BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

CHAIRUNNISA NURSANI

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif dengan menggunakan SPSS sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM DAN OBYEK PENELITIAN. berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2013-

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yaitu dengan perangkat lunak SPSS. Adapun penjelasan hasil penelitian sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. (BEI). Populasi penelitian berjumlah 14 perusahaan. Sampel penelitian yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

: Septi Wahyuni NPM : Nama Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to


BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil sampel penelitian pada perusahaan publik yang terdaftar pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014. Berdasarkan metode purposive sampling yang telah ditetapkan pada Bab III, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan Manufaktur yang memenuhi kriteria. Adapun prosedur pemilihan sampel tampak pada tabel 4.1. No Tabel 4.1 Proedur Pemilihan Sampel Keterangan Tahun 2012 2013 2014 1. Perusahan Manufaktur yang terdaftar di BEI 131 134 148 2. Perusahaan Manufaktur yang tidak (35) (36) (36) menggunakan mata uang rupiah selama periode 2012-2014 3. Perusahan manufaktur yang mengalami (34) (36) (48) kerugian pada periode 2012-2014 4. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki (38) (38) (40) data keuangan lengkap untuk pengukuran semua variabel selama tahun 2012-2014 5. Jumlah observasi 24 24 24 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian diperoleh sampel sebanyak 24 perusahaan manufaktur yang diperoleh dalam bentuk laporan keuangan yang telah diaudit. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan selama 3 tahun didapat 72 data yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan meliputi seluruh 33

variabel penelitian, yaitu Tax Avoidance, karakter Eksekutif, Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas B. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Statistik Deskriptif Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximu m Mean Std. Deviation Kepemilikan Institusional 72 22.42 98.80 70.6946 16.15866 Leverage 72.08 351.65 5.5907 41.36163 Ukuran Perusahaan 72 10.03 18.27 14.9971 1.76635 Profitabilitas 72.47 65.91 16.5393 11.79308 Tax Avoidance 72.02.42.2319.08597 Valid N (listwise) 72 Sumber: Hasil Olah Data, 2016 Penelitian ini sebanyak 72 data. Rata-rata Tax Avoidance sebesar 0,2319, nilai minimum sebesar 0,02, nilai maximum sebesar 0,42 dan standar deviasi sebesar 0,08597. Rata-rata kepemilikan Institusional sebesar 70,6946 nilai minimum sebesar 22,42 nilai maximum sebesar 98,80 dan standar deviasi sebesar 16,15866. Rata-rata Leverage sebesar 5,5907, nilai minimum sebesar 0,08, nilai maximum sebesar 351,65 dan standar deviasi sebesar 34

41,36163. Rata-rata Ukuran Perusahaan sebesar 14,9971, nilai minimum sebesar 10,03, nilai maximum sebesar 18,27 dan standar deviasi sebesar 1,76635. Rata-rata Profitabilitas sebesar 16,5393, nilai minimum sebesar 0,47, nilai maximum sebesar 65,91 dan standar deviasi sebesar 11,79303. C. Uji Kualitas Data Pengujian asumsi klasik yang akan diuji dalam model persamaan penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi a. Uji Normalitas Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Mean Parameters(a,b).0000000 Std. Deviation.06894607 Most Extreme Absolute Differences.062 Positive.046 Negative -.062 Kolmogorov-Smirnov Z.523 Asymp. Sig. (2-tailed).947 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. 35

Pada tabel 4.3 di atas, dimana menunjukkan nilai Asymp. Sig (0.947) > α (0.05). Hasil ini dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normal b. Uji Multikolinearitas Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Variabel Bebas Collinearity Statistics Tolerance VIF PROF 0.877 1.140 Tidak terjadi multikolinearitas dependent Variable: Tax Avoidance dependent Variable: Tax Avoidance Sumber: Data Sekunder Yang Diolah, 2016 Kesimpulan KI 0.808 1.238 Tidak terjadi multikolinearitas LEV 0.980 1.021 Tidak terjadi multikolinearitas SIZE 0.904 1.106 Tidak terjadi multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF, Berdasarkan pada tabel 4.4 diatas, terlihat bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi ini. c. Uji Heteroskedastisitas Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen secara signifikan 36

memengaruhi variabel dependen dengan tingkat kepercayan dibawah 5%, berarti ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. ringkasan hasil Uji Glejser dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.5 Uji Heterokedestisitas Variabel Sig Keterangan KI 0.051 Tidak ada heteroskedastisitas LEV 0.206 Tidak ada heteroskedastisitas SIZE 0.107 Tidak ada heteroskedastisitas PROF 0.974 Tidak ada heteroskedastisitas Sumber: Data Sekunder Yang Diolah, 2016 d. Uji Autokorelasi Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.597(a).357.318.07097 1.224 a Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Kepemilikan Institusional b Dependent Variable: Tax Avoidance Sumber: Data Sekunder Yang Diolah, 2016 Berdasarkan uji autokorelasi dengan menggunakan pengujian Durbin- Watson, Dari tabel 4.6 pada model persamaan menunjukkan bahwa nilai sebesar 1.224 berada pada daerah D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti Dengan 37

data 72, jumlah variabel 4, maka du nya 1.5029.model regresi tidak terjadi autokorelasi. e. Hasil Analisis Data 1. Persamaan Regresi Linier Berganda Untuk pengujian hipotesis pertama sampai pengujian hipotesis keempat dilakukan dengan Regresi linier berganda. pada dasarnya Regresi linier berganda menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.7 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Std. B Error Beta t Sig. 1 (Constant).007.075.100.921 Kepemilikan Institusional -4.92E-005.001 -.009 -.085.933 Leverage 3.16E-005.000.015.153.878 Ukuran Perusahaan.019.005.388 3.766.000 Profitabilitas -.003.001 -.460-4.402.000 a Dependent Variable: Tax Avoidance Hasil perhitungan regresi diperoleh persamaan sebagai berikut : TA = -0,007-4,92 KI + 3,16 LEV + 0,019 SIZE - 0,003 PROF + e Dengan keterangan : Y = Tax Avoidance 38

X1 = Kepemilikan Institusional X2 = Leverage X3 = Ukuran perusahaan X4 = Profitabilitas b1,b2,b3,b4 = koefisiensi masing-masing variabel e = Kesalahan 2. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis 1 (H 1 ) Variabel Kepemilikan Institusional memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar -4,92, Nilai t -0,085 dengan signifikansi sebesar 0.921 > α 0.05 sehingga variabel Kepemilikan Institusional terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Tax Avoidance. Jadi, hipotesis 1 ditolak. b. Uji Hipotesis 2 (H 2 ) Variabel Leverage memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 3,16, Nilai t 0,153 dengan signifikansi sebesar 0.878 > α 0.05 sehingga variabel Leverage tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel Tax Avoidance. Jadi, hipotesis 2 ditolak. c. Uji Hipotesis 3 (H 3 ) Variabel Ukuran Perusahaan memiliki nilai memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,019, Nilai t 3,766 dengan signifikansi sebesar 0.000 < α 0.05 sehingga variabel Ukuran 39

Perusahaan terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel Tax Avoidance. Jadi, hipotesis 3 diterima d. Uji Hipotesis 4 (H 4 ) Variabel Profitabilitas memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar -0,003, Nilai t -4,402 dengan signifikansi sebesar 0,000 < α 0,05 sehingga variabel Profitabilitas terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel Tax Avoidance. Jadi, hipotesis 4 diterima. Secara keseluruhan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Kode Hipotesis Hasil H 1 Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif terhadap Ditolak Tax Avoidance. H 2 Leverage berpengaruh Negatif terhadap Tax Avoidance. Ditolak H 3 Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Tax Ditolak Avoidance. H 4 Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Tax Diterima Avoidance. Sumber: Data Sekunder Yang Diolah, 2016 40

3. Hasil Uji Nilai F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independenyang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F test sebesar 9,292 dan signifikan sebesar (0,000) < alpha (0,05) yang berarti variabel Kepemilikan Institusional (KI), Leverage (LEV), Ukuran Perusahaan (SIZE), dan profitabilitas (PROF), secara simultan memengaruhi variabel Tax Avoidance. Ringkasan hasil uji nilai F pada tabel 4.7 dibawah ini. Tabel 4.9 ANOVA(b) Mode l Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression.187 4.047 9.292.000(a) Residual.338 67.005 Total.525 71 a Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Kepemilikan Institusional b Dependent Variable: Tax Avoidance 4. Uji Adjusted R square Koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) mengindikasikan kemampuan persamaan regresi berganda untuk menunjukkan tingkat penjelasan model terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) adalah 0.318 atau 31.8% ini berarti bahwa kemampuan variabel independen dalam hal ini 41

adalah variabel Kepemilikan Institusional (KI), Leverage (LEV), Ukuran Perusahaan (SIZE), Profitabilitas (PROF), secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel Tax Avoidance sebesar 31,8%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 68.2% (100% - 31.8%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. Tabel 4.10 Model Summary(b) Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.597(a).357.318.07097 1.224 a Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Kepemilikan Institusional b Dependent Variable: Tax Avoidance D. Pembahasan Hipotesis Penelitian ini menguji pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Tax Avoidance. Berdasarkan pada pengujian empiris yang telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa tidak semua Hipotesis diatas diterima. Hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Hasil pengujian terhadap hipotesis ini ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa kepemilikan Institusional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tax avoidance karena penghindaran 42

pajak adalah bagian dari tugas manajemen untuk memaksimumkan laba. Pemilik institusi hanya mengawasi kinerja perusahaan saja dan kinerja para manajer agar kinerja keuangan perusahaan meningkat namun dalam hal penghindaran pajak yang memegang kendali adalah manajer karena penghindaran pajak adalah bagian tugas dari manajer dalam memaksimalkan laba perusahaan dan untuk mengambil keuntungannya sendiri. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Pohan (2009) yang menyatakan Kepemilikan institusi secara individu dalam penelitian ini tidak signifikan terhadap penghindaran pajak dan mempunyai koefisien negatif. Hasil temuan ini bertolak belakang dengan penelitian Agrawal dan Knoeber (1996) dalam Solomom, Jill dan Solomom (Aris 2004) yang menyatakan bahwa keterlibatan institusional investor memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, akan tetapi secara bersamasama kepemilikan institusi berpengaruh secara negatif terhadap penghindaran pajak. Ini berarti menurunkan penghindaran pajak, karena penghindaran pajak dalam arti sempit dapat berarti tidak taat pada aturan pemerintah, dengan demikian pemilik institusi berusaha dengan keras untuk mempengaruhi manajemen agar tidak melakukan penghindaran pajak dalam arti negatif Hipotesis kedua pada penelitia ini menyatakan bahwa Leverage berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Hasil pengujian hipotesis ini ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa Leverage tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Leverage merupakan tingkat utang yang digunakan perusahaan dalam melakukan pembiayaan. 43

Apabila perusahaan menggunakan utang pada komposisi pembiayaan, maka akan ada beban bunga yang harus dibayar. Teori trade off menyatakan bahwa penggunaan utang oleh perusahaan dapat digunakan untuk penghematan pajak dengan memperoleh insentif berupa beban bunga yang akan menjadi pengurang penghasilan kena pajak. Keputusan pendanaan perusahaan itu sendiri dapat di jadikan gambaran tindakan penghindaran pajak terkait dengan tarif pajak efektif. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rachmitasari (2015) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Secara logika, semakin tinggi nilai dari rasio Leverage, berarti semakin tinggi jumlah pendanaan dari utang pihak ketiga yang digunakan perusahaan dan semakin tinggi pula biaya bunga yang timbul dari utang tersebut. Biaya bunga yang semakin tinggi akan memberikan pengaruh berkurangnya beban pajak perusahaan. Semakin tinggi nilai utang perusahaan maka nilai CETR perusahaan akan semakin rendah. Hipotesis ketiga pada penelitian menyatakan bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Hasil pengujian hipotesis ini ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa perusahaan dengan ukuran yang lebih besar akan lebih stabil dan akan lebih mampu dalam menghasilkan laba dan membayar kewajiban pajaknya dibanding dengan perusahaan yang total aktivanya besar. Hasil ini konsisten penelitian indriani (2005). Hipotesis keempat pada penelitian ini menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Hasil pengujian hipotesis ini diterima. Semakin tinggi nilai dari ROA, berarti semakin tinggi nilai dari laba bersih 44

perusahaan dan semakin tinggi profitabilitasnya. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi memiliki kesempatan untuk memposisikan diri dalam tax planning yang mengurangi jumlah beban kewajiban pajak nya. Rinaldi (2015) juga mengatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Semakin rendah nilai ROA maka nilai CETR akan semakin rendah artinya kecenderungan perusahaan melakukan penghindaran pajak meningkat. Logikanya perusahaan yang memiliki keuntungan yang sedikit tidak akan mau membayar pajaknya karena perusahaan akan memaksimalkan labanya dengan melakukan penghindaran pajak. Begitu juga dengan perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi. Perusahaan yang mempunyai laba atau keuntungannya meningkat, cenderung memilik konflik perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan (prinsipal) dan manajemen (agen) perusahaan cenderung rendah, karena perusahaan dianggap sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh pemilik perusahaan.. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Prakosa (2010) menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh negative pada tax avoindace. ROA merupakan pengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Semakin tinggi nilai dari ROA, berarti semakin tinggi nilai dari laba bersih perusahaan dan semakin tinggi profitabilitasnya. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi memiliki kesempatan untuk memposisikan diri dalam tax planning yang mengurangi jumlah beban kewajiban pajak nya. 45