BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya penyebaran atau kapitalisasi nilai perusahaan, karena dalam stock split

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:102) harga saham adalah

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. mungkin terjadi dengan cepat dan akurat (Robbert Ang, 2001). Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Stock split merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan oleh investor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi sekuritas di pasar modal. Spread adalah perbedaan kurs jual dan

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya Indonesia, dituntut menunjukkan performa yang lebih baik. Hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat diikutsertakan langsung didalamnya. Pasar modal memiliki dua fungsi,

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

BAB II PEMBAHASAN. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank. jasa para perantara pedagang efek (Febriana dan Mudjiati, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang sama untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih positif antara harga

BAB I PENDAHULUAN. dan surat berharga lainnya. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individuindividu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menuju kedewasaannya mulai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

BAB I PENDAHULUAN. selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. surat berharga (obligasi) ataupun saham. Pasar modal memungkinkan para

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

ANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut kamus istilah keuangan dan investasi, stock split atau pemecahan

instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual belikan baik

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN FIRM SIZE

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

yang paling menguntungkan dengan tingkat resiko tertentu. Stock split

BAB I PENDAHULUAN. Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang

ANALISIS PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RETURN TERHADAP BID-ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya volume perdagangan saham hal tersebut menandakan bahwa saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

I. PENDAHULUAN. dengan issuer (orang yang membutuhkan dana). Investor saham akan memperoleh. keuntungan dari perubahan harga saham dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang meneliti tentang stock split dan akan menjelaskan persamaan dan

BAB I LATAR BELAKANG. Indonesia, tempat perdagangan saham bagi perusahaan yang sudah go public dilakukan di Bursa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menawarkan saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut go public.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH STOCK SPLIT : ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan informasi cenderung meningkat, tak terkecuali di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Likuiditas (liquidity) mengacu pada ketersediaan sumber daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market).

BAB II. Tinjauan Pustaka

Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi dikutip dari Sinar Harapan.Co).

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Bermacam investasi ditawarkan dengan menjanjikan banyak keuntungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (pasal 1 ayat (13) UU RI no. 8 tentang Pasar Modal). Efek itu sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Stock Split, volume

Kata kunci : harga saham, volume perdagangan, ukuran perusahaan, bid ask spread.

Sri Dwi Ari Ambarwti Fakultas Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta Abstract

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun luar perusahaan. Dari dalam perusahaan yaitu seperti modal

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN STOCK SPLIT PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber,

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mengidentifikasikan bahwa stock split merupakan alat yang. penting dalam praktik pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan digunakan untuk

BAB I yang baik dan dapat memberikan return yang akan dipilih oleh investor. Oleh karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan tempat bertemunya berbagai pihak khususnya perusahaan. penjual saham dan obligasi serta tujuan dari penjualan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bid-Ask Spread Menurut Stoll (1989:115), Bid Ask Spread adalah kompensasi ekonomi yang diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan menjadi dua macam, yaitu quoted spread, yang merupakan perbedaan ntara harga penawaran dan permintaan yang ditawarkan oleh market maker kepada pelanggan potensial atau perbedaan antara kuota permintaan dan penawaran oleh dealer pada waktu tertentu dan effective spread/realized spread, merupakan perbedaan yang terjadi ketika seseorang market maker membayar dan menerima cadangan sekuritasnya atau perbedaan rata-rata antara harga ketika dealer menjual pada suatu waktu dan ketika dealer membeli pada suatu waktu lebih awal (Stoll, 1989) Berikut adalah rumus untuk menghitung Bid Ask Spread (Stoll, 1978): Bid Ask Spread = (Pj-Pb)/Pt Dimana: Pj Pb Pt : harga jual Saham : harga beli Saham : True Price Spread merupakan persentase selisih antara bid price dengan ask price. Berkaitan dengan pengukuran spread, Chandra (2003) berpendapat bahwa ada dua model spread yaitu:

1. Dealer Spread Merupakan selisih antara harga bid dan harga yang menyebabkan individu dealer ingin memperdagangkan sekuritas dengan aktivanya sendiri. 2. Market Spread Merupakan selisih antara highest bid dengan lower ask yang terjadi pada saat tertentu. 2.2 Stock Split Salah satu informasi penting yang dibutuhkan oleh investor yaitu mengenai informasi pengumuman pemecahan saham (stock split). Menurut Ang (1997), Stock split merupakan suatu aksi emiten dimana dilakukan pemecahan saham nilai nominal saham menjadi nilai nominal yang lebih kecil. Menurut Bringham dan Gapenski (1993), stock split adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan go public untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar. Menurut Gitman (2009:508), stock split berpengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan mirip dengan dividen saham. Sebuah stock split adalah metode yang umum digunakan untuk menurunkan harga pasar saham suatu perusahaan dengan meningkatkan jumlah saham milik pemegang saham masing-masing. Sebuah stock split tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan dan biasanya tidak kena pajak. Stock split sering dilakukan sebelum menerbitkan saham tambahan untuk meningkatkan pemasaran yang saham dan merangsang aktivitas pasar.

