PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN IMACULATA NIM F

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 03 KAWAN KECAMATAN SUNGAI BETUNG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh AJUNG NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SDN 01 MHU KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROSIDAH NIM.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN METODE PERCOBAAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES PADA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH PANJAITAN F

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN METODE PERCOBAAN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN O1 TELUK PAKEDAI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh HAMDI NIM.

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY IPA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH NANIK PUJI RAHAYU NIM: F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

SEPTI SUBIANTI NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT SISWA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAMKELASIVSD

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SDN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ENI SOFYATI NIM F

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SMP NEGERI 1 SELIMBAU

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENERAPAN MODEL SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA JURNAL. Oleh ISNAINI FITRAH SARI SULISTIASIH A. SUDIRMAN

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN GAYA MAGNET KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

METODE DEMONSTRASI MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 07 SUNGAI SOGA BENGKAYANG. Oleh RATNA NIM: F

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN POWER POINT KELAS VI SDN 27 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE SAS DI KELAS I SD NEGERI 03 KERANGAN PURUN KECAMATAN SAYAN ARTIKEL PENELITIAN

PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MAKE-UP OF RESULT LEARN STUDENT AT STUDY OF IPA THROUGH METHOD OF QUESTIONS STUDENT HAVE IN CLASS OF V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK MIS AL-MUJAHIDIN

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HERU SETIAWAN NIM: F37008044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN HERU SETIAWAN NIM: F37008044 Disetujui Pembimbing I Pembimbing II Dr. Tahmid Sabri, M.Pd Drs. Hery Kresnadi, M.Pd NIP. 195704211 98303 1 004 NIP. 19611025 198703 1 003 Disahkan, Dekan Ketua Jurusan Pendidikan Dasar Dr. Aswandi Drs. H. Maridjo Abdul Hasjmy, M.Si NIP. 19580513 198603 1 002 NIP. 19510128 197603 1 001

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III SD Heru Setiawan Tahmid Sabri dan Hery Kresnadi PGSD, FKIP, Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail: herudsetiawan@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas III SDN 13 Pontianak Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, bersifat kualitatif. Bentuk penelitian ini penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian guru dan siswa kelas III yang berjumlah 30 siswa. prosedur penelitian menggunakan tahapan; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tekhnik analisis data menggunakan skor rata-rata dan rumus presentase sedangkan alat pengumpul data menggunakan lembar observasi, portofolio LKS dan catatan lapangan. Hasil penelitian Keterampilan proses sains siswa dalam hal kemampuan mengamati mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus III sebesar 26,66%, yang pada siklus I 63,34% menjadi 90,00% pada siklus III. Mengklasifikasi sebesar 20,00%, yang pada siklus I 70,00% menjadi 90,00%.pada siklus III. Mengkomunikasikan sebesar 25,00%, yang pada siklus I 65,00% menjadi 90,00% pada siklus III. Menyimpulkan sebesar 23,34%, yang pada siklus I 60,00% menjadi 83,34% pada siklus III. Kata Kunci: Keterampilan Proses Sains, Pembelajaran IPA, Pendekatan Keterampilan Proses Abstract: The purpose of this research is improve the skills of the fourth grade sains students of SDN 13 West Pontianak. The method used is qualitative desenptive method. The form of this research is classroom acton research; planning, implementation, observation and reflection. Technical analysis of the data using the percentage formula and the average score while data collection tool using the observation sheet, portofolio of sheet work students and field script. The results in the fourth grade sains students in observation skill increased from cycle I to cycle III 26,66% in cycle I 63,34% to be 90.00% in cycle III. Classification skill increased from cycle I to cycle III 20,00% in cycle I 70,00% to be 90.00% in cycle III. Communication skill increased from cycle I to cycle III 25,00% in cycle I 65,00% to be 90.00% in cycle III. Inference skill increased from cycle I to cycle III 23,34% in cycle I 60,00% to be 83,34% in cycle III. Keywords: Skills of Fourth Grade Sains, Sains Studies, Skills of Fourth Grade Approach

