Tradisi Haul: Menelusuri Jejak Ilmu dan Amalan Spiritual

dokumen-dokumen yang mirip
Mam MAKALAH ISLAM. Majelis Taklim, Media Efektif Pencerahan Umat

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan rangkaian kegiatan penelitian yang telah dilakukan, beberapa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR AN 1436 H

APLIKASI GAGASAN FIQH SOSIAL KH SAHAL MAHFUDH DALAM DUNIA PENDIDIKAN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati)

BAB I PENDAHULUAN. komitmen organisasi dari para anggota dalam upaya meningkatkan kualitas.

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

BAB V PENUTUP. Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan-pembahasan yang telah

shalawat ghoiru ma tsuroh. shalawat ma tsuroh adalah yang susunan kalimatnya

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ASWAJA/KE-NU-AN DI MTS AS SYAFI IYAH POGALAN, TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

Pendidikan Agama Islam

[Type text] PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA KOTA SERANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SERANG

BAB V PENUTUP Kesimpulan

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Assyari Abdullah, S.Sos.,

BAB I PENDAHULUAN. Pondok pesantren adalah suatu wadah pendidikan keagamaan yang

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tgl 5 Feb. 2014, di Pekalongan Rabu, 05 Pebruari 2014

PONDOK PESANTREN SURYALAYA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAFLAH AKHIRUSSANAH, KHOTMIL QUR AN PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DAN HAUL KH.

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA PELEPASAN CALON JAMA AH HAJI KOTA BLITAR TAHUN 2012 JUM,AT, 21 SEPTEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Setelah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

BAB V PENUTUP. Setelah diuraikan bab dari penelitian lapangan tentang SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR

BAB V KESIMPULAN. menyebabkan beliau dihargai banyak ulama lain. Sejak usia muda, beliau belajar

BAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.

PERANAN YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

PEDOMAN WAWANCARA Pimpinan Syi ah Tokoh Masayarakat (mayoritas NU)

BAB VI P E N U T U P

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

BAB III MASJID AL-IJABAH GUNUNG PATI SEMARANG DAN ARAH KIBLATNYA. 1. Sejarah berdirinya Masjid Al-Ijabah Gunung Pati

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAFLAH ATTASYAKUR WAL IKHTITAM DAN HAUL PONDOK PESANTREN AL-MASYKUR

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas dzikir jama i di kalangan masyarakat muslim Indonesia sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. hingga permasalahan yang sepele seperti tugas-tugas dalam sekolah. Setiap

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB I PENDAHULUAN. didasari dengan ketulusan agar menuju pada tauhidul ummah (kesatuan

BAB VI PENUTUP. Kesimpulan pada bagian penutup ini berkaitan dengan rumusan masalah

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.

TAWASSUL DAN ROBITHOH SEBAGAI METODE TERAPI ISLAM : STUDI MEKANISME TAWASSUL DAN ROBITHOH KH

Mam MAKALAH ISLAM. Maaf, Saya Muslim

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. masjid Quba sebagai wakaf pertama, kemudian beliau membangun masjid Nabawi

HALAQAH SEBAGAI MODEL BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN MUSLIM (Studi Etnografis pada Komunitas Jama ah Tarbiyah di Kota Purwokerto)

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Drajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) SABIQ ATTAQY

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA (PTNU) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Perayaan Dwiabad Agama Baha i: Pentingnya Persatuan Manusia. Musdah Mulia

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR

Pendidikan Agama Islam

BAB VI PENUTUP. Menanamkan nilai mahabbatulloh dapat meningkatkan keimanan yang

Bupati Garut SAMBUTAN BUPATI GARUT PADA PELAKSANAAN PENILAIAN LOMBA DESA TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 DESA SUKALAKSANA, KECAMATAN SAMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Ponpes Salafiyah Syekh Burhanuddin Kuntu, Kampar Kiri, Kampar, Riau

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

FATWA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PEMAHAMAN, PEMIKIRAN, PENGAMALAN DAN PENYIARAN AGAMA ISLAM DI ACEH MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

BAB V. KESIMPULAN, SARAN, dan PENUTUP. 1. Pondok Pesantren At-Tauhid didirikan berdasarkan melihat dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan Islam, yakni munculnya kelompok Jama ah Tabligh yang semakin

SEJARAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA (Studi Filosofis Sejarah Berdiri)

BAB IV RESPON MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP TRADISI RUWATAN BULAN PURNAMA. A. Masyarakat Umum di Komplek Candi Brahu

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Mam MAKALAH ISLAM. Wali Songo, Antara Legenda dan Fakta Sejarah

BAB IV RESPON MASYARAKAT SIDOARJO TERHADAP TAREKAT MUQTADIRIYAH. sedikit banyaknya terdapat respon-respon yang bermacam-macam dari

PERLINDUNGAN TERHADAP GELANDANGAN, PENGEMIS, FAKIR, MISKIN DAN ANAK TERLANTAR DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI

Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Jannah, Jatisari, Karawang, Jawa Barat

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

Membahas Kitab Tafsir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Tradisi Haul: Menelusuri Jejak Ilmu dan Amalan Spiritual 17 Februari 2015

Makalah Islam Tradisi Haul: Menelusuri Jejak Ilmu dan Amalan Spiritual Dr. KH. Asmawi Mahfudz, M. Ag. (Pengasuh PP al-kamal Blitar dan Pengajar IAIN Tulungagung)

Pada Hari sabtu 7 februari 2015, keluarga besar Pondok Pesantren al-kamal Blitar mengadakan acara haul bagi para pendahulu dan pendiri pondok pesantren, dan bagi para penyebar Islam di Nusantara. Acara ini digelar mulai jam 07.00 pagi sampai jam 13.00. Peserta haul diperkirakan 7000-an, dari keluarga ponpes bekerjasama dengan jama ah al-khidmah Pimpinan al-maghfurlah KH. Asrory al- Ishaqi Surabaya Jawa Timur. Struktur acaranya dimulai dengan Istighosah membaca dhikir, dilanjutkan bacaan sirah Nabawiyah yakni shalawat atas Nabi Saw dan keluarganya sebagai para pendahulu Islam, kemudian dilanjutkan dengan membaca Manaqib Syekh Abdul Qadir Jaylani sebagai mursyid dan pendiri thariqat Qadiriyah, yang dipadu dengan manaqib para pendahulu thariqat. Selesai itu baru dibacakan manaqib para pendiri pondok Pesantren al-kamal dengan diramu acara mauidhah Hasanah dari para Kyai dan Habaib yang hadir. Acara-acara ceremonial ruhani (spiritual) semacam ini hampir dilakukan oleh kelompok-kelompok keagamaan pengikut Thariqat yang berkembang di Indonesia, mulai dari thariqat Qadiriyah, Naqsyabandiyah, Syadhiliyah, Sattariyah dan lain-lain yang tergabung dalam thariqah al-mu tabarah (kelompok thariqah yang diakui). Acara semacam ini seolah hanya semacam rutinitas ibadah spiritual yang kadangkala diapresiasi sebagai amalan orang-orang tua yang mendekati kematiannya. Padahal kalau dikaji secara mendalam kegiatan thariqah sebenarnya penuh dengan muatan aspek yang banyak, dan penting untuk dikaji dan diteliti. Salah satu contohnya yang mungkin bisa kita apresiasi adalah kewajiban seorang pegikut thariqah mempunyai sanad (transmisi) dari para guru-mursyidnya. Tradisi sanad dalam sejarah Islam sebenarnya telah berlaku dalam kajian Hadits Nabi Saw. Seorang yang membawa Hadits Nabi harus menjelaskan urutan sanad, mulai dari Rasulullah, sahabat, tabi in, tabi i al-tabi in sampai kepada rawi terakhir yang tertuang dalam kutub al-sittah. Demikian Juga dalam tradisi kajian ilmu-ilmu Keislaman Klasik terdapat pemahaman bahwa seorang yang menyampaikan ilmu harus mendapatkan ijazah (legitimasi) dari gurunya. Tradisi ini sampai sekarang masih dipegangi oleh para ilmuwan-ilmuwan muslim di Pesantren-Pesantren di Indonesia. Mereka ketika menyampaikan ilmu-ilmu yang dikaji selalu dilengkapi dengan rentetan (silsilah) sanad ilmu dari para guru-guru sebelumnya. Karena memang seorang ilmuwan

