BAB V PENUTUP KESIMPULAN. A. Perempuan Dalam Media: Penurunan Nilai Perempuan Melalui Eksploitasi Dominasi Karakter Negatif Perempuan Dalam Iklan

dokumen-dokumen yang mirip
BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

PERTANYAAN JAWABAN. ( Iklan Tim Tam ) LAMPIRAN LAMPIRAN. 1. Bagaimana menurut anda iklan tersebut secara keseluruhan?

BAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

# Benarkah rokok menjadi lambang maskulinitas? Seperti pada beberapa penelitian yang diadakan di Eropa, justru perempuan karir yang sukses cenderung m

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya,

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. lakukan, baik di masa kini maupun masa depan, dengan satu tujuan yaitu

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. anugerah berupa berkomunikasi. Dari dalam perut sang bunda, jabang bayi sudah

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan,salah satu strategi yang paling kita kenal untuk mempromosikan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENULISAN PR EKSTERNAL

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya serta merta berhubungan dengan seks dan hura-hura saja, namun. sebuah kesenangan juga berhubungan dapat dengan materi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung proses komunikasi. Proses komunikasi tersebut untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seperti diketahui bahwa setiap produsen, baik itu yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. produsen (komunikator) kepada khalayak sasaran (komunikan). Beriklan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat menarik perhatian orang banyak, bahkan membuat banyak orang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya.

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Banyak fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat kita lihat

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai perilaku yang mulai memudar. dikalangan anak-anak, yakni perilaku peduli pada sesama.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi. Hal ini diaplikasikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia

NEW ACTION ACTION. New. Mari bergabung dalam perjalanan panjang kami. PROFIL PERUSAHAAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. saat sekarang ini. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ini membawa banyak

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman lebih yang melibatkan emosi, perhatian personal dan panca indera.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi adalah ilmu tertua di dunia, karena komunikasi merupakan

PENDAHULUAN. Komunikasi pemasaran saat ini memegang peranan yang penting bagi. pemasar untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai agen sosial yang memainkan peran penting dalam

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tajam dalam dunia bisnis menyebabkan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia, negara kepulauan yang terkenal dengan keindahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. loyalitas pelanggan untuk restoran dengan konsep swalayan dengan dukungan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. alat-alat elektronik dibandingkan bermain bersama teman-temannya dilapangan

Transkripsi:

BAB V PENUTUP KESIMPULAN A. Perempuan Dalam Media: Penurunan Nilai Perempuan Melalui Eksploitasi Dominasi Karakter Negatif Perempuan Dalam Iklan Berkaca dari pengalaman iklan televisi Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment versi Cool Class dan Great Date tersebut, membuat iklan yang baik dan tidak menjadi word of mouth negatif di mata khalayak merupakan dua hal yang tidak terpisahkan namun sangat sulit untuk diaplikasikan karena sebagian besar pekerja kreatif di industri kreatif hanya terkungkung kepada eksekusi audio-visual akhir yang menarik tanpa mempertimbangkan eksekusi ide dan konsep yang baik namun tetap dikemas menarik sehingga banyak terjadi kekeliruan dalam proses penyampaian pesan oleh iklan tersebut yang berujung kepada buah bibir-buah bibir negatif dari khalayak karena iklan yang disuguhkan menjadi iklan yang tidak bermutu, iklan yang bosok, dan iklan sampah yang pada akhirnya tidak memberikan efek apapun kepada khalayak, baik efek sosial dari pesan yang ingin disampaikan maupun efek emosional dari pesan yang ingin disampaikan oleh iklan tersebut, seperti yang telah dialami oleh pihak Flowr Indonesia dalam mengeksekusi kedua iklan televisi Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment versi Cool Class dan Great Date tersebut. 161

Dalam kedua iklan televisi Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment tersebut, pihak Flowr Indonesia beride tentang efek nyaman yang muncul dari gigitan pertama ke gigitan-gigitan selanjutnya produk Wafer Beng-Beng dengan konsep eksekusi awal, sebagai berikut: 1. Talent pria sebagai primary target dan decision maker dalam pembelian Wafer Beng-Beng, serta memiliki peranan besar di dalam iklan tersebut setelah dieksekusi 2. Talent perempuan sebagai secondary target dan pemanis di dalam iklan tersebut, yang mana hanya sebagai lawan main talent pria tersebut. Namun, konsep awal tersebut lenyap seketika karena pihak Flowr Indonesia justru mendominasi sebagian besar scene, di dalam iklan tersebut, dengan peran dan karakter talent perempuan yang arah dominasinya lebih kepada citra negatif karakter perempuan muda saat ini, yakni perempuan materialistis, yang mana konsep materialisme yang diadopsi hanya berdasarkan riset kecil, secara gamblang, mengenai fenomena perempuan materialistis di lingkup kecil sosial, ditonjolkan secara berlebihan, dan talent pria justru hanya muncul di sebagian kecil scene tertentu dalam iklan tersebut sehingga yang khalayak awam ketahui adalah sebagai berikut: 1. Perempuan muda sebagai primary target dalam penjualan Wafer Beng-Beng tersebut 2. Pria hanya sebagai secondary target dan pemanis dalam iklan tersebut. 162