P embelajaran IPA akan bermakna ketika proses pembelajaran itu dimengerti dan dipahami oleh siswa apa sebenarnya dari hakikat pembelajaran IPA tersebut. Pemahaman siswa terhadap kosep-konsep IPA, fenomena dan peristiwaperistiwa alam dapat diamati di sekitar lingkungannya melalui proses-proses sains yang dilakukan siswa. Proses-proses sains yang dilakukan siswa tersebut terdiri dari berbagai keterampilan yang dikenal dengan keterampilan proses sains. Dengan keterampilan proses yang juga biasa digunakan para ilmuwan, diharapkan siswa dapat mengalami proses sebagaimana yang dialami para ilmuwan dalam memecahkan misteri-misteri alam dan akan menjadi roda penggerak penemuan, pengembangan sikap, wawasan dan nilai. Di dapatkan suatu fakta bahwa siswa kurang diberi peluang untuk mengembangkan keterampilan proses sains. Guru cenderung yang lebih aktif menyampaikan dan menjelaskan materi pelajaran kepada siswa, sedangkan siswa hanya sebagai pendengar. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa kurang mengalami atau bahkan tidak terlihat mengembangkan keterampilan proses sains yang seharusnya dikembangkan dalam pembelajaran IPA. Untuk itu guru dituntut memiliki kemampuan menciptakan pembelajaran IPA yang menarik, menyenangkan, sesuai konteks, dan juga didukung oleh ketersediaan waktu, keahlian sarana dan prasarana. Salah satu bentuk kemampuan yang harus dimiliki guru adalah tentang pemahaman dan penguasaan terhadap pendekatan pembelajaran. Melalui pendekatan pembelajaran maka dapat disesuaikan antara tujuan pembelajaran, siswa, dan sumber dengan bahan materi yang akan disajikan, sehingga pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, menumbuhkan rasa ingin tahu, memberikan penghargaan, serta bermakna bagi hidup dan kehidupan sekarang dan yang akan datang. Salah satu jenis pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA adalah pendekatan keterampilan proses, menurut Funk dkk (dalam Amalia Sapriati, 2008: 2.13) yang menyatakan Pendekatan keterampilan proses adalah cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan berbagai keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuwan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA. Pendekatan ini dianggap cocok dengan pembelajaran IPA di SD yang menekankan pemberian pengalaman belajar langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Melalui pengembangan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA, siswa diharapkan lebih mudah menyerap dan memahami konsep IPA yang disampaikan, ini dikarenakan siswa diberikan kesempatan untuk bekerja dan langsung mengalami rancangan ilmu pengetahuan, bukan hanya sekedar mendengarkan penjelasan tentang IPA. Melalui kesempatan tersebut akan memberikan pengalaman nyata kepada siswa yang selain dapat membantunya memahami konsep tentang IPA, tetapi juga akan menjadi bekal dikehidupannya dalam memahami lingkungannya. Sehingga dengan penerapan pendekatan keterampilan proses diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk sepenuhnya mengembangkan keterampilan proses sains. Rumusan masalah umum dari peneltian ini adalah, Bagaimana penerapan pendekatan keterampilan proses sehingga mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas III Sekolah

