No. Jenis Bakteri Jumlah Koloni Junlah seluruh

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Surat Rekomendasi Persetujuan Kode Etik Penelitian Kesehatan

Lampiran A : Determinasi Tanaman

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Lampiran A. Dokumentasi Gambar Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

A. Aspergillus sp. 17 (umur 7 hari) pada media PDA; B. Bentuk mikroskopik (perbesaran 10x40) dengan ; (a). Konidia; (b). Konidiopor.

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

Ranking (jangan ada yang dobel) TERIMA KASIH UJI RANKING HEDONIK. Nama : Tanggal :

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Surat Keterangan Hasil Determinasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.)

Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit

Lampiran A. Data Pengamatan Berat Testis Mencit

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 Hasil Pengukuran Jumlah Limfosit dan Makrofag. Kelompok Jumlah limfosit

Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

Perbedaan Peningkatan Kemampuan Vertical Jump Setelah Pemberian Latihan Plyometric Jump To Box Dibanding Dengan Penambahan Passive Stretching

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2 merupakan medikamen saluran akar yang paling sering digunakan sejak tahun 1920.


Worksheet Uji Ranking Hedonik ( I )

BAB III METODA PENELITIAN

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

Case Processing Summary

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

LAMPIRAN ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 1. Analisis pertambahan bobot cacing tanah Eudrilus eugeniae.

STUDI PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENANGANAN PANGAN DI RUSUN BANDARHARJO, SEMARANG, DITINJAU DARI ASPEK KEAMANAN PANGAN DAN GIZI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

Gambar / foto sel mitosis pada jaringan karsinoma epidermoid (anak panah merah. Kelompok kontrol Kelompok P1

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Determinasi di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Teknik Identifikasi Bakteri

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGIPENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand (DASH) Questionnaire Nama Pasien: Tanggal: Terapis:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

Lampiran A. Data Rataan Kerusakan Hati Berupa Nekrosis

Jika Tidak darimana Bapak/Ibu memperoleh air bersih? Sebutkan

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

LAMPIRAN. Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro Wilks Test. Case Processing Summary. sebelum perlakuan % %

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Penyiapan media bakteri Aeromonas hydrophila

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014, di

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada bulan Maret Mei Penelitian dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

Worksheet Uji Hedonik. Tanggal Uji : Jenis Sampel : Minuman Sereal Instan Beras Merah dan Bekatul

LAMPIRAN. Lampiran 1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. (Informed Consent)

7. LAMPIRAN 7.1. Uji Organoleptik Penelitian Pendahuluan Panelis A B C

: Citra Mega Kharisma Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1992

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Lampiran 1. Sertifikat analisis minyak almond

METODOLOGI PENELITIAN

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Lampiran 1 Format Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur Load

1. Nama :. 2. Umur :. 4. Tingkat Pendidikan : ( ) Tidak Tamat SD ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA / SMK ( ) Akademi / Sarjana

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

LAMPIRAN 1 ALUR PIKIR

Uji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit)

III. METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif laboratorik dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

II. METODELOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

Keragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Leor Dan Duri Di Kabupaten Subang

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEDERHANA,NEGATIF DAN PERGERAKAN BAKTERI. Oleh :

INFORMASI KEPADA ORANG TUA/ WALI SUBJEK PENELITIAN. Bapak/ Ibu/ Sdr... Orang Tua/ Wali Ananda... Alamat...

BAB 4. METODE PENELITIAN

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

LAMPIRAN Lampiran 1. Pertanyaan Kunci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran A. Jumlah koloni x 10 7 (CFU/ml) berbagai jenis bakteri tiap ulangan pada serasah daun R. apiculata yang belum mengalami proses dekomposisi (kontrol) No. Jenis Bakteri Jumlah Koloni Junlah seluruh n1 n2 n3 koloni 1. Bacillus sp. 1 4 2 12 18 2. Micrococcus sp 0 2 4 6 3. Bacillus sp. 4 10 6 8 24 48 n1= ulangan 1, n2= ulangan 2 dan n3= ulangan 3

Lampiran B. Bentuk-bentuk Koloni Bakteri yang Terdapat pada Serasah Daun R. apiculata yang Belum Mengalami Proses Dekomposisi. A B 10µ 10µ C 10µ Gambar 5. Bentuk-bentuk Koloni Bakteri yang Terdapat pada Serasah Daun R. apiculata yang Belum Mengalami Proses Dekomposisi: A. Bacillus sp. 1, B. Micrococcus sp.1, dan C. Bacillus sp. 4

Lampiran C. Bentuk-bentuk Koloni Bakteri pada Serasah Daun R. apiculata yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas. A B C 10µ 10µ 10µ D E F 10µ 10µ 10µ G H I 10µ 10µ 10µ J 10µ K 10µ L 10µ M 10µ N 10µ 0 10µ Gambar 6. Bentuk-bentuk Koloni Bakteri pada Serasah Daun R. apiculata yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas: A. Flavobacterium sp, B. Bacillus sp. 2, C. Sporosarcina sp. 1, D. Staphylococcus sp, E. Kurthia sp, F. Escherichia coli, G. Bacillus sp. 3, H. Pseudomonas sp, I. Planococcus sp. 1, J. Sporosarcina sp. 2, K. Micrococcus sp. 2, L. Planococcus sp. 2, M. Bacillus sp. 5, N. Mycobacterium sp, O. Alcaligenes sp.

