I. PENDAHULUAN. makanan cepat saji atau biasa disebut junk food yang lebih banyak mengandung

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

I. PENDAHULUAN. umur dewasa ke atas pada seluruh status sosial ekonomi dapat berdampak pada

TINJAUAN PUSTAKA. A. Definisi, Penyebab dan Beberapa Cara Pengobatan Bagi Penderita Diabetes mellitus

I. PENDAHULUAN. satunya adalah buah kersen atau biasa disebut talok. Menurut Verdayanti (2009),

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

PENGGUNAAN ALBUMIN UNTUK PENURUNAN KADAR TANIN DAN PENINGKATAN KUALITAS SERBUK MINUMAN INSTAN BIJI PETAI CINA

I. PENDAHULUAN. Bertambahnya populasi penduduk usia lanjut, perubahan gaya hidup terutama

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman sering menggunakan pemanis sebagai

SKRIPSI. PENGARUH VARIASI MALTODEKSTRIN TERHADAP KUALITAS MINUMAN SERBUK INSTAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii Bl.)

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, kandungan airnya yang

Tradisional Bagian Daun dan Buah

BAB I PENDAHULUAN. dasar tepung terigu yang digemari oleh semua kalangan usia (subagjo,

I. PENDAHULUAN. banyak penyakit yang muncul. Salah satu penyakit yang muncul akibat

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk fermentasi. Proses fermentasi mampu meningkatkan nilai gizi

I PENDAHULUAN. Penelitian, (2) Identifikasi masalah, (3) Tujuan dan Maksud Penelitian, (4) Manfaat

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah-buahan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang di Indonesia dikenal dengan nama penyakit gula atau kencing manis.

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

diteliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan di Indonesia telah banyak mengalami perubahan terutama

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan hormonal, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati dengan diseduh (Silaban, 2005). Tanaman teh (Camellia sinensis)

BAB 1 PENDAHULUAN. lipogenesis mengawali pertambahan ukuran sel (adipogenesis) dari pre-adiposit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB I PENDAHULUAN. penderita DM pada tahun 2013 (2,1%) mengalami peningkatan dibandingkan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (6) Hipotesa dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi penyebab

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

I. PENDAHULUAN. hidup manusia. Dewasa ini telah banyak dikembangkan produk pangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara, angka harapan hidup (AHH) manusia kian meningkat. AHH di

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami

MAKANAN UTUH (WHOLE FOODS) UNTUK KONSUMEN CERDAS. Fransiska Rungkat Zakaria, PhD, Prof. Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pangan fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Transisi epidemiologi yang terjadi di dunia saat ini telah mengakibatkan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. populer di dunia, berasal dari Asia Tenggara, serta menjadi tanaman buah yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

dan minyak atsiri (Sholikhah, 2006). Saponin mempunyai efek sebagai mukolitik (Gunawan dan Mulyani, 2004), sehingga daun sirih merah kemungkinan bisa

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi menular dan penyakit

Tanaman Obat Diabetes Ini Belum Banyak Dikenal Namun Jangan Tanya Khasiatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menular yang akan meningkat jumlahnya dimasa datang. Diabetes sudah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi berbagai biji, misalnya ketan hitam. Kata kopi sendiri berasal dari

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: Minuman serbuk instan, kayu manis, tikus, kolesterol

Anda Perlu Tahu Jenis-Jenis Obat Buah Diabetes Ini

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. industri. Pemanis yang umumnya digunakan dalam industri di Indonesia yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. darah disebabkan tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara

PENDAHULUAN. sumber protein hewani selain daging. Telur tidak hanya dijual dalam keadaan. sekarang banyak olahan telur yang menggunakan telur puyuh.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat.

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Produk pangan berkembang pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru.

BAB I PENDAHULUAN. cepat antara lain dalam hal makanan, baik makanan cepat saji maupun

I PENDAHULUAN. masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan berbagai sektor di Indonesia, terutama di sektor ekonomi telah menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup rakyat Indonesia. Perubahan gaya hidup tersebut turut memengaruhi pola masyarakat yang cenderung memilih makanan cepat saji atau biasa disebut junk food yang lebih banyak mengandung lemak dan gula. Pola makanan yang demikian, ternyata memberikan dampak buruk bagi kesehatan, yaitu timbulnya penyakit degeneratif seperti hipertensi, jantung koroner dan diabetes mellitus (Anonim dalam Mujianto, 1987). Menurut Widowati dkk. (1997) diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai di Indonesia. Bahkan, diabetes mellitus menjadi penyakit ketiga terbesar penyebab kematian setelah penyakit jantung dan hipertensi (Lik, 2011). Menurut Anonim (2011), diabetes mellitus adalah suatu penyakit gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemi) dan adanya glukosa dalam urin (glukosuria). Menurut Widowati dkk. (1997), pengobatan yang banyak dilakukan yaitu dengan pemberian insulin secara injeksi atau pemberian obat-obat Oral Anti Diabetik (OAD). Namun, kedua cara ini kurang bisa dijangkau oleh masyarakat Indonesia selain karena faktor ekonomi juga disebabkan karena efek samping yang tidak baik dari pengobatan dengan insulin maupun secara oral. Oleh karena itu, perlu selalu dikembangkan cara penyembuhan alternatif yang relatif lebih 1

2 murah dan aman, seperti penyembuhan secara tradisional dengan bahan alam (Widowati dkk., 1997). Bahan alami seperti rempah dapat digunakan untuk meningkatkan rasa dan aroma makanan. Beberapa jenis rempah juga memiliki keuntungan tambahan dalam mengatur metabolisme glukosa (Khan dkk., 1990). Marles dan Fransworth (1994), melaporkan beberapa tanaman rempah tidak hanya meningkatkan metabolisme glukosa tetapi dapat juga meningkatkan metabolisme lemak, sebagai sumber antioksidan, dan meningkatkan fungsi kapiler darah. Tanaman ini meliputi cengkeh, daun salam, kunyit (Khan dkk., 1990), ginseng korea (Sotaniemi dkk, 1995), bawang merah dan bawang putih (Koch dan Lawson, 1996) serta kayu manis (Khan dkk., 1990). Aroma wangi dari kulit kayu manis membuat tanaman rempah ini menjadi primadona sebagai penyedap kue dan minuman (Azima, 2005). Beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan berhasil mengungkap khasiat lain dari kayu manis, yakni menurunkan kadar gula darah. Kandungan kulit kayu manis adalah alkaloid, flavonoid, tanin dan minyak atsiri yang terdiri dari kamfer, safrol, eugenol, sinamaldehid, sinamilasetat, terpen, sineol, sitral, sitronelal, polifenol dan benzaldehid (Kasahara dan Hemmi, 1986; Perry dan Metzger, 1980). Broadhurst dkk (2000), kembali menguji pengaruh ekstrak kayu manis terhadap fungsi insulin pada epididimis tikus yang obesitas. Kayu manis terbukti aktif dalam meningkatkan metabolisme glukosa dan insulin. Senyawa fitokimia yang menyebabkan peningkatan oksidasi glukosa adalah senyawa fenol (Broadhurst dkk., 2000).

3 Akhir-akhir ini minuman fungsional mulai banyak dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan data Badan POM di Indonesia selama lima tahun terakhir meningkat cukup pesat dengan pertumbuhan tahun 2003 sebesar 12,93% (Anonim, 2010). Bahan yang digunakan dalam pembuatan minuman fungsional berasal dari tanaman obat yang selain memiliki khasiat tertentu dapat diolah menjadi produk minuman. Beberapa cara pembuatan minuman seduh tradisional yang ada serta cara penyajiaannya dipandang kurang praktis sehingga kurang diminati oleh masyarakat. Salah satu usaha bentuk penyajian dan penyimpanan yang praktis adalah berbentuk serbuk (Raharjo, 2011). Berdasarkan penelitian Barlina dkk. (2007) mengenai pembuatan minuman serbuk air kelapa menyebutkan cara pembuatan serbuk menggunakan teknik spray drying dengan bahan pengisi (filler) berupa maltodekstrin. Berdasarkan penelitian Anwar dkk. (2004) mengenai pemanfaatan maltodekstrin pati terigu sebagai eksipien dalam formula sediaan tablet dan niosom menyebutkan bahwa maltodekstrin dapat digunakan sebagai bahan pengikat yang baik pada kadar 30-35%. Sedikit berbeda dengan penelitian Pramitasari (2010), kadar maltodekstrin yang digunakan sebagai bahan pengisi pada pembuatan susu kedelai bubuk adalah 10% dengan metode spray drying. Oleh karena itu pada penelitian ini akan digunakan penambahan variasi maltodekstrin 15, 30, dan 45% agar minuman serbuk yang dihasilkan lebih berkualitas. Pembuatan minuman serbuk instan dari kayu manis akan memiliki penerimaan sensoris yang kurang disukai karena rasanya yang pedas dan berbau

4 khas kayu manis. Oleh sebab itu perlu ditambahkan bahan tambahan pangan berupa pemanis (Azima, 2005). Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri, serta minuman dan makanan kesehatan. Pemanis berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan aroma memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia, sebagai pengawet, mengembangkan jenis minuman dan makanan dengan jumlah kalori yang terkontrol (Eriawan dan Iman dalam Cahyadi, 2008). Menurut Cahyadi (2008), sukrosa adalah bahan pemanis pertama yang digunakan secara komersial karena pengusahaannya paling ekonomis. Hidrolisis sukrosa menghasilkan D-glukosa dan D-fruktosa yang sama banyak (deman, 1997). Oleh sebab itu, penggunaan sukrosa sebagai pemanis harus diminimalkan atau dihindari untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah bagi penderita diabetes mellitus (Dalimartha, 2007). Pada penelitian ini tidak menggunakan pemanis berupa sukrosa melainkan sorbitol dan sukralosa. Menurut Cahyadi (2008), sorbitol memiliki tingkat kemanisan hanya 0,5 kali gula tebu (sukrosa) namun aman untuk dikonsumsi manusia terutama penderita diabetes mellitus karena berkalori rendah, sedangkan sukralosa merupakan gula nol kalori. Selain sebagai pemberi cita rasa diharapkan sorbitol dan sukralosa dapat mempengaruhi kualitas serbuk kayu manis sebagai minuman instan dan disukai panelis. Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai pembuatan minuman serbuk petai cina oleh Manolong (2009), penambahan sorbitol dan sukralosa dilakukan dengan perbandingan 1:3. Oleh sebab itu,

5 pemberian sorbitol dan sukralosa dalam penelitian ini juga menggunakan perbandingan 1:3. B. Perumusan Masalah 1. Apakah variasi kadar maltodekstrin berpengaruh terhadap kualitas minuman serbuk kayu manis instan? 2. Berapa kadar maltodekstrin yang optimal untuk menghasilkan minuman serbuk instan dengan kualitas terbaik? C. Tujuan 1. Mengetahui pengaruh variasi kadar maltodekstrin terhadap kualitas minuman serbuk kayu manis instan. 2. Mengetahui kadar maltodekstrin yang optimal agar menghasilkan minuman serbuk instan dengan kualitas terbaik. D. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dalam meningkatkan nilai ekonomis kayu manis (Cinnamomum burmanii Bl) serta dapat memberikan manfaat yang menyehatkan bagi masyarakat jika mengkonsumsi minuman serbuk kayu manis yang rendah kalori karena gula yang digunakan adalah sorbitol dan sukralosa, sehingga diharapkan juga minuman serbuk instan kayu manis ini dapat dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat terutama penderita diabetes mellitus.