Dasar Negeri 13 Pontianak Barat? Adapun sub-sub masalah dari penelitian diatas dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Bagaimana perencanaan pendekatan keterampilan proses sehingga mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas III Sekolah Dasar Negeri 13 Pontianak Barat? (2) Bagaimana pelaksanaan pendekatan keterampilan proses sehingga mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas III Sekolah Dasar Negeri 13 Pontianak Barat? (3) Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas III Sekolah Dasar Negeri 13 Pontianak Barat? Sains dari aspek proses, pada hakekatnya adalah metode untuk memperoleh pengetahuan dengan cara tertentu (Patta Bundu, 2006: 21). Dalam memperoleh pengetahuan tersebut maka diperlukan prosedur-prosedur yang dikenal juga dengan keterampilan proses sains. Sedangkan menurut Usman Samatowa (2006: 137) Keterampilan proses sains merupakan keterampilan intelektual yang dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan dalam meneliti fenomena alam. Selain itu Indrawati (dalam Trianto 2008: 72) menyatakan Keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan kata terhadap suatu penemuan. Dapat dipahami keterampilan proses sains merupakan keterampilan intelektual dan ilmiah baik kognitif maupun psikomotor yang digunakan para ilmuwan untuk meneliti dan melakukan penyelidikan ilmiah. Melalui keterampilan proses sains ini siswa diharapkan dapat mengalami proses sebagaimana yang dialami para ilmuan dalam memecahkan misteri-misteri alam dan akan menjadi roda penggerak penemuan, pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap, wawasan dan nilai. Ada berbagai jenis keterampilan dalam keterampilan proses sains, Maslichah (2007: 13) menyatakan Untuk melakukan proses sains dibutuhkan berbagai macam keterampilan antara lain keterampilan: mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, menggunakan hubungan ruang dan waktu, menggunakan hubungan antar angka, mengkomunikasikan, menginferensi/memprediksi, menyimpulkan, merancang penelitian, dan melakukan eksperimen. Namun tidak semua jenis keterampilan proses tersebut dapat dikembangkan untuk semua peserta didik khususnya di sekolah dasar. Penerapan keterampilan proses harus disesuaikan dengan taraf perkembangan anak sejalan dengan hasil penelitian dalam psikologi belajar. Soli Abimanyu, dkk (2008: 5-3) menyatakan Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan yang menekankan penggunaan keterampilan memproseskan perolehan dalam pembelajaran. Sedangkan Oemar Hamalik (2010: 150) mengartikan Pendekatan keterampilan proses sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas dan kreativitas siswa untuk mengembangkan kemampuan fisik dan mental yang sudah dimiliki ke tingkat yang lebih tinggi dalam memproses perolehan belajarnya. Menurut Funk dkk (dalam Amalia Sapriati 2008: 2.13), Pendekatan keterampilan proses adalah

cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan berbagai keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuwan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA. Dapat dipahami pendekatan keterampilan proses merupakan cara mengajar yang menekankan pada penggunaan keterampilan memproseskan serta menitikberatkan pada aktivitas dan kreativitas siswa untuk mengembangkan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki. Pendekatan keterampilan proses ini dipandang sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlogi yang semakin dewasa ini. Pendekatan keterampilan proses harus tersusun menurut urutan yang logis sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Langkah-langkah dalam menerapkan pendekatan keterampilan proses sama saja seperti melaksanakan suatu pembelajaran yang selalu berlangsung dalam tiga tahapan utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Namun untuk penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harus didahului dengan beberapa kegiatan sebelum mulai merancang pembelajaran tersebut. sebagaimana pernyataan Soli Abimanyu, dkk (2008: 5-17) yang menyatakan kegiatan sebelum perancangan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses diperlukan hal-hal berikut: (1) Pemahaman yang tepat tentang kurikulum, utamanya silabus, yang menjadi acuan dalam pembelajaran yang direncanakan (2) Pemahaman yang tepat tentang tingkat perkembangan dan kemampuan murid yang akan mengikuti pembelajaran (3) Fasilitas pembelajaran yang tersedia/dapat disediakan dan dapatdipergunakan dalam pembelajaran. Setelah memperhatikan hal tersebut, maka pilih keterampilan proses yang sesuai dengan keperluan pembelajaran. Selanjutnya apabila langkah persiapan tersebut tuntas, mulailah merancang pembelajaran, dan setelah rancangan itu jelas barulah mulai penyusunan/penulisan rencana pelaksanaan pembelajaran. Suryosubroto (2002) menyatakan bahwa Ada langkah-langkah yang harus dilalui oleh seorang guru dalam menggunakan keterampilan proses diantaranya: 1. Pemanasan, bertujuan untuk mengarahkan siswa pada pokok permasalahan agar setiap siswa siap, baik secara mental, emosional maupun fisik. Kegiatan ini antara lain: a) Pengulasan langsung pengalaman yang pernah dialami siswa maupun guru; b) Pengulasan bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya; c) kegiatan-kegiatan yang menggugah dan mengarahkan perhatian siswa antara lain meminta pendapat/ saran siswa, menunjukkan gambar, slide, film atau benda lain. 2. Proses belajar mengajar, hendaknya selalu mengikutsertakan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa antara lain kemampuan mengobservasi, menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep, merencanakan dan melaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.