Dalam hal ini, eksekusi akhir kedua iklan televisi Wafer Beng- Beng Unstoppable Enjoyment tersebut berbalik 360 derajat dari konsep eksekusi awal walaupun ide yang sudah dibentuk dan pesan yang ingin disampaikan oleh pihak Flowr Indonesia tersebut tetap tersampaikan dengan benar, secara verbal, kepada khalayak televisi. Namun, secara visual, pihak Flowr Indonesia mengalami masalah yang cukup besar karena hal tersebut mendapat perhatian dan komentar khusus dari beberapa reviewer perempuan yang memperhatikan iklan televisi secara detail. Bentuk perhatian khusus tersebut, antara lain: Tidak semua perempuan muda dengan penampilan yang menarik memiliki tingkat materialistis yang tinggi 70 Masih dalam ranah kesalahan eksekusi akhir namun lebih kepada dampak sosial yang muncul ketika kedua iklan televisi Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment tersebut mulai berkeliaran di prime time channelchannel televisi ternama, yakni konstruksi materialisme dalam diri perempuan muda terlalu ditonjolkan dalam kedua iklan Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment tersebut sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh kedua iklan tersebut tidak tersampaikan dengan baik dan meninggalkan rekam citra negatif karakter perempuan dari masa ke masa di dalamnya, yang mana citra negatif tersebut tidak bisa, secara gamblang, diperlihatkan langsung dalam sebuah iklan, melainkan melalui cara-cara halus lainnya yang lebih layak dikonsumsi oleh khalayak televisi, salah satu contohnya, seperti iklan-iklan rokok di televisi selama 70 Ungkapan pribadi peneliti berkaitan dengan pengamatan, secara berkala, terhadap iklan Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment versi Cool Class dan Great Date. 163

ini, yakni tidak menonjolkan efek negatif dari merokok namun memperlihatkan sisi positif lain dari merokok, agar khalayak yang menyaksikan tidak menelan mentah pesan sosial tersebut sebagai pesan pokok yang harus diterima dan diperbincangkan negatif, melainkan sebagai pesan tambahan yang mampu diterima dan diperbincangkan positif di berbagai media manapun. B. Iklan Sebagai Media Baru Untuk Memberikan Teguran Sosial Kepada Khalayaknya Walaupun kedua iklan televisi Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment versi Cool Class dan Great Date tersebut memberikan dampak negatif terhadap citra perempuan muda saat ini dan mengalami kegagalan yang sangat signifikan dalam menyampaikan pesan utamanya untuk menjual Wafer Beng-Beng tersebut kepada khalayak televisi, secara tidak langsung, iklan memiliki peranan baru di dunia sosial, yakni sebagai media untuk melakukan teguran sosial, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mana iklan tidak lagi hanya sebagai media penjualan dan pemasaran barang dan jasa, melainkan sebagai salah satu media yang berperan penting dalam membentuk karakter masyarakatnya di ranah sosial melalui teguran-teguran implisit yang menyindir kebiasaan, sikap, dan pola pikir mayoritas masyarakat saat ini sehingga iklan memberikan pengaruh sosial yang cukup penting dalam membangun generasi-generasi masyarakat yang lebih baik ke depannya, tidak hanya memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk mengonsumsi barang dan jasa yang ditawarkan olehnya saja. 164

Sama halnya dengan kedua iklan televisi Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment versi Cool Class dan Great Date yang dinilai sebagai iklan gagal tersebut. Mungkin dengan adanya kedua iklan televisi Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment tersebut, populasi perempuanperempuan materialistis berkurang drastis dengan sendirinya karena perempuan-perempuan materialistis tersebut merasa disindir dan ditegur di hadapan publik melalui karakter talent perempuan yang sangat mencerminkan diri mereka dan penekanan-penekanan suara voice over ketika mengucapkan kata demi kata dalam kedua iklan Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment tersebut yang secara tidak disengaja menyindir perilaku-perilaku mereka biasanya. Atau kalaupun populasi perempuanperempuan materialistis tersebut tidak berkurang, setidaknya mereka tersindir keras dengan publikasi perilaku mereka melalui kedua iklan televisi Wafer Beng-Beng Unstoppable Enjoyment tersebut. SARAN Tidak Ada Iklan Yang Sempurna, Kesempurnaan Hanyalah Milik Dunia Iklan yang baik dan benar tidak harus dieksekusi dengan visual yang sempurna. Proses dalam menentukan iklan yang baik dan benar itulah yang harus dimatangkan, bukan untuk dipaksakan matang, namun matang dengan sendirinya karena brainstorm bersama yang mulai ranum buah ide dan konsep kreatifnya dengan sempurna. Namun, walaupun visualisasi dikesampingkan, 165

tetaplah memberikan hasil eksekusi akhir yang menyentuh dan membuai target khalayak sehingga iklan yang telah dibuat tidaklah sia-sia atau hanya dinilah sebagai great craftmanship di mata khalayak. Setidaknya, berikanlah sentuhan positif terakhir untuk iklan yang telah berhasil dikaryakan untuk khalayak banyak, bukan hanya untuk warga satu kampung, melainkan warga satu dunia. 166