Lampiran D. Ciri-ciri Morfologi dan fisiologi bakteri yang terdapat pada serasah daun R. apiculata yang mengalami proses dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas a. Bacillus sp. 1 Bentuk batang, koloni bakteri berwarna putih keruh, bagian tepi koloni berombak, koloni muncul di atas permukaan media NA dan TSA. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, Sitrat positif, katalase positif, SA positif, TSIA positif. b. Flavobacterium sp Bentuk batang, koloni berwarna kuning tua, tipis tampak hampir menyatu dengan media, permukaan koloni mengkerut. Ciri-ciri fisiologis: Gram negatif, non-motil, katalase positif, glukosa negatif. c. Bacillus sp. 2 Bentuk batang, koloni berwarna putih, bagian pinggir koloni bergerigi, pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, katalase negatif, SIM positif, TSIA positif, SA positif, SCA positif, Gelatin positif. d. Alcaligenes sp Bentuk batang, koloni berwarna putih susu. Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Bakteri gram negatif, katalase positif, SIM positif, SCA negative dan SA negatif. e. Sporosarcina sp. 1 Bentuk bulat, koloni berwarna putih keruh. Pada media NA dan TSA Koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, katalase negatif, SCA positif, TSIA positif.

f. Staphylococcus sp Bentuk bulat, Koloni berwarna putih. Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, katalase positif, SIM negatif, TSIA positif. g. Micrococcus sp. 1 Bentuk bulat, Koloni berwarna kuning. Pada media NA dan TSA Koloni muncul di atas permukaan. Permukaan koloni mengkilat. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, SIM negatif, katalase positif, TSIA positif. h. Kurthia sp Bentuk bulat, koloni bakteri berwarna kuning, Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, katalase positif. i. Bacillus sp. 3 Bentuk batang, warna putih susu, bagian pinggir koloni bergerigi. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, SIM positif, Sitrat negatif, Glukosa positif. j. Escherichia coli Bentuk batang, koloni berwarna putih susu. Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Bakteri gram negatif, katalase positif, SIM positif k. Bacillus sp. 4 Bentuk batang, warna koloni putih kusam agak kekuningan. Pada media NA dan TSA koloni muncul di permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, katalase positif, SCA positif, SIM positif, TSIA positif dan Gelatin Positif.

l. Pseudomonas sp Bentuk berupa batang lurus, atau kadang-kadang serupa bola, koloni berwarna kuning. Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram negatif, SIM positif dan katalase positif. m. Planococcus sp. 1 Bentuk bulat, warna koloni putih keruh. Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, SIM positif, katalase positif, Gelatin positif. n. Bacillus sp. 5 Bentuk batang, koloni berwarna putih kusam, diameter koloni 0,5 2 mikrometer, Pada media NA dan TSA koloni bakteri tumbuh tipis di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, SIM positif, katalase negatif, sitrat negatif, TSIA positif dan dapat tumbuh dalam keadaan aerobik dan anaerobik. o. Mycobacterium sp Bentuk batang, koloni berwarna kuning muda. Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, katalase positif, SIM negatif. p. Micrococcus sp. 2 Bentuk bulat, koloni berwarna kuning. Pada media NA dan TSA Koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, katalase positif, TSIA positif, SIM positif. q. Planococcus sp. 2 Bentuk bulat, koloni berwarna orange. Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, SIM positif, katalase positif.

r. Sporosarcina sp. 2 Bentuk bulat, koloni berwarna putih keruh. Pada media NA dan TSA koloni muncul di atas permukaan media NA. Ciri-ciri fisiologis: Gram positif, katalase negatif.

Lampiran E. Hasil uji fisiologi A B C Gambar 7. Hasil uji fisiologi berbagai jenis bakteri yang terdapat pada serasah daun R. apiculata yang belum dan sudah mengalami dekomposisi di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas: A. Uji SA, B. Uji SCA, C. Uji TSIA.

A B C D E F Gambar 8. Hasil uji fisiologi berbagai jenis bakteri yang terdapat pada serasah daun R. apiculata yang belum dan sudah mengalami dekomposisi di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas: A. Uji Katalase, B. Uji Motilitas, C. Bakteri Gram Positif, D, E dan F. Bakteri Gram negatif.

Lampiran F. Jumlah koloni x 10 7 (CFU/ml) berbagai jenis bakteri tiap ulangan pada serasah daun R. apiculata yang telah mengalami proses dekomposisi selama 15 sampai 120 hari di lingkungan dengan salinitas 0-10 ppt. N o Jenis Bakteri Lama masa dekomposisi (hari) 15 30 45 60 75 90 105 120 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n1 1 n2 n3 n1 n2 n3 1. Bacillus sp. 1 46 22 37 0 38 0 0 30 60 0 45 39 0 23 0 0 0 0 0 37 0 0 0 12 389 16.21 2. Flavobacterium sp 0 0 0 0 0 0 9 23 15 17 0 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 82 3.42 3. Bacillus sp. 2 12 2 12 11 50 13 0 0 0 10 31 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 145 6.04 4. Alcaligenes sp 16 0 20 12 66 43 20 0 14 0 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 220 9.17 5. Sporosarcina sp. 1 2 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0.50 6. Staphylococcus sp 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38 1.58 7. Micrococcus sp. 1 9 28 30 0 20 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 10 0 0 0 0 0 0 0 109 4.54 8. Kurthia sp 0 0 0 28 0 49 0 0 0 0 38 0 66 44 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 252 10.50 9. Bacillus sp. 3 0 0 0 24 14 18 0 0 0 20 0 10 8 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 104 4.33 10 Escherichia coli 5 16 20 30 7 4 6 27 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 127 5.29 11 Bacillus sp. 4 8 30 18 28 40 31 0 0 0 44 27 38 5 11 4 0 0 0 0 0 0 2 3 9 298 12.42 12 Bacillus sp. 5 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 1 3 0 0 13 0.54 1789 Jumlah total bakteri Jumlah Ratarata koloni

Lampiran G. Jumlah koloni x 10 7 (CFU/ml) berbagai jenis bakteri tiap ulangan pada serasah daun R. apiculata yang telah mengalami proses dekomposisi selama 15 sampai 120 hari di lingkungan dengan salinitas 10-20 ppt. N o Jenis Bakteri Lama masa dekomposisi (hari) 15 30 45 60 75 90 105 120 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 1 Bacillus sp. 1 30 20 34 60 20 38 14 28 38 72 24 32 36 45 44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 535 22.29 2 Flavobacterium sp 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0.17 3 Bacillus sp. 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 48 0 65 36 42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 211 8.79 4 Alcaligenes sp 0 0 0 0 0 0 11 2 0 0 0 0 4 20 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45 1.88 5 Sporosarcina sp. 1 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0.33 6 Staphylococcus sp 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0.13 7 Micrococcus sp. 1 0 0 0 0 0 0 58 42 0 43 28 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 176 7.33 8 Kurthia sp 18 21 40 0 0 0 28 3 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 8 0 0 0 0 159 6.63 9 Bacillus sp. 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 47 38 42 48 20 32 0 0 0 0 0 0 227 9.46 10 Escherichia coli 0 0 0 0 0 0 48 0 0 24 45 26 0 0 0 37 53 0 0 0 0 0 0 0 233 9.71 11 Bacillus sp. 4 0 0 0 48 0 47 20 67 25 62 16 36 0 0 0 36 0 13 0 0 0 0 0 0 370 15.42 12 Pseudomonas sp 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.04 13 Planococcus sp. 1 0 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0.21 14 Mycobacterium sp 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.04 15 Micrococcus sp 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0.08 16 Planococcus sp. 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.04 1981 Jumlah total bakteri Jumlah Ratarata koloni

Lampiran H. Jumlah koloni x 10 7 (CFU/ml) berbagai jenis bakteri tiap ulangan pada serasah daun R. apiculata yang telah mengalami proses dekomposisi selama 15 sampai 120 hari di lingkungan dengan salinitas 20-30 ppt. N o Jenis Bakteri Lama masa dekomposisi (hari) 15 30 45 60 75 90 105 120 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n1 1 n2 n3 n1 n2 n3 1 Bacillus sp. 1 34 14 42 0 40 0 48 0 0 35 36 29 0 0 0 47 20 0 31 0 0 0 0 0 376 15.67 2 Bacillus sp. 2 48 25 0 14 25 0 33 19 42 47 20 0 0 0 0 28 12 41 0 0 0 0 0 0 354 14.75 3 Sporosarcina sp. 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 1.00 4 Staphylococcus sp 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0.75 5 Micrococcus sp. 1 0 0 0 38 0 14 0 0 0 42 12 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 134 5.58 6 Kurthia sp 23 14 38 0 0 0 0 28 37 0 0 0 0 0 0 42 3 5 0 0 0 0 0 0 190 7.92 7 Bacillus sp. 3 34 0 10 0 20 24 0 0 0 19 22 41 0 0 0 0 40 14 0 0 0 0 0 0 224 9.33 8 Bacillus sp. 4 23 0 10 0 0 0 44 0 29 0 32 44 0 0 0 32 18 2 0 47 0 0 0 0 281 11.71 9 Pseudomonas sp 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0.08 10 Planococcus sp. 1 0 0 0 0 0 0 0 3 9 0 0 0 4 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 1.00 11 Sporosarcina sp. 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0.04 1628 Jumlah total bakteri Jumlah Ratarata koloni

Lampiran I. Jumlah koloni x 10 7 (CFU/ml) berbagai jenis bakteri tiap ulangan pada serasah daun R. apiculata yang telah mengalami proses dekomposisi selama 15 sampai 120 hari di lingkungan dengan salinitas >30 ppt. Lama masa dekomposisi (hari) Jumlah Jumlah N Jenis Bakteri 15 30 45 60 75 90 105 120 total Ratarata o n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n2 n3 n1 n n3 bakteri 2 koloni 1 Bacillus sp. 1 28 15 22 0 0 0 0 0 63 48 0 38 43 3 7 0 18 60 0 0 0 39 9 8 401 16.71 2 Flavobacterium sp 0 0 0 8 0 32 0 0 0 0 0 0 0 23 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 81 3.38 3 Bacillus sp. 2 8 12 0 15 40 27 0 0 0 10 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 124 5.17 4 Staphylococcus sp 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0.08 5 Micrococcus sp. 1 0 0 0 42 0 32 0 0 0 0 66 10 14 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 172 7.17 6 Kurthia sp 0 0 0 32 0 18 14 0 38 0 0 0 33 12 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 174 7.25 7 Bacillus sp. 3 0 39 0 0 21 0 0 0 0 27 18 41 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 157 6.54 8 Bacillus sp. 4 45 28 12 0 0 0 22 41 11 0 0 0 8 16 29 0 4 28 2 0 0 0 0 0 246 10.25 9 Planococcus sp. 1 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0.50 1369

Lampiran J. Nilai Absolut unsur hara C (%) serasah daun R. apiculata yang mengalami proses dekomposisi selama 15 hari sampai 120 hari di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas. Lama masa dekomposisi (hari) Salinitas 0 15 60 90 120 Total Rata-rata±SD 0-10 ppt 48,24 48,24 36,62 46,83 53,05 232,98 46,60±5,61 10-20 ppt 48,24 44,37 28,01 34,68 46,12 201,42 40,28±7,97 20-30 ppt 48,24 44,43 42,35 28,46 46,16 209,64 41,93±7,25 >30 ppt 48,24 44,04 38,75 30,44 38,57 200,04 40,01±6,19

Lampiran K. Nilai Absolut unsur hara N (%) serasah daun R. apiculata yang mengalami proses dekomposisi selama 15 hari sampai 120 hari di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas. Lama masa dekomposisi (hari) Salinitas 0 15 60 90 120 Total Rata-rata ± SD 0-10 ppt 1.11 0.89 1.20 0.96 1.82 5.98 1.20 ±0,34 10-20 ppt 1.11 1.19 1.05 1.06 1.12 5.53 1.11 ±0,05 20-30 ppt 1.11 0.96 1.33 0.89 1.59 5.88 1.18 ±0,27 >30 ppt 1.11 1.59 1.22 1.56 1.05 6.53 1.31 ±0,23

Lampiran L. Nilai Absolut unsur hara P (%) serasah daun R. apiculata yang mengalami proses dekomposisi selama 15 hari sampai 120 hari di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas. Lama masa dekomposisi (hari) Salinitas 0 15 60 90 120 Total Rata-rata±SD 0-10 ppt 0.04 0.02 0.01 0.03 0.04 0.14 0.03±0,01 10-20 ppt 0.04 0.01 0.04 0.05 0.06 0.20 0.04±0,02 20-30 ppt 0.04 0.02 0.03 0.05 0.06 0.20 0.04±0,02 >30 ppt 0.04 0.03 0.04 0.06 0.08 0.25 0.05±0,02

Lampiran M. Analisis Statistik a. Kadar unsur hara C serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas kelompok Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Unsur_C Salinitas_0-10 ppt.317 15.000.784 15.002 Salinitas_10-20 ppt.296 15.001.812 15.005 Salinitas_20-30 ppt.323 15.000.732 15.001 Salinitas_>30 ppt.208 15.079.879 15.046 a. Lilliefors Significance Correction Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Unsur_C Based on Mean 1.851 3 56.148 Based on Median.700 3 56.556 Based on Median and with adjusted df.700 3 50.469.557 Based on trimmed mean 1.766 3 56.164 Kruskal-Wallis Test Ranks kelompok N Mean Rank Unsur_C Salinitas_0-10 ppt 15 42.80 Salinitas_10-20 ppt 15 25.40 Salinitas_20-30 ppt 15 29.60 Salinitas_>30 ppt 15 24.20 Total 60 Test Statistics a,b Unsur_C Chi-Square 10.899 df 3 Asymp. Sig..012 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: kelompok

Mann-Whitney Test NPAR TESTS /M-W= Unsur_C BY kelompok(1 2) /MISSING ANALYSIS. Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_C Salinitas_0-10 ppt 15 20.00 300.00 Salinitas_10-20 ppt 15 11.00 165.00 Total 30 Test Statistics b Unsur_C Mann-Whitney U 45.000 Wilcoxon W 165.000 Z -2.847 Asymp. Sig. (2-tailed).004 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok NPAR TESTS /M-W= Unsur_C BY kelompok(1 3) /MISSING ANALYSIS..004 a Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_C Salinitas_0-10 ppt 15 19.40 291.00 Salinitas_20-30 ppt 15 11.60 174.00 Total 30 Test Statistics b Unsur_C Mann-Whitney U 54.000 Wilcoxon W 174.000 Z -2.467 Asymp. Sig. (2-tailed).014 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok.015 a NPAR TESTS /M-W= Unsur_C BY kelompok(1 4) /MISSING ANALYSIS. Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_C Salinitas_0-10 ppt 15 19.40 291.00 Salinitas_>30 ppt 15 11.60 174.00 Total 30 Test Statistics b Unsur_C Mann-Whitney U 54.000 Wilcoxon W 174.000 Z -2.467 Asymp. Sig. (2-tailed).014 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].015 a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok NPAR TESTS /M-W= Unsur_C BY kelompok(2 3) /MISSING ANALYSIS. Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_C Salinitas_10-20 ppt 15 14.30 214.50 Salinitas_20-30 ppt 15 16.70 250.50 Total 30 Test Statistics b Unsur_C Mann-Whitney U 94.500 Wilcoxon W 214.500 Z -.752 Asymp. Sig. (2-tailed).452 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].461 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok NPAR TESTS /M-W= Unsur_C BY kelompok(2 4) /MISSING ANALYSIS. Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_C Salinitas_10-20 ppt 15 16.10 241.50 Salinitas_>30 ppt 15 14.90 223.50 Total 30 Test Statistics b Unsur_C Mann-Whitney U 103.500 Wilcoxon W 223.500 Z -.376 Asymp. Sig. (2-tailed).707 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].713 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok NPAR TESTS /M-W= Unsur_C BY kelompok(3 4) /MISSING ANALYSIS. Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_C Salinitas_20-30 ppt 15 17.30 259.50 Salinitas_>30 ppt 15 13.70 205.50 Total 30 Test Statistics b Unsur_C Mann-Whitney U 85.500 Wilcoxon W 205.500 Z -1.128 Asymp. Sig. (2-tailed).259 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].267 a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok b. Kadar unsur hara N serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas Tests of Normality kelompok Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Unsur_N Salinitas_0-10 ppt.295 15.001.762 15.001 Salinitas_10-20 ppt.213 15.066.843 15.014 Salinitas_20-30 ppt.198 15.116.858 15.022 Salinitas_>30 ppt.261 15.007.783 15.002 a. Lilliefors Significance Correction Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Unsur_N Based on Mean 7.890 3 56.000 Based on Median 4.158 3 56.010 Based on Median and with adjusted df 4.158 3 33.096.013 Based on trimmed mean 7.369 3 56.000 Kruskal-Wallis Test Ranks kelompok N Mean Rank Unsur_N Salinitas_0-10 ppt 15 28.10 Salinitas_10-20 ppt 15 27.20 Salinitas_20-30 ppt 15 28.40 Salinitas_>30 ppt 15 38.30 Total 60 Test Statistics a,b Unsur_N Chi-Square 4.080 df 3 Asymp. Sig..253 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: kelompok c. Kadar unsur hara P serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas kelompok Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Unsur_P Salinitas_0-10 ppt.240 15.020.827 15.008 Salinitas_10-20 ppt.300 15.001.825 15.008 Salinitas_20-30 ppt.153 15.200 *.902 15.103 Salinitas_>30 ppt.305 15.001.826 15.008 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Unsur_P Based on Mean 1.126 3 56.346 Based on Median.327 3 56.805 Based on Median and with adjusted df.327 3 39.656.805 Based on trimmed mean 1.077 3 56.366 Kruskal-Wallis Test Ranks kelompok N Mean Rank Unsur_P Salinitas_0-10 ppt 15 18.80 Salinitas_10-20 ppt 15 33.20 Salinitas_20-30 ppt 15 31.40 Salinitas_>30 ppt 15 38.60 Total 60 Test Statistics a,b Unsur_P Chi-Square 10.931 Df 3 Asymp. Sig..012 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: kelompok Mann-Whitney Test NPAR TESTS /M-W= Unsur_P BY kelompok(1 2) /MISSING ANALYSIS. Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_P Salinitas_0-10 ppt 15 11.90 178.50 Salinitas_10-20 ppt 15 19.10 286.50 Total 30 Test Statistics b Unsur_P Mann-Whitney U 58.500 Wilcoxon W 178.500 Z -2.329 Asymp. Sig. (2-tailed).020 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok.023 a