Trianto (2011: 136-137) menyatakan IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Usman Sumatowa (2006: 2) menyatakan IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Dapat dipahami IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang manusia dan alam yang tersusun sistematis dan diperoleh dengan cara yang terkontrol. Ini dapat diartikan IPA bukan hanya merupakan produk yaitu pengetahuan semata, tetapi juga sebagai proses yaitu bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut. METODE Metode penelitian merupakan cara yang digunakan sesuai dengan masalah dan tujuan yang dirumuskan, agar dalam penelitian ini diperoleh hasil maksimal. Sebagaimana masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Jamal Ma mur Asmani (2011: 190-191) menyatakan Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan kata lain metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian tindakan yang sengaja dilakukan dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran. Jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Partisipan, ini dikarenakan selama penelitian berlangsung peneliti senantiasa terlibat baik dari sejak perencanaan, pemantauan, pencatatan, pengumpulan data, hingga sampai penganalisaan data. Penelitian ini bersifat kolaboratif yang didalam pelaksanaanya ada kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas. Peneliti bersama guru kelas mengadakan sharing dan bekerja sama dalam penyusunan perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan berdasarkan pendekatan yang akan diterapkan yaitu pendekatan keterampilan proses sehingga pembelajaran yang akan dilakukann guru kolaborasi akan lebih terfokus dan terarah sesuai dengan harapan. Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar dan siswa yang berjumlah 30 siswa, yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap perencanaan: (1) menetapkan pokok bahasan (2) membuat RPP (3) menyiapkan materi pembelajaran (4) menyiapkan media pembelajaran (5) mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses yang akan dilakukan (6) membuat LKS dan alat observasi. Tahap pelaksanaan 1) Pemanasan a. Siswa bersama guru mengulas pengalaman yang pernah dialami siswa dan guru berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

b. Siswa diarahkan perhatiannya dengan menggunakan media yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan serta meminta pendapatnya. 2) Proses belajar mengajar a. Siswa melakukan pengamatan (keterampilan mengamati). b. Siswa melakukan pengelompokan (keterampilan mengklasifikasi). c. Siswa menuliskan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan (keterampilan mengomunikasikan). d. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan (keterampilan menyimpulkan). Tahap observasi: mengamati pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data yaitu: (1) lembar observasi kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran (2) lembar observasi kemampuan guru melaksanakan pembelajaran (3) lembar observasi keterampilan proses sains siswa (5) catatan lapangan. Tahap refleksi: melihat kelebihan dan kekurangan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Sedangkan untuk menganalisis data keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan perhitungan presentase (Anas Sudijono, 2010: 43). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di kelas III SD Negeri 13 Pontianak Barat dengan jumlah 30 siswa yang terdiri dari 14 siswa putri dan 16 siswa putra pada mata pelajaran IPA. Penelitian yang dilakukan berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di kelas tersebut. permasalahan yang terjadi pada umumnya adalah kurangnya keterampilan proses yang timbul pada kegiatan pembelajaran IPA di kelas III. Sebelum pelaksanaan penelitian, diadakan pertemuan dengan guru kolaborator untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran IPA yang akan dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan mengatur jadwal pelaksanaan tindakan siklus I. Perencanaan tindakan siklus I: menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan media pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS) yang berisi kegiatan yang harus dilakukan siswa dan pertannyaan yang harus dijawab siswa, terakhir menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan catatan lapangan. Pelaksanaan tindakan siklus I: kegiatan pembelajaran dilaksanakan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari jum at tanggal 15 maret 2013, waktu pukul 15.00-16.00 WIB. Hasil Observasi Tindakan Siklus I: Rata-rata skor kemampuan guru merencanakan pembelajaran 2,82. Rata-rata skor guru melaksanakan pembelajaran 2,42. Rata-rata presentase siswa yang mengamati 63,34%, mengklasifikasi 70,00%, mengkomunikasikan 65,00%, dan menyimpulkan 60,00%. Refleksi siklus I: berdasarkan pengamatan siklus I diadakan diskusi dengan guru kolaborator, diperoleh kesepakatan untuk mengadakan siklus II. Perbaikan pembelajaran pada siklus II di fokuskan pada upaya peningkatan dalam

merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajan. Selain itu juga dipersiapkan LKS dengan petunjuk yang lebih jelas dan bahasa yang sederhana sehingga lebih mudah dimengerti siswa. Perencanaan tindakan siklus II: menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan media pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS) yang berisi kegiatan yang harus dilakukan siswa dan pertannyaan yang harus dijawab siswa, terakhir menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan catatan lapangan. Pelaksanaan Tindakan Siklus II: kegiatan pembelajaran dilaksanakan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan hari jum at, tanggal 22 maret 2013 waktu pukul 15.00-16.00 WIB. Hasil observasi tindakan siklus I: Rata-rata skor kemampuan guru merencanakan pembelajaran 3,29. Rata-rata skor guru melaksanakan pembelajaran 3,38. Rata-rata presentase siswa yang mengamati adalah 76,67%, mengklasifikasi 83,34%, mengkomunikasikan 83,34%, dan menyimpulkan 76,67%. Refleksi siklus II: berdasarkan pengamatan siklus II diadakan diskusi dengan guru kolaborator, diperoleh kesepakatan untuk melanjutkan penelitian dengan melaksanakan siklus III. Pembelajaran pada siklus III di fokuskan pada upaya mengoptimalkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Perencanaan Tindakan Siklus III: menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan media pembelajaran dan lembar kerja siswa (LKS) yang berisi kegiatan yang harus dilakukan siswa dan pertannyaan yang harus dijawab siswa, terakhir menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan catatan lapangan. Pelaksanaan tindakan siklus III: kegiatan pembelajaran dilaksanakan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran siklus III. Pelaksanaan pembelajaran siklus III dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 27 maret 2013, waktu pukul 13.00-14.00 WIB. Hasil observasi tindakan siklus I: Rata-rata skor kemampuan guru merencanakan pembelajaran 3,53. Rata-rata presentase siswa yang mengamati adalah 90,00%, mengklasifikasi 90,00%, mengkomunikasikan 90,00%, dan menyimpulkan 83,34%. Refleksi siklus III: berdasarkan pengamatan siklus III diadakan diskusi dengan guru kolaborator, diperoleh kesepakatan untuk mengakhiri penelitian pada siklus III. Pembahasan Siklus I: perencanaan yang telah dilaksanakan pada siklus I masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya pada kesesuaian materi dengan alokasi waktu, kes esuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik, dan kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu. Dengan adanya kekurangan dalam perencanaan, tentu dapat berakibat pada hasil yang kurang baik pula pada pelaksanaannya. Padahal dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses perlu dibuat perencanaan yang baik sehingga ketika pelaksanaannya, guru

