ED PSAK 4 exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta 1010 Telp: (01) 190 Fax : (01) 900016 Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Juli 01
Eksposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan eksposure draft dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas eksposure draft paling lambat diterima pada 7 September 01.. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jl. Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 1010 Telp: (01) 190- Fax: (01) 90-0016 E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia Eksposure draft dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan eksposure draft oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan.
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 1 4 PENGANTAR 5 6 7 Dewan 8 Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui ED PSAK 4 (01): Laporan 9 Keuangan Tersendiri dalam rapatnya pada tanggal 1 Juli 01 10 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh perusahaan, regulator, perguruan 11 tinggi, pengurus dan anggota IAI, dan pihak lainnya. 1 1 ED PSAK 4 (01): Laporan Keuangan Tersendiri menggantikan PSAK 4 14 (009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 15 ED PSAK 4 ini merupakan adopsi IAS 7 Separate Financial Statements per 161 Januari 01. Pengaturan mengenai laporan keuangan konsolidasian diatur 17 dalam ED PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian. 19 Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelas 0 dan alternatif saran didukung dengan alasan. ED PSAK 4 ini disebarluaskan 1 dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam majalah Akuntan Indonesia, dan situs IAI: www.iaiglobal.or.id. 4 5 6 7 Rosita Uli Sinaga 8 Setiyono Miharjo 9 Irsan Gunawan 0 Budi Susanto 1 Eddy R. Rasyid Liauw She Jin Sylvia Veronica Siregar 4 Fadilah Kartikasasi 5 Teguh Supangkat 6 Yunirwansyah 7 Djohan Pinnarwan 8 Danil S. Handaya 9 Patricia 40 Lianny Leo 4 Jakarta, 1 Juli 01 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ketua Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia iii
Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 PERMINTAAN 1 TANGGAPAN Penerbitan 4 ED PSAK 4 (01): Laporan Keuangan Tersendiri bertujuan untuk 5 meminta tanggapan atas semua pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK 6 4 (01) tersebut. 7 Untuk 8 memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal 9 yang diharapkan masukkannya: 10 11 1. Tanggal efektif dan ketentuan transisi (paragraf 1) 1 1 Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang 14 dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 015. 15 16 Berdasarkan PSAK 5: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi 17 Akuntansi, dan Kesalahan paragraf 19 menyatakan bahwa jika dalam penerapan awal suatu PSAK tidak mengatur ketentuan transisi secara 19 eksplisit, maka entitas menerapkannya secara retrospektif. 0 1 Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif dan ketentuan transisi yang dianjurkan? Jika tidak, tanggal efektif dan ketentuan transisi seperti apa yang menurut Anda lebih tepat, 4 dan apa alasan Anda? 5 6 7. Penerapan dini (paragraf 1) 8 9 Ketentuan transisi IAS 7: Separate Financial Statements memperkenankan 0 penerapan dini, sementara ED PSAK 4 (01) tidak menawarkan opsi 1 tersebut. PSAK 4 sebagai produk final dari ED PSAK 4 (01) direncanakan 4 untuk berlaku efektif 1 Januari 015, bersama dengan seluruh perubahan 5 yang terkait dengan PSAK 4 atas PSAK/ISAK lain. Opsi penerapan 6 dini tidak ditawarkan dengan pertimbangan keselarasan penerapan 7 (pemberlakuan efektif) antara PSAK 4 dengan PSAK/ISAK lain yang 8 terkena dampaknya. 9 40 Apakah Anda setuju bahwa penerapan dini yang terdapat dalam IAS 7 tidak diperkenankan pada ED PSAK 4 (01)? Jika tidak, 4 apa alasan Anda? Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia v
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4. 1 Tanggapan lain Apakah Anda memiliki tanggapan atas isu lain yang terkait 4 dengan ED PSAK 4 (01)? 5 6 7 8 9 10 11 1 1 14 15 16 17 19 0 1 4 5 6 7 8 9 0 1 4 5 6 7 8 9 40 4 vi Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 IKHTISAR 1 RINGKAS Secara umum perbedaan ED PSAK 4 (01): Laporan Keuangan Tersendiri dengan 4 PSAK 4 (009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan 5 Tersendiri adalah sebagai berikut: 6 jjj Perihal 7 ED PSAK 4 (01) PSAK 4 (009) 8 Ruang Lingkup Laporan keuangan tersendiri sebagai Laporan keuangan konsolidasian 9 informasi tambahan Laporan keuangan tersendiri sebagai 10 informasi tambahan Pengaturan laporan keuangan konsolidasian diatur dalam ED PSAK 65: 11 1 Laporan Keuangan Konsolidasian. 1 Definisi Laporan keuangan tersendiri adalah Laporan keuangan tersendiri adalah 14 laporan keuangan yang disajikan oleh laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk (yaitu investor yang entitas induk yang mencatat investasi 15 mempunyai pengendalian atas entitas pada entitas anak, entitas asosiasi, 16 anak) yang mencatat investasi pada dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung entitas anak, entitas asosiasi, dan 17 ventura bersama berdasarkan biaya bukan berdasarkan pelaporan hasil dan perolehan atau sesuai dengan PSAK aset neto investee. 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan 19 dan Pengukuran. Laporan keuangan 0 tersendiri hanya dapat disajikan sebagai 1 informasi tambahan dalam laporan konsolidasian. Entitas induk tidak boleh menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum (general purposes 4 financial statements). Laporan keuangan tersendiri minimal terdiri dari 5 laporan posisi keuangan, laporan laba 6 rugi komprehensif, laporan perubahan 7 ekuitas, dan laporan arus kas. 8 Penyajian Diatur dalam ED PSAK 65. Pengendalian ada jika mempunyai 9 laporan keuangan lebih dari 50% hak suara, kecuali dapat ditunjukan dengan jelas tidak ada konsolidasian 0 pengendalian. 1 Keberadaan hak suara potensial diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian. 4 Terdapat penjelasan bahwa konsolidasi 5 harus tetap dilakukan oleh modal ventura, reksa dana, unit perwalian atau 6 entitas sejenis. 7 8 Prosedur konsolidasi Diatur dalam ED PSAK 65. Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk: 9 Entitas anak harus menyusun laporan 40 keuangan dengan tanggal yang sama dengan entitas induk, kecuali tidak praktis. 4 Dilakukan penyesuaian untuk transaksi atau peristiwa material antar perbedaan tanggal laporan keuangan tersebut (tidak lebih (tiga) bulan). Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia vii
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 1 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 14 15 16 17 19 0 1 4 5 6 7 8 9 0 1 4 5 6 7 8 9 40 4 jj Perihal Kepentingan nonpengendali (hak minoritas) Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Hilangnya pengendalian Penyusunan laporan keuangan tersendiri untuk entitas yang berhenti menjadi entitas investasi ED PSAK 4 (01) Diatur dalam ED PSAK 65. Diatur dalam ED PSAK 65. Diatur dalam ED PSAK 65. Ketika entitas berhenti menjadi entitas investasi, maka entitas mencatat perubahan dari tanggal ketika perubahan status tersebut terjadi sesuai dengan paragraf 06, baik: (a) mencatat investasi dalam entitas anak pada biaya perolehan. Nilai wajar entitas anak pada tanggal perubahan status diperlakukan sebagai biaya perolehan bawaan pada tanggal tersebut; maupun (b) meneruskan mencatat investasi pada entitas anak sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK 4 (009) Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas. Laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali. Saldo kepentingan nonpengendali dapat negatif (defisit). Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian diperlakukan sebagai transaksi ekuitas. Perbedaan antara harga pelepasan dengan nilai tercatat kepe milik an diakui dalam ekuitas. Terdapat pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai suatu transaksi tunggal Tidak terdapat pengaturan mengenai hal tersebut. viii Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 PERBEDAAN 1 DENGAN IFRSs PSAK 4 4 (01): Laporan Keuangan Tersendiri mengadopsi seluruh pengaturan dalam 5 IAS 7 Separate Financial Statements per 1 Januari 01, kecuali: 6 1. 