05Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Komunikasi Antar Budaya dalam Situasi Perbedaan Kebudayaan. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
Komunikasi Antar Budaya

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

04Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Fungsi Komunikasi Antar Budaya. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan dimulai pada tugas perkembangan masa dewasa awal, yaitu fase

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

14Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Asimilasi dan Akulturasi Budaya. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Interpersonal Communication Skill

Tradisi SosioPsikologi

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

Metode Penelitian Kuantitatif

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. relasi antar individu yang kompleks Selain para penjual dan pembeli yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Interpersonal Communication Skill

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Body Dissatisfaction. body image sebagai suatu sikap dan penilaian individu mengenai

BAB II TINJAUAN TEORETIS

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sebagai makluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat

01Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Pengantar Komunikasi Antar Budaya. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

BAB VI PENUTUP. penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip

BAB I PENDAHULUAN. Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang terus berkembang

ACTIVE LISTENING SEBAGAI DASAR PENGUASAAN KETERAMPILAN KONSELING Oleh : Rosita E.K., M.Si

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari jabat tangan yang

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

Interpersonal Skills Communications

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (human resources) secara unggul. Sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam esensi pendidikan sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

Iklim Komunikasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung

I. PENDAHULUAN. Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada prakteknya di lapangan, keahlian khusus tidak menjamin. menunjang keberhasilan yaitu menerapkan suatu etika.

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

2. Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat Komunikasi Antarbudaya :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SOEKARWO, Pelaksana Tugas yang Sarat Pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. heterogen terdiri dari penduduk asli, penduduk urbanisasi maupun imigran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

Modul ke: Riset Penelitian. Uji Validitas dan Reabilitas. Fakultas Ilmu Komunikasi. Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Program Studi Periklanan

EMOSI DAN SUASANA HATI

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sempurna, ada sebagian orang yang secara fisik mengalami kecacatan. Diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV ANALISIS DATA. lapangan selama penelitian berlangsung, selain itu juga sangat berguna untuk

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa

diidentifikasi sebagai si pelaksana.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini,

Interpersonal Communication Skill

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Psikologi Komunikasi

BAB V PENUTUP. ini dapat disimpulkan secara umum sebagai berikut: 1. Proses Komunikasi Politik Kepala Desa dengan Bajing. a. Komunikasi antar pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satu dengan yang lain. Realitanya di zaman sekarang banyak terlihat konflikkonflik

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran negative yang dapat memicu lahir konflik(meteray, 2012:1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan emosi, perubahan kognitif, tanggapan terhadap diri sendiri

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: menjadi dua ketegori pada tingkat kedalaman self disclosure yaitu, 4 siswa

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang karena konsep diri merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dukungan sosial timbul oleh adanya persepsi bahwa terdapat orang- orang yang

Metode Penelitian Kuantitatif

Komunikasi Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karena remaja akan berpindah dari anak-anak menuju individu dewasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

I. PENDAHULUAN. ditentukan. Pemimpin dan kepemimpinan masa depan, erat kaitannya dengan

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.

52 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Transkripsi:

Modul ke: Komunikasi Antar Budaya Komunikasi Antar Budaya dalam Situasi Perbedaan Kebudayaan Fakultas 05Ilmu Komunikasi Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si Program Studi Periklanan

Pembuka Jika kita bicara tentang komunikasi antar pribadi, maka yang dimaksud adalah dua atau lebih orang terlibat dalam komunikasi verbal atau nonverbal secara langsung. Apabila kita tambahkan dimensi perbedaan kebudayaan ke dalamnya, maka kita berbicara tentang komunikasi antar budaya. Maka acapkali dikatakan juga bahwa KAB merupakan komunikasi antar pribadi dengan perhatian khusus pada faktor-faktor kebudayaan yang mempengaruhinya.

Prinsip-prinsip Hubungan Antar Pribadi : Homofilli Kredibilitas Kesediaan membukan diri (Self-Disclosure) Dominasi dan Submisi Formalitas Ketertarikan antar Pribadi (interpersonal attraction)

Homofilli Yakni derajat kesamaan antara individu-individu yang terlibat dalam interaksi antar pribaid. Seringkali kita mendapatkan bahwa kita lebih percaya pada orang-orang yang sudah dikenal dari pada orang yang masih asing. Atau kadan-kadang sesudah berkenalan dengan seseorang, kita merasakan telah menemukan kecocokan dengannya. Salah satu hal yang dapat menjelaskan keadaan ini adalah persepsi akan identifikasi, yakni dirasakan terdapat semacam hubungan karena adanya kesamaan, baik dalam segi penampilan, unsur, pendidikan, etnisitas, tempat tinggal atau wilayah geografik, pandangan politik, moral dan lain-lain.