Pada dasarnya stock split dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara (Husnan, 2005), yaitu: 1. Pemecahan Naik (Split up) Pemecahan naik adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar. Misalnya dengan faktor pemecahan 2:1. 2. Pemecahan Turun (Split Down/Reverse Split) Pemecahan turun adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya dengan faktor pemecah 1:2. Stock Split dilakukan oleh perusahaan dengan harapan dapat memberi manfaat sebagai berikut (Annafi, 2007): 1. Menurunkan harga saham, membuat saham lebih likuid untuk diperdagangkan, menimbulkan marketability dan efisiensi pasar. 2. Mengubah investor odd lot (membeli saham di bawah 500 lembar) menjadi round lot (membeli saham minimal 500 lembar). 3. Memanfaatkan psikologi investor tentang tingkat keuntungan yang lebih tinggi karena basis harga yang lebih rendah. 4. Meningkatkan daya tarik masyarakat untuk berinvestasi. 5. Mensinyalkan kondisi perusahaan yang bagus. Latar belakang perusahaan melakukan stock split dapat dijelaskan oleh dua teori, yaitu pertama, signalingtheory merumuskan bahwa stock split dianggap sebagai tindakan managemen untuk memberikan signal kepada publik bahwa perusahaan

memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang. Kedua, trading range theory menyatakan bahwa kemahalan harga saham merupakan salah satu motivator perusahaan melakukan stock split. Dalam pelaksanaan stock split, terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan oleh pemegang saham. Masing-masing tahapan telah ditentukan tanggal pelaksanaannya oleh pihak emiten. Berikut adalah tanggal dari tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan stock split (http://www.idx.co.id, 2009) 1. Tanggal mulai permohonan penggantian Surat Kolektif Saham (SKS) lama untuk stock split 2. Periode suspense 3. Tanggal mulai penyerahan SKS baru hasil stock split 4. Tanggal dimulainya saham dan dimulainya pergantian. Tanggal yang pertama merupakan tanggal dimulainya pendaftaran atau registrasi Surat Kolektif Saham (SKS) lama yang dimiliki pemegang saham untuk ditukarkan dengan saham baru. Mulai tanggal ini sampai dengan sebelum periode suspense (batas akhir registrasi), saham dengan nilai nominal lama masih diperdagangkan di bursa efek. Tanggal ketiga adalah tanggal dimulainya penyerahan Surat Kolektif Saham (SKS) baru hasil stock split. Saham batu dengan nilai nominal baaru ini mulai dapat diperdagangkan di Bursa Efek sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Biasanya tanggal mulai saham nilai nominal baru sama dengan tanggal mulai penyerahan SKS baru hasil stock split.

Sumber : www.idx.co.id Gambar 2.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Stock Split 2.3 Return Saham Return saham atau tingkat pengembalian saham merupakan salah satu variabel kunci di dalam berinvestasi. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan akan disediakan oleh berbagai saham pada berbagai tingkatan pengembalian yang diinginkan. Return saham yang tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham aktif diperdagangkan, maka dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum diperdagangkan. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya biaya pemilikan dan pada akhirnya menurunkan tingkat bid ask spread (Nurmayanti, 2009). Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Return realisasi merupakan return yang terjadi. Return ini dihitung atas dasar data di masa lalu, return ini penting karena bisa digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh di masa yang akan datang. Untuk surat berharga return yang diperoleh biasanya berupa dividen atau capital gain.

Return suatu saham dirumuskan sebagai harga saham pada hari ke-t dikurangi dengan harga saham pada hari sebelumnya (t-1) dibagi dengan harga saham pada hari sebelumnya (t-1). Berikut adalah rumus dari return saham tersebut. Return = P P t P t 1 t 1 Dimana: P t = Harga penutupan saham pada hari ke (t) P t-1 = Harga penutupan saham pada hari ke (t-1) Hasil perhitungan return akan menunjukkan tingkat imbal hasil yang diperoleh investor dalam berinvestasi. Return dapat bernilai positif maupun negatif, tergantung dari harga pasar (closing price) yang terbentuk. Apabila bernilai positif dapat diartikan bahwa saham tersebut mengalami kenaikan harga dibandingkan dengan harga sebelumnya. Demikian pula sebaliknya apabila return bernilai negatif dapat diartikan bahwa saham tersebut mengalami penurunan harga dibandingkan dengan hari sebelumnya. 2.4 Volume Pedagangan Dalam membuat keputusan investasinya, seorang investor yang rasional akan mempertimbangkan risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Untuk itu investor seharusnya melakukan analisis sebelum menetukan saham yang akan mereka beli. Dalam melakukan analisis, investor memerlukan informasi. Adanya informasi