sulit atau bahkan tidak bisa meninggalkan teori-teori dari ulama-ulama sebelumnya. Kalau dalam tradisi akademik disebut dengan (scinces circumtance). Maka kalau dalam tradisi spiritual (ruhaniyah) juga mempunyai pegangan sanad tentang amalan yang dia praktikkan, itu memang sebuah keniscayaan. Karena dunia ilmu dan dunia spiritual sebenarnya adalah sama. Yakni apa yang dia sampaikan dan amalkan adalah dari Allah dan untuk Allah. Sehingga dengan jalan menjaga tradisi sanad itu seseorang akan terpelihara dari sumber ilmu dan sumber amal yang tidak seharusnya dia lakukan dalam rangka menuju Allah Swt (wushul ila Allah). Inilah yang harus dipahami oleh semua Muslim baik dia sebagai pengamat, ilmuwan, atau pengamal thariqah. Senantiasa menyadari bahwa aspek historisitas (kesejarahan) begitu pentingnya dalam Ajaran Islam, sebagai realisasi menjaga kemurnian Ajaran Islam. Hal ini bagi penulis urgent untuk mengungkapnya, supaya semua Muslim terutama yang Awam mengetahui bahwa aspek kesejarahan itu sangat penting. Sebagai ilustrasinya adalah term-term yang digunakan dalam tradisi amaliyah thariqah itu sendiri, misalnya ratib al-hadad atau shalawat atas Nabi Saw, manaqib dan Haul, yang sarat dengan aspek historis. Shalawat atas nabi berisi tentang semua aspek dari Rasullah, baik dari sifat-sifatnya, pujian-pujian atasnya, dinamika kehidupannya, perjuangannya dalam menyampaikan risalah. Sementara Manaqib juga sama mengungkap sejarah dari para pejuang Islam (guru thariqah), mulai dari kelahirannya, keilmuannya, aspek rutinitas ibadahnya, tantangantantangan dakwahnya, fatwa-fatwanya yang menjawab problematika yang ada di sekitanya. Demikian juga tentang Haul adalah memperingati tahun wafat dari seorang syekh atau Kyai. Acaranya diisi dengan pembacaan doa dan sejarah kehidupannya, yang patut diteladani oleh para muridnya, baik dari sisi muamalah atau ibadahnya. Dari paparan itu nampaknya peringatan haul, pembacaan manaqib, atau shalawwat Nabi Saw. menemukan momentumnya dalam konteks ke-indonesiaan. Dalam rangka memproteksi (menjaga) ajaran-ajaran Islam yang telah berkolaborasi dengan budaya-budaya yang berkembang di Indonesia. Dalam beberapa decade terakhir dengan Umat Islam Indonesia mengalami tantangan arus liberalisasi kehidupan. Baik dari sisi pemahaman keagamaan, ekonomi politik,

social, budaya dan aspek kehidupan yang lain. Sehingga perilaku-perilaku genuine umat Islam Indonesia yang brilian, sekarang ini sedikit demi sedikit hilang dalam aras kehidupan nyata warga Indonesia. Seperti guyub rukun, gotong royong, nasionalisme, semangat berkorban, santun dalam berperilaku, dalam nuansa religiusitas Islam. Berganti dengan kekerasan, egois, kekerasan, kebengisan, kemaksiatan dan lain sebagainya. Maka dengan acara haul seperti yang dilakukan oleh PP al-kamal Blitar Itu dapat merevitalisasi kembali jejak-jejak ilmu dan amal bagi kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia, khususnya mengingat lagi aspek-aspek keislaman dan Keindonesian yang damai, indah dalam naungan ridha Allah Swt. Baldatun Thayibatun Wa Rabbun Ghafur. Wa Allahu A lamu bi al-shawab! Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini