BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh strategi celebrity endorser dari

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STATISTIKA 2. Oleh: T. Parulian. Statistika 2 - Ir. T. Parulian, MSi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengunjungi kantor redaksi malangonline.com, Perumahan Pondok Mulia B124,

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

Bab 3 METODE PENELITIAN

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

BAB III METODE PENELITIAN. status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB I ANALISIS DATA 1.1. DATA, SKALA, DAN VARIABEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian komparatif (Sugiyono, 2009:99) dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengukuran dan Penetapan Skala DOSEN : DIANA MA RIFAH

B A B III METODOLOGI PENELITIAN. Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003)

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN

Resume Regresi Linear dan Korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi objek penelitian ini adalah Atribut Produk terkait dengan Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB LANDASAN TEORI.1 Gambaran umum Fakultas MIPA USU Pendirian fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) mulai dirintis sejak tahun 1959 melalui berbagai pembahasan dalam sidang pimpinan USU yang ketika itu disebut Rapat Presidium dan Asesor dengan nama Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA). Rencana pendirian FIPIA USU pernah terhenti karena adanya pergolakan di USU, namun akhirnya mendapat persetujuan dari menteri dengan Surat Keputusan Nomor 9638/Sekret/BUP/1965. Peresmian berdirinya FIPIA USU ditandai dengan dibukanya tiga jurusan yaitu: Jurusan Matematika, Fisika dan Kimia. Pada tahun 1969, FIPIA USU membuka Jurusan Farmasi pada tahun 1969 dan pada tahun 1981 membuka Program Diploma-3 Pendidikan Ahli Kimia Analis (PAKA) melalui Surat Keputusan Rektor USU Nomor: 3491/PT05/SK/C/1981. Pada tahun 1974 FIPIA USU berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Pengetahuan Alam USU, namun beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 198 kembali merubah nama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU. Pada tahun 1985 FMIPA USU dipercayakan Pemerintah Republik Indonesia untuk menyelenggarakan Program Diploma-3 Kependidikan meliputi Program Studi : Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Program ini dimaksudkan untuk pengadaan guru-guru dalam bidang eksakta akan ditempatkan di daerah dan seluruh mahasiswanya memperoleh beasiswa. Peringatan Dies Natalis FMIPA diperingati setiap tahunnya pada tanggal 5 Agustus yaitu pada saat pelantikan pertama sekali pimpinan FIPIA. Jurusan Farmasi berubah status menjadi Fakultas Farmasi berdasarkan SK Rektor Nomor 1050/J05/SK/KP/006 tanggal 8 Agustus 006.

. Pengertian Android Android adalah sistem operasi berbasis linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Hp Android memiliki fungsi yang menyerupai kompuer mini, namun pengguna tidak lagi direpotkan membawa mouse ataupun keyboard. Layaknya sebuah handphone masa kini dimana ponsel Android memiliki bentuk yang simpel. Hp Android bentuknya sangat sederhana namun memiliki kemampuan yang sangat banyak. Diantaranya: 1. Telepon.. SMS. 3. Video Call. 4. Browsing. 5. Dll. Pada Hp Android terdapat berbagai fitur yang bisa digunakan. Sesuai dengan pengertian fitur yang merupakan aspek-aspek keistimewaan, karakteristik, layanan khusus, ragam keuntungan yang dibawa dalam suatu produk terpapar kepada pelanggan/sosial/umum..3 Defenisi Operasional Variabel Penelitian Untuk memudahkan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut: a. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen X adalah harga (X 1 ), fitur (X ), merek (X 3 ), desain (X 4 ), dan iklan (X 5 ). b. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepemilikan Hp Android (Y).

.4 Data Pengertian data menurut Webster New World Dictionary, data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefenisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan angka atau sifat. Beberapa macam data antara lain: data populasi dan sampel, data observasi, data primer dan data sekunder. Pada dasarnya kegunaan data (setelah diolah dan dianalisis) ialah sebagai dasar yang objektif di dalam proses pembuatan keputusan-keputusan dalam rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambilan keputusan. Keputusan yang baik hanya bisa dieroleh dari pengambilan keputusan yang objektif, dan didasarkan atas data yang baik. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan. Riset akan menghasilkan data. Ada tiga peringkat data yaitu data mentah, hasil pengumpulan, data hasil pengolahan berupa jumlah, rata-rata, dan data hasil analisis berupa kesimpulan. Yang terakhir ini mempunyai peringkat tertinggi sebab langsung dapat dipergunakan untuk menyusun saran atau usul untuk dapat keputusan..4.1 Data Menurut Sifatnya Menurut sifatnya, data dapat dibagi dua: a. Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka, misalnya: kuesioner pertanyaan tentang suasana kerja gaya kepemimpnan dan sebagainya.

b. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, misalnya: harga suatu produk, besar pendapatan, dan sebagainya..4. Skala Pengukuran Data Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut. Skala pengukuran oleh S.S Steven (1976) terbagi atas 4 bagian yaitu: a. Skala Nominal: skal nominal tingatan pengukuran yang paling sederhana. Dasar penggolongan ini agar kategori yang tidak tumpang tindih (mutually exclutive) dan tuntas (exhaustive). Angka yang ditunjuk untuk suatu kategori tidak merefleksikan bagaimana kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi hanyalah sekedar label atau kode sehingga skala yang diterapkan pada data yang hanya dibagi ke dalam kelompok-kelompok tertentu dan pengelompokan tersebut hanya dilakukan untuk tujuan identifikasi. b. Skala Ordinal: skala ini memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut atribut tertentu. Skala yang diterapkan pada data yang dapat dibagi dalam berbagai kelompok dan kita bisa membuat peringkat diantara kelompok tersebut. c. Skala Interval: seperti hal ukuran ordinal, ukuran interval adalah mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut. Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada objek yang diukur. Skala yang diterapkan pada data yang dapat dirangking dan dengan peringkat tersebut kita bisa mengetahui perbedaan diantara peringkat-peringkat tersebut dan kita bisa menghitung besarnya perbedaan itu. Namun harus diperhaikan bahwa dalam skala ini perbandingan rasio yang ada tidak diperhitungkan.

d. Skala Rasio: suatu bentuk interval yang jaraknya (interval) tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai antar responden, tetapi antara seorang dengan nilai absolute, karena ada titik 0 maka perbandingan rasio dapat ditentukan..4.3 Skala untuk Instrumen (Skala Sikap) Bentuk-bentuk model skala sikap sering digunakan dalam penelitian ada 5 macam yaitu: a. Skala Likert Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang et al, 010). Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang diberi skor tertentu. Skor responden kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Skala likert digunakan tergantung kebutuhan. b. Skala Gutman Digunakan untuk mengukur dimensi saja dari suatu variabel multidimensi. Skala gutman dilakukan jika peneliti ingin mendapatkan jawaban tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. c. Skala Diferensial Semantik Berisikan serangkaian bipolar (dua kutub). Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya bukan pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban positifnya terletak di bagian kiri dan jawaban negatif terletak di bagian kanan atau sebaliknya. d. Rating Scale Merupakan data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

e. Skala Thurtone Skala ini meminta responden untuk memilih jawaban pertanyaan yang ia setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan-pandangan yang berbeda-beda. Pada umumnya setiap item mempunyai asosiasi antara 1 sampai 10 tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden..4.4 Mengubah Data Ordinal ke Data Interval Dengan Metode Suksesif Interval (MSI) Metode suksesif interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval. Mengapa data ordinal harus diubah dalam bentuk interval? Data ordinal sebenarnya adalah data kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka sebagai simbol data kualitatif. Dalam contoh di bawah ini misalnya: - Angka 1 mewakili sangat tidak setuju - Angka mewakili tidak setuju - Angka 3 mewakili netral - Angka 4 mewakili setuju - Angka 5 mewakili sangat setuju Proses mengubah data berskala ordinal menjadi data berskala interval, mempunyai beberapa ahapan yang harus dilakukan, yaitu: a. Menghitung frekuensi b. Menghitung proporsi c. Menghitung proporsi kumulatif d. Menghitung nilai z e. Menghitung nilai densitas fungsi z f. Menghitung scale value g. Menghitung penskalaan

.5 Tahapan Penelitian Studi Pendahuluan: - Identifikasi/penentuan lokasi studi - Identifikasi data - Identifikasi pustaka - Identifikasi alat bantu (perangkat lunak) Latar Belakang dan Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data dengan Menggunakan Kuesioner Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Transformasi Data Ordinal ke Data Interval Uji Statistika dengan Menggunakan Model Regresi Logistik Kesimpulan dan Saran

.6 Analisis Data.6.1 Uji Validitas Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah pertanyaanpertanyaan tersebut valid atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dilakukan perbandingan antara rhit tersebut dinyatakan valid. dengan r tab. Apabila r hit > r tab maka item-item pertanyaan n XY X Y n X X ny Y r xy (.1) Keterangan: r xy n X Y : Koefisien korelasi pearson : Banyaknya responden : Skor yang yang diperoleh subjek dari seluruh item : Skor total yang diperoleh dari seluruh item X : Jumlah skor dalam distribusi X Y : Jumlah skor dalam distribusi Y X : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X Y : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y.6. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah pertanyaan atau pernyataan sudah reliabel atau belum. Menurut Ghozali (005), suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,60. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Alpha Cronbabach adalah sebagai berikut: r k k 1 b 1 t (.)

Keterangan: r : Koefisien reabilitas instrumen (cronbach alpha) k b t : Jumlah item pertanyaan yang di uji : Jumlah varians skor tiap- tiap item pertanyaan : Varians total.7 Regresi Logistik Regresi logistik adalah suatu model matematik yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara satu atau beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen yang bersifat dikotomus (binary). Variabel yang bersifat dikotomus adalah variabel yang hanya memiliki dua nilai, misalnya hidup/mati, sakit/sehat, merokok/tidak merokok dan sebagainya. Pada regresi logistik, variabel independen yang digunakan dapat berupa variabel katagorik maupun numerik. Namun sebaiknya menggnakan variabel katagorik agar lebih mudah dalam menginterpretasikan hasil analisisnya. Bila salah satu atau beberapa variabel independen merupakan variabel dengan skala nominal dengan 3 atau lebih kategori, maka harus dibuat dummy variable yang menggambarkan kategori dari variabel tersebut dengan referrence group-nya salah satu dari kategori tersebut. Regresi logistik merupakan regresi yang digunakan bila dependennya bersifat kualitatf (Hosmer dan Lemeshow, 1989) model regresi logistik sederhana yaitu model regresi logistik untuk satu variabel independen X dengan variabel dependen Y yang bersifat dikotomi. Nilai variabel Y = 1 menyatakan adanya suatu karakteristik dan Y = 0 menyatakan tidak adanya suatu karakteristik..7.1 Model Regresi Logistik Adapun bentuk umum dari model regresi logistik adalah: ( ) ( ) ( ) (.3)

Keterangan: ( ) = Peluang sukses = intersep parameter-parameter regresi pengamatan variabel ke- dari bilangan natural (,7183) variabel independen Selanjutnya, untuk menjadikan model tersebut linier proses yang dinamakan logit transformation perlu dilakukan seperti berikut ini: ( ) ( ) (.4) Keterangan: ( ) = Peluang sukses = intersep parameter-parameter regresi pengamatan variabel ke- dari variabel independen.7. Uji Signifikansi Parameter Sebelum membentuk model regresi logistik terlebih dahulu dilakukan uji signifikansi parameter. Uji yang pertama dilakukan adalah pengujian peranan parameter di dalam model secara keseluruhan atau uji signifikansi secara overall yaitu dengan hipotesis sebagai berikut : H 0 : (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan baik) H 1 : paling sedikit koefisien (ada perbedaan antara model dengan data sehingga model tidak dapat dikatakan baik)