yang dipublikasikan akan merubah keyakinan para investor yang dilihat dari reaksi pasar. Salah satu reaksi pasar tersebut adalah volume saham. Volume saham merupakan ukuran besarnya saham tertentu yang diperdagangkan, mengindikasikan kemudahan dalam memperdagangkan saham tersebut. Besarnya variabel volume diketahui dengan mengamati kegiatan saham yang dapat dilihat melalui indicator aktivitas Trading Volume Activity (TVA). Volume diartikan sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu (Abdul dan Nasuhi, 2000). Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume yang besar, menunjukkan bahwa saham tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat diperdagangkan. Harga saham yang lebih rendah setelah dilakukan stock split akan meningkatkan investor kecil untuk melakukan investasi sehingga menunjukkan pasar yang semakin likuid. Hal ini akan meningkatkan frekuensi transaksi yang berpengaruh terhadap volume saham. Naiknya volume merupakan kenaikan aktivitas jual beli para investor di bursa. Semakin meningkat volume penawaran dan permintaan suatu saham, semakin besar pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham di bursa dan semakin meningkatnya volume saham menunjukkan semakin diminatinya saham tersebut oleh masyarakat sehingga akan membawa pengaruh terhadap naiknya harga return saham. Perhitungan Trading Volume Activity (TVA) dilakukan dengan membandingkan

jumlah saham perusahaam yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama (Ang, 1997). 2.5 Volatilitas Harga Saham Menurut Lamoureux dan Poon (1987) mengemukakan bahwa bertambahnya jumlah pemegang saham tersebut disebabkan karena dengan menurunnya harga, volatilitas saham menjadi bertambah besar sehingga menarik pemodal untuk memperbanyak jumlah saham yang dipegang. Volatilitas secara umum didefinisikan sebagai fluktuasi (kenaikan atau penurunan) harga secara cepat dan tajam. Volatilitas saham diukur dengan menggunakan varian return, berdasarkan return dari masingmasing emiten pada masing-masing hari. Perbedaan spread saham tergantung pada variabilitas return saham dan periode pemilikan saham. Pada periode volatilitas harga saham yang tinggi, pedagang yang memiliki informasi lebih mempunyai peluang untuk memperoleh keuntungan (gain), hal ini menyebabkan dealer memperbesar keuntungan sebagai kompensasi atas resiko kerugian dengan meningkatkan spreadnya (Stoll, 1989). Volatilitas dapat terjadi akibat masuknya informasi baru ke dalam pasar atau bursa. Akibatnya para pelaku pasar melakukan penilaian kembali terhadap asset yang mereka perdagangkan. Pada pasar yang efisien, tingkat harga akan melakukan penyesuaian dengan cepat sehingga harga yang terbentuk mencerminkan informasi baru tersebut.

2.6 Penelitian Terdahulu ini: Berikut adalah penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian No Peneliti (tahun) 1. Magdalena Nany (2003) 2. Ardha Chandra (2003) Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Variabel Teknik Analisis Data Analisis Pengaruh Dependen: Regresi Linier Harga Saham, Bid Ask Spread Berganda Return Saham, Independen: Varian Return 1. Harga Saham Saham, Earnings 2. Return saham dan Volume 3. Varia Return Perdagangan Saham Saham terhadap bid 4. Earnings ask spread pra dan 5.Volume pasca pengumuman pedagangan Laporan Keuangan saham Pengaruh harga saham, volume, dan volatilitas harga saham terhadap bid ask spread pada perusahaan yang melakukan stock split di BEI tahun 1999-2003. Dependen: Bid-ask spread Independen: 1. Harga saham 2. Volume 3. Volatilitas harga saham Regresi Linier Berganda Hasil Penelitian Harga saham dan volume berpengaruh negative signifikan terhadap bid ask spread, return saham dan Earnings berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap bid ask spread, varian return berpengaruh positif signifikan terhadap bid ask spread. Secara parsial: 1. Harga saham berpengaruh negatif dan tidak signifikan 2. Volume berpengaruh positif dan signifikan 3. Volatilitas harga saham berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap bid-ask spread. Secara serempak: Harga saham, volume, dan volatilitas harga saham berpengaruh terhadap bid-ask spread. 3. Sri Dwi Ari Ambarwti (2008) Pengaruh return saham, volume saham, dan varian return saham terhadap bid-ask spread saham pada Dependen: Bid-ask spread Independen: 1. Return saham 2. Volume 3. Varian return Regresi Linier Berganda Secara parsial: Return saham dan varian return saham berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan volume saham berpengaruh

