BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
KLASIFIKASI DAN EKSTRAKSI SINYAL EEG-P300 MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE

EKSTRAKSI FITUR SINYAL ELEKTROENSEFALOGRAF (EEG) UNTUK IDENTIFIKASI UNSPOKEN-SPEECH MENGGUNAKAN EEGLAB

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR MENGGUNAKAN DATA ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) DENGAN PENDEKATAN MACHINE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM).

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

KLASIFIKASI SINYAL EEG MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) UNTUK DETEKSI KEBOHONGAN

IDENTIFIKASI SINYAL EEG MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Program Studi S1 Teknobiomedik, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan

BAB I PENDAHULUAN SIMULASI DAN ANALISIS PEMANTAUAN KAMAR PASIEN RAWAT INAP DENGAN DETEKSI DAN KLASIFIKASI SINYAL AUDIO 1

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. jantung pasien penyakit jantung secara elektro-akustik atau PCG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini mengharuskan masyarakat untuk mengikuti

ultrasonik. Selain itu, diberikan juga saran-saran untuk pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.

BAB IV Pengujian. Gambar 4.1 Skema pengujian perangkat keras

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian tersebut meliputi akuisisi data, memproses. data, dan interpretasi data seismik.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat

I. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang pada kenyataannya, banyak sekali sebuah data yang berukuran besar tidak akurat, tidak komplit dan tidak

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, Oktober 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

1. Pendahuluan Latar Belakang

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Suara merupakan salah satu media komunikasi yang paling sering dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia dengan menggunakan metode Gabor Filter dan Algoritma

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

Analisis Getaran Struktur Mekanik pada Mesin Berputar untuk Memprediksi Kerusakan Akibat Kondisi Unbalance Sistem Poros Rotor

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BRAMARA D Dosen Pembimbing I : NIP Dosen Pembimbing II : Andi Rahmadiansah, ST, MT. NIP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

BAB III ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI PROTOKOL USB PADA PENGONTROL MIKRO ATMEGA8 UNTUK AKUISISI DATA SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM Disusun Oleh : Innocentio Aloysius Loe ( )

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III SIMULATOR KAVITASI DAN METODE AKUISISI DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1 : Sistem Penempatan Elektoda [1]

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANGKAT PENGUJIAN GETARAN POROS-ROTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan pemprosesan sinyal suara. Berbeda dengan speech recognition

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Vacuum Fluorescent Display 9 Digit VFD Frequency Counter

BAB 1 PENDAHULUAN. Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerapan teknologi komputer dan teknologi informasi

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian.

Watermarking Audio File dengan Teknik Echo Data Hiding dan Perbandingannya dengan Metode LSB dan Phase Coding

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di internet. Sisi negatifnya yaitu apabila pemilik tidak mempunyai hak cipta untuk

Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam metode penelitian ini dijelaskan bagaimana proses pendeteksian kebohongan menggunakan metode SVM untuk sinyal EEG. Metode penelitian dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1. Tahapan pertama pada penelitian ini adalah studi literatur yang dilakukan peneliti dengan cara mencari dan membaca referensi mengenai hal-hal yang berada pada lingkup penelitian. Kemudian sebagai masukannya adalah data sinyal EEG yang didapatkan dari proses perekaman langsung dari subjek eksperimen. Data hasil perekaman disebut dengan raw data, yang pada tahap pengolahan data akan melalui proses remove baseline, bandpass filter, ICA, dan kemudian trial data untuk mendapatkan setiap stimulus yang diberikan pada proses perekaman data. Hasil trial data dapat disebut sebagai sampel data, sampel data ini akan menjadi data masukan dalam proses pelatihan dan proses pengujian metode SVM sehingga didapatkan model SVM untuk mendeteksi kebohongan. Pada tahapan terakhir didapatkan hasil penelitian dari setiap proses yang dilakukan seperti raw data, data hasil remove baseline, data hasil bandpass filter, data hasil ICA, data hasil trial, dan model SVM yang telah dibangun. Kemudian hasil penelitian ini akan dianalisis sesuai dengan data hasil yang ada. Bagus Kumbara,2015 KLASIFIKASI DAN EKSTRAKSI SINYAL EEG-P300 MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK DETEKSI KEBOHONGAN Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Metode Penelitian. 20

Sinyal EEG 21 3.2 Skema Percobaan Skema percobaan yang dilakukan untuk pendeteksi kebohongan dapat dilihat pada Gambar 3.2. Pengolahan Sinyal Digital Akuisisi Sinyal Pra- Proses Ekstraksi Fitur Klasifikasi Aplikasi/ Program Stimulus visual Gambar 3.2 Skema percobaan. Gambar 3.2 menunjukkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian, bila dijabarkan secara rinci, maka akan terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu: Pembuatan Stimulus, Akuisisi Sinyal, Pengolahan Sinyal Digital, dan Pembuatan Aplikasi/Program, lebih detail dari tahapan percobaan pada Gambar 3.2 dapat dijelaskan pada paragraf berikut. 3.2.1 Pembuatan Stimulus Stimulus yang digunakan dalam penelitian ini berupa stimulus visual, yaitu dengan menampilkan gambar-gambar yang berbeda sehingga akan menimbulkan respon sinyal EEG P300. Stimulus dibuat dengan menggunakan software Psytask. Psytask dapat mengatur pembuatan stimulus baik stimulus visual, audio, maupun audio visual. Adapun stimulus visual yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.3.

22 Gambar 3.3 Tampilan Stimulus pada monitor. Stimulus visual yang ditampilkan terdiri dari 3 rangkaian stimulus yang berbeda, yaitu; a. Probe (P) Probe merupakan benda yang berhubungan dengan informasi yang hanya diketahui subjek berbohong dan juga peneliti. Sehingga bagi subjek berbohong akan mengetahui stimulus ini sedangkan subjek tidak berbohong tidak. b. Target (T) Target merupakan benda yang menyerupai kedua stimulus diatas, namun pada saat stimulus ini muncul subjek diberi perintah untuk melakukan aktifitas tertentu (dalam penelitian ini subjek diperintahkan untuk menghitung jumlah selama percobaan). c. Irrelevant (I) Irrelevant merupakan benda yang tidak termasuk kedalam stimulus Probe dan Target. Fungsi dan kegunaan dari setiap perbedaan stimulus diatas adalah untuk menghasilkan respon dan menghasilkan sinyal tertentu sesuai dengan stimulus yang berbeda-beda. Stimulus I, T, dan P ditampilkan secara berulang untuk dengan urutan yang berbeda-beda, sehingga subjek tidak bisa mengetahui urutan stimulus yang diberikan. Setiap stimulus ditampilkan dalam waktu 1,1 detik dan

23 jeda/delay antar stimulus adalah 2 detik. Alur stimulus ditampilkan pada Gambar 3.4. Instruksi awal delay (layar putih) Stimulus Gambar 3.4 Alur stimulus. 3.2.2 Akuisisi Sinyal Akuisisi sinyal adalah langkah untuk mengambil data sinyal EEG dari otak subjek dengan tahapan persiapan dan perekaman. Semua eksperimen yang dilakukan harus memperhatikan aspek-aspek seperti, pemasangan dan kalibrasi alat serta penempatan dan pemilihan channel sinyal otak yang akan di ambil datanya. 3.2.2.1 Persiapan eksperimen a. Subjek dalam eksperimen ini berjumlah 11 orang dengan rentang umur 20-27 tahun, merupakan untrained personal, dan berjenis kelamin laki-laki. Keterangan subjek dapat dilihat pada Tabel 3.1.

24 Tabel 3.1 Keterangan subjek eksperimen. No Subjek Umur (tahun) 1 Subjek ke-1 22 2 Subjek ke-2 23 3 Subjek ke-3 22 4 Subjek ke-4 22 5 Subjek ke-5 24 6 Subjek ke-6 24 7 Subjek ke-7 23 8 Subjek ke-8 22 9 Subjek ke-9 23 10 Subjek ke-10 27 11 Subjek ke-11 20 b. Channel yang digunakan dalam eksperimen ini adalah channel Fz,Cz,Pz,O1, dan O2. Channel-channel tersebut merupakan channel yang berhubungan dengan aktifitas mengenai pengelihatan. Penempatan channel elektroda pada kepala dengan pola internasional 10-20 ditunjukkan seperti pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Pola Penempatan elektroda pada kepala. c. Pemasangan ElectroCap dilakukan secara tepat pada kepala subjek dan dilakukan agar senyaman mungkin pada subjek. Setelah ElectroCap terpasang, maka setiap elektroda yang digunakan harus diberikan gel elektrolit. Pemasangan ElectroCap pada subjek dapat dilihat pada Gambar 3.6.

25 Gambar 3.6 Pemasangan ElectroCap pada subjek. d. Kalibrasi setiap elektroda yang digunakan sehingga menghasilkan nilai impedansi kurang dari 5 Kohm. Kalibrasi ini dilakukan menggunakan software WinEEG, tampilan kalibrasi elektroda dapat dilihat pada Gambar 3.6. Jika nilai impedansi dari elektroda belum mendekati 5 Kohm, maka kita dapat menambahkan kembali gel elektrolit ke setiap elektroda. Gambar 3.7 Tampilan impedansi setiap elektroda. 3.2.2.2 Perekaman data Perekaman sinyal menggunakan software WinEEG, dan dibantu dengan stimulus yang ditampilkan oleh sistem Psytask. WinEEG dan Psytask harus diaktifkan secara bersamaan, sehingga sinyal EEG yang diharapkan akan direspon oleh subjek dan sinyal EEG terekam dengan baik oleh WinEEG. Tampilan sinyal EEG yang terekam pada WinEEG dapat dilihat pada Gambar 3.7. Data sampel sinyal EEG yang terekam dengan perangkat lunak WinEEG disimpan dalam format file *.eeg yang nantinya akan diolah.

26 Gambar 3.8 Tampilan sinyal EEG pada WinEEG. 3.2.3 Pengolahan Sinyal Digital Pengolahanan sinyal digital merupakan tahapan yang dilakukan terhadap data yang telah didapatkan pada proses eksperimen, sehingga kita dapatkan informasi yang tersimpan pada data tersebut. Adapun pemrosesan sinyal digital yang dilakukan dalam penelitian ini secara umum dapat dilihat pada Gambar 3.8. Raw Data Remove offset Bandpass Filter (0.3-30 Hz) Independent Component Analysis (ICA) Pr a- Pr os Trial Data Ekstraksi Fitur Klasifikasi Gambar 3.9 Tahapan pengolahan sinyal digital.

27 3.2.3.1 Pra-Proses Tahap pra-proses merupakan tahapan awal pengolahan sinyah digital yang terdiri dari rangkaian proses: Remove offset, Bandpass filter, ICA, dan Trial data. a. Raw data merupakan data awal hasil perekaman yang belum mengalami proses pengolahan sinyal apapun dengan sampling rate 250 Hz. b. Penghilangan offset bertujuan untuk menurunkan tegangan sinyal hasil dari amplifier. c. Bandpass filter bertujuan untuk menghilangan noise dari sinyal EEG. d. ICA mengubah sinyal multidimensi yang acak menjadi sinyal yang memiliki komponen yang independen. e. Trial data bertujuan untuk memisahkan data stimulus yang diberikan, yaitu stimulus I, P, dan T. 3.2.3.2 Ekstraksi Fitur Sinyal EEG merupakan sinyal yang mempunyai domain waktu dan distribusi sinyal energinya tersebar sehingga fitur sinyal ini sangat merendam sinyal noise. Untuk mengekstrasi fitur, sinyal EEG harus dianalisis untuk menjelaskan sinyal energi sebagai fungsi waktu ataupun frekuensi. Dalam penelitian ini sinyal energi sebagai fungsi waktu yang diguanakan kemudian ekstraksi fitur. Fitur yang diekstrak dari sinyal EEG, yaitu minimal amplitudo, maksimal amplitudo, mode amplitudo, median amplitudo dan mean amplitudo. 3.2.3.3 Klasifikasi Algoritma yang digunakan dalam proses klasifikasi pada penelitian ini adalah SVM. Klasifier SVM dibangun dalam 2 tahapan, yaitu proses pelatihan dan pengujian. Pada proses pelatihan dilakukan pengklasifikasian fitur ke dalam dua kelas, dan mecari pemisah terbaik antara kedua kelas. Proses pengujian dilakukan untuk mengevaluasi pemodelan SVM EEG yang dibangun pada proses pelatihan, sehingga didapatkan pemodelan SVM EEG yang terbaik untuk memisahkan fitur ke dalam dua kelas.

28 3.2.4 Pembuatan Aplikasi/Program Program pendeteksi kebohongan dibuat untuk memudahkan proses pengklasifikasian sinyal deteksi kebohongan. Program ini dibuat dengan menggunakan GUIBuilder pada MATLAB. Tahapan dalam pembuatan program ini adalah: a. Analisis Dalam tahapan ini merupakan awalan dalam melakukan analisis kebutuhan sistem yang selanjutnya akan didefinisikan sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam sistem. b. Desain Dalam tahapan desain ditujukan untuk memudahkan pemahaman mengenai proses pengerjaan/alur dari sistem. c. Coding Menterjemahkan desain yang telah dibuat kedalam bahasa mesin yang dimengerti oleh perangkat komputer. Pada penelitian ini, coding dilakukan dengan menggunakan software MATLAB. d. Testing Pegujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan (error) yang terjadi pada program yang telah dibuat.