Menurut Hosmer-Lemeshow, (1989) suatu statistik uji rasio likelihood G adalah fungsi dari dan yang berdistribusi (Chi-square) dengan derajat bebas yang didefenisikan sebagai: ( ) [ ( ) ( )] ( ) (.5) keterangan: nilai maksimum fungsi kemungkinan untuk model di bawah H 0 nilai maksimum fungsi kemungkinan untuk model di bawah H 1 = nilai maksimum fungsi log kemungkinan untuk model di bawah H 0 = nilai maksimum fungsi log kemungkinan untuk model di bawah H 1 Nilai ( ) tersebut mengikuti distribusi Chi-square dengan. Jika menggunakan taraf nyata sebesar, maka kriteria ujinya adalah tolak H 0 jika ( ) ( ) atau, dan terima dalam hal lainnya. Uji signifikansi parameter secara terpisah dilakukan dengan menggunakan Wald Chi-square dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: H0 : i 0 H1 : i 0 atau H 0 H1 : Koefisien logistik tidak signifikan terhadap model (tidak ada perbedaan antara model dengan koefisien sehingga model dapat dikatakan baik). : Koefisien logistik signifikan terhadap model (ada perbedaan antara model dengan koefisien sehingga model tidak dapat dikatakan baik). Uji Wald Chi-square digunakan untuk menguji signifikansi parameter model secara terpisah. Didefeinisikan dengan: [ ( ) ] dengan (.6)

Keterangan: = Nilai dari estimasi parameter regresi untuk variabel ke-i ( ) = Nilai standard error untuk variabel ke=i i = variabel bebas yang digunakan Statistik uji mendekati distribusi Chi-square dengan derajat bebas 1. H 0 nya adalah, untuk setiap yang berarti bahwa variabel independen ke- tidak signifikan terhadap model. H 0 ditolak jika ( ).7.3 Uji kecocokan Model Uji kecocokan model digunakan untuk mengevaluasi cocok tidaknya model dengan data, nilai observasi yang diperoleh sama atau mendekati dengan yang diharapkan dalam model. Alat yang digunakan untuk menguji kecocokan dalam regresi logistik adalah uji Hosmer dan Lemeshow, mengikuti distribusi Chi-square dengan dimana adalah banyaknya kelompok. Uji Hosmer dan Lemeshow yang ditulis dengan uji, dihitung berdasarkan taksiran probabilitas (Hosmer danlemeshow, 1989). Pada uji ini sampel dimasukkan ke sejumlah kelompok dengan tiap-tiap kelompok memuat sampel pengamatan, dengan adalah jumlah sampel. Jumlah kelompok sekitar 10. Idealnya, kelompok pertama memuat sampel yang memiliki taksiran probabilitas sukses terkecilyang diperoleh dari model taksiran. Kelompok kedua memuat sampel yang memiliki taksiran probabilitas sukses terkecil kedua, dan seterusnya, dengan rumus sebagai berikut: ( ) ( ) (.7) Keterangan: = total sampel kelompok = Jumlah sampel kejadian sukses pada kelompok ke-

= rata-rata taksiran probabilitas kelompok ke- Untuk menguji kecocokan model, bandingkan nilai Chi-square pada tabel Chisquare dengan. Jika ( ) maka H 0 ditolak..7.4 Odds Rasio Regresi logistik juga menghasilkan rasio peluang (odds ratio) terkait dengan nilai setiap independen. Peluang dari suatu kejadian diartikan sebagai probabilitas hasil yang muncul yang dibagi dengan probabilitas suatu kejadian yang tidak terjadi. Secara umum rasio peluang merupakan sekumpulan peluang yang dibagi oleh peluang lainnya. Rasio peluang bagi independen diartikan sebagai jumlah relatif dimana peluang hasil meningkat (rasio peluang > 1) atau turun (rasio peluang < 1) ketika nilai variabel independen meningkat sebesar 1 unit. Untuk menentukan odds ratio rumusnya sebagai berikut: p(1) 1 p(1) p(0) 1 p(0) p(1) 1 p(1) p(0) 1 p(0) (.8) Odds ratio didefinisikan sebagai perbandingan dari nilai variabel sukses terhadap variabel bernilai gagal. Dengan kata lain odds rasio menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel sukses dibanding variabel gagal terhadap suatu eksperimen atau observasi. Pada kasus penelitian dengan regresi logistik, nilai ini dapat dilihat i dari nilai Exp(B) pada hasil analisis data atau e dengan i adalah estimasi parameter variabel independen pertama, kedua, dan seterusnya. Hasil tersebut akan menunjukkan pengaruh setiap variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya.