Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN LAPORAN TUGAS AKHIR I - 1. D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 2012 BAB IV METODOLOGI

Tugas Akhir D4 TPJJ 2013 BAB I PENDAHULUAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Perancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Citra Kania Laras Sakti

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

D4 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Sumber : RTRW Kota Gunungsitoli Gbr. 1.1 Peta Jaringan Prasarana Transportasi Kota Gunungsitoli

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

Tugas Akhir BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V MEDIAN JALAN. 5.2 Fungsi median jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN WILAYAH KOMERSIAL STUDI KASUS RUAS JALAN MARGONDA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

PEDOMAN. Perencanaan Trotoar. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1-27

Manajemen Fasilitas Pejalan Kaki dan Penyeberang Jalan. 1. Pejalan kaki itu sendiri (berjalan dari tempat asal ke tujuan)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Kecelakaan. 1. Jumlah kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

Persyaratan Teknis jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu dirinci dan dicatat ciri khasnya, termasuk tingkat pelayanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

BAB III METODOLOGI III-1

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB III LANDASAN TEORI. tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN. Perencanaan Separator Jalan. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Pd. T B

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut MKJI (1997) ruas Jalan, kadang-kadang disebut juga Jalan raya

Persyaratan umum sistem jaringan dan geometrik jalan perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai

LAMPIRAN A HASIL CHECKLIST LANJUTAN PEMERIKSAAN INSPEKSI KESELAMATAN JALAN YOGYAKARTA SOLO KM 10 SAMPAI DENGAN KM 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB III METODA PENELITIAN

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Contoh penyeberangan sebidang :Zebra cross dan Pelican crossing. b. Penyeberangan tidak sebidang (segregated crossing)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau

BAB I PENDAHULUAN I-1

Penampang Melintang Jalan Tipikal. dilengkapi Trotoar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN JALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Spesifikasi geometri teluk bus

ABSTRAK. Kata kunci: keselamatan pengguna jalan, kecepatan pengemudi kendaraan, ZoSS

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Peningkatan arus lalu lintas kendaraan dan pergerakan orang di

ANALISA DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN PARAGON CITY DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. R. Nur Sholech E W / I-1

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 65 TAHUN 1993 T E N T A N G FASILITAS PENDUKUNG KEGIATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BAHAN KULIAH PERANCANGAN BANGUNAN TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang. memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama guna

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1. 2 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D3 TEKNIS SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah B A. Studi Pustaka MULAI. Permasalahan. Observasi Lapangan. Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Gambar 2.1 Rambu yield

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan dalam perancangan suatu

MANAJEMEN LALU LINTAS PEMINDAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PADA KAWASAN ALUN-ALUN KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN LALU LINTAS DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN PROF. DR. IDA BAGUS MANTRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP THE CITY OF PEDESTRIAN. Supriyanto. Dosen Tetap Prodi Teknik Arsitektur FT UNRIKA Batam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dalam sebuah kota, maupun pendapatan masyarakat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Transportasi khususnya transportasi darat, fasilitas bagi pengguna jalan akan selalu mengikuti jenis dan perilaku moda yang digunakan. Sebagai contoh, kendaraan bermotor memiliki jalur khusus kendaraan bermotor yang disesuaikan dengan kecepatan yang direncanakan, lajur sepeda dikhususkan untuk moda sepeda, becak dan kendaraan tidak bermotor lainnya. Kemudian untuk pejalan kaki sebagai vulnerable user di dalam pergerakan lalu lintas memiliki trotoar dan fasilitas penyebrangan yang melintang terhadap ruas jalan atau simpang. Fasilitas pejalan kaki menjadi suatu yang mutlak adanya terutama pada jalan perkotaan. Hal tersebut dapat dilihat pada setiap tipikal jalan yang ada pada peraturan Bina Marga Pd.T 18 Tahun 2004. Pengembangan fasilitas pejalan kaki di Indonesia khususnya di Bandung masih belum menjadi prioritas dibandingkan pengembangan jalur untuk moda transfortasi lainnya terutama kendaraan bermotor, sehingga pejalan kaki berada dalam posisi yang lemah dan cenderung menggunakan badan jalan atau fasilitas yang seadanya. Kondisi tersebut sangat membahayakan keselamatan pejalan kaki, dan mempengaruhi kelancaran lalu lintas akibat pejalan kaki yang menggunakan badan jalan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat bidang perkotaan bersama Institute For Transportation and Development Policy (ITDP) dan Institute Transportasi (Intrans) bahwa keselamatan pejalan kaki terancam akibat minimalnya fasilitas untuk pedestrian. 65 % korban kecelakaan lalu lintas berakibat kematian adalah pejalan kaki, yang mana 35 % diantara korbannya adalah anak-anak (http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/20101022-07.id.html). Pada Gambaran Permasalahan Transportasi Kota Bandung dari aspek menejemen lalu lintas terdapat permasalahan fasilitas pejalan kaki kurang yaitu sekitar 8,31 % jalan yang terdapat trotoarnya, sedangkan volume pejalan kaki pertahun bertambah tanpa disertai penambahan jumlah trotoar (RTRW Kota Bandung 2004-2013). Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan pada 20 jalan yang ditinjau Cihampelas merupakan salah satu jalan yang bermasalah dalam penyediaan fasilitas D4 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 1

pejalan kaki, Sedangkan tata guna lahan yang ada pada sekitar jalan tersebut merupakan daerah komersil yang memiliki daya tarik yang besar terhadap pengunjung. Tidak tersedianya fasilitas pejalan kaki pada daerah tersebut membuat para pengunjung yang berjalan kaki berjalan di badan jalan. Kawasan sekitar ruas jalan Cihampelas merupakan kawasan komersil dimana dalam RTRW kota Bandung disebutkan bahwa kawasan tersebut dalam 10 tahun kedepan merupakan kawasan perdagangan dan jasa lokal regional serta pemukiman dengan kepadatan sedang sampai tinggi, selain itu kepadatan penduduk di Kota Bandung akan mengalami laju pertumbuhan penduduk 2,5 % pertahun, dengan itu secara otomatis laju pertumbuhan pejalan kaki pun akan bertambah. Sedangkan apabila fasilitas pejalan kaki tidak bertambah maka pejalan kaki akan mengganggu laju kendaraan. Sumber : Dokumentasi Penyusun Gambar 1.1 Kondisi Trotoar disekitar Jl. Cihampelas Permasalahan yang terjadi pada fasilitas pejalan kaki di ruas jalan Cihampelas yaitu : 1. Kondisi Trotoar yang rusak dan berlubang. D4 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2

2. Ketersediaan Trotoar yang tidak menerus 3. Dipenuhinya Trotoar oleh Pedagang Kaki Lima dan Parkir Kendaraan 4. Tiang listrik, tiang telepon dan box panel listrik yang tidak tertata perletakannya, sehingga mengurangi lebar efektif trotoar. Trotoar Rusak Trotoar Digunakan PKL Sumber : Dokumentasi Penyusun Gambar 1.2 Permasalahan Pada Trotoar Untuk memenuhi laik fungsi, SPM dan untuk memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi para pejalan kaki pada ruas jalan cihampelas diperlukan perancangan ulang pada ruas jalan tersebut agar dapat memenuhinya. Selain itu pada perancangan ini akan dibuat perancangan yang dapat menguntungkan setiap pihak. 1.2 Judul Tugas Akhir Judul yang diajukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta 0+000 - Sta 1+240 Kota Bandung Untuk. 1.3 Maksud Dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini antara lain Membuat Detail Engineering Design (DED) Trotoar pada ruas jalan Cihampelas Sta 0+000 - Sta 1+240 Kota Bandung Untuk yang sesuai Standar Pelayanan Minimum, laik fungsi dan safety audit sehingga dapat memenuhi keamanan dan D4 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 3

kenyamanan bagi pejalan kaki, juga dapat meningkatkan kapasitas fasilitas pejalan kaki sampai minimal sampai 85%. 1.4 Batasan Masalah Pembatasan masalah yang dilakukan dalam perancangan dan penulisan Tugas Akhir ini adalah Perancangan hanya dilakukan untuk kondisi tahun 2017 dimana Tugas Akhir ini sebagai pengembangan Alternatif Solusi terpilih pada Studi Kasus terdahulu. Dimana perancangan dilakukan dengan pertimbangan Batasan Masalah sebagai berikut : a) Cakupan 1. Teknis Jalan - Aspek sosial seperti parkiran, ganti rugi lahan dari perancangan trotoar ini diabaikan. - Diperkirakan tidak ada perubahan tata guna lahan pada tahun 2017 2. Jalur Pejalan Kaki Jalur Pejalan kaki yang dirancang pada tugas akhir ini diantaranya trotoar dan fasilitas penyeberangan yang dirancang berdasarkan perhitungan dari jumlah pejalan kaki pada tahun perancangan 2017 yang disesuaikan dengan kriteria sehingga dapat memenuhi target perancangan yang ditentukan. 3. Pelengkapan Jalur Pejalan Kaki Pelengkap jalan dalam perancangan ini meliputi : - Fasilitas penyeberangan - Rambu - Marka - Lampu penerangan - Lansekap - Halte - Drainase - Jalur Difabel - Jalur Pedagang Kaki Lima D4 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 4

b) RAB dan Metoda Pelaksanaan Proses perhitungan Rencana Anggaran Biaya digunakan analisa harga tahun 2012 dengan eskalasi harga per periode ke tahun 2014 sebagai tahun pekerjaan dengan nilai tidak lebih dari 10% harga dan spesifikasi tahun 2010, untuk metoda pelaksanaan dituangkan dalam bentuk kurva S pelaksanaan pekerjaan dimana perhitungan waktu pekerjaan didasarkan kepada perhitungan besarnya volume pekerjaan dibagi dengan kapasitas pekerjaan yang mampu dicapai dalam sehari. c) Data Yang digunakan Data yang digunakan untuk perancangna ini adalah data tahu 2012 yang didapat dari hasil survai lapangan dan data yang telah ada. d) Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan perancangan ini adalah tahun 2012 dimana dalam perancangan ini ditetapkan umur perancangan 5 (lima) tahun kedepan. Sedangkan untuk pelaksanaan pekerjaan dilakukan pada tahun 2014. e) Acuan Teknis Acuan teknis yang digunakan dalam perancangan ini adalah berpedoman pada NSPM dan Peraturan daerah yang berlaku. 1.5 Sistematika Penulisan Ada pun sistematika penulisan laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Berisi informasi mengenai latar belakang perancangan, tujuan, pembatasan perancangan dan, uraian sistematika penyajian Laporan Tugas Akhir ini. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang uraian dasar teori, langkah perhitungan, rumus rumus yang digunakan sebagai pedoman dalam perancangan dan pembahasan. BAB III : DASAR TEORI D4 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 5

BAB IV Berisi mengenai uraian teori-teori yang berkenan tentang klasifikasi jalan, geometrik jalan, kriteria dan prosedur fasilitas-fasilitas pejalan kaki di jalan perkotaan dan jalan umum serta tata guna lahan. : METODOLOGI Uraian tentang Alur Kerja, Penentuan Data, Pengumpulan Data, Analisa Data (primer dan sekunder), Metode evaluasi kinerja eksisting juga evaluasi kinerja Perancangan. BAB V : PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN BAB VI Berisi tentang kondisi eksisting, eveluasi kinerja eksisting, kriteria dasar Perancangan, Perhitungan, evaluasi kinerja perancangan, rencana angaran biaya, metoda pelaksanaan, kurva S : PENUTUP Uraian tentang Kesimpulan dan Saran terhadap hasil perancangan yang telah dilakukan. 1.6 Perkiraan Perancangan yang Akan Dicapai a. Gambar Perencanaan b. Spesifikasi c. Rencana Anggaran Biaya d. Metoda Pelaksanaan Dari perkiraan hasil diatas akan dijelaskan sebagai berikut : a. Gambar Perencanaan Dalam perancangan fasilitas pejalan kaki pda ruas jalan Cihampelas ini ada beberapa gambar perencanaan seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1.1.Judul Gambar No Judul Gambar Keterangan 1 Denah Eksisting Ukuran A3, Skala 1:100 2 Denah Perencanaan Ukuran A3, Skala 1:100 D4 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 6

3 Potongan Melintang Eksisting Ukuran A3, Skala 1:100 4 Potongan Melintang Perencanaan Ukuran A3, Skala 1:100 5 Gambar Trotoar Ukuran A3, Skala 1:100 6 Detail Trotoar Ukuran A3, Skala 1:100 7 Detail Kerb Ukuran A3, Skala 1:100 8 Gambar Rambu Ukuran A3, Skala 1:100 9 Detail Rambu Ukuran A3, Skala 1:100 10 Detail Marka Ukuran A3, Skala 1:100 11 Denah Lansekap Ukuran A3, Skala 1:100 12 Denah dan detail Halte Ukuran A3, Skala 1:100 13 Gambar Fasilitas Penyeberangan Ukuran A3, Skala 1:100 14 Gambar Lampu Jalan & Trotoar Ukuran A3, Skala 1:100 15 Detail Lampu Jalan & Trotoar Ukuran A3, Skala 1:100 16 Detail Drainase Ukuran A3, Skala 1:100 17 Detail Lansekap Ukuran A3, Skala 1:100 b. Spesifikasi Pada Perancangan ini spesifikasi yang digunakan adalah spesifikasi Bina Marga yang tecantum dalam analisa harga pekerjaan dan dibagi dalam beberapa divisi, berikut ini adalah divisi pekerjaan yang digunakan: 1. Divisi1. Umum (Mobilisasi) 2. Divisi 2. Drainase. 3. Divisi 3. Pekerjaan tanah. 4. Divisi 7. Struktur. 5. Divisi 8. Pengembalian kondisi jalan dan pekerjaan minor. 6. Divisi 10. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin c. Rencana Anggaran Biaya Dalam penyusunan Rencana Angaran Biaya (RAB) digunakan analisa harga tahun 2010 dengan harga satuan pekerjaan tahun 2012 yang kemudian D4 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 7

disesuaikan dengan tahun pelaksanaan pekerjaan yaitu tahun 2014 menggunakan eskalasi harga satu periode senilai tidak lebih dari 10% harga. d. Metode Pelaksanaan Metoda pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang dirancang dalam Tugas akhir ini dibuat dalam bentuk Time Schedule. D4 Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 8