BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pasal satu (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Miyarso Dwi Ajie # 8 Otomasi Perpustakaan [SISTEM INFORMASI] Sebuah pengantar

SISTEM INFORMASI. Apakah Sistem Informasi Itu?

KSI Lanjut Konsep Dasar KONSEP DASAR

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lintang Yuniar Banowosari Pengantar Sistem Informasi IT / 2 SKS

KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02

Sistem Informasi Manajemen

What is Information System?

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-EDUCATION BERBASIS WEB DI SMA PEMBANGUNAN MRANGGEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

Apakah Sistem Informasi Itu?

Sistem Informasi Berbasis Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

1. Jelaskan yang dimaksut dengan sistem informasi? Jawaban : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

ABSTRAKSI. 2. Metodelogi Penelitian. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. berjalan. Arsip merupakan aspek penting yang berkaitan dengan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

MODEL DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu perusahaan yang handal. Dan ketidak lancaran. pengelolaan suatu informasi dapat mengakibatkan kekacauan dalam

Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

KonSIL pertemuan - 1 KONSEP DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang semakit ketat. Perkembangan teknologi informasi tersebut ditandai dengan

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa di sadari, kita selalu berada di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Pengolahan Data Nilai Siswa Menggunakan Aplikasi Visual Basic. Ruslan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era informasi saat ini, komunikasi merupakan sarana penting dalam dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memang belum diketemukan. Tetapi penelitian-penelitian terdahulu yang

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR

BAB III LANDASAN TEORI. Dokumen perusahaan/organisasi adalah data, catatan dan/atau keterangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, hampir semua perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu sumber daya yang paling utama dalam suatu

BAB I LANDASAN TEORI 1. Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah I. Objek Penelitian 1. Lingkung Tugas Akhir 2. Batasan Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI HASIL UJIAN KOMPETENSI BERBASIS WIRELESS APLICATION PROTOCOL (WAP) (Studi Kasus SMK Mandiri Percut Seituan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN STOK BARANG DI TOKO WIDARI GARUT. Kiki Rizki Maulana 1, Bunyamin 2

Manajemen Sistem Informasi Publik

STEPHANIE BETHA R.H.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka merupakan hal penting dalam kegiatan ilmiah, terutama

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. MOKO KONVEKSI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai pendukung hasil kerja yang lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi kepada publik. Persaingan dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1).

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

SISTEM INFORMASI : dari konsep dasar menuju pengadaannya

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT SELARAS SIMPATI NUSANTARA PALEMBANG BERBASIS WEB

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan suatu pekejaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT PADA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN.

BAB II LANDASAN TEORI

Computer Based Information System (CBIS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini peran basis data sangat menonjol. Pemrosesan Basis Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

SISTEM INFORMASI HRD BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

KONSEP SISTEM INFORMASI

TRANSFORMASI MASYARAKAT

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Efektivitas 2.1.1. Pengertian Efektivitas Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Dikatakan efektif apabila tujuan ataupun sasaran tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan. Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Mahmudi (2005:92) yang menyatakan bahwa efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. Selain itu, Kurniawan (2005:109) mendefinisikan efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya. Lebih lanjut, Hidayat dalam Rizky (2011:1) menjelaskan efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target sasaran atau tujuan telah tercapai. 2.1.2. Ukuran Efektivitas Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau tidak, seperti yang telah dikemukakan oleh Siagian (1978:77), yaitu: a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi adalah pada jalan yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan, 14

15 artinya kebijakan harus mampu menjembatani tujuan-tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional d. Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh oerganisasi dimasa depan e. Penyusunan program yang tepat. Suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebab apabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak dan bekerja f. Tersedianya sarana dan prasarana kerja. Salah satu indikator efektivitas organisasi adalah kemampuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien. Bagaimanapun baiknya suatu program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya h. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik, mengingat sifat manusia yang tidak sempurna, maka efektivitas organisasi menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian. Selanjutnya Tangkilisan (2005:141) mengemukakan 5 (lima) kriteria dalam pengukuran efektivitas, yaitu: 1. Produktivitas 2. Kemampuan adaptasi kerja 3. Kepuasan kerja 4. Kemampuan berlaba 5. Pencarian sumber daya Selain itu, ada pula tiga pendekatan yang juga dapat digunakan sebagai kriteria untuk mengukur efektivitas suatu organisasi seperti yang dikemukakan oleh Martani dan Lubis (1987:55): a. Pendekatan Sumber (resource approach) yakni mengukur efektivitas dari input. Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasi untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan kebutuhan organisasi b. Pendekatan Proses (process approach) adalah untuk melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi c. Pendekatan Sasaran (goals approach) dimana pusat perhatian pada output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (output) yang sesuai dengan rencana.

16 Sedangkan ukuran efektivitas menurut Duncan dalam Steers (1985:53) adalah sebagai berikut: 1. Pencapaian Tujuan Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannya, maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor, yaitu: Kurun waktu dan sasaran yang merupakan target kongkrit. 2. Integrasi Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses sosialisasi. 3. Adaptasi Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian tenaga kerja. Dari sejumlah definisi-definisi mengenai ukuran tingkat efektivitas yang telah dijabarkan tersebut, penulis lebih cenderung memilih untuk menggunakan teori pengukuran efektivitas sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Duncan dalam Steers (1985:53), yaitu: 1. Pencapaian Tujuan Mengenai bagaimana proses pencapaian tujuan adanya aplikasi OA (Office Automation) di PT PLN (Persero) WS2JB Area Palembang dimana tujuan digunakan aplikasi OA (Office Automation) tersebut adalah untuk membantu program efisiensi perusahaan. 2. Integrasi Mengenai bagaimana proses sosialisasi mengenai aplikasi OA (Office Automation) kepada karyawan PT PLN (Persero) WS2JB Area Palembang 3. Adaptasi Mengenai bagaimana kemampuan karyawan PT PLN (Persero) WS2JB Area Palembang dalam menggunakan aplikasi OA (Office Automation).

17 2.2. Sistem Informasi Manajemen 2.2.1. Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2005:8) pengertian sistem secara umum dapat dirincikan sebagai berikut: a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, salursan pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerja sama antarunsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu. c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Sistem pernafasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bagi kepentingan kelangsungan hidup kita. Unsur sistem tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerja sama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut di atas. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. Contoh sistem lain adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain dan berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian tersebut pun dibenarkan dalam pendapat Mcleod (2001:11) yang memberikan pengertian bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekelompok unsur atau elemen yang saling berhubungan dan memiliki fungsi serta tujuan yang sama.

18 5.2.2. Pengertian Informasi Menurut Sutabri (2005:8), informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Mcleod (2001:15), pengertian informasi adalah suatu data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Berdasarkan dari pengertian kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah dan diproses yang memiliki fungsi dalam penggunaannya. 5.2.3. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi memiliki beragam definisi dari berbagai ahli. Berikut merupakan definisi dari sistem informasi: Sumber Alter (1992) Bodnar dan Hopwood (1993) Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) Hall (2001) Wilkinson (1992) Sumber: Kadir, 2003:11 Tabel 5.1 Definisi Sistem Informasi Definisi Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk metransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi untuk tujuan yang spesifik. Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

19 Dari pengertian mengenai sistem informasi menurut berbagai para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem buatan manusia yang mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja) yang memiliki sesuatu yang dapat diproses (data diolah menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. 5.2.4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Cushing dalam Jogiyanto (2005:14) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Berbeda pula dengan pendapat Wu dalam Jogiyanto (2005:14) bahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen. Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari interaksi antara manusia dan sumber daya modal yang menghasilkan informasi untuk mendukung manajemen. 5.3. Manajemen Kearsipan Modern 5.3.1. Sistem Pengolahan Surat-Menyurat Modern Dilihat pada era digital saat ini, sistem surat-menyurat secara manual sudah mulai ditinggalkan untuk lebih meningkatkan efisiensi. Setiap perusahaan/lembaga sudah mulai membutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi yang dapat membantu pekerjaan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurut Pressman (2002:276), sistem komputerisasi adalah serangkaian atau elemen-elemen yang diatur untuk mencapai tujuan yang

20 ditentukan sebelumnya melalui pemrosesan informasi. Sistem komputerisasi menggunakan berbagai elemen sistem: 1. Perangkat Lunak Program komputer, struktur data, dan dokumen yang berhubungan dan berfungsi untuk memperngaruhi metode logis, prosedur, dan kontrol yang dibutuhkan. 2. Perangkat Keras Perangkat elektronik yang dapat mendukung perangkat lunak dan dapat memberikan fungsi dunia eksternal. 3. Manusia Pemakai dan operator perangkat keras dan perangkat lunak. 4. Database Kumpulan informasi yang besar dan terorganisasi yang diakses melalui perangkat lunak. 5. Dokumentasi Data manual, formulir dan informasi deskriptif lainnya yang dapat menggambarkan penggunaan dan pengoperasian sistem. 6. Prosedur Langkah-langkah yang dapat menentukan penggunaan khusus dari masing-masing elemen sistem atau konteks prosedural dimana sistem berada. Pengertian mengenai sistem komputerisasi tersebut juga sama dengan yang dikemukakan oleh Aprianijaya dkk (2012:3) bahwa dengan semakin majunya teknologi dan kebutuhan akan penyajian informasi secara cepat, tepat, dan akurat maka dibutuhkan alat bantu pengolah data sebagai pendukungnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan semakin majunya teknologi dan kebutuhan akan penyajian informasi secara cepat, tepat, dan akurat dibutuhkan sistem komputerisasi agar tujuan dapat tercapai. 2.3.2. Penggunaan Komputer dalam Sistem Kearsipan Dalam perkantoran, banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang sangat membutuhkan kemajuan teknologi. Salah satu tugas kantor yang membutuhkan teknologi adalah pengelolaan dokumen-dokumen organisasi

21 atau kearsipan. Dengan menggunakan media elektronik diharapkan akan membantu pihak pengelola arsip untuk dapat mengelola dokumen dengan baik secara efektif dan efisien, baik dalam hal penyimpanan, pengolahan, pendistribusian, dan perawatan dokumen. Penggunaan media elektronik dalam pengelolaan arsip tersebut disebut dengan sistem pengarsipan elektronik (Electronic Filling system) yang berbasiskan pada penggunaan komputer. Menurut Sugiarto dan Teguh (2005:123), adapun kelebihan dari komputer adalah sebagai berikut: a. Proses pengolahan yang cepat Mengingat informasi merupakan landasan bagi suatu pengambilan keputusan, maka datangnya tidak boleh terlambat. Jika sebuah informasi terlambat diterima, manfaatnya akan lebih rendah dibandingkan dengan jika informasi tersebut datang tepat pada waktunya sehingga pada saat ini faktor kecepatan mendapat informasi menjadi penyebab mahalnya sebuah informasi. Melakukan pengolahan data berbasis komputer dalam sistem informasi, masalah kecepatan dalam mengasilkan informasi dapat lebih teratasi. Kemampuan mempersingkat waktu pekerjaan tersebut membuat manusia tidak perlu mempersulit diri dan menghabiskan waktunya untuk satu pekerjaan saja sehingga dapat memanfaatkan waktu untuk juga mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lainnya. b. Tingkat akurasi informasi yang dihasilkan cukup tinggi Akurat, berarti bahwa informasi yang dihasilkan tepat sesuai dengan tujuan pengolahan data. Sebuah informasi harus akurat mengingat proses berjalannya informasi dari sumber informasi sampai ke penerima akan terdapat banyak noise atau gangguan-gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut seperti tekanan pada mental yang cenderung dimiliki manusia apabila bekerja melebihi batasan waktu. c. Kemudahan berinteraksi dengan penggunanya Komputer dirancang sedemikian rupa baik dari sisi perangkat keras maupun lunaknya untuk membuat manusia betah mengoperasikannya. Penggunaan simbol-simbol atau tanda-tanda tertentu dalam pengoperasian program dapat dengan mudah dipahami oleh operatornya. Masalah bahasapun sudah bukan menjadi kendala lagi,

22 mengingat sekarang sudah banyak program-program dibuat dengan menggunakan berbagai macam bahasa. Sedangkan, penggunaan komputer sebagai sebuah mesin atau alat bantu manusia dalam melaksanakan berbagai tugas yang diberikan, juga memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut (Sugiarto dan Teguh, 2005:123): a. Komputer hanyalah alat Sehebat-hebatnya kemampuan komputer dan secepat apapun proses yang dilakukannya, jika manusia yang merupakan komponen brainware atau otak sesungguhnya bagi komputer tidak berperan didalamnya, maka komputer hanyalah terbatas sebagai alat mati yang tidak berfungsi apa-apa. Sebagai sebuah mesin, komputer hanya akan mengeksekusi pekerjaan yang diberikan kepadanya sedangkan perintah yang tidak diberikan tidak akan dikerjakan. Komputer hanya mengeksekusi data yang diberikan manusia, memprosesnya kemudian menampilkan hasil pengolahan tersebut. Sedangkan manusia mengambil peranan disamping sebagai pembuat, pengoperasi juga sebagai pengembang ilmu komputernya sendiri. b. Komputer memerlukan program aplikasi Untuk mengerjakan dan memproses sesuatu, komputer membutuhkan apa yang disebut dengan Program Aplikasi. Program Aplikasi merupakan program jadi yang siap pakai untuk keperluan mempermudah pekerjaan manusia. Program aplikasi tersebut bermacam-macam jenis dan fungsinya. Setiap pekerjaan yang berbeda akan memerlukan aplikasi-aplikasi yang berbeda pula. c. Komputer terbatas pada kemampuan algoritma Algoritma yang dimaksud adalah urutan langkah untuk melakukan proses dalam mendapatkan hasil pekerjaan. Komputer tidak bisa melakukan suatu pengambilan keputusan diluar algoritma yang telah diberikan. Sebagai contoh, seorang manajer pemasaran sebua perusahaan dengan kemampuan akal dan pengalaman yang dimilikinya serta dengan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu akan mampu memprediksikan laku tidaknya suatu barang dagangan. Dalam dunia perdangan diibaratkan dengan kondisi satu ditambah satu belum tentu dua. Sebuah merk minuman segar yang dulunya laku keras, belum tentu akan laku pula untuk bulan ini jika tiba-tiba ada isu tercampurnya minuman tersebut dengan bahan sintetis yang mengandung narkotika misalnya. Tetapi dalam komputer, keputusan yang diambil tidak bisa

23 mempertimbangkan faktor-faktor dan kondisi eksternal, karena satu tambah satu sudah pasti dua dengan ditentukan oleh algoritma atau langkah-langkah yang diterapkan padanya. 2.3.3. Contoh Perangkat Lunak Kearsipan yang Berkembang Banyak sekali jenis perangkat lunak mengenai kearsipan yang sedang berkembang saat ini. Mendapatkan perangkat lunak tersebut juga tidak hanya dengan membeli, tetapi ada juga perangkat lunak kearsipan yang tersedia di website-website tertentu yang bisa didapat dengan gratis, tentu saja program yang didapat dengan gratis memiliki banyak sekali kekurangan dibandingkan dengan yang membeli. Berikut beberapa perangkat lunak yang sudah ada dan berkembang di beberapa perusahaan (Sugiarto dan Teguh, 2005:152): 1. Cabinet NG CABINET NG merupakan contoh aplikasi perangkat lunak untuk kearsipan yang membantu untuk meningkatkan efisiensi kantor, yaitu melakukan proses pengarsipan dengan mudah tanpa dipersulit oleh lokasi transaksi yang terjadi. Dalam lembar promosinya ditulis bahwa aplikasi tersebut menerapkan ulang konsep pengaturan kearsipan secara umum menggunakan lemari penyimpanan surat-surat, dokumen dan map/brosur, tetapi silakukan secara elektronis, sehingga dapat menghemat waktu, ruang, uang dan pemikiran yang rumit. Gambar 2.1. Situs Promosi CabinetNG Sumber: www.cabinetng.com

24 2. EFS for Singapore Judificial Electronis Filling System for Singapore Judificial merupakan salah satu sistem kearsipan elektronik berbasis web yang menjadi salah satu percontohan dunia. Sistem ini mengintegrasikan dokumen yang ada di pengadilan dengan perusahaan-perusahaan di bidang hukum (law firms) sehingga memudahkan proses-proses peradilan yang terjadi dan bertujuan pada terciptanya paperless court system (sistem peradilan tanpa kertas). Kearsipan elektronik pada sistem ini dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh pada terjadinya proses-proses pengadilan sipil di negara tersebut. Sistem ini diharapkan pula dapat membebaskan para pengacara dari beban logistical dalam memanajemen file seperti pekerjaan membawa, memindah atau menyimpannya. 3. Paper Master Pro PaperMaster Pro merupakan program yang dikembangkan untuk membantu kita melakukan pengorganisasian dokumen, mengarsip dan menemukan kembali (retrieve) file tersebut. PaperMaster Pro sekarang berkembang ke versi 7 dan hanya dibuat dalam bahasa Inggris. Program PaperMaster dapat melakukan: a. Melakukan scan secara otomatis dan menyimpan dokumen kertas ke dalam media digital. b. Mengorganisasi semua kertas, faxes, email dan online documents. c. Mencari data, mengedit atau melanjutkan ke proses yang lain seperti fax, copy, email, dan sebagainya. Gambar 2.2. Logo PaperMaster Pro Sumber: PT PLN (Persero) WS2JB Area Palembang