BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan didirikan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba. Disamping itu juga bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dengan baik agar perusahaan dapat berkembang sesuai dengan kegiatan yang dijalankan pada waktu yang akan datang. Dengan adanya harapan tersebut maka perusahaan diharuskan dan dituntut untuk dapat mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat dalam segala aktivitasnya termasuk aspek keuangan. Aspek keuangan merupakan salah satu yang terpenting sehingga perlu dikelola secara benar. Dalam manajemen keuangan terdapat dua aspek penting yang perlu diperhatikan yaitu masalah pengendalian likuiditas dan pengendalian rentabilitas. Menurut Riyanto (2001 : 25) Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Suatu perusahaan perlu mengelola dan menjaga keadaan likuiditasnya dengan baik, sebab hal tersebut akan mencerminkan kredibilitas perusahaan baik terhadap para pemasok maupun kreditur. Jika keadaan likuiditas perusahaan tidak baik, maka proses kegiatan perusahaan akan terganggu. Hal ini disebabkan karena perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam mendapatkan barang barang yang diperlukan untuk proses produksinya karena para pemasok cenderung tidak mau memberikan hutang kepada perusahaan. Selain itu perusahaan akan sulit memperoleh dana berupa pinjaman dari para kreditur. Munawir (2004 : 86) mengemukakan bahwa, Masalah rentabilitas perusahaan adalah menyangkut kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Menurut Riyanto (2001 : 25), Rentabilitas perusahaan dapat ditunjukkan dengan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan demikian tingkat rentabilitas yang tinggi dapat merupakan pencerminan efisiensi dan efektivitas yang tinggi pula. Permasalahan antara likuiditas dan rentabilitas selalu timbul dalam perusahaan. Hal ini terjadi bila perusahaan ingin mempertahankan posisi likuiditas dengan penyediaan alat alat likuid yang besar maka akan mengurangi tingkat rentabilitas perusahaan karena adanya sejumlah dana yang tidak digunakan secara efisien untuk menghasilkan laba. Sebaliknya bila ingin mempertinggi rentabilitas perusahaan maka penggunaan aktiva harus seefisien mungkin sehingga posisi likuiditas akan turun. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Van Horne & Wachowich Jr (1997:217) bahwa, kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas dan likuiditas yang meningkat merupakan biaya dari kemampuan laba yang menurun.
Berawal dari sebuah perusahaan mi instan, Indofood secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasi yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru Nusantara. Oleh karena itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk dituntut untuk dapat menjaga kelancaran operasinya dengan baik. Salah satu hal yang merupakan aspek penting dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan dengan baik adalah melalui manajemen keuangan khususnya pengendalian likuiditas dan rentabilitas perusahaan. Penulis telah melakukan penelitian pendahuluan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. mengenai keadaan likuiditas yang diukur melalui current ratio, acid test ratio, cash ratio dan keadaan rentabilitas yang diukur melalui return on investments yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dari tahun 2004 sampai 2008. Berikut ini adalah informasi mengenai tingkat likuiditas dan rentabilitas pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. berdasarkan laporan keuangan tahunan selama periode 2004 2008:
Tabel 1.1 Fluktuasi ROI, Current Ratio, Acid Test Ratio, dan Cash Ratio PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Periode 2004 2008 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 ROI 2,5% 0,8% 4,0% 3,3% 2,6% Current Ratio 147,9% 146,5% 116,8% 91,6% 89,8% Acid Test Ratio 95,2% 85,6% 70,3% 59,3% 52,5% Cash Ratio 36,7% 32,7% 36,5% 37,0% 30,1% Sumber: Laporan Keuangan Indofood Sukses Makmur Tbk. Periode 2004-2008 (diolah) Pada table 1.1 diatas terlihat bahwa pada tahun 2004-2005, 2006-2007 dan 2007-2008 terjadi penurunan pada rasio Rentabilitas yaitu return on investment dan diikuti pula dengan penurunan pada Rasio Likuiditasnya Yaitu current ratio, acid test ratio,serta cash ratio. Sementara pada tahun 2005-2006 terjadi kenaikan pada return on investment dan diikuti pula dengan kenaikan pada cash ratio. Hal ini sangat bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Van Horne & Wachowich Jr yang telah diuraikan sebelumnya dimana kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas dan likuiditas yang meningkat merupakan biaya dari kemampuan laba yang menurun. Maka dengan adanya fenomena seperti ini maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian Analisis Hubungan Likuiditas Dengan Rentabilitas Pada PT Indofood Sukses MakmurTbk.
B. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Aspek likuiditas dan rentabilitas yang didasarkan pada laporan keuangan PT Indofood Suksess Makmur mulai dari tahun 2004 sampai2008. 2. Rentabilitas diukur dengan rasio Return on Investments. 3. Likuiditas diukur dengan rasio current ratio, acid test ratio, dan cash ratio. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah current ratio, Acid test ratio, dan cash ratio memiliki hubungan yang signifikan dengan rentabilitas dalam hal ini Return on Investment pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008? D. Tujuan Dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian Mengetahui dan menganalisis hubungan current ratio, acid test ratio, dan cash ratio dengan rentabilitas dalam hal ini return on investment pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dari tahun 2004 sampai dengan 2008.
2. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, akan memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir khususnya dalam bidang keuangan dan pengetahuan tentang aktivitas perusahaan secara nyata. 2. Bagi perusahaan, adalah sebagai bahan masukan dan bahan perbandingan atas kinerja yang selama ini dihasilkan dan dipakai sebagai bahan pertimbangan perencanaan untuk masa yang akan datang. 3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi terutama bagi mahasiswa yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam kegiatan penelitian pada masa yang akan datang.