4. Tanti Yuliastari (2008) 5. Poppy Nurmayanti (2009) 6 Agung Nur Isra Ciptaningsih (2010) perusahaan manufaktur yang tergabung dalam indeks LQ45 periode tahun 2003-2005 Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi bidask spread sebelum dan sesudah stock split di BEJ tahun 2001-2005. Pengaruh return saham, earnings, dan volume saham terhadap bid-ask spread sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan. Analisis Pengaruh harga saham, volume, dan variansi return saham terhadap bid-ask spread pada masa sebelumdan sesudah stock split pada perusahaan saham Dependen: Bid-ask spread Independen: 1. Harga saham 2. Volume 3. Varian return Dependen: Bid-ask spread Independen: 1. Return saham 2. Earnings 3. Volume Dependen: Bid-ask spread Independen: 1. Harga saham 2. Volume 3. Variansi return saham 4. Dummy sebelum/sesud Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda negatif dan signifikan terhadap bid-ask spread. Secara serempak: Return saham, volume, dan varian return saham berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread saham. Secara parsial: Harga saham dan varian return tidak berpengaruh signifikan, sedangkan volume berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread baik sebelum maupun sesudah stock split. Secara serempak: Harga saham, volume, dan varian return berpengaruh signifikan terhadap bidask spread baik sebelum dan sesudah stock split. Return saham berpengaruh terhadap bid-ask spread hanya pada saat sesudah pengumuman laporan keuangan dalam kondisi bad news, sedangkan earnings dan volume saham mempunyai pengaruh terhadap bid-ask spread sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan dalam kondisi good news maupun bad news. Secara parsial: 1. Harga saham berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan 2. Volume berpengaruh negatif tetapi signifikan 3. Varian return berpengaruh negatif dan signifikan

manufaktur di BEI tahun 2003-2009. ah stock split 4. Dummy sebelum/sesudah stock split berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap bid-ask spread. Secara serempak: Harga saham, volume, variansi return saham, dan dummy sebelum/sesudah stock split berpengaruh terhadap bid-ask spread. 7. Veronica Napitupulu (2013) Pengaruh Return saham, volume, dan volatilitas harga saham terhadap bid ask spread pada perusahaan yang melakukan stock split di BEI. Dependen: Bid Ask Spread Independen: 1. Return saham 2.Volume 3.Volatilitas harga saham Regresi Linier Berganda Return saham, volume, dan volatilitas harga berpengaruh secara serempak terhadap bidask spread pada perusahaan yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia. 2.7 Kerangka Konseptual Motif utama perusahaan melakukan stock split adalah untuk meningkatkan likuiditas saham sehingga distribusi saham menjadi lebih luas. Berdasarkan penelitian Fatmawati dan Marwan (1999) menyatakan bahwa aktivitas stock split berpengaruh terhadap persentase bid ask spread. Menurut Erwin dan Miller (1998) bid ask spread dipengaruhi oleh return saham, volume, dan volatilitas harga saham.

Kerangka konseptual pada penelitian ini sebagai berikut: Return Saham Volume Perdagangan Bid Ask Spread Volatilitas Harga Sumber: Chandra, 2003 Gambar 2.2. Kerangka Konseptual Besarnya Bid Ask Spread merupakan kompensasi atas biaya-biaya informasi, biaya order, dan biaya pemilikan saham (Stoll, 1989). Kompensasi atas biaya-biaya tersebut berakibat pada fluktuasi harga saham. Dalam penelitian Stoll (1989) menghitung persentasi Bid Ask Spread digunakan rumus (Pj-Pb)/Pt. hal ini berarti bahwa persentase bid ask spread akan semakin rendah apabila harga saham semakin tinggi, demikian pula sebaliknya apabila bid ask spread semakin tinggi maka harga saham semakin rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa harga saham memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat bid ask spread. Jika suatu saham mempunyai volume yang besar berarti memiliki jumlah bid ask spread yang kecil daripada sahan yang jarang diperdagangkan. Jika saham likuid maka bid ask spread akan mengecil begitu juga sebaliknya. Jika saham tidak likuid maka bid ask spread cenderung semakin besar. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa volume memiliki pengaruh negatif terhadap bid ask spread.

Stoll (1989) menemukan bahwa komponen spread adalah biaya informasi, biaya pesanan/order, dan biaya pemilikan saham. Pada periode volatilitas harga saham yang tinggi, pedagang yang memiliki informasi lebih mempunyai peluang untuk memperoleh keuntungan, hal ini menyebabkan dealer memperbesar keuntungan sebagai kompensasi atas resiko kerugian dengan meningkatkan spreadnya. Chandra (2003) menemukan bahwa volatilitas harga saham akan meningkat seiring meningkatnya saham yang diperdagangkan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa volatilitas harga saham memiliki pengaruh positif terhadap bid ask spread. 2.8 Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual, maka dapat dihipotesiskan bahwa Return saham, volume, dan volatilitas harga berpengaruh terhadap bid-ask spread pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia.