BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat. organisasi. Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana pekerjaan. Organisasi merupakan suatu kumpulan orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dan mampu memberikan yang terbaik kepada perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mahal dibanding dengan aset-aset lain karena SDM merupakan penggerak utama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. human relation juga mengambil bagian pada kedaan ini yang berarti human relation

BAB I PENDAHULUAN. karena sumber daya manusia secara aktif mendorong produktifitas. karena itu perusahaan harus selalu memperhatikan, menjaga, dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu

BAB I PENDAHULUAN. maupun aktivitas kerja di segala bidang. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola, Pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan lingkungannya. Artinya guru memiliki tugas dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah harus memiliki produktivitas kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2007:67) prestasi kerja (job performance) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kepuasan kerja yang baik dan memenuhi standar. Salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pelayanan publik yang terjadi di Indonesia sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan warna terhadap pelayanan publik. Dinas Pekerjaan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang cenderung untuk selalu hidup bermasyarakat. Hal ini nampak baik

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam suatu organisasi. Sumber daya manusia (SDM) harus dikelola

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah faktor penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan diperusahaan dapat mengakibatkan banyak persaingan. mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah membawa manusia pada era yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, Tetapi organisasi harus dapat menciptakan juga lingkungan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini sedang giat-giatnya untuk meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya manusia memiliki peranan yang vital dalam suatu. perusahaan. Segala aspek yang berkaitan dengan sumberdaya manusia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. setiap instansi pemerintahan maupun badan-badan swasta untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. agar terus bertahan dan terus berkembang, hal-hal yang mesti diperbaiki. adalah semua aspek khususnya pada sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan yang lain. Dalam kehidupannya manusia sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Pengelolaan sumber daya ini

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan, sebagai mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. tantang terbesar yang dihadapi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkannya. Untuk itu dibutuhkan tenaga tenaga dari. organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi di perkotaan sudah menjadi masalah besar di beberapa

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk mampu berdikari dalam perannya. Pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu: (1) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolan sumber daya manusia yang baik akan berdampak besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya kewenangannya dipegang oleh pemerintahan pusat sekarang

BAB I PENDAHULUAN. sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana,

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Setelah dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap orang memiliki kebutuhan dan tuntutan yang mendasar yang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. modal intelektual (Intellectual Capital) yang terdiri dari orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

I. PENDAHULUAN. UUD 1945 memberikan posisi yang sangat tinggi pada Badan Pemeriksa

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan sumberdaya manusia dengan memperhatikan kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membawa

BAB I PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah di

Judul BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia tersebut dikelola guna mencapai tujuan bersama. Keberhasilan suatu instansi atau organisasi pemerintahan dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam suatu organisasi pemerintah, karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional instansi. Pegawai merupakan aset utama yang dimiliki oleh organisasi pemerintahan. Pegawai mempunyai peran yang strategis didalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas organisasi. Peranan penting pegawai yang cukup besar dalam pencapaian tujuan suatu organisasi pemerintahan, menjadikan perlunya penanganan dan pemeliharaan yang baik terhadap sumber daya manusia yang dimiliki. Untuk itu dibutuhkan peranan pimpinan dalam memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pegawai dalam menghasilkan kinerja yang optimal. Kinerja menurut Hasibuan (2006:94) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan, serta waktu. Kinerja seorang pegawai sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Apabila kinerja yang dihasilkan pegawai baik, maka kinerja suatu instansi akan 1

2 meningkat. Sebaliknya apabila kinerja pegawai buruk, dapat menyebabkan menurunnya kinerja instansi. Berbagai hal dapat mempengaruhi kinerja yang dimiliki oleh pegawai, budaya organisasi adalah salah satunya yang memiliki pengaruh positif terhadap kinerja. Budaya organisasi memiliki peran yang cukup penting dalam meningkatkan kinerja pegawai. Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi, menentukan identitas, suntikan, energi, motivator, dan dapat dijadikan pedoman bagi anggota organisasi. Budaya organisasi merupakan alat perekat yang mampu membuat kelompok organisasi menjadi lebih dekat, sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah energi positif yang mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik. Menurut Robbins (2006:721), Budaya organisasi mengacu pada suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya dan yang membedakan antara satu organisasi dengan lainnya Dengan adanya budaya organisasi, maka suatu organisasi memiliki identitas tersendiri bagi anggotanya sehingga menciptakan pembedaan yang jelas dengan organisasi yang lain. Budaya yang tumbuh menjadi kuat mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Dalam suatu organisasi pemerintah yang budaya organisasinya kuat, nilai-nilai bersama dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian besar para anggota organisasinya. Budaya yang kuat dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kinerja instansi. Hal ini berarti bahwa semakin kuat dan positif budaya dalam suatu organisasi pemerintah maka memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi peningkatan

3 kinerja pegawai yang optimal. Selain faktor budaya organisasi, faktor lingkungan kerja turut serta mempengaruhi kinerja yang dimiliki oleh seorang pegawai (Chrestela, 2014). Lingkungan Kerja adalah kondisi- kondisi material dan psikologis yang ada di sekitar tempat pegawai bekerja yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankannya dalam suatu instansi.lingkungan kerja itu sendiri terdiri atas lingkungan kerja fisik dan nonfisik yang melekat dengan pegawai sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembagan kinerja pegawai. (Nursasongko,2012) mengatakan bahwa kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.oleh karena itu, organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup maupun musik yang merdu), dan lingkungan non fisik (suasana kerja pegawai, kesejahteraan pegawai, hubungan antar sesama pegawai, hubungan antar pegawai dengan pimpinan, serta tempat ibadah).lingkungan kerja yang baik dapat mendorong pegawai untuk bersemangat dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai. Untuk itu diperlukan adanya peranan pimpinan dalam memelihara budaya organisasi yang baik dan lingkungan kerja yang harmonis guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan profesional pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai bidang dan tanggung jawab masingmasing.

4 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kewenangan di bidang perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengawasan sumber daya air guna menunjang bidang pengairan untuk swasembada pangan bagi masyarakat Provinsi Sumatera Utara. Sebagai suatu instansi yang bertanggung jawab atas keberlangsungan pengelolaan air bagi masyarakat luas, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara turut serta berkontribusi aktif dalam mengoptimalkan kinerja para pegawainya guna mencapai tujuan bersama. Namun demikian dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai, nampaknya masih terdapat banyak kendala yang dihadapi sehingga sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Pada wawancara yang peneliti lakukan kepada salah satu pegawai di instansi tersebut diketahui bahwa masih adanya kesenjangan yang terjalin antara atasan dengan pegawai. Hubungan kerja antar keduanya tidak berlangsung harmonis dimana pada organisasi ini mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lain. Hal mengindikasikan bahwa budaya organisasi pada instansi ini melemah. Dalam menghadapi situasi ini atasan sebagai pimpinan tidak mengambil peran dalam mengatasinya. Atasan yang seharusnya menjadi panutan lebih memfokuskan pada penyelesaian kepentingan pribadinya. Bila masalah ini terus berlanjut maka akan berpengaruh pada kinerja instansi yang akan mengalami penurunan.situasi ini juga akan menyebabkan pegawai merasa tidak nyaman akan lingkungan kerjanya. Berkaitan dengan situasi lingkungan kerja non fisik, pada instansi ini masih sering dijumpai pedagang yang dapat dengan mudah masuk

5 kedalam ruangan tempat pegawai bekerja untuk menawarkan produknya. Situasi ini dapat menggangu konsentrasi pegawai saat bekerja dan tidak jarang dapat mengalihkan perhatian pegawai dari pekerjaannya.situasi ini akan menyebabkan kinerja yang dihasilkan tidak akan optimal. Berdasarkan masalah ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan lingkungan kerja non fisik yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja yang dihasilkan pegawai. Dari fenomena sebelumnya, secara langsung dapat terlihat pula hubungannya dengan budaya organisasi di instansi tersebut dimana budaya organisasi yang kuat, mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang lemah atau negatif menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujaun perusahaan (Wirawan,2007:3). Namun hal ini belum terlihat pada instansi tersebut sehingga budaya organisasi menjadi faktor lain yang menjadi kendala bagi instansi dalam pencapaian kinerja. Berdasarkan uraian dan penelitian yang telah dilakukan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara?

6 2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara? 3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara? 4. Bagaimana hubungan antara budaya organisasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara? 5. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi budaya organisasi dan lingkungan kerja non fisik pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara? 6. Faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian ini serta mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis, maka penelitian ini dibatasi oleh ruang lingkup masalah agar dapat dijangkau dengan mudah serta diperoleh hasil yang diharapkan. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara.

7 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara? 2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara? 3. Apakah terdapat pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini, adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara. 3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara.

8 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman peneliti di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai budaya organisasi, lingkungan kerja non fisik dan kinerja pegawai secara teoritis maupun aplikasinya dilapangan. 2. Bagi Instansi Memberi masukan yang bermanfaat dan tambahan informasi dalam meningkatkan kinerja pegawai. 3. Bagi Universitas Negeri Medan Menambah literatur kepustakaan di bidang Sumber Daya Manusia khususnya mengenai budaya organisasi, lingkungan kerja non fisik dan kinerja. 4. Bagi Peneliti Lain Sebagai referensi yang dapat menjadi pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin meneliti objek yang sejenis dan untuk mengembangkan penelitian sejenis di masa yang akan datang.