7 IAS 7 paragraf 1 yang menjadi PSAK 4 paragraf 01 tentang tujuan IAS 8 9 10 11 1 1 14 15 7. IAS 7 bertujuan untuk memberikan persyaratan akuntansi dan pengungkapan dalam entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama ketika entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri. PSAK 4 hanya mengizinkan entitas induk yang dapat menyajikan laporan keuangan tersendiri dan laporan keuangan tersendiri tersebut harus sebagai lampiran dalam laporan keuangan konsolidasian. Karena laporan keuangan tersendiri hanya sebagai lampiran, maka tidak disyaratkan adanya pengungkapan. 16 17. IAS 7 paragraf yang menjadi PSAK 4 paragraf 0 tentang ruang 19 0 1 4 5 lingkup untuk entitas yang menyajikan laporan keuangan tersendiri. IAS 7 mengizinkan investor dalam entitas asosiasi, venturer dalam ventura bersama, dan entitas induk untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri. PSAK 4 hanya mengizinkan entitas induk yang dapat menyajikan laporan keuangan tersendiri dan laporan keuangan tersendiri tersebut harus sebagai lampiran dalam laporan keuangan konsolidasian. Hal ini disesuaikan dengan konteks di Indonesia karena: 6 7 Penyajian laporan keuangan tersendiri merupakan suatu pilihan, bukan suatu keharusan bagi entitas pelapor. 8 9 0 Suatu entitas sebagai investor dalam entitas asosiasi dan venturer dalam ventura bersama dianggap tidak relevan untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri. 1 4 Regulasi yang berlaku hanya mensyaratkan entitas induk untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri untuk pelaporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial reporting). 5. IAS 7 paragraf tentang entitas yang menyajikan laporan keuangan 6 7 tersendiri yang tersedia untuk pemakaian publik, tidak diadopsi. Hal ini dampak dari pengaturan dalam PSAK 4 yang berbeda dengan IAS 7. 8 9 4. IAS 7 paragraf 4 yang menjadi PSAK 4 paragraf 0 tentang definisi 40 4 laporan keuangan tersendiri. IAS 7 mengatur laporan keuangan tersendiri dapat disajikan oleh investor dalam entitas asosiasi, venturer dalam ventura bersama, dan entitas induk. PSAK 4 mengatur laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan oleh entitas induk. Lihat penjelasan di angka untuk pertimbangan yang digunakan. Selain itu Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia ix
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 1 4 PSAK 4 menambahkan penjelasan mengenai komponen minimal laporan keuangan tersendiri untuk memberikan panduan yang lebih jelas. 5. 5 IAS 7 paragraf 6 tentang penyajian laporan keuangan tersendiri 6 sebagai tambahan atau bukan tambahan dari laporan keuangan 7 konsolidasian tidak diadopsi. IAS 7 mengatur laporan keuangan 8 tersendiri disajikan sebagai tambahan dari laporan keuangan 9 konsolidasian atau disajikan tersendiri. PSAK 4 mengatur laporan 10 keuangan tersendiri harus disajikan sebagai tambahan (lampiran) dari 11 laporan keuangan konsolidasian. Lihat penjelasan di angka untuk 1 pertimbangan yang digunakan. 1 14 6. IAS 7 paragraf 7 mengenai penjelasan laporan keuangan tersendiri, 15 tidak diadopsi. Hal ini karena pengertian tentang laporan keuangan 16 tersendiri dan perbedaannya dengan laporan keuangan individual 17 dan laporan keuangan konsolidasian sudah jelas. Penjelasan dalam IAS 7 paragraf 7 dianggap akan membingungkan pengguna. 19 0 7. 1 IAS 7 paragraf 8 tentang pengecualian bagi entitas induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian, tidak diadopsi, karena: 4 5 6 7 8 Pengecualian bagi entitas induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian merupakan suatu pilihan, bukan keharusan. Pengecualian tersebut tidak relevan dengan konteks di Indonesia karena manfaatnya lebih sedikit dibandingkan biayanya (cost and benefit consideration). 9 0 1 Selain itu, penjelasan dalam angka dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai tidak adanya pengecualian bagi entitas induk untuk tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian. 4 8. IAS 7 paragraf 8A tentang penyajian laporan keuangan tersendiri 5 entitas investasi sebagai satu-satunya laporan keuangannya yang 6 berdasarkan PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian entitas 7 investasi tidak mengkonsolidasi entitas anaknya, tidak diadopsi. 8 Hal ini karena berdasarkan kondisi di Indonesia, laporan keuangan 9 tersendiri harus disajikan sebagai tambahan (lampiran) dari laporan 40 keuangan konsolidasian. 4 9. IAS 7 paragraf 10 yang menjadi PSAK 4 paragraf 06 tentang penyajian laporan keuangan tersendiri. PSAK 4 menambahkan penjelasan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan dari laporan keuangan konsolidasian. Lihat penjelasan dalam angka 7, dan hal ini x Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 1 merupakan dampak dari pengaturan dalam PSAK 4 yang berbeda dengan IAS 7. 10. 4 IAS 7 paragraf 11A tentang penyajian investasi dalam entitas anak 5 dari entitas investasi dalam laporan keuangan tersendiri, tidak diadopsi. 6 PSAK 4 hanya mengizinkan entitas induk yang dapat menyajikan 7 laporan keuangan tersendiri dan laporan keuangan tersendiri tersebut 8 harus sebagai lampiran dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 9 65: Laporan Keuangan Konsolidasian memberikan pengecualian 10 bagi entitas investasi untuk tidak membuat laporan keuangan 11 konsolidasian. 1 1 11. IAS 7 paragraf 11B(b) tentang pencatatan pada saat perubahan 14 status entitas investasi (dahulu bukan merupakan entitas investasi 15 dan sekarang menjadi entitas investasi), tidak diadopsi. Hal ini tidak 16 relevan karena saat entitas menjadi entitas investasi, maka entitas 17 tidak lagi menyusun laporan keuangan konsolidasian. 19 1. IAS 7 paragraf 15-17 tentang pengungkapan dalam laporan keuangan 0 tersendiri, tidak diadopsi. Hal ini dampak dari pengaturan dalam 1 PSAK 4 yang berbeda dengan IAS 7 sebagaimana yang dijelaskan di atas. 4 1. IAS 7 paragraf yang menjadi PSAK 4 paragraf 1 tentang 5 tanggal efektif dengan meniadakan penerapan dini. Opsi penerapan 6 dini tidak ditawarkan dengan pertimbangan keselarasan penerapan 7 (pemberlakuan efektif) antara PSAK 4 dengan PSAK/ISAK lain yang 8 terkena dampaknya. 9 0 14. IAS 7 paragraf A I tentang ketentuan transisi pada saat 1 perubahan status entitas investasi (dahulu bukan merupakan entitas investasi dan sekarang menjadi entitas investasi), tidak diadopsi. Hal ini tidak relevan karena saat entitas menjadi entitas investasi, maka 4 entitas tidak lagi menyusun laporan keuangan konsolidasian. 5 6 15. IAS 7 paragraf 19 tentang referensi ke IFRS 9: Financial Instruments, 7 tidak diadopsi. Hal ini karena Indonesia belum mengadopsi IFRS 8 9, sehingga referensi yang digunakan adalah PSAK 55: Instrumen 9 Keuangan: Penyajian dan Pengukuran yang diadopsi dari IAS 9: 40 Financial Instruments: Recognition and Measurements. 4 Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia xi
Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 1 4 DAFTAR 5 ISI 6 7 8 Paragraf PENDAHULUAN... 9 01 04 10 Tujuan... 01 11 1 Ruang lingkup... 0 1 Definisi... 0-04 14 15 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI... 05 11 16 17 TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI... 1 19 PENARIKAN... 1 0 1 4 5 6 7 8 9 0 1 4 5 6 7 8 9 40 4 Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia xiii
Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 1 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 14 15 16 17 19 0 1 4 5 6 7 8 9 0 1 4 5 6 7 8 9 40 4 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI PENDAHULUAN Tujuan 01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Ruang Lingkup 0. Pernyataan ini diterapkan pada entitas induk yang menyajikan laporan keuangan tersendiri dalam mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi. Definisi 0. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang di dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk (yaitu investor yang mempunyai pengendalian atas entitas anak) yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama berdasarkan biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan konsolidasian. Entitas induk tidak boleh menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum (general purposes financial statements). Laporan keuangan tersendiri minimal terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. 04. Berikut adalah istilah yang didefinisikan dalam PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian Lampiran A, PSAK 66: Pengaturan Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia 4.1
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 1 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 14 15 16 17 19 0 1 4 5 6 7 8 9 0 1 4 5 6 7 8 9 40 4 Bersama Lampiran A dan PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama paragraf 0: entitas asosiasi pengendalian atas investee kelompok usaha entitas investasi pengendalian bersama ventura bersama venturer bersama entitas induk pengaruh signifikan entitas anak Penyusunan Laporan Keuangan Tersendiri 05. Laporan keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku, kecuali sebagaimana ditentukan dalam paragraf 06. 06. Jika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi pada: (a) biaya perolehan; atau (b) sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori investasi. Investasi yang dicatat pada biaya perolehan dicatat sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual). Pengukuran investasi yang dicatat sesuai dengan PSAK 55 tidak berubah dalam keadaan yang demikian. 07. Jika entitas induk juga sebagai investor atau venturer memilih, sesuai dengan PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama paragraf 17, mengukur investasinya dalam entitas asosiasi atau ventura bersama pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, entitas juga mencatat investasi tersebut dengan cara yang sama dalam laporan keuangan tersendirinya. 08. Ketika entitas berhenti menjadi entitas investasi, maka entitas mencatat perubahan dari tanggal ketika perubahan status tersebut terjadi sesuai dengan paragraf 06, baik: 4. Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ED PSAK 4 1 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 14 15 16 17 19 0 1 4 5 6 7 8 9 0 1 4 5 6 7 8 9 40 4 (a) mencatat investasi dalam entitas anak pada biaya perolehan. Nilai wajar entitas anak pada tanggal perubahan status diperlakukan sebagai biaya perolehan bawaan pada tanggal tersebut; maupun (b) meneruskan mencatat investasi pada entitas anak sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. 09. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan. 10. Ketika entitas induk mereorganisasi struktur kelompok usahanya dengan membentuk suatu entitas induk baru sebagai entitas induk yang memenuhi kriteria berikut: (a) entitas induk baru memperoleh pengendalian atas entitas induk awal dengan menerbitkan instrumen ekuitas yang ditukarkan dengan instrumen ekuitas entitas awal; (b) aset dan liabilitas kelompok usaha baru dan kelompok usaha awal adalah sama segera sebelum dan setelah reorganisasi; dan (c) pemilik entitas induk awal sebelum reorganisasi mempunyai bagian yang sama secara absolut dan relatif atas aset neto kelompok usaha awal dan kelompok usaha baru segera sebelum dan setelah reorganisasi. dan entitas induk baru mencatat investasinya dalam entitas induk awal sesuai dengan paragraf 06(a) dalam laporan keuangan tersendiri, maka entitas induk baru mengukur biaya perolehan pada nilai tercatat atas bagiannya atas pos-pos ekuitas dalam laporan keuangan tersendiri entitas induk awal pada tanggal akuisisi. 11. Serupa dengan hal tersebut, entitas yang bukan entitas induk mungkin mendirikan entitas baru sebagai entitas induk yang memenuhi kriteria di paragraf 10. Persyaratan di paragraf 10 diterapkan sama dengan reorganisasi tersebut. Dalam kasus tersebut, entitas induk awal dan kelompok usaha awal merujuk pada entitas awal. Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi 1. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 015. Penarikan 1. Pernyataan ini menggantikan PSAK 4 (009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia 4.
Hak Cipta 01 Ikatan Akuntan Indonesia