mampu dengan baik melaksanakan pembelajaran tersebut. Untuk itu perlu diadakan perbaikan pada perencanaan yang telah dibuat agar didapatkan hasil yang lebih baik. Terdapat beberapa kekurangan yang masih muncul ketika guru melaksanakan pembelajaran pada siklus I, itu terlihat dari hasil observasi yang dilakukan terhadap kemampuan guru selama mengajar diantaranya dalam hal melakukan apersepsi, mengulas pengalaman siswa berkaitan dengan materi pembelajaran, memberikan arahan yang jelas tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa selama pembelajaran, membimbing siswa selama kegiatan berlangsung, mengawasi kegiatan yang dilakukan siswa, menumbuhkan partisipasi aktif siswa selama kegiatan pembelajaran, memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar, menguasai kelas, menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa, memantau kemajuan siswa, memberikan apresiasi terhadap siswa, melakukan pembelajaran sesuai waktu yang telah dialokasikan, melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, dan menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses semua komponen tersebut harus dilaksanakan dengan baik atau bahkan sangat baik. Sehingga selain berdampak pada meningkatnya kemampuan guru, juga mampu meningkatkan munculnya keterampilan proses sains pada siswa nantinya. Maka dari itu perlu diadakan perbaikan dalam guru melaksanakan pembelajaran. Beberapa siswa sudah melakukan keterampilan proses sains siswa yang diharapkan muncul selama pembelajaran siklus I berlangsung. Namun dari hasil presentase yang didapatkan, keterampilan proses yang muncul dianggap masih dapat ditingkatkan lagi dengan melakukan perbaikan terhadap kekurangankekurangan yang ada saat perencanaan dan ketika pelaksanaan berlangsung. Dengan perbaikan-perbaikan tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil presentase yang sudah ada. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan meningkatkan hasil yang ada pada siklus pertama baik dari kemampuan guru merencanakan pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan keterampilan proses sains siswa yang muncul, maka dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan siklus II. Siklus II: perencanaan pada siklus II sudah mengalami perbaikan diantaranya pada kekurangan yang terjadi pada siklus I diantaranya kesesuaian materi dengan alokasi waktu, kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik, dan kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu. Dengan adanya hasil yang baik dalam perencanaan tersebut, pembelajaran yang terlaksana juga tentunya mengalami perbaikan. Namun hasil yang baik tentu masih dapat dioptimalkan dengan melanjutkan perbaikan-perbaikan pada poin-poin yang dianggap perlu. Untuk itu diadakan peningkatan perbaikan pada perencanaan yang telah dibuat agar didapatkan hasil yang lebih optimal. Kekurangan-kekurangan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang terjadi pada siklus I sudah mengalami perbaikan dan terdapat beberapa peningkatan kemampuan diantaranya dalam hal kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran, memeriksa kesiapan siswa, membagikan alat dan bahan

untuk kegiatan siswa, membagikan lembar kerja siswa, berkeliling mengobservasi kegiatan yang dilakukan siswa, menggunakan bahasa lisan dan tulis yang baik dan jelas, memberikan evaluasi, dan melaksanakan tindak lanjut. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sudah mampu meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses. Dengan melakukan perbaikan lanjutan tentu hasil yang didapatkan lebih optimal. Maka dari itu diadakan perbaikan lebih lanjut dalam guru melaksanakan pembelajaran. Dari hasil yang didapatkan pada siklus II, terjadi peningkatan presentase munculnya keterampilan proses sains siswa. ini merupakan hasil dari perbaikanperbaikan yang telah dilakukan. Tentu dengan perbaikan lebih lanjut akan mampu meningkatkan kembali hasil yang didapatkan tersebut kepada hasil yang lebih optimal. Untuk meningkatkan kembali hasil yang ada pada siklus kedua sehingga mendapatkan hasil yang optimal baik dari kemampuan guru merencanakan pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan keterampilan proses sains siswa yang muncul, maka dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan siklus III. Siklus III: berikut disajikan peningkatan rata-rata skor penilaian kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dari siklus I sampai siklus III yang dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut. 4 3 2 1 0 Perumusan Tujuan Pemilihan Pembelajaran dan Pengorganisasian Pemilihan Sumber Materi Belajar/Media Ajar Metode Pembelajaran PembelajaranPenilaian Hasil Akhir Rata-rata skor penilaian kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran melalui Pendekatan Keterampilan Proses Siklus I - III Rata rata skor perumusan tujuan pembelajaran meningkat dari 3,00 menjadi 3,67, pemilihan dan pengorganisasian materi ajar dari 2,75 menjadi 3,50, pemilihan sumber belajar/media pembelajaran dari 2,67 menjadi 3,67, metode pembelajaran dari 2,75 menjadi 3,00, dan penilaian hasil akhir dari 3,00 menjadi 4,00. Perencanaan pada siklus III sudah baik bahkan dapat dikatakan sudah optimal dikarenakan perencanaan pada siklus tiga ini mengalami peningkatan dari siklus-siklus sebelumnya.

Secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses pada siklus III ini sudah sangat baik, terlihat dari terjadinya peningkatan pada kemampuan guru selama mengajar diantaranya dalam hal melakukan apersepsi, mengulas pengalaman siswa berkaitan dengan materi pembelajaran, memberikan arahan yang jelas tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa selama pembelajaran, membimbing siswa selama kegiatan berlangsung, mengawasi kegiatan yang dilakukan siswa, menumbuhkan partisipasi aktif siswa selama kegiatan pembelajaran, memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar, mengumpulkan hasil kerja siswa, dan menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Berikut disajikan rata-rata peningkatan skor penilaian kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dari siklus I sampai siklus III yang dijabarkan sebagai berikut. 4 3 2 1 0 Persiapan Pelaksanaan Penutupan Rata-rata skor penilaian kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui Pendekatan Keterampilan Proses siklus I - III Rata-rata skor persiapan meningkat dari 2,60 menjadi 3,80, pelaksanaan 2,33 menjadi 3,73, dan penutupan dari 2,50 menjadi 3,75. Dari hasil tersebut, guru sudah dapat dikatakan mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan sangat baik. Berikut disajikan peningkatan rata-rata presentase kemunculan keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran dari siklus I sampai siklus III yang dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut. 100 80 60 40 20 0 Mengamati Mengklasifikasi Mengkomunikasikan Menyimpulkan Rata-rata presentase kemunculan keterampilan proses sains siswa melalui Pendekatan Keterampilan Proses Siklus I - III

Rata-rata presentase kemunculan keterampilan mengamati meningkat dari 63,34% menjadi 90,00%, mengklasifikasi dari 70,00% menjadi 90,00%, mengkomunikasikan dari 65,00% menjadi 90,00%, dan menyimpulkan dari 60,00% menjadi 83,34%. Angka presentase yang didapatkan pada siklus III sudah dianggap merupakan hasil yang optimal. Karena sudah didapatkan hasil yang optimal baik dari kemampuan guru merencanakan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses, dan presentasi kemunculan keterampilan proses sains siswa maka penelitian diberhentikan pada siklus III. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian tentang peningkatan keterampilan proses siswa dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada pelajaran IPA di kelas III SD Negeri 13 Pontianak Barat dapat disimpulkan bahwa: (1) Perencanaan pendekatan keterampilan proses yang mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa adalah berupa persiapan yang baik dalam menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang lengkap dan jelas berkaitan dengan keterampilan proses yang akan ditampilkan. Selain itu, kesesuaian perumusan tujuan pembelaran, pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, pemilihan sumber/media pembelajaran, metode pembelaran dan persiapan instrument penilaian yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan dari perencanaan yang telah dibuat. Persiapkan juga alat dan bahan yang dipekirakan perlu untuk menunjang perencanaan tersebut. (2) Pelaksanaan pendekatan keterampilan proses yang mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa adalah diawali dengan pengulasan pengalaman langsung yang pernah dialami siswa dan mengarahkan perhatian siswa, sehingga siswa menjadi tertarik dan berperan aktif penuh dalam pembelajaran. Dilanjutkan dengan selalu mengikutsertakan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuankemampuan siswa dengan cara menumbuhkan partisipasi aktif siswa. Selama pembelajaran berlangsung selalu memberikan arahan, bimbingan dan pengawasan penuh terhadap siswa, agar siswa benar-benar terkontrol dalam mengembangkan keterampilan proses sainsnya. Keahlian dalam memberikan arahan serta bagaimana menggunakan media dan sumber pembelajaran menjadi kemampuan yang harus dikuasai sepenuhnya agar jalannya kegiatan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses yang dilaksanakan mampu mancapai tujuan yang diinginkan secara optimal (3) Keterampilan proses sains siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas III SD Negeri 13 Pontianak Barat selalu mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Saran Berdasarkan hasil penelitian keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas III SD Negeri 13

Pontianak Barat, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Dalam melaksanakan pendekatan keterampilan proses hendaknya guru menyesuaikan dengan kondisi siswa dan materi pembelajaran. (2) Sebaiknya dalam melaksanakan suatu pembelajaran pencapaian yang ingin dicapai tidak hanya bertujuan pada tercapainya tujuan pembelajaran saja, akan tetapai juga bagaimana memaksimalkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA di SD. DAFTAR RUJUKAN Amalia Sapriati, dkk. 2008. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Anas Sudijono. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jamal Ma mur Asmani. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press. Maslichach Asy ri. 2007. Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Oemar Hamalik. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Patta Bundu. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Soli Abimanyu, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara. Usman Samatowa. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.