbaikan Metode ini digunakan untuk menemukan cahaya pada di permukaan film ( film open surface) terbuka dari komponen solid, baik logam maupun non logam. Seperti kertas dan plastic fiber. Melalui metode ini, cahaya pada material akan terlihat lebih jelas pada film tersebut. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna terang pada permukaan yang diinfeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi. Dalam metode ini diterapkan cahaya yang baik dan viskositas yang rendah agar dapat masuk pada cahaya film dipermukaan material. Selanjutnya, visual yang tersisa di permukaan film material disingkirkan. Cahaya akan terlihat jelas jika perbedaan warna film visual dengan latar belakang yang cukup kontras. Sesuai inspeksi, visual yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer. Kelemahan dari metode ini antara lain adalah bahwa metode ini hanya diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini tidak dapat diterapkan pada komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau berpori (Lincoln R. Manson- Hing. 1973). 2.3 Liquid Penetrant Method Liquid penetrant method merupakan merupakan metode yang paling sederhana. Metode ini digunakan untuk menemukan cacat (discontinuity) di permukaan (open surface) terbuka dari komponen solid, baik logam maupun non logam. Seperti keramik dan plastic fiber. Melalui metode ini, cacat pada material akan terlihat lebih jelas. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna terang pada permukaan yang diinfeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi Dalam metode ini diter yang baik dan viskositas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan terlihat jelas jika perbedaan warna penetran dengan latar belakang yang cukup kontras. Sesuai inspeksi, penetrant yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer. Kelemahan dari metode ini antara lain adalah bahwa metode ini hanya diterapkan pada permukaan terbuka. Metode ini tidak dapat diterapkan pada komponen dengan permukaan kasar, berpelapis, atau berpori (Lincoln R. Manson-Hing. 1973). Dalam pengambilan sampel atau teknik liquid penetrant adalah suatu cara mengambil sampel yang refresentatif dari populasi. Dalam penelitian ini digunakan teknik proportionate random sampling dengan menggunakan rumus Mayane sebagai berikut : 64

Selanjutnya matriks tersebut dihitung dengan menggunakan rumus visual method, yaitu : m x n adalah mbaris dan kolom liquid penetrant g(s,t) adalah baris dan kolom piksel yang akan diproses x,y adalah kootdinat pixel pada citra 3. ANALIS DAN PERANCANGAN Permasalahan yang dibahas adalah membuat aplikasi untuk menganalisa visual method dan liquid penetrant method untuk mereduksi perbaikan citra sistem merupakan tahapan awal yang dilakukan dalam memahami suatu sistem. Tahapan ini menjelaskan permasalahan-permasalahan yang akan membantu proses perancangan model sistem yang nantinya akan diperbaiki dan dianalisa untuk merubah 3.1 Analisa Visual Method Permasalahan yang akan diangkat dari penelitian ini adalah bagaimana cara mereduksi film radiografi pada citra grayscale. Format file citra didalam penelitian ini adalah citra grayscale (hitam dan putih). Didalam sistem akan dilakukan penambahan film sesuai dengan jenis radiografi, yaitu visual method pada Setelah ditambah film, maka sistem akan melakukan proses reduksi film radiografi dengan menggunakan visual method. Berikut ini merupakan contoh penggunaan metode visual method dengan menggunakan sebuah gambar dengan ukuran 300 x300 pixel dengan nama foto film.bmp Perhitungan dimulai dari koordinat f dan dilakukan dengan mengambil matriks 3x3 dari matriks tetangga piksel yang akan direduksi. Perhitungan ini dilakukan pada setiap nilai piksel pada suatu matriks citra film radiografi. Perhitungan dimulai dari koordinat f dan dilakukan dengan mengambil matriks 3x3 dari matriks tetangga piksel yang akan direduksi. Perhitungan ini dilakukan pada setiap nilai piksel pada suatu matriks citra film radiografi. Kemudian dilakukan pada rumus nilai piksel pada suatu matriks citra Setelah transformasi dilakukan selanjutnya menghasilkan output yang merupakan proses visual method, dimana proses ini dapat dikatakan sebagai proses grayscale hitam dan putih. Proses ini dilakukan untuk warna hitam, putih dan grayscale yang kemudian akan menghasilkan citra film radiografi baru. Gambar 1: Analisa Film Awal dari gambar tersebut diatas diperoleh sebuah film matriks dengan ordo 5x5. Adapun matriks tersebut dapat dilihat dibawah ini: Gambar 2: Analisa Fim Baru 3.2 Analisa Liquid Penetrant Method Kemudian permasalahan yang akan diangkat dari liquid penetrant method ini adalah bagaimana cara mereduksi film radiografi pada citra grayscale. Format file citra film radiografi didalam penelitian ini adalah citra grayscale atau hitam dan putih. Didalam sistem akan dilakukan penambahan film sesuai dengan jenis pemakaian jenis film tersebut, yaitu liquid penetrant method untuk memperbaiki bintik pada film radiografi Setelah ditambah filmnya, maka sistem akan 65

melakukan proses reduksi perbaikan film dengan menggunakan liquit penetrant method Berikut ini merupakan contoh penggunaan liquid penetrant method dengan menggunakan sebuah gambar dengan ukuran 300 x300 pixel dengan nama foto film.bmp proses grayscale hitam dan putih. Proses ini dilakukan untuk warna hitam, putih dan grayscale yang kemudian akan menghasilkan citra film radiografi baru Gambar 3: Analisa Film Awal dari gambar tersebut diatas diperoleh sebuah film matriks dengan ordo 5x5. Adapun matriks tersebut dapat dilihat dibawah ini: Selanjutnya matriks tersebut dihitung dengan menggunakan rumus visual method, yaitu: Gambar 4 : Analisa Film Baru 4.IMPLEMENTASI Implementasi sistem merupakan lanjutan dari tahap analisis dan perancangan sistem. Sistem ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan menggunakan Software Microsoft Visual Studio 2008. Pada sistem ini terdapat beberapa tampilan halaman, yaitu Halaman Utama, Halaman Proses, Halaman Tentang. 1. Tampilan Halaman Menu Utama Halaman utama merupakan tampilan halaman yang muncul pertama sekali pada saat sistem dijalankan. Halaman utama menu File memiliki beberapa menu bar, yaitu menu visual method dan liquid penetrant method. Tampilan Halaman menu utama dapat dilihat pada gambar 5 : Perhitungan dimulai dari koordinat f(4,4) dan dilakukan dengan mengambil matriks 3x3 dari matriks tetangga piksel yang akan direduksi. Perhitungan ini dilakukan pada setiap nilai piksel pada suatu matriks citra Gambar 5 : Tampilan Menu Utama 2. Tampilan Form Visual Method Langkah pertama yang dilakukan adalah menginput gambar yang diidentifikasi oleh RGB (Black, White) dapat dilihat pada gambar 6. Demikian seterusnya hingga f (4,4). Setelah dilakukan perhitungan seperti diatas, maka didapat lah citra output dari matriks 5x5 yang sebelumnya telah disebutkan. Setelah transformasi dilakukan selanjutnya menghasilkan output yang merupakan proses visual method, dimana proses ini dapat dikatakan sebagai Gambar 6 Tampilan Form Visual Method Dalam melakukan identifikasi RGB film radiogrfi yang diinputkan adalah berupa gambar hitam putih atau foto yang sudah lama. Karena langkah-langkah dalam proses konversi RGB ke Film objek yang digunakan adalah gambar hitam putih termasuk dalam mengidentifikasi nilai RGB. Untuk mengetahui perbandingan film citra film radiografi dengan hasil film yang telah diproses oleh konversi RGB ke Film. 66

3. Tampilan Form Liquid Penetrant Method Langkah pertama yang dilakukan adalah menginput gambar yang diidentifikasi oleh RGB (Black, White) dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7 Tampilan Form Liquid Penetrant Method Dalam melakukan identifikasi RGB film radiogrfi yang diinputkan adalah berupa gambar hitam putih atau foto yang sudah lama. Karena langkah-langkah dalam proses konversi RGB ke Film objek yang digunakan adalah gambar hitam putih termasuk dalam mengidentifikasi nilai RGB. Untuk mengetahui perbandingan film citra film radiografi dengan hasil film yang telah diproses oleh konversi RGB ke Film. 4. Tampilan Halaman Tentang Tampilan halaman menu tentang merupakan halaman tentang penulis dan penjelasan lainnya. Gambar 8 dibawah ini menunjukkan tampilan halaman menu tentang. 1. Mengetahui citra film sesudah di perbaiki dengan menggunakan visual method dan liquid penetrant method. 2. Citra film radiografi terkait dengan kontras dan grayscale. 3. Citra asli berupa gambar yang diproses dengan menggunakan visual method dan liquid penetrant method menghasilkan warna citra film radiografi yang berbentuk cahaya dan bintik cacat. 5.2 Saran 1. Adapun saran-saran yang diperlukan untuk penelitian maupun pengembangan berikutnya adalah : Sistem yang dihasilkan tidak hanya merubah satu warna saja tetapi terdapat banyak pilihan warna sesuai dengan kebutuhan. 2. Output dari sistem menunjukan perubahan tidak hanya pada satu objek, tetapi dapat menunjukan berapa banyak objek yang terdeteksi. DAFTAR PUSTAKA 1. Brotowasisto. 2003. Komponen Film Radiografi, tanggal 24 Mei 2011 2. Trelia Boel. 2009. Prinsip dan Tehnik Dental Radiografi. 2 april 2011 3. Darma putra, 2010, Pengolahan Citra Digital, Penerbit Andi, Yogyakarta 4. Wuehrmann, Arthur H dan Lincoln R. Manson- Hing. 1973. Dental Radiografi.. 5. Eko prasetyo, 2011, Pengolahan Citra Digital Dan Aplikasinya Menggunakan Matlab, Penerbit Andi Yogyakarta 6. Miles, D.A.1993. Radiographic Imaging for Dental Auxiliaries. Second edition 7. Priyanto, Rahmat, 2009, Langsung Bisa Visual Basic.Net 2008,Penerbit ANDI, Yogyakarta. Gambar 8 Tampilan Menu Tentang 5.KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil studi literatur, analisis, implementasi, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut : 67