NPAR TESTS /M-W= Unsur_P BY kelompok(1 3) /MISSING ANALYSIS. Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_P Salinitas_0-10 ppt 15 12.20 183.00 Salinitas_20-30 ppt 15 18.80 282.00 Total 30 Test Statistics b Unsur_P Mann-Whitney U 63.000 Wilcoxon W 183.000 Z -2.101 Asymp. Sig. (2-tailed).036 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok NPAR TESTS /M-W= Unsur_P BY kelompok(1 4) /MISSING ANALYSIS..041 a Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_P Salinitas_0-10 ppt 15 10.70 160.50 Salinitas_>30 ppt 15 20.30 304.50 Total 30 Test Statistics b Unsur_P Mann-Whitney U 40.500 Wilcoxon W 160.500 Z -3.105 Asymp. Sig. (2-tailed).002 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].002 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok NPAR TESTS /M-W= Unsur_P BY kelompok(2 3) /MISSING ANALYSIS. Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_P Salinitas_10-20 ppt 15 15.80 237.00 Salinitas_20-30 ppt 15 15.20 228.00 Total 30 Test Statistics b Unsur_P Mann-Whitney U 108.000 Wilcoxon W 228.000 Z -.191 Asymp. Sig. (2-tailed).849 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].870 a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok NPAR TESTS /M-W= Unsur_P BY kelompok(2 4) /MISSING ANALYSIS. Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_P Salinitas_10-20 ppt 15 14.30 214.50 Salinitas_>30 ppt 15 16.70 250.50 Total 30 Test Statistics b Unsur_P Mann-Whitney U 94.500 Wilcoxon W 214.500 Z -.776 Asymp. Sig. (2-tailed).438 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok NPAR TESTS /M-W= Unsur_P BY kelompok(3 4) /MISSING ANALYSIS..461 a Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Unsur_P Salinitas_20-30 ppt 15 13.40 201.00 Salinitas_>30 ppt 15 17.60 264.00 Total 30 Test Statistics b Unsur_P Mann-Whitney U 81.000 Wilcoxon W 201.000 Z -1.337 Asymp. Sig. (2-tailed).181 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok.202 a

Lampiran N. Matriks hubungan pengaruh berbagai tingkat salinitas terhadap jumlah koloni rata-rata (CFU/ml) berbagai jenis bakteri pada serasah daun R. apiculata yang belum dan telah mengalami proses dekomposisi selama 120 hari No Jenis Bakteri Jumlah koloni rata-rata Tingkat Salinitas Kontrol (x 10 7 ) 0-10 ppt (x 10 7 ) 10-20 ppt (x 10 7 ) 20-30 ppt (x 10 7 ) >30 ppt (x 10 7 ) 1 Bacillus sp. 1 6 16.21 22.29 16.29 16.71 2 Flavobacterium sp 0 3.42 0.17 0 3.38 3 Bacillus sp. 2 0 4.17 8.79 14.75 5.17 4 Alcaligenes sp 0 9.17 1.87 0 0 5 Sporosarcina sp. 1 0 0.50 0.33 0.33 0 6 Staphylococcus sp 0 1.58 0.13 0.75 0.08 7 Micrococcus sp. 1 2 4.54 7.33 5.58 7.17 8 Kurthia sp 0 10.50 6.62 7.92 7.23 9 Bacillus sp. 3 0 4.33 9.46 9.33 6.54 10 Escherichia coli 0 5.29 9.71 0 0 11 Bacillus sp. 4 8 12.42 15.42 11.71 10.23 12 Pseudomonas sp 0 0 0.04 0.08 0 13 Planococcus sp. 1 0 0 0.21 1.00 0.50 14 Bacillus sp. 5 0 0.54 0 0 0 15 Mycobacterium sp 0 0 0.04 0 0 16 Micrococcus sp. 2 0 0 0.08 0 0 17 Planococcus sp. 2 0 0 0.08 0 0 18 Sporosarcina sp. 2 0 0 0 0.04 0 Jumlah 16 72. 67 82.69 67.78 57.03

