BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... xii DAFTAR GRAFIK... xiii

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah Unit Satuan Kerja Rumah Sakit PKU

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Yogyakarta yang berjumlah 142 orang pegawai. pengambilan sampel adalah dengan metode sensus yaitu mengambil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN a. Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek penelitian adalah Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. D. I. Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Sedangkan subyek penelitiannya adalah semua karyawan wanita pada Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. D. I. Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. b. Jenis Data Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh work family conflict terhadap kinerja karyawan, work family conflict terhadap kepuasan kerja dan juga untuk mengkaji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. D. I. Yogyakarta, maka jenis penelitian yang sesuai adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini banyak menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data, menafsirkan data serta menampilkan hasilnya. Selain itu, penelitian ini termasuk dalam studi deskriptif (descriptive study) yaitu untuk memberikan gambaran dan penjelasan secara akurat mengenai pengaruh work family conflict dan 40

41 kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. c. Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pegambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik menentukan sampel dengan didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria sampel yang disyaratkan oleh peneliti adalah karyawan wanita dengan status kerja tetap yang sudah bekerja di Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. D. I. Yogyakarta dengan masa kerja minimal 2 tahun. Dasar pertimbangannya adalah diperkirakan dalam jangka waktu kerja minimal 2 tahun karyawan sudah memiliki pengalaman dan memahami sistem kerja diperusahaan tempatnya bekerja, sehingga mampu mengidentifikasi dan menentukan jawaban yang sesuai pada pertanyaan dalam kuesioner yang terkait dengan variabel penelitian. d. Teknik Pengumpulan Data Dalam mekanisme pengumpulan informasi penelitian yang dilakukan secara langsung dengan cara melalui teknik survei yang dilakukan dilokasi penelitian. Metode survei yaitu pengumpulan data yang dilakukan terhadap suatu unit analisis untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas

42 terhadap suatu masalah. Penelitian survei ini, data di lapangan di kumpulkan dengan cara mengajukan pertanyaan yang disusun dalam kuesioner. Tipe pertanyaan dalam kuesioner adalah pertanyaan tertutup dimana responden diminta untuk membuat pilihan diantara serangkaian alternatif yang diberikan oleh peneliti. Skala yang akan digunakan dalam insrtumen penelitian adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Cara penilaiannya adalah dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada sejumlah responden dan responden diminta untuk memilih jawaban dari beberapa pilihan jawaban yang disediakan. e. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. WFC (Work Family Conflict) (X1) Dalam penelitian ini, variabel independen adalah work family conflict (WFC) dengan simbol (X1). Frone, (2000) dalam Nyoman Triaryati, (2003) work family conflict dapat didefinisikan sebagai bentuk konflik peran dimana tuntutan peran dari pekerjaan dan keluarga secara mutual tidak dapat disejajarkan dalam beberapa hal. Hal ini biasanya terjadi pada saat seseorang berusaha memenuhi tuntutan peran dalam pekerjaan dan usaha tersebut dipengaruhi oleh kemampuan orang yang bersangkutan untuk memenuhi tuntutan keluarganya, atau sebaliknya,

43 dimana pemenuhan tuntutan peran dalam keluarga dipengaruhi oleh kemampuan orang tersebut dalam memenuhi tuntutan pekerjaannya. Work family conflict memiliki dua bentuk, yaitu konflik pekerjaankeluarga serta konflik keluarga-pekerjaan (Yavas, U & Babakus, E. (2008) dalam Jane Y. Roboth, (2015). Dalam penelitian ini menggunakan ukuran dua dimensi yaitu konflik pekerjaan-keluarga (work family conflict) serta konflik keluarga-pekerjaan (Family work conflict). Indikator kedua bentuk tersebut adalah : a. Indikator konflik pekerjaan-keluarga 1) Tekanan kerja 2) Banyaknya tuntutan tugas 3) Kurangnya kebersamaan keluarga 4) Sibuk dengan pekerjaan 5) Konflik komitmen dan tanggung jawab terhadap keluarga. b. Indikator konflik keluarga-pekerjaan 1) Tekanan sebagai orang tua. Tekanan sebagai orang tua merupakan beban kerja sebagai orang tua didalam keluarga. Beban yang ditanggung bisa berupa beban pekerjaan rumah tangga karena anak tidak dapat membantu dan kenakalan anak. 2) Tekanan perkawinan. Tekanan perkawinan merupakan beban sebagai istri didalam keluarga. Beban yang ditanggung bisa berupa pekerjaan rumah

44 tangga karena suami tidak dapat atau tidak bisa membantu, tidak adanya dukungan suami dan sikap suami yang mengambil keputusan tidak secara bersama-sama. 3) Kurangnya keterlibatan sebagai istri. Kurangnya keterlibatan sebagai istri mengukur tingkat seseorang dalam memihak secara psikologis pada perannya sebagai pasangan (istri). Keterlibatan sebagai istri bisa berupa kesediaan sebagai istri untuk menemani suami dan sewaktu dibutuhkan suami. 4) Kurangnya keterlibatan sebagai orang tua. Kurangnya keterlibatan sebagai orang tua mengukur tingkat seseorang dalam memihak perannya sebagai orang tua. Keterlibatan sebagai orang tua untuk menemani anak dan sewaktu dibutuhkan anak. 5) Campur tangan pekerjaan. Campur tangan pekerjaan menilai derajat dimana pekerjaan seseorang mencampuri kehidupan keluarganya. Campur tangan pekerjaan bisa berupa persoalan-persoalan pekerjaan yang mengganggu hubungan di dalam keluarga yang tersita. Instrumen kedua dimensi diatas diadopsi dari dua peneliti. Konflik pekerjaan-keluarga diadopsi dari Boles, James S., W. Gary Howard & Heather H. Donofrio, (2001) dalam Jane Y. Roboth, (2015) dan konflik keluarga-pekerjaan diadopsi dari Frone, Russell dan Cooper, (1992) dalam Jane Y. Roboth, (2015). Instrumen ini terdiri dari 10 item pertanyaan,

45 masing-masing berjumlah 5 item pertanyaan untuk work family conflict dan family work conflict dengan 5 poin skala likert. Responden diminta memilih alternatif jawaban dari skala 1(sangat tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju). 2. Kepuasan Kerja (X2) Rivai, (2004) dalam Giovanny Anggasta Buhali dan Meily Margaretha, (2013) menjelaskan kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, maka kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Adapun indikator-indikatornya: a. Ability Utilization, adalah kesempatan menggunakan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan. b. Achievement, adalah prestasi yang dicapai selama bekerja. c. Activity, adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan dalam bekerja. d. Advancement, adalah kemajuan atau perkembangan yamg dicapai selama bekerja.

46 e. Authority, adalah wewenang yang dimiliki dalam melakukan pekerjaan. f. Company policies and practices, adalah kebijakanyang dilakukan secara adil bagi karyawan. g. Compensation, adalah segala macam bentuk kompensasi yang diberikan kepada para karyawan. h. Co-workers, adalah hubungan antara rekan kerja. i. Creativity, adalah kesempatan untuk mencoba metode sendiri dalam melakukan pekerjaan. j. Independence, adalah kemandirian yang dimiliki karyawan dalam bekerja. k. Moral values, adalah nilai-nilai moral yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya seperti rasa bersalah atau terpaksa. l. Recognition, adalah pengakuan yang diterima atas pekerjaan yang dilakukan. m. Responsibility, adalah tanggung jawab yang dimiliki. n. Security, adalah rasa aman yang dirasakan karyawan terhadap lingkungan kerjanya. o. Social service, adalah perasaan sosial karyawan terhadap lingkungan kerjanya. p. Social status, adalah derajat sosial dan harga diri yang dirasakan akibat dari pekerjaan.

47 q. Supervision-human relations, adalah dukungan yangdiberikan oleh badan usaha terhadap karyawannya. r. Supervision-technical, adalah bimbingan dan bantuan teknis yang diberikan atasan kepada karyawan. s. Variety, adalah kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari waktu ke waktu. t. Working conditions, adalah keadaan tempat kerja dimana karyawan melakukan pekerjaannya. Instrumen kepuasan kerja diadopsi dari Weiss et.al., 1967 dalam Desta Miftachul Amin dan Dewi Syarifah, (2015) yang terdiri dari 20 item pertanyaan dengan 5 poin skala likert. Responden diminta memilih alternative jawaban dari skala 1 (sangat tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju). 3. Kinerja Karyawan Menurut Steel Johnson, et al., (2000) dalam Jane Yolanda Roboth, (2015) menyatakan bahwa pada dasarnya kinerja karyawan merupakan cara kerja karyawan dalam suatu perusahaan selama periode tertentu. Suatu perusahaan yang memiliki karyawan yang kinerjanya baik maka besar kemungkinan kinerja perusahaan tersebut akan baik, sehingga terdapat hubungan yang sangat erat antara kinerja individu (karyawan) dengan kinerja perusahaan.

48 Adapun indikator-indikatornya: a. Kualitas, yaitu tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna, dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. b. Kuantitas, yaitu jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. c. Ketepatan waktu, yaitu tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. d. Efektifitas, yaitu tingkat penggunaan sumber daya manusia, organisasi dimaksimalkan dengan maksud menaikkan keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. e. Kemandirian: yaitu tingkat di mana seseorang pegawai dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan bimbingan dari pengawas atau meminta turut campurnya pengawas untuk menghindari hasil yang merugikan. f. Komitmen: yaitu tingkat dimana pegawai mempunyai komitmen kerja dengan organisasi dan tanggung jawab pegawai terhadap organisasi.

49 Instrumen kinerja karyawan diadopsi dari Bernadin, (1993) dalam Sry Rosita (2012) yang terdiri dari 12 item pertanyaan dengan 5 poin skala likert. Responden diminta memilih alternative jawaban dari skala 1 (sangat tidak setuju) sampai skala 5 (sangat setuju). f. Uji Kualitas Instrumen dan Data Untuk menguji kualitas instrumen adalah menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji validitas Uji validitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur (Ancok, (1995) dalam Survival dan Indah Dewi N, (2013). Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Menurut Singarimbun, (1995) dalam Survival dan Indah Dewi N, (2013) menyatakan bahwa item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasinya ini, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Apabila probabilitas (tingkat signifikansi) hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%), maka dinyatakan valid dan jika sebaliknya maka dikatakan tidak valid. Uji validitas diukur dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson.

50 2. Uji reliabilitas Pengukuran suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel digunakan uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas (kehandalan) untuk menguji kepercayaan suatu alat ukur dalam penelitian ini. Ancok, (1989) dalam Survival dan Indah Dewi N, (2013) menyatakan, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat diandalkan atau menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan analisis korelasi cronbach alpha. Instrumen dikatakan handal dengan nilai koefisiennya adalah lebih besar dari 0,6 atau 60 %. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Uji normalitas, pendeteksian normalitas residual dilakukan dengan normal probability plot. Jika titik-titik terkumpul di sekitar garis lurus, maka disimpulkan residual model regresi berdistribusi normal. Hasil uji normalitas residual dengan normal probability plot, selanjutnya diperkuat dengan uji kolmogorov smirnov. Jika nilai signifikansi uji kolmogorov smirnov > 0,05 (α=5%), maka

51 residual model regresi berdistribusi normal (Leonando Agusta dan Eddy Madiono Sutanto, 2013). b. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinieritas antara variabel independen pada model regresi digunakan VIF (Variance Inflation Factor) (Darfina Juniarti). Untuk uji multikolinieritas, pendeteksian ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dalam model regresi tidak ada multikolinieritas (Leonando Agusta dan Eddy Madiono Sutanto, 2013). c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006) dalam Darfina Juniarti. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang,

52 dan besar). Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan scatter plot antara nilai ZPRED dan SRESID. Hasil uji heroskedastisitas dengan scatter plot selanjutnya diperkuat dengan korelasi rank spearman antara variabel bebas dengan nilai residual. Jika korelasi rank spearman menghasilkan nilai signifikansi > 0,05 (α=5%), maka disimpulkan dalam model regresi tidak ada heteroskedastisitas (Leonando Agusta dan Eddy Madiono Sutanto, 2013). g. Uji Hipotesis dan Analisa Data Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana, didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel eksogen dengan dua variabel endogen. Model variabel regresi linier sederhana : Y= a+bx, dimana y adalah variabel tak bebas (nilai duga), x adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga bagi koefisien regresi, dan α,β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Sugiono, (2011). 1. Pengukuran Hipotesis 1 Untuk menjawab masalah penelitian Hipotesis 1 digunakan alat analisis jalur (Path Analysis) dengan persamaan regresi sebagai berikut: Y 1 = a+ β1x+ e

53 Keterangan : Y : Kinerja a : konstanta β1 : koefisien regresi X : Work Family Conflict e : error Hipotesis 1 akan diterima apabila nilai signifikansi berada pada taraf signifikansi 5% (sig<0.05). 2. Pengukuran Hipotesis 2 Untuk menjawab penelitian Hipotesis 2 yaitu dengan menggunakan rumus berikut ini : Y 2 = a + β 1.X + e Dimana : X2 : Kepuasan Kerja X : Work-Family Conflict A : Konstanta β 1 e : Koefisien Regresi : Error Hipotesis 2 akan diterima apabila nilai signifikansi berada pada taraf signifikansi 5% (sig<0.05).

54 3. Pengukuran Hipotesis 3 Untuk menjawab penelitian Hipotesis 3 yaitu dengan menggunakan rumus berikut ini : Y 2 = a + β 1.Y 1 + e Dimana : Y 1 : Kinerja X2 : Kepuasan Kerja a : Konstanta β 1 : Koefisien Regresi e : Error Hipotesis 2 akan diterima apabila nilai signifikansi berada pada taraf signifikansi 5% (sig<0.05).