Kredibilitas, Unsur-unsurnya (a). Kompetensi : dengan kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu yang dipersepsikan dengan orang lain. (b). Karakter : persepsi tentang moral, nilai-nilai, etika, dan integritas dari komunikasi (c). Ko-orientasi : derajat kesamaan yang dipersepsikan mengenai tujuan-tujuan dan nilai-nilai. (d). Kharisma : derajat kepercayaan akan kualitas-kualitas kepemimpinan khusus yang dipersepsikan, terutama dalam keadaan-keadaaan krisis dan menentukan. (e). Dinamika : derajat tentang entusiasme dan perilaku-perilaku nonverbal yang dipersepsikan. (f). Jiwa sosial : derajat keramahan yang dipersepsikan.

Kesediaan membukan diri (Self-Disclosure) Terjadi bilamana seseorang menyampaikan informasi tentang dirinya sendiri pada orang lain. Penelitian telah menunjukkan hubungan erat antara kesediaan membuka diri dengan kepercayaan, kesukaan dan samasama membuka diri. Jika saling percaya antar pribadi meningkat, makakesediaaan membuka diri juga semakin meningkat. Sebaliknya, dengan adanya kesediaan membuka diri, maka lebih besar kemungkinannya bahwa kesukaan terhadap orang lain akan terjadi. Walaupun belum tentu setiap keterbukaan diri pasti menghasilkan dampak positif, tetapi iklim kesediaan membuka diri dapat menghasilkan kepercayaan sebagaimana kepercayaan membuka diri pada salah satu pihak cenderung untuk mendorong kesediaan membuka diri pada pihak lainnya. Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok pria dan wanita di AS. Wanita cenderung lebih bersedia membuka diri dibandingkan dengan pria, apalagi terhadap orang-orang yang sudah mereka kenal.

Dominasi dan Submisi : a. Peranan b. Status

a. Peranan seseorang akan berkomunikasi dan berperilaku tertentu karena peranan sosialnya menuntut demikian. Misalnya seseorang yang nampaknya galak dan keras dalam melaksanakan pekerjaannya di kantor, ternyata dapat berlaku simpatik dan menyenangkan dengan keluarga dan temantemannya.

Status Persepsi mengenai status orang lain dapat mempengaruhi sifat hubungan dominasi-submisi. Dalam kebudayaan-kebudayaan Asia, Afrika dan Timur Tengah, umur merupakan indikator status. Tidak demikian halnya dengan di AS. Seringkali dinasehatkan pada orang-orang AS yang bekerja dalam situasi internasional, agar mengikuti dan menghargai norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat.

Formalitas Persepsi mengenai derajat formalitas yang kita anggap sesuai bagi sifat hubungan. Misalnya, dengan kawan sejawat, tidak perlu formalitas. Konsepformalitas informalitas juga penting artinya dalam KAB. Contohnya, seseorang yang berasal dari kebudayaan yang memandang hpentingstruktur hierarki dalam hubungan antar pribadi, bertemu dengan seseorang yang menganggap hubungan sebaiknya bersifat sejajar, maka akan timbul kesulitan. Orang pertama akan berbicara secara informal dengan menggunakan nama kecil, sedangkan orang kedua lebih memilih untuk dipanggil dengan titel lengkap. Hal demikian akan menimbulkan suasana tidak nyaman bahkan memalukan.

Ketertarikan antar Pribadi (interpersonal attraction) Orang biasanya mengembangkan sikap positif terhadap orang-orang lain dari segi kehadirannya, penghargaan terhadap kemampuannya dan kekaguman akan penampilan. Dari segi pandangan antar budaya, faktorfaktor penarikan tersebut dapat dilihat secara tersendiri. Keindahan fisik, misalnya, tidak saja ditentukan secara pribadi, tetapi juga banyak oleh norma-norma budaya. Penelitian-penelitian tentang homofili menunjukkan bahwa ketertarikan antar pribadi dapat didasarkan pada similititas etnik atau rasial. Lebih jauh lagi, ketertarikan antar pribadi antar budaya disebabkan oleh adanya tujuan ataupun situasi bersama. Misalnya orangorang yang mempunyai profesi sama sebagai tukang becak akan memiliki solidaritas yang besar karena merasakan senasib dalam penderitaan.

Hubungan-hubungan kerja secara antar pribadi Banyak prinsip-prinsip management dan prosedur-prosedur kerja standard yang ternyata tidak dapat diterapkan dalam situasisituasi antar budaya, sehingga acapkali diperlukan restrukturisasi organisasi dan perubahan gaya management untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kebudayaan

Daftar Pustaka Dodd.Carley.H. 1982. Dynamics of Intercultural Communication. Dubuque : Wm.C.Brown Company Publishers. Mulyana. Deddy dan Jalaluddin Rahmat. 1989. Komunikasi Antar Budaya. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sunarwinadi.Ilya. Komunikasi Antar Budaya. Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial. Universitas Indonesia. Jakarta.

Terima Kasih Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si