Lampiran O. Rangkuman ciri-ciri morfologi berbagai jenis bakteri pada media NA yang terdapat pada serasah daun R. apiculata yang belum dan telah mengalami dekomposisi di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas. Ciri-ciri yang diamati Jenis Bakteri Koloni Bentuk Warna Elevasi Tepi Permukaan Gram Bacillus sp. 1 Bundar tepi kerang Putih keruh Timbul Berombak Kusam + Flavobacterium sp Bundar Kuning tua Timbul Berombak Kusam + Bacillus sp. 2 Bundar seperti Rhizoid Putih Datar Bercabang Mengkilat + Alcaligenes sp Bundar Putih susu Cembung Licin Kusam - Sporosarcina sp. 1 Bulat Putih keruh Datar Licin Mengkilat + Staphylococcus sp Bulat Putih Datar Licin Kusam Micrococcus sp. 1 Bundar Putih kekuningan Seperti tetesan Licin Kusam + Kurthia sp Bundar Kuning cembung Licin Mengkilat + Bacillus sp. 3 Tak beraturan Putih susu cembung Berlekuk Kusam + Escherichia coli Bundar Putih susu datar Licin Kusam - Bacillus sp. 4 Bundar tepi menyebar Putih kusam, agak kekuningan Timbul Berlekuk Kusam + Pseudomonas sp Bundar Kuning Timbul Berlekuk Mengkilat - Planococcus sp. 1 Bundar Putih Keruh Datar Licin Kusam + Bacillus sp. 5 Bundar Putih susu Datar Licin Kusam + Mycobacterium sp Bundar Kuning muda Timbul Berombak Mengkilat + Micrococcus sp. 2 Bundar Kuning Cembung Berlekuk Mengkilat + Planococcus sp. 2 Bundar Orange Cembung Licin Mengkilat + Sporosarcina sp. 2 Bulat Putih Keruh Datar Licin Mengkilat +

Lampiran P. Rangkuman ciri-ciri fisiologi berbagai jenis bakteri pada media NA yang terdapat pada serasah daun R. apiculata yang belum dan telah mengalami dekomposisi di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas. Ciri-ciri yang diamati Jenis Bakteri Fisiologis SCA Katalase SIM TSIA SA Gelatin Bacillus sp. 1 + + + + + + Flavobacterium sp + + + + + + Bacillus sp. 2 - - + + + + Alcaligenes sp - + + + - + Sporosarcina sp + - + + - + Staphylococcus sp - + + + + + Micrococcus sp. 1 + + - + + + Kurthia sp + + + - - + Bacillus sp. 3 - - + + Escherichia coli - + + - + + Bacillus sp. 4 - + + + + + Pseudomonas sp + + + + - + Planococcus sp. 1 - + + + + + Bacillus sp. 5 - + - + + + Mycobacterium sp - + - + + - Micrococcus sp. 1 + + - + + + Planococcus sp. 1 + - + + - + Sporosarcina sp. 1 + + + + - +

Lampiran Q. Persentase bobot kering serasah daun R. apiculata tiap ulangan pada berbagai tingkat salinitas dan lama masa dekomposisi 1) Salinitas Lama masa dekomposisi (hari) N 1) Kontrol 15 Hari 30 Hari 45 Hari 60 Hari 75 Hari 90 Hari 105 Hari 120 Hari 1 50.0 18.7 17.8 13.6 14.9 18.8 7.2 9.0 8.7 0-10 ppt 2 50.0 19.2 15.2 16.6 16.5 17.4 11.4 10.6 9.8 3 50.0 28.5 20.5 17.9 12.3 9.8 12.8 10.7 5.5 Sub Total 150.0 66.4 53.5 48.1 43.7 46 31.4 30.0 24.3 Rata - rata 50.0 22.1 17.8 16.0 14.5 15.3 10.3 10.0 8.1 1 50.0 23.6 19.8 20.7 21.1 13.6 12.5 10.5 8.7 10-20 ppt 2 50.0 22.2 19.9 19.0 15.9 17.5 15.3 16.5 11.4 3 50.0 24.2 28.5 19.5 12.1 17.0 18.1 16.0 12.6 Sub Total 150.0 64.0 68.2 59.2 49.1 48.1 45.9 43.3 32.7 Rata - rata 50.0 21.3 22.7 19.7 16.3 16.0 15.00 14.3 10.7 1 50.0 24.1 23.0 12.1 17.4 20.1 13.8 16.0 13.6 20-30 ppt 2 50.0 29.8 17.6 19.9 17.9 16.0 13.4 14.6 12.3 3 50.0 18.9 21.3 21.7 14.7 15.9 22.2 16.7 13.7 Sub Total 150.0 72.8 61.9 53.7 50.0 52.0 49.4 47.3 39.6 Rata - rata 50.0 24.3 20.6 17.9 16.7 17.3 16.5 15.8 13.2 1 50.0 24.0 21.3 21.5 18.9 14.9 14.6 15.9 14.6 >30 ppt 2 50.0 22.7 23.2 25.3 15.2 16.9 15.7 16.4 12.0 3 50.0 27.6 22.3 19.3 22.4 17.3 12.00 14.9 11.4 Sub Total 150.0 74.3 66.8 66.1 56.5 49.1 42.3 47.2 38.0 Rata - rata 50.0 24.8 22.3 22.0 18.8 16.4 14.1 15.7 12.6 ulangan 1, 2 dan 3

Lampiran R. Isolat bakteri serasah daun R. apiculata yang belum dan sudah mengalami proses dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas. Gambar 9. Isolat bakteri serasah daun R. apiculata yang belum dan sudah mengalami proses dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas dalam Tabung Reaksi.

Gambar 10. Isolat bakteri serasah daun R. apiculata yang belum dan sudah mengalami proses dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas dalam Cawan Petri.

Lampiran S. Perhitungan Laju Dekomposisi Metode Olson (Olson, 1963) Xt/X0 = e -kt Dimana: Xt = Bobot kering serasah setelah waktu pengamatan ke- t (g) X0 = Bobot serasah awal (g) e = Bilangan logaritma natural (2,72) k = Laju dekomposisi serasah t = Waktu pengamatan (hari) 1. Xo = 50.0 g Xt = 8.1 g t = Hari setahun Hari lama pendekompo sisian 365 = 120 = 3.04-3.04 k = ln 8.1 50.0-3.04 k = ln 0.162 =-1.8201 k = 1.8201 3.04 = 0.60

2. Xo = 50.0 g Xt = 10.7 g t = Hari setahun Hari lama pendekompo sisian 365 = 120 = 3.04-3.04 k = ln 10.7 50.0-3.04 k = ln 0.214 =-1.5417 k = 1.5417 3.04 = 0.51 3. Xo = 50.0 g Xt = 13.2 g t = Hari setahun Hari lama pendekompo sisian 365 = 120 = 3.04-3.04 k = ln 13.2 50.0-3.04 k = ln 0.265 =-1.328

1.328 k = 3.04 = 0.44 4. Xo = 50.0 g Xt = 12.6 g t = Hari setahun Hari lama pendekompo sisian 365 = 120 = 3.04-3.04 k = ln 12.6 50.0-3.04 k = ln 0.252 =-1.378 k = 1.378 3.04 = 0.45

Lampiran T. Petak-petak penempatan kantong berisi serasah daun R. apiculata A B C D Gambar 11. Petak-petak penempatan kantong berisi serasah daun R. apiculata: dengan tingkat salinitas 0-10 ppt (A), 10-20 ppt (B), 20-30 ppt (C) dan >30 ppt (D)

Lampiran U. Prosedur Uji Fisiologi Bakteri 1. Pewarnaan Gram Preparat ulas pada gelas benda dilakukan dengan mengambil 1 ose dari isolat bakteri, kemudian disebarkan secara merata pada objek glas yang telah ditetesi dengan aquades. Setelah itu dilakukan fiksasi Preparat ulas pada gelas benda di atas api Bunsen. Preparat ditetesi dengan larutan Kristal ungu, didiamkan selama 60 detik dan dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan. Kemudian ditetesi iodin untuk meningkatkat afinitas zat warna selama 30 detik, lalu dibilas dengan aseton alkohol sebagai peluntur selama 15 detik dan dikeringkan. Lalu diberikan safranin sebagai zat warna tanding selama 1 menit, dibilas dengan aquades dan dikeringkan. Preparat ditetesi dengan minyak imersi. Lalu diamati di bawah mikroskop pengelompokan bakteri ke dalam gram positif atau negatif. Uji gram positif jika sel berwarna ungu dan negatif jika sel berwarna merah. 2. Uji Katalase Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan 1 ose isolat bakteri pada objek glass, kemudian ditetesi 2-3 tetes H 2 O 2 3% selama kurang lebih 5 menit. Hasil positif jika terbentuk gelembung udara sekitar koloni setelah penambahan reagen H 2 O 2 3%, yang menandakan bahwa bakteri mempunyai enzim katalase untuk menguraikan hidrogen peroksida dengan kata lain uji katalase tersebut positif 3. Uji Motilitas (SIM) Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media Sulfite SIM dengan menggunakan ose lurus dan ditusukkan ke dalam media sampai setengah bagian media. Kemudian diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37 0 C. Hasil positif jika terdapat jejak pergerakan bakteri pada media, yang menendakan bahwa bakteri tersebut memiliki flagel sebagai alat geraknya.

4. Uji Gelatin Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media gelatin semi solid. Kemudian diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37 0 C, kemudian kultur dimasukkan ke dalam freezer dengan suhu 4 0 C selama kurang lebih 30 menit. Indikator pengamatan hasil positif jika medium tetap menjadi cair, dan negatif apabila medium berubah menjadi padat. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri mampu menghidrolisis gelatin sehingga medium tetap cair saat didiamkan pada suhu 4 0 C selama kurang lebih 30 menit. 5. Uji Pati Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media SA (Starch Agar) dengan menggunakan metode cawan gores dan tipe goresan sinambung. Kemudian di inkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37 0 C. Setelah itu ditetesi iodin di atas permukaan koloni yang tumbuh. Hasil positif jika terdapat daerah atau zona bening di sekitar koloni setelah penambahan iodin, yang menandakan bakteri memiliki enzim amilase untuk menghidrolisa amilum. Uji akan bernilai negatif apabila disekeliling koloni terbentuk warna biru kehitaman. 6. Uji Sitrat Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media miring SCA (Simmon s Citrate Agar), dengan menggunakan metode cawan gores dan tipe goresan sinambung di atas permukaan media miring tersebut. Lalu inkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37 0 C. Diamati perubahan yang terjadi hasil positif jika terdapat perubahan warna media dari hijau ke biru, yang menandakan bahwa bakteri tersebut mamapu menngunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. 7. Uji Fermentasi Gula, H 2 S dan Gas dengan TSIA Isolat bakteri yang telah diperoleh diinokulasikan ke dalam media miring TSIA, dengan menggunakan metode cawan gores dan tipe goresan sinambung di atas permukaan media miring pada bagian Slant, Lalu diambil

lagi isolat bakteri dengan menggunakan ose lurus dan ditusukkan ke dalam media sampai ¾ bagian media pada bagian buut. Kemudian diinkubasi selama 2x24 jam pada suhu 37 0 C. Uji glukosa positif jika fenol merah menjadi kuning pada bagian bawah tabung reaksi (buut), sedangkan pada bagian atas permukaan miring media (Slant) berwarna merah. Uji laktosa atau Sukrosa positif jika terjadi perubahan berwarna merah menjadi kuning pada permukaan miring media dan pada bagian bawah medium juga berwarna kuning. Indikator terbentuknya H 2 S dengan adanya warna hitam pada medium dan terbentuknya gas ditandai dengan pecahnya medium di bagian ujung bawah tabung reaksi.

Lampiran V. Data Indeks Keanekaragaman jenis Bakteri pada Kontrol dan pada berbagai Tingkat Salinitas. Kontrol Jenis Bakteri Kemunculan Log 10 Pi Ln (Pi) Pi ln (Pi) Koloni Bacillus sp.1 3 0.48 0.38-0.97-0.37 Bacillus sp.4 3 0.48 0.38-0.97-0.37 Micrococcus sp 2 0.30 0.25-1.39-0.35 Total 8-1.09 Indeks Keanekaragaman H = 1.09 Salinitas 0-10 ppt Jenis Bakteri Kemunculan Log 10 Pi Ln (Pi) Pi ln (Pi) Koloni Bacillus sp. 1 7 0.85 0.16-1.83-0.29 Flavobacterium sp 2 0.30 0.04-3.22-0.13 Bacillus sp. 2 6 0.78 0.13-2.04-0.27 Alcaligenes sp 4 0.60 0.09-2.41-0.22 Sporosarcina sp 2 0.30 0.04-3.22-0.13 Staphylococcus sp 2 0.30 0.04-3.22-0.13 Micrococcus sp 3 0.48 0.07-2.66-0.19 Kurthia sp 3 0.48 0.07-2.66-0.19 Bacillus sp. 3 3 0.48 0.07-2.66-0.19 Escherichia coli 3 0.48 0.07-2.66-0.19 Bacillus sp. 4 5 0.70 0.11-2.21-0.24 Bacillus sp. 5 5 0.70 0.11-2.21-0.24 Total 40-2.41 Indeks Keanekaragaman H = 2.41

Salinitas 10-20 ppt Jenis Bakteri Kemunculan Log 10 Pi Ln (Pi) Pi ln (Pi) Koloni Bacillus sp. 1 5 0.70 0.16-1.83-0.29 Flavobacterium sp 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Bacillus sp. 2 2 0.30 0.06-2.81-0.17 Alcaligenes sp 2 0.30 0.06-2.81-0.17 Sporosarcina sp. 1 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Staphylococcus sp 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Micrococcus sp. 1 2 0.30 0.06-2.81-0.17 Kurthia sp 3 0.48 0.10-2.30-0.23 Bacillus sp. 3 2 0.30 0.06-2.81-0.17 Escherichia coli 3 0.48 0.10-2.30-0.23 Bacillus sp. 4 4 0.60 0.13-2.04-0.27 Pseudomonas sp 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Planococcus sp. 1 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Mycobacterium sp 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Micrococcus sp. 2 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Planococcus sp. 2 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Total 31-2.58 Indeks Keanekaragaman H = 2.58 Salinitas 20-30 ppt Jenis Bakteri Kemunculan Log 10 Pi Ln (Pi) Pi ln (Pi) Koloni Bacillus sp. 1 7 0.85 0.21-1.56-0.33 Bacillus sp. 2 5 0.70 0.15-1.89-0.28 Sporosarcina sp 2 0.30 0.06-2.81-0.17 Staphylococcus sp 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Micrococcus sp. 1 2 0.30 0.06-2.81-0.17 Kurthia sp 3 0.48 0.09-2.41-0.22 Bacillus sp. 3 4 0.60 0.12-2.12-0.25 Bacillus sp. 4 5 0.69 0.15-1.89-0.28 Pseudomonas sp 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Planococcus sp. 1 2 0.30 0.06-2.81-0.17 Sporosarcina sp. 2 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Total 33-2.20 Indeks Keanekaragaman H = 2.20

Salinitas >30 ppt Jenis Bakteri Kemunculan Koloni Log 10 Pi Ln (Pi) Pi ln (Pi) Bacillus sp.1 6 0.78 0.21-1.56-0.33 Flavobacterium sp 2 0.30 0.07-2.66-0.19 Bacillus sp.2 4 0.60 0.14-1.97-0.28 Staphylococcus sp 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Micrococcus sp 3 0.48 0.10-2.30-0.23 Kurthia sp 3 0.48 0.10-2.30-0.23 Bacillus sp.3 4 0.60 0.14-1.97-0.28 Bacillus sp.4 5 0.70 0.17-1.77-0.30 Planococcus sp. 1 1 0.00 0.03-3.51-0.11 Total 29-2.06 Indeks Keanekaragaman H = 2.06