UNIVERSITAS DIPONEGORO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan udara terbuka. Salah satu metode pertambangan bawah tanah yang sering

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERHITUNGAN CADANGAN BATUGAMPING PADA QUARRY X, PT. HOLCIM INDONESIA TBK, NUSA KAMBANGAN, CILACAP, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. PT Freeport Indonesia merupakan salah satu industri pertambangan tembaga

UNIVERSITAS DIPONEGORO

OPTIMALISASI JUMLAH ALAT ANGKUT JENIS HD785 PADA PIT A MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI OVERBURDEN DI PT X

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PENGEMBANGAN DAN DAMPAK INDUSTRI BIOETANOL DI JAWA TIMUR DENGAN METODE INPUT OUTPUT TESIS KULSUM

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BATU KARANG SEBAGAI AGREGAT KASAR

TUGAS AKHIR. oleh: KURNIA RIZKI HANJANI NIM Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Bambang Setioko, M.Eng Dr. Ir. Titien Woro Murtini, MSA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO BANGUNAN SHOPPING MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI SEMARANG TUGAS AKHIR DENI WIBAWANTO

LP3A SEKOLAH INKLUSI DI KABUPATEN BOYOLALI ISTI NUGROHO

TUGAS AKHIR PENINJAUAN ULANG DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE DAN PILE CAP PROYEK JALAN TOL SEMARANG BATANG SEKSI I OVERPASS TULIS STA.

UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISA KEBUTUHAN UDARA UNTUK PEMBAKARAN SEMPURNA PADA BOILER UNIT 1 PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS DIPONEGORO APARTEMEN DI JAKARTA SELATAN TUGAS AKHIR YUDHI PRATAMA L2B FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR BPN KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR RISTA DHIAN ANGGOROWATI FAKULTAS TEKNIK

PENGUJIAN KOMPOR GAS HEMAT ENERGI MEMANFAATKAN ELEKTROLISA AIR DENGAN ELEKTRODA LEMPENG BERLARUTAN NaOH

UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANG BANGUN ANEMOMETER MANGKOK DENGAN UJI LABORATORIUM DAN LAPANGAN TUGAS AKHIR

MUSEUM BAHARI TANJUNG MAS SEMARANG DENGAN DESAIN UNDERWATER

UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS KEGAGALAN SAFETY JOINT PADA PURIFIER KAPAL TUGAS AKHIR ABDUL HAMID L2E FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS ABC, EOQ DAN ROP PADA CV.X TUGAS AKHIR

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG CINEMA CENTER Dengan Penekanan Eco Architecture

BAB II KEADAAN UMUM. PT Freeport Indonesia Incooperated (PTFII) sebagai anak perusahaan

UNIVERSITAS DIPONEGORO GEDUNG SENI PERTUNJUKAN TADISIONAL JAWA TENGAH DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN TUGAS AKHIR

PENGARUH WAKTU DAN JARAK TITIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP KEKUATAN GESER HASIL SAMBUNGAN LAS

UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISA EFISIENSI FORCED DRAFT FAN B UNIT #10 PT. PJB UBJ O&M PLTU REMBANG TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISA PERFORMA HIGH PRESSURE HEATER 1 PADA UNIT 1 PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR TUBAN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA WIRASABA PURBALINGGA

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA INDUSTRI FREIGHT FORWARDING DENGAN INTEGRASI IPA DAN TAGUCHI TESIS

HOTEL RESORT GUCI KABUPATEN TEGAL

UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG TUGAS AKHIR BITANIA DYAH MUSTIKANINGRUM

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PADA TAHAP HOT DIPPING TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SENG PIPA BAJA DI PT XYZ TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS DIPONEGORO ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO (KHUSUS MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK) TUGAS AKHIR MOHAMMAD IQBAL HILMI L2B009060

Sistem Penambangan Bawah Tanah (Edisi I) Rochsyid Anggara, ST. Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah

UNIVERSITAS DIPONEGORO

EVALUASI BILANGAN EXCESS AIR PADA VARIASI BEBAN UNIT 2 PLTU 1 JAWA BARAT INDRAMAYU

UNIVERSITAS DIPONEORO JUDUL REDESAIN GEDUNG JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA BANGUNAN GEDUNG TERHADAP KINERJA MUTU PROYEK DI LINGKUNGAN PT.

PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO GALERI FOTOGRAFI TERPADU DI SEMARANG TUGAS AKHIR DANDY ARMANDO PUTRA

UNIVERSITAS DIPONEGORO KAMPUS FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO TUGAS AKHIR ATIKAH FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR PURDYAH AYU K. PUTRI

UNIVERSITAS INDONESIA UJI TRIAKSIAL MULTISTAGE UNTUK TANAH KAOLIN SKRIPSI

GEREJA KRISTEN JAWA UNGARAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO KOLAM RENANG INDOOR UNIVERSITAS DIPONEGORO TUGAS AKHIR SUFI SETIAWAN

ANALISIS PROSES PADA LINE FLY WHEEL DENGAN METODE LEAN MANUFACTURING DI PT XYZ TUGAS AKHIR. Supriatin

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PENERAPAN MANAGEMENT QUALITY BERBASIS ISO DALAM MEMPERCEPAT COLLECTION PERIODE (STUDI KASUS PT KBI) TESIS

TUGAS AKHIR 134. Semarang City Walk Mall

FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

REDESAIN KAWASAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DESPRA JAWA TENGAH JALAN PAHLAWAN SEMARANG TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS DIPONEGORO DESAIN SMA NEGERI 54 JAKARTA (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN) TUGAS AKHIR DEASY OLIVIA L2B

TUGAS AKHIR 135 STADION AKUATIK DI SEMARANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN TUGAS AKHIR RISCKY OKTAVIANTO L2B FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS DIPONEGORO MUSEUM KONTEMPORER JAKARTA TUGAS AKHIR PADMO PRABOWO AJIBASKORO FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

PERILAKU KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR PADA PERVIOUS CONCRETE SKRIPSI

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SPA HOTEL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Eko Arsitektur

UNIVERSITAS DIPONEGORO. RUMAH RETRET KATOLIK DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular TUGAS AKHIR

ANALISA EFISIENSI ISENTROPIK TURBIN UAP PADA PLTU 1 JAWA BARAT INDRAMAYU TUGAS AKHIR BAYU PAMUNGKAS

PENERAPAN METODE MOBILE

TUGAS AKHIR 134 GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DI YOGYAKARTA

Desa Wisata Keseneng

UNIVERSITAS DIPONEGORO YOUTH CENTER KUDUS DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI JULI 2015

ANALISIS SIX SIGMA UNTUK MENGURANGI JUMLAH DEFECT PADA PRODUKSI SABLON DIGITAL MUG SOOUVE STORE

PERANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUGAMPING UNTUK KEBUTUHAN PABRIK SEMEN DI PT. SINAR TAMBANG ARTHALESTARI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

UNIVERSITAS DIPONEGORO JUDUL REDESAIN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA KELAS A CICENDO BANDUNG TUGAS AKHIR M HABYLL PRIYATAMA G

COMMUNITY SPORT CENTRE DI PURWOKERTO

UNIVERSITAS DIPONEGORO KINERJA DAN RANCANGAN SIMPANG BERSINYAL TOL KRAPYAK SAMPAI DENGAN SIMPANG BERSINYAL PASAR JRAKAH SEMARANG

Analisis Jenis Properti Hunian Sebagai Pengembang di Daerah Fatmawati Jakarta Selatan

UNIVERSITAS DIPONEGORO KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS PENEKANAN DESAIN GREEN ARCHITECTURE TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL SEPTEMBER 2015

Analisa Pemeliharaan Ketel Uap di PT. Polychem Indonesia, Tbk. Tangerang

UNIVERSITAS DIPONEGORO BENGKEL KERETA API DI SEMARANG TUGAS AKHIR PUTERA MARHADIKA WIBOWO

UNIVERSITAS INONESIA EVALUASI FAKTOR REDUKSI GEMPA PADA SISTEM GANDA RANGKA RUANG SKRIPSI AUDI VAN SHAF ( X)

UNIVERSITAS DIPONEGORO LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PASAR KOTA REMBANG TUGAS AKHIR 126/48

UNIVERSITAS DIPONEGORO. MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI YOGYAKARTA Dengan Penekanan Desain Green Architecture TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS DIPONEGORO MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG TUGAS AKHIR SHEILA ARSITASIWI

UNIVERSITAS DIPONEGORO PURWOKERTO EXPO CENTER TUGAS AKHIR LARASATI PROBOSIWI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Gophering Adalah metode penambangan yang tidak sistematis, umumnya dilakukan secara tradisional / manual. Dipakai untuk endapan tersebar dengan nilai

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, RASIO PROFITABILITAS, DAN ARUS KAS DARI OPERASI TERHADAP RETURN SAHAM

TUGAS AKHIR JAFT Periode 134/56 Januari-Juni 2016

UNIVERSITAS DIPONEGORO. Optimasi Gripper Dua Lengan dengan Menggunakan Metode Genetic Algorithm pada Simulator Arm Robot 5 DOF (Degree of Freedom)

UNIVERSITAS DIPONEGORO. SMP-SMA ALAM AR-RIDHO SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Ekologis TUGAS AKHIR NUR ARIF WICAKSONO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS AKHIR 135 SMA NASIONAL PLUS DI SEMARANG

TAMAN BERTEMA INDOOR TRANS STUDIO SEMARANG

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARTA

UNIVERSITAS DIPONEGORO KAJI PERKEMBANGAN KECEPATAN TRANSIENT UNTUK MEMBEDAKAN KUALITAS TURBIN DARIEUS NACA DENGAN VARIASI KECEPATAN ALIRAN AIR

HUBUNGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN INDIVIDU KARYAWAN DI PT BAKRIE METAL INDUSTRIES TUGAS AKHIR

METODE TAMBANG BAWAH TANAH : SHRINKAGE STOPING. Rochsyid Anggara, ST. Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah

UNIVERSITAS DIPONEGORO. Taman Rekreasi Pendidikan di Semarang Penekanan Desain Universal Desain TUGAS AKHIR DIMAS DISEPTYANTO L2B

UNIVERSITAS DIPONEGORO KAWASAN AGROWISATA DI LEUWILIANG, BOGOR TUGAS AKHIR WILLY IMAM LAZUARDI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGENDALIAN SEDIMEN SUNGAI SERAYU DI KABUPATEN WONOSOBO

PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOFISIKA 2014 Optimalisasi Sains dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa Makassar, 13 September 2014

ANALISIS PENGENDALIAN PROSES TROMOL REM MENGGUNAKAN METODE PENGENDALIAN PROSES BERBASIS STATISTIK (STATISTICAL PROCESS CONTROL) (STUDI KASUS DI PT.

ANALISIS PERFORMA EFISIENSI AUXILIARY OIL PUMP (AC LUBE OIL PUMP) PADA SISTEM PELUMASAN TURBIN UNIT 10 PLTU JAWA TENGAH REMBANG

LP3A RUMAH SUSUN SEDERHANA DI KELURAHAN JOHAR BARU JAKARTA PUSAT DHIENDA MARIVA

Transkripsi:

UNIVERSITAS DIPONEGORO POTENSI LUNCURAN LUMPUR BASAH (SPILL OUT) PADA TAMBANG BAWAH TANAH TIPE BLOCK CAVING BERDASARKAN LITOLOGI, FAKTA HISTORIS DAN KONDISIONAL MUCKING : STUDI KASUS BLOK PENAMBANGAN DEEP ORE ZONE (DOZ) PT. FREEPORT INDONESIA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana BAIHAQI FAHMEIZA YUSUF NIM. 21100112130019 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI SEMARANG FEBRUARI 2017

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR POTENSI LUNCURAN LUMPUR BASAH (SPILL OUT) PADA TAMBANG BAWAH TANAH TIPE BLOCK CAVING BERDASARKAN LITOLOGI, FAKTA HISTORIS DAN KONDISIONAL MUCKING: STUDI KASUS BLOK PENAMBANGAN DEEP ORE ZONE (DOZ) PT. FREEPORT INDONESIA Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan sarjana S-1 pada Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Oleh: Baihaqi Fahmeiza Yusuf 21100112130019 Telah disetujui dan disahkan pada Hari, Tanggal : Rabu, 1 Februari 2017 Dosen Pembimbing I Menyetujui, Dosen Pembimbing II Dian Agus Widiarso, ST., MT. NIP. 197608122010121002 Rinal Khaidar Ali, ST., M.Eng. NIK. 198505040214011225 Mengetahui, Ketua Departemen` Geologi Najib, ST., M.Eng., Ph.D NIP. 197710202005011001 ii

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh Nama : Baihaqi Fahmeiza Yusuf NIM : 21100112140086 Departemen : Teknik Geologi Judul Skripsi : Potensi Luncuran Lumpur Basah (Spill Out) Pada Tambang Bawah Tanah Tipe Block Caving Berdasarkan Litologi, Fakta Historis dan Kondisional Mucking : Studi Kasus Blok Penambangan Deep Ore Zone (DOZ) PT. Freeport Indonesia. Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. TIM PENGUJI Pembimbing : Dian Agus Widiarso, ST., MT. (...) Pembimbing : Rinal Khaidar Ali, ST., M.Eng. (...) Penguji : Najib, ST., M.Eng., Ph.D (...) Semarang, 1 Februari 2017 Departemen Teknik Geologi Ketua, Najib, ST., M.Eng., Ph.D NIP. 197710202005011001 iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Baihaqi Fahmeiza Yusuf Nim : 21100112130019 Tanda tangan : Tanggal : 1 Februari 2017 iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tandan di bawah ini Nama : Baihaqi Fahmeiza Yusuf NIM : 21100112130019 Departemen : Teknik Geologi Fakultas : Teknik Jenis Karya : Skripsi demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Diponegoro Hak Bebas Royalti Nonekslusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Potensi Luncuran Lumpur Basah (Spill Out) Pada Tambang Bawah Tanah Tipe Block Caving Berdasarkan Litologi, Fakta Historis dan Kondisional Mucking : Studi Kasus Blok Penambangan Deep Ore Zone (DOZ) PT. Freeport Indonesia. beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti / Noneksklusif ini, Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetam mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada Tanggal : 1 Februari 2017 Yang menyatakan, Baihaqi Fahmeiza Yusuf NIM. 21100112130019 v

HALAMAN PERSEMBAHAN Tugas akhir ini dipersembahkan untuk: Fahrudin Mei Sulistyoningsih (Alm.) Putri Ramadhani Adinda Meidina Ratnasari Fania Asfi Rahmadewi untuk segala sesuatu yang telah membentukku hingga hari ini vi

KATA PENGANTAR PT.Freeport Indonesia sebagai perusahaan yang besar, memiliki standart keamanan kerja yang tinggi selalu melakukan pengawasan serta melakukan kajian keamanan tambang demi mewujudkan budaya selamat dan produksi optimal. Sistem penambangan bawah tanah pada blok Deep Ore Zone (DOZ) merupakan pengaplikasian metode penggalian secara runtuhan (Block Caving). Salah satu dari resiko area ini adalah tidak dapat diaksesnya area runtuhan untuk dilakukan kontrol ketika peledakan primer sudah dilakukan. Luncuran lumpur basah (spill out / mudrush) merupakan salah satu resiko dari kurangnya kontrol atas masuknya air ke dalam wilayah hancuran batuan di atas level ekstraksi yang menyebabkan material terlampau jenuh air. Penelitian ini merupakan kajian terhadap kerentanan bahaya luncuran lumpur basah di level ekstraksi yang mungkin terjadi dengan adanya lubang sebagai lokasi jatuhan hancuran batuan (drawbell) dengan pengamatan di titik penarikan produksi (drawpoint) pada tiap panel produksi, serta analisis terhadap sampel skeleton corelog lokasi penelitian yang ada. Penelitian ini dibatasi oleh area penelitian di level produksi blok DOZ dengan survei pengamatan terhadap drawpoint aktif di 10 Panel (1E-06), analisis terhadap 409 data rekam historis kejadian luncuran lumpur basah yang telah terjadi dalam periode Januari 2008 - Mei 2016 dan rekam data produksi H-1 dari 409 kejadian tersebut. Temuan pada survei digunakan sebagai data aktual kondisi area produksi terkini terhadap kerentanan luncuran lumpur basah yang kemudian dilakukan korelasi atas identifikasi pola luncuran yang ditemukan untuk menduga besaran resiko pengaruh luncuran lumpur basah secara kualitatif dengan analisis taksonomi. Hasil akhir yang diharapkan berupa rekomendasi terhadap manajemen produksi sebagai masukan untuk meminimalisir potensi luncuran lumpur basah di level ekstraksi. Studi mengenai potensi luncuran lumpur basah di level produksi ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam mekanisme produksi hancuran bijih(raw ore) yang aman dan selamat. Semarang, 2017 Penulis vii

UCAPAN TERIMA KASIH Dalam pelaksanaan dan penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT, untuk setiap rahmat, riski, dan luapan ilmu baru yang diberikan selama perjuangan yang dapat dijalankan. 2. Kedua orang tua tercinta, Mei Sulistyoningsih dan Fahrudin, yang selalu memberikan dukungan moral, materiil, serta doa. 3. Almarhumah kakakku Putri Ramadhani, menempatkanku sebagai si sulung dari adik-adik tercinta kita, Adinda MR dan Fania AR yang telah memberikan banyak semangat dan doa. 4. Bapak Najib, ST., M.Eng., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Geologi Universitas Diponegoro sekaligus dosen penguji dalam uji pendadaran yang telah membimbing penulis hingga menjadi sarjana. 5. Bapak Dian Agus Widiarso, ST., MT., selaku dosen pembimbing I yang telah memberi arahan dan bimbingan dalam setiap tahapan yang dilalui. 6. Bapak Rinal Khaidar Ali, ST., M.Eng., selalu dosen pembimbing II yang berkenan memberi bimbingan dan motivasi selama penyusunan laporan ini 7. Bapak Ir. Wahju Krisna Hidajat, M.T., selaku dosen wali yang selalu berkenan memberi bimbingan dan motivasi selama saya menempuh kuliah di jurusan ini. 8. Segenap Dosen dan Admin di Teknik Geologi UNDIP yang telah membantu dalam administrasi selama saya menyusun Tugas Akhir. 9. Aleksander M. Purba selaku General Superitendent Sub DOZ-DMLZ Dept. Underground Geotech PT. Freeport Indonesia beserta staff yang telah mengizinkan dan membantu pelaksanaan pengambilan data di PT. Freeport Indonesia, Tembagapura-Papua. 10. Sandi Agung F. dan Muhammad I. Aufar selaku pembimbing lapangan serta supervisor yang telah memberikan masukan dan koreksinya. 11. Bapak Apun, Mas Reza, dan Mas Dhani dari Departemen Geologi PTFI yang senantiasa berbagi ilmu dan bimbingan di sela- sela kesibukan. 12. Vira Anesya, sebagai penyemangat serta teman berbagi dalam impian dan komitmen. 13. Keluarga Teknik Geologi Angkatan 2012 dan keluarga besar Teknik Geologi Universitas Diponegoro yang telah memberikan banyak pengalaman, perhatian, kritik, dan saran. 14. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Semarang, 2017 Penulis viii

ABSTRAK Deep Ore Zone (DOZ) Block Cave terletak di selatan Pegunungan Jayawijaya (Papua), bagian dari East Ertsberg Skarn System (EESS) yang memproduksi mineralisasi dari Gunung Bijih Timur (GBT). Tambang ini merupakan tambang bawah tanah dengan sistem runtuhan batuan secara gravitasi yang tersusun atas 3 level utama (elevasi 3079-3146m) dan telah memproduksi lebih dari 165 juta ton bijih dengan kadar 1,06% Cu dan 0,81ppm Au. Peningkatan produksi akan meningkatkan tantangan dan salah-satu yang berbahaya adalah menjadi pemicu luncuran lumpur basah yang berpotensi dalam fatalitas dan kurangnya produksi.luncuran lumpur ini terbentuk atas material halus(<5cm),jenuh air, dan tersusun butiran lepas batuan. Luncuran lumpur ini dapat terjadi melalui bukaan yang ada pada drawpoint. Penelitian dilakukan dengan survei pengamatan terhadap drawpoint aktif di panel 1D - panel 6, uji spectral terhadap sampel bubuk skeleton core serta rekam produksi ore terhadap 409 rekam kejadian luncuran lumpur basah dalam periode Januari 2008 - Mei 2016 dengan analisis secara taksonomi untuk menemukan pola atas luncuran lumpur basah terhadap resiko kejadian. Hasil survei terhadap 310 drawpoint aktif didapati sebaran kelas drawpoint terbaru yang menunjukkan sebaran resiko kemungkinan luncuran lumpur basah terjadi. Analisa terhadap sampel material halus pada skeleton core menunjukkan jenis mineral yang memungkinkan menjadi penyerta dan beresiko menjadi titik lemah di zona skarn yang ada. Berdasarkan analisis secara taksonomi terhadap 409 rekam data kejadian luncuran lumpur basah yang terjadi antara Januari 2008 - Mei 2016 beserta data produksi H-1 kejadian, diketahui adanya batasan area pengaruh dan besaran pengaruh atas produksi hancuran ore di drawpoint. Perhatian lebih perlu dilakukan pada kelas drawpoint basah sehingga perlu dilakukan pembatasan besaran produksi bijih dengan jumlah bucket yang disarankan. Area pengaruh atas kegiatan produksi bijih (ore) yang didapati berada dalam radius 18m dari pusat drawpoint teramati. Besaran produksi yang disarankan berupa produksi bijih (ore) secara simultan dalam 1 periode order produksi dengan besaran tiap drawpoint kurang dari 12 bucket(11.3ton). Kata kunci: DOZ, resiko luncuran lumpur basah, metode taksonomi, pembatasan produksi ix

ABSTRACT The Deep Ore Zone (DOZ) Block Cave Mine is located at the southern area of the Jayawijaya Mountain Range (Papua), a part of the East Ertsberg Skarn System (EESS) that produces mineralization from Gunung Bijih Timur (GBT). This mine is an underground mine that utilizes the gravity flow system at three main levels (from 3079 until 3146 meters) and has produced more than 165 million tons of ore with1.06% Cu and 0.81 ppm Au. The increase of production arouses many challenges and the most dangerous one is the wet muck flow because the impacts are relative to fatality and economic loss. The wet muck material is formed by fine (grain size < 5cm), saturated, and loose grains merge with the water appearance. This wet muck flow can be happen in extraction level DOZ via opening in drawpoint. The research was done by observational survey on drawpoint active in panel 1D - panel 6, spectral test against pulverised sample of skeleton cores as well as 409 report of wet muck spill incident between January 2008 - May 2016 and the ore production record of incident using taxonomic analysis to find pattern and its connection to spill risk. As result from survey of 310 active drawpoint, map class of last drawpoint status can be drawn and shown wetmuck class as risk area of potential spill. Analysis of pulverised sample from skeleton core shown mineral which possible become wetmuck materials or low resistance section in skarn zone. Based on analysis in taxonomy against 409 report of wet muck spill incident between January 2008 - May 2016 and production record of H-1 incident, shown boundaries area of mucking influence and magnitude of influence over the production of raw ore in drawpoint. More awarness needs to be done on wet drawpoint class with confine production of ore within recommended bucket of production. Area of influence over the activities of production of ore (ore) which are found to be within a radius of 18 m from the center of drawpoint observed. The amount which suggested in raw ore production is mucking simultaneously in 1 order the production of the period in 1 Panel Area with the value of each drawpoint less than 12 bucket(11.3ton). Keywords: DOZ, risk of wet muck spill, taxonomic method, confine production x

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii UCAPAN TERIMA KASIH... viii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Pokok Permasalahan... 2 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3 1.3.1 Maksud Penelitian... 3 1.3.2 Tujuan Penelitian... 3 Batasan Masalah... 4 Lokasi, Kondisi dan Kesampaian Daerah Penelitian... 4 1.5.1 Lokasi Penelitian... 4 1.5.2 Kesampaian Daerah Penelitian... 7 Penelitian Terdahulu... 8 Manfaat Penelitian dan Hasil Akhir Yang Diharapkan... 9 Waktu Penelitian... 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 12 2.1. Pendahuluan... 12

2.2. Kondisi Geologi Regional... 13 2.2.1 Fisiografi Regional wilayah pertambangan PT Freeport Indonesia... 13 2.2.2 Geologi Ertsberg Mining District (EMD)... 15 2.3. Penambangan Block Caving... 21 2.3.1. Sistem Dasar Penambangan... 21 2.3.2. Gua / Area Bukaan Tambang(cave)... 24 Luncuran lumpur (Spill Out/ Mud Rush)... 26 2.3.3. Fragmentasi Batuan... 28 2.3.4. Aliran Air Dalam Drawpoint... 31 2.3.5. Analisa Blok Model... 31 2.3.6. Analisa Batuan Inti (Core)... 32 BAB III METODE PENELITIAN... 35 3.1. Metode yang digunakan... 35 3.1.1 Pengambilan Data Referensi... 35 3.1.2 Pengambilan Data Lapangan... 35 3.1.3 Pengambilan Data Laboratorium... 35 3.2. Alat-alat yang digunakan... 36 3.3. Tahap Penelitian... 37 3.3.1 Tahap Pengambilan Data... 37 3.3.2 Tahap Pengelompokan Data... 39 3.3.3 Tahap Pengolahan Data... 39 3.3.4 Tahap Pembahasan... 39 3.3.5 Tahap Pengambilan Kesimpulan... 39 3.4. Bagan Alir Penelitian... 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 41 4.1 Penyelidikan Geologi Lapangan... 41 4.1.1 Survey Litologi Lokasi Produksi level ekstraksi... 41 4.1.2 Analisa Litologi dan Tingkat kebasahan terhadap Luncuran Lumpur. 58 4.2 Pengamatan Skeleton Core log batuan... 61 4.3 Analisis Model Bukaan Pertambangan DOZ... 66 4.4 Analisis Hidrogeologi Daerah Penelitian... 69 4.5 Analisis Pola Luncuran Lumpur Basah... 72

4.5.1 Rekam Kejadian Luncuran Lumpur Basah Tahunan... 72 4.5.2 Rekam Historis Litologi... 73 4.5.3 Rekam Historis Pengaruh Air Dalam Luncuran Lumpur Basah... 74 4.5.4 Rekam Historis Ekstraksi/Penarikan Produksi Ore (mucking)... 75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 87 Kesimpulan... 87 Saran... 88 DAFTAR PUSTAKA... 89 DAFTAR ISTILAH... 93 LEMBAR PENGESAHAN... 96 LAMPIRAN... 97

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta lokasi dan kesampaian daerah PT. Freeport Indonesia.... (UG Division,2007)... 5 Gambar 1.2 Lokasi pengamatan lapangan dalam peta permodelan level ekstraksi blok DOZ (UG Division,2007)... 6 Gambar 2.1 Peta daerah Kontrak Karya PT. Freeport Indonesia. (UG Division,2007)... 12 Gambar 2.2 Peta Geologi Regional Area Central Range (dimodifikasi dari Quarles van Ufford, 1996 Op cit. Soebari L, 2010).... 16 Gambar 2.3 Susunan satuan stratigrafi,(dimodifikasi dari... Quarles van Ufford, 1996).... 17 Gambar 2.4 Peta Geologi daerah COW A (PTFI Op cit.soebari L,2010). 20 Gambar 2.5 Penampang sayatan vertikal melintang Undercut Ekstraksi (UG Division, 2007)... 22 Gambar 2.6 Pola herringbone pada penampang horizontal level Ekstraksi DOZ (UG Division, 2007)... 22 Gambar 2.7 Kenampakan Rock Breaker pada Grizzly Area DOZ... 23 Gambar 2.8 Potongan horizontal Drawpoint (Laubscher,1994)... 23 Gambar 2.9 Model manual LHD yang digunakan di level ekstrasi DOZ (UG Division,2007)... 24 Gambar 2.11 Drawbell level extraction DOZ-PTFI (UG-database, 2016)... 27 Gambar 2.12 Peledakan Sekunder Batuan Menggantung (Rio Tinto, 2010)... 29 Gambar 2.13 Behavioral dalam Height of Interaction Zone (Susaeta, 2004)... 30 Gambar 2.14 Representasi Flow Behavior (Susaeta, 2004)... 30 Gambar 2.15 Perhitungan Rock Quality Designation (RQD )(Deere 1989)... 33 Gambar 2.16 Reflektansi Spektra atas piroksen dalam fungsi ukuran butir (Clark, 1993)... 34 Gambar 4.1 Permodelan Peta Geologi level ekstraksi DOZ PT. Freeport Indonesia (UG Geology PT.Freeport, 2000)... 42

Gambar 4.2 Marmer (sampel Batuan Intact Di Lapangan (STA2) dan sampel slabbing batuan)... 43 Gambar 4.3 Diorit(sampel batuan intact di lapangan (STA4) dan... sampel batuan hand speciment)... 45 Gambar 4.4 Drawpoint P3-0E dan Hand Sample Marmer dalam Drawpoint... 48 Gambar 4.5 Hand Specimen Skarn( Magnetite Dominant)... 48 Gambar 4.6 Hand Specimen Skarn (Forsterite dengan relict bedding atas magnetite)... 49 Gambar 4.7 Hand Specimen Forsterite skarn dengan vein kecil anhydrite... 50 Gambar 4.8 Hand Specimen Diorit teralterasi... 51 Gambar 4.9 Sebaran litologi dominan dalam drawpoint di daerah penelitian.. 52 Gambar 4.10 Peta Tinjauan Fragmen Dominan dalam Drawpoint... 54 Gambar 4.11 Peta kejenuhan air pada hancuran batuan dalam drawpoint.... 60 Gambar 4.12 Kondisi kelas Engineering pada drawpoint DOZ pada akhir... bulan Mei 2016.... 60 Gambar 4.13 Titik lokasi core log... 61 Gambar 4.14 Kenampakan skeleton corelog dengan rekam fresh corelog.... 62 Gambar 4.15 Contoh pengambilan sampel NIR dan batuan dalam... Skeleton Corelog... 64 Gambar 4.16 Grafik reflektan dalam pengujian NIR Spectoral Test... Skeleton Corelog... 64 Gambar 4.17 Contoh grafik reflektan dalam pengujian NIR Spectoral Test pada sampel Skeleton Corelog... 65 Gambar 4.18 Potongan model litologi batuan secara vertikal arah South-North Panel 2-3 DOZ... 68 Gambar 4.19 Penampang Vertikal North-South blok model yang sejajar panel 3 (RQD, struktur geologi, dan bentuk cave)... (UG geotech & hydrology, 2010)... 69 Gambar 4.20 Sebaran titik Piezometer (UG Hidrology,2016)... 70 Gambar 4.21 Rekam data aliran air perbulan sejak 2008-2016... (UG Hidrology,2016)... 71

Gambar 4.22 Grafik Litologi dalam historis spill... 73 Gambar 4.23 Grafik perubahan kondisi drawpoint... 74 Gambar 4.24 Grafik presentase penarikan produksi hancuran bijih (mucking) drawpoint pada 409 peristiwa spill... 76 Gambar 4.25 Grafik presentase penarikan produksi hancuran bijih (mucking) drawpoint dengan adjacent pada 409 peristiwa spill... 78 Gambar 4.26 Blok model yang diberlakukan di DOZ... 79 Gambar 4.27 Asumsi jarak pengaruh area penarikan produksi hancuran bijih (mucking)... 80 Gambar 4.28 Hasil iterasi menerus yang dijumpai... 80 Gambar 4.29 Taksonomi quality method diagram of mucking... 82 Gambar 4.30 Iterasi normal antar drawpoint... 83 Gambar 4.31 Histogram penarikan produksi hancuran bijih (mucking)... dari presentase kombinasi tertinggi... 84 Gambar 4.32 Representasi Isolated- Interactive Flow Behavior (Susaeta, 2004)... 86

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu... 8 Tabel 1.2 Rincian Kegiatan Penelitian di PT. Freeport Indonesia... 10 Tabel 4.1 Kelas fragmen batuan dalam drawpoint.... 53 Tabel 4.2 Kelas kebasahan pada batuan dalam drawpoint... 55 Tabel 4.3 Klasifikasi kondisi batuan dalam drawpoint Underground (Geotech & Hydrology., 2007)... 58 Tabel 4.4 Hasil uji Spectoral test... 65

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.1 Peta lokasi dan kesampaian daerah PT. Freeport Indonesia... 97 Lampiran 1.2 Lokasi pengamatan lapangan dalam peta permodelan level ekstraksi blok DOZ... 98 Lampiran 2 Lembar Geologi Striplog... 99 Lampiran 3 Lembar Geotechnical Striplog... 101 Lampiran 4 Drawpoint Observation Report... 103 Lampiran 5 Rekam Historis Data kejadian luncuran... 117 Lampiran 6 Rekam Perhitungan Data Produksi... 123 Lampiran 7 Peta Pola Pergerakan Luncuran Lumpur Basah Tahunan... 124 Lampiran 8 Surat Keterangan Selesai Internship PT. Freeport Indonesia... 130

Daftar Istilah Block Caving Bucket Bucket order Cave front : Metode penambangan bawah tanah secara runtuhan dengan memotong bagian bawah lapisan bijih. : Satuan hitung pengambilan hancuran bijih dalam drawpoint dalam 1 kali angkut menggunakan LHD (kurang lebih sebesar 11.3 ton) : Besaran penarikan produksi yang dijadwalkan pada 1 periode : Garis batas terluar dari gua; area pada titik terakhir pada proses peledakan di level undercut. Cave propagation : Proses pengembangan/ perluasan area gua pada level undercut; proses perambatan ambrukan batuan pada atap gua. Cave subsidence : Runtuhnya batuan dari atap gua Concrete Collar Corelog : Proses penguatan batuan dengan cara melapisi batuan dengan semen dan pecahan kerakal : Mulut lubang pengeboran : Sampel inti batuan yang diambil dari proses pengeboran Corelog Skeleton : Sampel inti batuan dari proses pengeboran yang telah lalu dan telah tersimpan dalam gudang sebagai sampel asli database. Coresite DMLZ DOZ Drill Drift Drawbell Draw column Draw control Drawpoint : Tempat penyimpanan fisik corebox dan skeleton core : Deep Mill Level Zone; Area penambangan bawah tanah dibawah area DOZ (proses development dan produksi) : Deep Ore Zone; Area penambangan bawah tanah dibawah area IOZ (proses produksi) : Titik pengeboran pada lorong di level undercut yang nantinya berfungsi sebagai perancangan pembentukan pillar : lubang yang menghubungkan level undercut dan ekstraksi sebagai jalur masuknya hancuran batuan ke dalam drawpoint; 1 drawbel terhubung pada 2 drawpoint pada panel yang berbeda. : Dinding tepi pada dalam drawbell; dapat berupa major pillar maupun minor pillar : Pengendalian / manajemen mucking; penjadwalan dan besaran mucking : Lubang bukaan dalam panel terowongan yang berfungsi sebagai titik pengambilan bijih; Drawzone : Area jatuhan hancuran bijih dari lubang drawbell; area lingkup 2 drawpoint yang bersebelahan dan terhubung pada 1 drawbell yang sama. EESS : East Ertsberg Skarn System; area endapan skarn pada bagian timur Gunung Bijih

GBT Grizzly HOD Hung up IOZ Kominusi Lead / lag LHD Minegem Muck Mucking Mudpack NIR : Gunung Bijih Timur; Area penambangan bawah tanah pertama yang berada di level teratas EESS district(telah tutup). : Titik penumpahan bijih yang telah diangkut dari drawpoint, konektor hancuran bijih menuju level haulage/ pengangkutan. : Height of Draw; Perkiraan tinggi dari besaran material hancuran batuan yang telah terambil. : kondisi tersangkutnya hancuran bijih yang terlampau besar sehingga menggantung dan tidak dapat terambil di dalam drawpoint. : Intermediate Ore Zone; Area penambangan bawah tanah dibawah area GBT (telah tutup) : Proses bercampurnya hancuran material : Perhitungan jarak perluasan area tambang/ garis batas terluar dari cave front yang ada di level undercut, : Load Haul Dump; alat yang mengangkat hancuran bijih dari dari dalam drawpoint menuju grizzly : Automatic LHD; LHD yang dikendalikan dari jarak jauh : Hancuran bijih yang ada di dalam rongga drawpoint. : Penarikan bijih/ ekstraksi bijih dari dalam drawpoint menggunakan Load Haul Dump (LHD) : Lapisan lempungan yang mengeras : Near-Infra Red; reflektansi terhadap infrared dengan panjang gelombang pendek yang digunakan untuk mengetahui komposisi mineral Ore Panel Pillar Pillar Major Pillar Minor Rilling material Rock breaker : bijih : Lorong pada terowongan yang berfungsi area hilir mudiknya alat berat. : Batuan penahan konstruksi terowongan/ penahan rongga terbuka di bawah tanah. : Batuan penahan yang sejajar di atas lorong Panel yang memisahkan antar panel : Batuan penahan yang melintang di antara 2 panel yang memisahkan antar drawbell yang ada. : Material bergerak.berpindah lokasi : Penghancur batuan; Alat berat yang digunakan untuk memperkecil ukuran batuan lepas, memiliki konsep mesin yang bergerak seperti palu

Shotcrete Slabbing Spill out Split set TDR Wire mesh : Proses penguatan batuan dengan cara melapisi batuan dengan semen; penembakan semen : Pemotongan batuan dengan gerinda untuk menghaluskan batuan. : Mud rush; Luncuran lumpur basah yang keluar dari dalam drawpoint dan melewati batas bibir drawpoint sehingga masuk ke dalam panel produksi. : Rangka tulang baja yang digunakan untuk memperkuat struktur lorong panel : Time Domain Reflectometry; metode pengukuran berdasarkan putusnya kabel yang telah tertanam. : Tulangan besi yang teranyam/ dilas; berfungsi sebagai jaring penahan hancuran batuan pada dinding dan atap terowongan, secara umum memiliki rongga antar tulangan selebar 10x10cm.