BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dan membanjirnya informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. (product, place, price, promotion, personal traits, physical evidence dan process)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menyentuh kehidupan kita sehari-hari. Tetapi kebanyakan orang telah

BAB I PENDAHULUAN. (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak didefenisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kotler & Keller (2009;143) . Koran Edukasi.kompasiana.com, edisi Jumat, 9 Agustus 2011,

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang kebutuhan manusia selalu bertambah, baik kebutuhan pangan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, dimana dapat dijadikan andalan utama untuk berfungsi

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Service menurut Gronroos (1990). A SERVICE IS AN ACTIVITY OR SERIES OF ACTIVITY OF MORE OR LESS INTANGIBLE

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. mana dampaknya juga dirasakan di Indonesia. Banyak merek-merek yang cukup

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta.

BAB II LANDASAN TEORI

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

objek evaluasi konsumen ketika konsumen mengkonsumsi jasa. Selain itu Gronroos (1994) juga mempertanyakan keberadaan paradigma marketing mix, yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB 1 PENDAHULUAN. baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

BAB II. Tinjauan Pustaka

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Selain menjadi ikon makanan murah dan tempat pariwisata, Bandung juga

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, banyak persaingan yang terjadi diantara perusahaanperusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, pendidikan merupakan suatu hal yang wajib dimiliki oleh setiap individu untuk dapat tetap bersaing dalam rangka memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif. Oleh sebab itu, setiap individu perlu untuk meningkatkan daya saing yang dimiliki dengan cara meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan merupakan usaha dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang Mudyaharjo (2008). Perguruan tinggi merupakan suatu organisasi di dalam satuan pendidikan, yang menyelenggarakan pendidikan di jenjang pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Umumnya, masyarakat berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi dikelola dengan berpedoman pada kepentingan sivitas akademika yang terdiri dari mahasiswa, tenaga pengajar dan karyawan akademik. Dalam pelaksanaannya, perguruan tinggi harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas guna mendukung keberhasilan tujuan dari program perguruan tinggi. Salah satu fasilitas pendukung keberhasilan suatu perguruan tinggi adalah melalui penyediaan perpustakaan dan pemberian layanan kepada pengguna perpustakaan. Sesuai dengan fungsinya, perpustakaan perguruan tinggi dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas yaitu layanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna perpustakaan. Perpustakaan sebagai lembaga penyedia jasa diharapkan dapat memenuhi kepuasan penggunanya dengan penyediaan berbagai sumber informasi dan memberikan pelayanan yang berkualitas. Standar kualitas pelayanan pendidikan yang diberikan oleh pihak 1

2 perguruan tinggi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa selama menempuh studi di perguruan tinggi tersebut Suharyadi (2010). Perpustakaan merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam pengelolaan jasa penyedia informasi. Tersedianya informasi di perpustakaan saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dan masyarakat yang belum sadar akan pentingnya informasi. Faktor yang menyebabkan perpustakaan kurang di manfaatkan yaitu belum tumbuhnya minat dan kebiasaan membaca di lingkungan masyarakat sehingga perpustakaan belum menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari Wiyono (2004:47). Pelayanan yang diberikan merupakan cerminan dari penampilan serta kinerja perpustakaan itu sendiri. Apabila pelayanan suatu perpustakaan dapat memberikan nilai lebih bagi mahasiswa, maka menandakan bahwa kinerja perpustakaan tersebut dapat dinyatakan baik. Hal yang sebaliknya terjadi apabila pelayanan yang diberikan belum memuaskan mahasiswa maka perpustakaan mempunyai layanan yang kurang baik Sutarno (2005:112). Berpangkal dari perasaan puas dari mahasiswa itu sendiri maka akan timbul minat untuk memperoleh, mengembangkan sekaligus mempertahankan sesuatu yang dianggapnya dapat mendapatkan kesenangan. Demikian halnya dengan membaca, setelah kesenangan membaca dapat dinikmati akan lahir kecenderungan seseorang untuk mengembangkan lebih lanjut atau paling tidak mendorong timbulnya minat untuk tetap mempertahankan kesenangan yang telah dicapai. Kehadiran mahasiswa di Perpustakaan Universitas Widyatama bertujuan untuk mencari informasi ilmiah yang diperlukan untuk membangun kerangka pemikiran dan sekaligus sebagai sandaran ilmiah dalam penyelesaian tugas-tugas kuliah, menyusun skripsi, tesis maupun disertasi. Hal ini dimungkinkan karena sebagian koleksi perpustakaan Universitas Widyatama adalah hasil-hasil penelitian ilmiah. Sebagaimana yang disebutkan oleh beberapa peneliti sebelumnya antara lain Basuki (2007), Handayani, Yermias dan Ratminto (2003), Kosasih (2009), Kusmayadi dan Roshendi (2007), bahwa salah satu fungsi utama perpustakaan adalah pengemasan dan penyebaran informasi (information dissemination), bukan sekedar penciptaan informasi dalam kesiapan perpustakaan juga untuk memberikan dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan pengguna yang

3 berpengaruh terhadap perilaku pengguna informasi. Sesuai dengan fungsinya, perpustakaan perguruan tinggi dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas yaitu dapat menyediakan berbagai sumber informasi serta dapat memenuhi setiap kebutuhan pengguna perpustakaan. Di bawah ini dapat dilihat data kunjungan mahasiswa ke Perpustakaan Universitas Widyatama periode 2009-2012 : Tabel 1.1 Tabel Data Kunjungan Perpustakaan Mahasiswa Universitas Widyatama Tahun Akuntansi Manajemen Teknik Industri Teknik Informatika Teknik S.Informasi Bahasa Inggris Bahasa Jepang DKV Total 2009 63637 38838 2606 2333 883 973 526 267 110063 2010 39648 27206 1627 1585 507 691 261 190 71715 2011 19631 12488 821 993 444 828 221 55 35481 2012 15061 10875 426 678 210 816 121 106 28293 Sumber : Kepala Bagian Perpustakaan Universitas Widyatama Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan yang cukup drastis terhadap kunjungan mahasiswa di perpustakaan Universitas Widyatama pada setiap tahunnya dari tahun 2009 hingga 2012. Penurunan kunjungan ini terjadi di seluruh fakultas yang terdapat di Universitas Widyatama. Dengan menurunnya kunjungan perpustakaan menunjukkan bahwa terjadi pula berkurangnya minat membaca mahasiswa di perpustakaan. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan minat membaca terhadap mahasiswa, pihak Universitas Widyatama khususnya perpustakaan harus siap dalam menghadapi berbagai permintaan dalam hal atribut jasa dan mampu memenuhi kebutuhan yang diharapkan mahasiswa karena atribut jasa perpustakaan menjadi perhatian bagi mahasiswa Universitas Widyatama. Sebuah perpustakaan akan mempunyai peran penting jika pengguna perpustakaan tersebut akan memanfaatkan secara proporsional yaitu apabila bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan tersebut sering dibaca oleh penggunanya,

4 kegiatan membaca di perpustakaan sangat erat kaitannya dengan minat baca Djufandi (2002:20). Perpustakaan juga berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan bagi para pengguna perpustakaan Sutarno (2003:55). Sebagai seorang pelajar, mahasiswa memiliki kewajiban untuk terus belajar demi menambah wawasan dan meningkatkan prestasi dalam kuliah. Salah satu hal yang juga mempengaruhi prestasi mahasiswa adalah minat baca mahasiswa itu sendiri. Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar Sudarman (1997:44). Minat baca merupakan dorongan untuk mencapai kebutuhan yang disertai dengan adanya perhatian, konsentrasi serta perasaan senang dan akan meningkat setelah informasi tentang objek atau suatu kegiatan diterima seseorang. Minat baca akan dicapai apabila sarana untuk membaca dapat terpenuhi. Menurut Crow & Crow yang diterjemahkan oleh Z. Kasijan (1994:353), mengemukakan bahwa minat membaca mempunyai hubungan yang kuat dengan dorongan untuk mencapai kebutuhan seseorang yang sesuai dengan keadaan yang ada pada orang tersebut. Kondisi inilah yang menyebabkan suatu gejala mengapa seseorang menaruh minat terhadap objek tertentu khususnya minat membaca. Menurut Sinambela dalam Sandjaja (2006:3), minat baca dibentuk dari aspek kesenangan membaca, frekuensi membaca serta kesadaran akan manfaat baca itu sendiri yang muncul dari setiap individu yang melakukan aktivitas membaca. Seperti yang kita ketahui, membaca adalah hal yang sangat mutlak dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan. Minat baca mahasiswa tentu saja akan mempengaruhi prestasinya di kampus. Jika minat bacanya tinggi dan banyaknya informasi yang diperoleh dengan membaca buku maupun artikel bukan tidak mungkin mahasiswa tersebut akan menjadi mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang luas.

5 Perpustakaan adalah tempat yang berpengaruh besar pada minat baca mahasiswa di dalam suatu perguruan tinggi. Atribut jasa yang dimiliki oleh perpustakaan meliputi produk yaitu berupa koleksi buku-buku yang tersedia di dalam perpustakaan, bukti fisik perpustakaan yang memfasilitasi kegiatan di dalam perpustakaan seperti fasilitas dan bangunan, pelayanan petugas perpustakaan yang melayani mahasiswa secara baik dapat mendorong mahasiswa tertarik untuk membaca di perpustakaan. Atribut dalam perilaku konsumen dibagi menjadi dua. Dalam arti sempit atribut adalah keseluruhan karakteristik yang melekat pada produk maupun jasa tersebut, sedangkan dalam arti luas, atribut merupakan keseluruhan faktor yang dipertimbangkan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa Suliyanto (2005:30) atribut merupakan indikator yang memungkinkan terjadinya pengukuran pengaruh pada variabel. Menurut Fandy Tjiptono (2007:16) Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak fisik. Atribut jasa merupakan unsur-unsur yang melekat pada sebuah jasa yang memiliki ciri sifat atau karakteristik. Menurut Fandy Tjiptono (2004:18) jasa memiliki beberapa karakteristik yaitu intangibility (tidak berwujud), inseparability (tidak dapat dipisahkan), variability (bersifat variabel), perishability (tidak tahan lama), lack of ownership (tidak terjadi perpindahan kepemilikan). Zeithaml & Bitner (2001) mengungkapkan bahwa atribut jasa pada hakekatnya dapat dibagi kedalam tiga dimensi, yaitu orang (people), proses (process), dan bukti fisik (physical evidence). Atribut jasa mempunyai pengaruh besar pada persepsi pengguna perpustakaan terhadap jasa tersebut. Hal itu disebabkan karena dengan apa yang dirasakan terhadap atribut jasa membawa berbagai manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna perpustakaan. Karena pada dasarnya atribut jasa perpustakaan berfokus kepada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan mahasiswa. Layanan jasa perpustakaan ini dapat dilihat dari berbagai bidang, mulai dari layanan dalam bentuk fisik, sampai layanan

6 berbagai fasilitas dan petugas yang berkualitas Buchari Alma (2005:46). Dengan kata lain, terdapat faktor utama yang mempengaruhi kualitas dari atribut jasa itu sendiri yaitu jasa yang di harapkan (expected service) dan jasa yang dipersepsikan (perceived service) oleh pengguna jasa tersebut Zeithaml & Berry (2003). Penelitian ini mengamati atribut jasa dan minat baca di perpustakaan Universitas Widyatama. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian konsumen tentang atribut jasa serta minat baca yang dirasakan oleh mahasiswa. Oleh karena itu perpustakaan Universitas Widyatama dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhan agar minat baca mahasiswa meningkat dan untuk meningkatkan mutu dari mahasiswa itu sendiri. Dengan demikian perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Salah satu cara untuk meningkatkan minat membaca mahasiswa yaitu diperlukannya atribut jasa perpustakaan yang dapat menunjang proses tersebut, maka Universitas Widyatama harus siap menyediakan fasilitas serta layanan untuk semua kegiatan mahasiswa agar mahasiswa memiliki minat baca yang tinggi. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Atribut Jasa Perpustakaan Terhadap Minat Baca Mahasiswa Universitas Widyatama. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka perlu untuk mengidentifikasi masalah yang timbul. Hal ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan dan memperjelas arah penelitian sesuai dengan judul yang dikemukakan di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang ada sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi mahasiswa atas atribut jasa perpustakaan Universitas Widyatama. 2. Bagaimana minat baca mahasiswa di perpustakaan Universitas Widyatama.

7 3. Apakah terdapat hubungan antara atribut jasa perpustakaan dan minat baca mahasiswa di perpustakaan Universitas Widyatama. 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi dalam rangka menyusun skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh gelar sarjana pada jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa atas atribut jasa perpustakaan Universitas Widyatama. 2. Untuk mengetahui seberapa besar minat baca mahasiswa di perpustakaan Universitas Widyatama. 3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara atribut jasa perpustakaan dan minat baca mahasiswa di perpustakaan Universitas Widyatama. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini, penulis mengharapakan hasil yang dapat memberikan manfaat bagi pihak, antara lain : 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan yang berarti bagi perusahaan terutama pihak-pihak yang terkait secara langsung dalam bidang pemasaran khususnya untuk Universitas Widyatama.

8 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pembelajaran guna menambah pengetahuan penulis mengenai Manajemen Pemasaran, khususnya dalam atribut jasa perguruan tinggi dan pengaruhnya terhadap minat baca mahasiswa Universitas Widyatama yang telah didapat penulis selama di bangku kuliah dan dapat menerapkannya di dunia kerja. 3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta pengetahuan yang relevan dan dapat dipercaya bagi pihak lain yang secara langsung tertarik pada Pengaruh Atribut Jasa Terhadap Minat Baca Mahasiswa di Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. 1.5 Kerangka Pemikiran Penyaluran jasa dari produsen kepada konsumen merupakan tujuan dari perusahaan penyedia jasa. Untuk memberikan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, suatu perusahaan harus menghasilkan output jasa yang baik dengan memberikan sarana untuk mendukung layanan serta orang sebagai pelayan yang memberikan jasa tersebut kepada konsumen langsung. Menurut Buchari Alma (2007:382) bahwa elemen-elemen strategi bauran pemasaran jasa dalam lembaga pendidikan terdiri dari 7 P, yaitu: Produk (Product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), dan karakter pribadi (personal traits), serta lingkungan fisik (physical environment) dan proses (process). Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak fisik Fandy Tjiptono (2007:16) Jasa itu sendiri memilki beberapa karakteristik. Kotler (2006) mengemukakan karakteristik jasa sebagai berikut : 1. Intangible (tidak berwujud). Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan dinikmati sebelum dibeli oleh konsumen.

9 2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan). Pada umumnya jasa diproduksi dan dirasakan pada waktu bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk dirasakan kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan bagian dari jasa tersebut. 3. Variability (bervariasi). Jasa senantiasa mengalami perubahan, tergantung pada siapa penyedia jasa, penerima jasa, dan kondisi ketika jasa tersebut diberikan. 4. Perishability (tidak tahan lama). Daya tahan jasa tergantung pada situasi yang diciptakan oleh berbagai faktor. 5. Lack of ownership (tidak terjadi perpindahan kepemilikan). merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas. Zeithaml dan Bitner (2001) mengungkapkan bahwa atribut jasa pada hakekatnya dapat dibagi kedalam tiga dimensi, yaitu : 1. Orang (People) Perusahaan dapat membedakan dirinya dengan cara merekrut dan melatih karyawan yang lebih mampu dan lebih dapat diandalkan dalam berhubungan dengan pelanggan daripada karyawan pesaingnya. 2. Lingkungan Fisik (Physical Evidence) Merupakan lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan perusahaan berinteraksi dengan konsumennya dan setiap konmponen tengible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa. 3. Proses (Process) Merupakan sebuah prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktifitas jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian operasi jasa.

10 Berdasarkan pandangan-pandangan diatas, maka atribut jasa perpustakaan merupakan hal yang penting untuk menentukan respon mahasiswa di perpustakaan karena kelengkapan jasa yang diberikan merupakan sesuatu yang dapat langsung dirasakan sebelum konsumen menikmati produk atau jasa yang diinginkan. Konsep kualitas sendiri dianggap sebagai alat ukur pelayanan yang diberikan organisasi untuk menghasilkan respon yang diinginkan oleh semua konsumen (Nugraha, 2008). Oleh karena itu untuk dapat meningkatkan minat baca mahasiswa, perpustakaan perlu mengukur seberapa besar atribut jasa yang diberikan perpustakaan mempengaruhi minat baca mahasiswanya, apakah telah sesuai dengan harapan mahasiswa atau tidak, sehingga organisasi dapat mengetahui unsur-unsur jasa mana yang harus diprioritaskan untuk meningkatkan kualitasnya dikaitkan dengan tingkat kepentingan bagi mahasiswa dan prestasi perpustakaan selama ini Hadiati (2009). Sandjaja (2005) mengartikan minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Minat baca merupakan suatu kecenderungan kepemilikan keinginan atau ketertarikan yang kuat dan disertai usaha-usaha yang terus menerus pada diri seseorang terhadap kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus dan diikuti dengan rasa senang tanpa paksaan, atas kemauannya sendiri atau dorongan dari luar sehingga seseorang tersebut mengerti atau memahami apa yang dibacanya. Minat baca adalah bentuk-bentuk perilaku yang terarah guna melakukan kegiatan membaca sebagai tingkat kesenangan yang kuat dalam melakukan kegiatan membaca karena menyenangkan dan memberikan nilai Ginting (2005). Dalam menumbuhkan minat baca mahasiswa, perpustakaan memiliki fungsi sebagai pusat belajar, pusat penyebaran informasi, serta sebagai pusat penelitian maka perpustakaan harus menyediakan koleksi yang menunjang proses belajar mengajar di kalangan mahasiswa maupun dosen. Perpustakaan harus menyediakan koleksi yang mampu menunjang penelitian maka perpustakaan perguruan tinggi

11 wajib memberikan jasa informasi yang sebaik-baiknya. Menurut Sinambela dalam Sandjaja (2006:3), minat baca dibentuk dari aspek : a. Kesenangan membaca Individu yang memiliki minat baca membaca rendah, membaca merupakan aktivitas yang membosankan sehingga cenderung menghindari aktivitas ini. b. Frekuensi membaca Individu yang memiliki minat membaca sangat jarang membaca. Mereka lebih menyukai melakukan kegiatan lain seperti menonton televisi. c. Kesadaran akan manfaat membaca Individu yang memiliki minat baca rendah kurang begitu tahu kandungan dari isi sebuah bacaan sehingga kurang begitu tahu manfaat yang ada dalam bacaan. Oleh karena itu penyedia jasa harus mengetahui unsur-unsur jasa mana saja yang harus ditingkatkan dan meminimalkan keluhan-keluhan mahasiswa yang berpengaruh terhadap berkurangnya minat baca dengan memberikan jasa yang baik sehingga dapat memenuhi semua harapan mahasiswa Febrina (2010). Dari definisi-definisi diatas maka dapat ditarik suatu hipotesis bahwa atribut jasa perpustakaan berpengaruh positif terhadap minat baca mahasiswa Universitas Widyatama. 1.6 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode descriptive explanatory. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan atau membuktikan hubungan antar variabel. Sehingga pengaruh antara variabel tersebut dapat diketahui dengan baik dan benar, baik tingkat pengaruhnya maupun besar pengaruhnya Zulganef (2008:11). Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan survei dengan cara menyebarkan kuesioner.

12 1.7 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang didapat dari pengisian kuesioner dari sejumlah responden. Peneliti akan menganalisis hubungan antara kedua variabel dengan menggunakan hasil pengisian kuesioner. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut : 1. Library Research Yaitu membaca dan mengumpulkan data melalui buku-buku yang tersedia di perpustakaan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 2. Field Research Yaitu dengan peninjauan ke perusahaan untuk memperoleh data dan informasi secara nyata berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dengan cara : a. Wawancara, mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terlibat. b. Pengamatan, pengumpulan dan pengambilan data yang dilakukan dengan mengamati dan memahami berbagi gejala yang berhubungan dengan objek penelitian. Penulis melakukan pengamatan terhadap aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi penelitian dilakukan di Universitas Widyatama yang beralamat di jalan Cikutra No. 204 Bandung, serta mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama sebagai data primer yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan waktu penelitian selesai