Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

PERJUANGAN RAKYAT BATANGHARI MENGHADAPI AGRESI MILITER BELANDA II SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

PERJUANGAN TNI DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI JAMBI Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015 KUNINGAN PADA MASA REVOLUSI : CIWARU SEBAGAI PUSAT KERESIDENAN CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

UU 54/1999, PEMBENTUKAN KABUPATEN SAROLANGUN, KABUPATEN TEBO, KABUPATEN MUARO JAMBI, DAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

THE KUALA TUNGKAL JAMBI PEOPLE S STRUGGLE IN THE FACE OF THE DUTCH MILITARY AGGRESSION IN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERAN NAWI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN Sabardi 1 Kaksim, M.Pd 2 Meldawati, M.Pd 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGANGKUTAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

I. PENDAHULUAN. Selama periode perang kemerdekaan ( ) banyak peraturan-peraturan

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. pengetahuan, keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

REVOLUSI FISIK DI SUMATERA PADA AWAL KEMERDEKAAN : STUDI KASUS DI SUMATERA BARAT DAN BENGKULU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1956 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN DAERAH PROPINSI SUMATERA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

Kota Padang Sejarah Sebuah Kota di Indonesia Abad ke-20 dan Pengunaan Ruang Kota Yogyakarta: Ombak. Hal Ibid, Hal, 83

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

PERJUANGAN KH. MUHAMMAD DAUD ARIF DI KUALA TUNGKAL DALAM PERANG KEMERDEKAAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

Tentang: PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN DAERAH PROPINSI SUMATERA TENGAH *) PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM. PROPINSI SUMATERA TENGAH.

BAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin

GUBERNUR JAMBI GUBERNUR JAMBI,

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

B a n g k o kode pos 37311

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

LEBAKSIUH SEBAGAI IBU KOTA PROVINSI JAWA BARAT SERTA PEMBENTUKAN WEHRKREISE III SEBAGAI SUSUNAN WILAYAH PERTAHANAN PRIANGAN TIMUR PADA TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

I PENDAHULUAN. dikorbankan demi meraih kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Banyak

III. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR. penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode sejarah.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis

I. PENDAHULUAN. dikepalai oleh seorang Residen Militer bernama Letnan Kol. Kurita (Dewan

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada akhir abad XIX kaum pelajar Indonesia jumlahnya sangat

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

DAFTAR RESPONDEN. No Nama Umur Alamat Pekerjaan

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

Transkripsi:

AREA PERTEMPURAN BANGKO PADA MASA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-1949 Oleh : Jepmi Nopfrilian, 1 Kaksim, M.Pd, 2 Drs. Kharles, M.Hum, 3 Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This thesis examines the Area of battle in Bangko in maintaining the independence of Indonesia. When the first Aggression of Netherlands, Bangko don't get meaningful attack from the Netherlands, but on the second Aggression Bangko attacked Netherlands. The results of this study showed that : after the Netherlands attacked the Jambi City on second aggression, Netherlands continue to assault Bangko, with the purpose to control rubber plantations and attacked military Government that moved from jambi to the Tanjung Dalam(Jangkat). Second after the Netherlands Entered terrain Bangko began thinking about the steps that will be taken by forming the youth keep security like API, PRI, BPKM and BKR, a battle in the region of Kewedanaan Bangko, Batang Asai, Sarolangun, and Lubuk Resam. This is evidenced from the many battles that occurred in the region such as : the battle at Mandiangin, Sarolangun, Dusun Tanjung, Kubang Ujo, Sungai Pinang, Rantau Panjang, and Merkeh. keywords: revolution, battle, struggle, and military 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI 2 Dosen Prodi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI 3 Dosen Prodi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI

PENDAHULUAN Jambi pada awal Indonesia merdeka adalah sebuah keresidenan yang berada di wilayah Provinsi Sumatera. Jabatan yang memegang wilayah tersebut yaitu Residen Republik Indonesia. Wilayah Keresidenan Jambi yang tadinya satu wilayah menjadi dua wilayah, yaitu wilayah Jambi Hulu (Merangin) yang berkedudukan di Bangko dan wilayah Jambi Hilir berkedudukan di Jambi. 4 Bangko merupakan ibukota dari Kabupaten Merangin (sekarang Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun). Pada saat itu, wilayah Bangko meliputi Bangko dan Sarolangun dengan dipimpin satu orang Bupati yaitu M. Kamil. Area pertempuran gerilya di wilayah Bangko meliputi Kewedanaan Bangko, Kewedanaan Sarolangun, Kecamatan Lubuk Resam, dan Kecamatan Batang Asai. 5 Untuk menjaga situasi pasca kemerdekaan daerah Bangko membentuk barisan-barisan pemuda menjaga keamanan, seperti Angkatan Pemuda Indonesia API, 4 Dewan Harian Daerah Angkatan 45 Provinsi Jambi, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan R.I (1945-1949) di Provinsi Jambi (Jambi, 1990), Hlm 20 5 Susunan Staf Pertempuran gerilya di wilayah Bangko, Arsip Dewan Harian Cabang (DHC) Angkatan 45, Kabupaten Merangin Hlm 8 PRI, BKR dan BPKM sedangkan di Sarolangun dibentuk API dan HIZBULWATHON (Laskar Hisbullah). 6 Pada Agresi militer kedua, Belanda datang ke Jambi, Setelah berhasil menguasai Jambi, Belanda melanjutkan penyerangan ke daerah Merangin karena selain dianggap sebagai tempat pemerintahan darurat baik pemerintahan sipil yang berpusat di Muara Tebo, maupun militer yang berpusat di Bangko, Belanda juga ingin menguasai perkebunan karet di Bangko. Pertempuran perjuangan yang pernah terjadi di wilayah Kewedanaan Bangko ini adalah pertempuran di Mandiangin, di Sarolangun, di Dusun Tanjung, di Kubang Ujo dan Pemenang, di Sungai Pinang, kemudian pertempuran di Rantau panjang, dan pertempuran di Dusun Merkeh. Secara umum tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan kondisi awal Bangko pada masa Revolusi dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Mendeskripsikan markas-markas yang digunakan para pejuang dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. 6 Daftar Organisasi Pemuda dan Ikut Berjuang, Arsip Dewan Harian Cabang (DHC) Angkatan 45, Kabupaten Merangin Hlm 6

Mendeskripsikan Area pertempuran dan peristiwa-peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Bangko pada 1945-1949. Tulisan Julida, tentang Perjuangan di front Utara Kerinci Pada Masa Agresi militer Belanda II Studi Tentang Perjuangan RI 1945-1949. Skripsi (Padang : Fakultas Sastra Unand, 2001) Sudarto tentang Sejarah Perjuangan Perang Kemerdekaan RI di Kabupaten Batanghari 1945-1949, Skripsi (Jambi : Universitas Jambi, 1995) Yusdi Andra tentang Sejarah Perjuangan Rakyat Bungo Tebo dalam perang Kemerdekaan 1945-1949. Skripsi (Jambi : Universitas Jambi, 1997) Tim penyusun DHD 45 Propinsi Jambi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI 1945-1949 di Propinsi Jambi. Buku (Jambi : Provinsi Jambi, 1990) Usman Meng Napak Tilas Provinsi Jambi. Buku (Jambi : Provinsi Jambi, 2007) Secara garis besar metode penelitian ini melalui empat tahap: 1. Heuristik (pengumpulan data). 2. Kritik sumber (pengelolaan data dan analisa data. 3. Interpretasi (menggabungkan data yang satu dengandata yang lainnya). 4. Historiografi (mengkaji hasil penelitian). PEMBAHASAN Bangko merupakan ibukota dari Kabupaten Merangin (sekarang Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun). Pada saat itu, wilayah Bangko meliputi Bangko dan Sarolangun dengan dipimpin satu orang Bupati yaitu M. Kamil. Tersiarnya berita Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, disambut gembira oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia umumnya, khususnya masyarakat Bangko. Berita proklamasi ini diperoleh pertama kali dari tentara Jepang Kansiso penjaga menara di atas bukit Pasar Bawah (Sekarang bukit Jam Gento), lalu disampaikan kepada kepala pos Bangko yaitu Ismail PC dan dilaporkan kepada M. Nasir Kaisi (setingkat komisaris polisi) tentang berita yang beliau dengar. 7 Pada masa awal kemerdekaan daerah Bangko membentuk organisasi perjuangan seperti API, PRI, BKR, BPKM dan juga membentuk staf pertempuran gerilya, yaitu wilayahnya Bangko, Sarolangun, Batang Asai dan Lubuk Resam. Pada Agresi Militer pertama, daerah Bangko tidak mendapatkan serangan yang berarti, hal ini dikarenakan karena pada saat itu Belanda memperkirakan 7 Wawancara dengan Ismail Kasim, umur 84 tahun,(pensiunan Polri), tanggal 10 desember 2013 di Bangko jam 16:15 Wib.

Jambi mempunyai persenjataan lengkap yang didatangkan dari luar negeri, yang didapatkan dari hasil perdagangan barternya dengan Singapura, seperti Anti Air Craft (AAC), senapan mesin 12,7 di samping senjata-senjata ringan. 8 Pada masa perjuangan daerah Bangko merupakan bagian dari Divisi VIII Garuda Sumatera Selatan (Lahat), dengan markas di Sarolangun yang tergabung dalam Dan yon III Sarolangun dipimpin oleh Kapten M. Teguh, sedangkan di Bangko di bentuk Batalyon Gajah Mada. Setelah Belanda menduduki kota Jambi dan melancarakan operasi militernya ke berbagai tempat dalam Keresidenan Jambi, maka pasukan TNI yang tersebar di berbagai tempat melakukan konsolidasi kesatuannya untuk melakukan serangan balasan dengan menggunakan taktik perang gerilya. Demikian juga dengan pasukan-pasukan pejuang rakyat dalam kesatuan laskar rakyat dan barisan perjuangan. Oleh sebab itu Tentara STD (Sub Teritorium Djambi) Membagi wilayah Keresidenan Jambi menjadi dua front, yaitu front Utara dipimpin oleh letnan Kolonel Harun Sohar dengan wilayah Kuala Tungkal, Merlung 8 Payo Sembiring. Laporan Penelitian Revolusi Kemerdekaan di Jambi Hulu. Universitas Jambi. Hlm 9 dan Muara Tembesi. dan front Selatan dipimpin langsung Kolonel Abunjani dengan wilayah Merangin (Muara Tebo, Muara Bungo, Bangko dan Sarolangun). Pada agresi militer Belanda kedua banyak pertempuran yang terjadi di daerah Bangko yang menimbulkan korban dari rakyat sipil maupun anak-anak. Seperti pertempuran di Mandiangin, Sarolangun, Dusun Tanjung, Dusun Kubang Ujo, Sungai Pinang, Rantau Panjang dimana posisinya terdesak karena berada di tengah-tengah, di sebelah Utara adalah Muara Tebo dan Muara Bungo, yang mana keduanya sudah jatuh ke tangan Belanda, dan sebelah selatan adalah Sarolangun dan Bangko yang juga sudah diduduki Belanda. Kemudian pertempuran di Merkeh Gedang. 9 KESIMPULAN Dari hasil penelitian diperoleh tentang Perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 memang benar-benar terjadi di seluruh pelosok tanah air Indonesia. Tidak hanya satu daerah saja, melainkan terjadi di berbagai daerah, dan perjuangan tersebut tidaklah mudah karena 9 Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Perjuangan Rakyat Sarolangun Dalam Menghadapi Agresi Militer Belanda ke II 1949-1950 (Jambi: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, 2009), Hlm 13

menyangkut pengorbanan melawan penjajahan. Area pertempuran di Bangko meliputi Bangko, Sarolangun, Batang Asai, dan Lubuk Resam. banyak pertempuran yang terjadi seperti di daerah Mandiangin, Sarolangun Kubang Ujo (Pemenang), Sungai Pinang dan Kasiro sampai ke daerah Rantau Panjang dan Merkeh. Demikianlah perjuangan yang terjadi di daerah Bangko yang diiringi dengan semangat yang tinggi, meski menimbulkan kekacauan dan korban jiwa yang berjatuhan, namun akhirnya membuahkan hasil dengan diakuinya kedaulatan R.I oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Gusti Asnan, dkk. 2003. Sejarah Perjuangan Rakyat Kabupaten Solok 19451949 : Sumatera Barat, DHD 45. Museum Perjuangan Rakyat Jambi. 2009.Perjuangan Rakyat Sarolangun Dalam Menghadapi agresi Militer Belanda II 1949-1950 : Jambi, Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Jambi. Usman Meng. 2007. Napak Tilas Provinsi Jambi :Pemerintah Provinsi Jambi. DAFTAR PUSTAKA Arsip Dewan Harian Cabang (DHC) Angkatan 45 Kabupaten Merangin Arsip Dewan Harian Daerah (DHD) Angkatan 45 Provinsi Jambi Payo Sembiring. Laporan Penelitian Revolusi Kemerdekaan di Jambi Hulu. Universitas Jambi.. DHD 45. 1990. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI (1945-1949) di Provinsi Jambi : Jambi. DHD 45.