BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen murni (true experiment), yaitu kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Rangkaian Waktu (time series design) Pretes Perlakuan Postes 01 02 03 04 x 01 02 03 04 Keterangan : Pretes X Postest : Bakso tanpa penambahan pengawet (sebagai kontrol) : Perlakuan terhadap bakso dengan menambahkan pengawet meliputi natrium benzoat, kalium sorbat dan tawas : Pengamatan terhadap bakso yang telah diberi perlakuan penambahan pengawet pada waktu penyimpanan 0, 1, 2 dan 3 hari B. Subjek Penelitian dan Sampel Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakso. Sedangkan sampel penelitiannya adalah bakso yang dalam pengolahannya menggunakan bahan pengawet natrium benzoat, kalium sorbat dan tawas. Setiap penggunaan bahan pengawet, dilakukan pengamatan pada 0, 1, 2 dan 3 hari. Setiap perlakuan menggunakan pengulangan minimal yaitu sebanyak 3 kali. 21 Sampel yang diperlukan sebanyak 36 buah dan 4 buah sebagai kontrol, sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah 40 buah.
C. Variabel dan Definisi Operasional No. Variabel Penelitian Definisi Operasional Skala 1. Variabel bebas a. Jenis pengawet pada bakso Bahan tambahan makanan yang ditambahkan pada waktu pengolahan bakso berupa natrium benzoat, kalium sorbat dengan dosis penggunaan 1 gr/1 kg dan tawas 1 gr / 1 liter air untuk merebus bakso nominal b. Lama waktu penyimpanan bakso Lama menyimpan bakso yang diletakkan pada suhu ruang pada 0, 1, 2, dan 3 hari nominal 2. Variabel terikat Total mikroba Banyaknya mikroba yang terdapat pada bakso yang diperoleh melalui hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode cawan rasio D. Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang. 2. Pembuatan Bakso Bahan yang diperlukan dalam pembuatan bakso adalah 1 kg daging sapi giling, 100 gr tepung sagu, dan bumbu (garam, merica, bawang putih). Proses pembuatan bakso meliputi penggilingan daging sapi, penambahan sagu dan bumbu, mencetak bakso sekaligus merebusnya, dan dihasilkan bakso yang sudah matang. 3. Pengambilan Sampel Pengolahan bakso masing-masing menggunakan bahan pengawet natrium benzoat, kalium sorbat dan tawas. Dosis penggunaannya untuk natrium benzoat dan kalium sorbat adalah 1 gram/1kg adonan, sedangkan tawas dilarutkan dalam air untuk merebus bakso sebanyak 1 gram/1 liter air. Hal ini dikarenakan, natrium
benzoat berbentuk serbuk hablur putih dan kalium sorbat berbentuk butiranbutiran kecil yang lonjong tetapi mudah dihaluskan sehingga dapat dicampurkan dalam adonan bakso, sedangkan tawas berupa kristal bening yang harus dilarutkan dengan air rebusan bakso. Bakso yang sudah jadi kemudian dimasukkan dalam suatu alat atau wadah yang sebelumnya dicuci bersih dan diautoclave pada suhu 121 0 C selama 15 menit. Pengamatan dilakukan pada 0, 1, 2, dan 3 hari untuk melihat jumlah mikroba yang tumbuh pada bakso. 4. Persiapan Penelitian a. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bakso, NA, larutan NaCl fisiologis 0,85%, alkohol 70%, kapas, aquades. b. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, mikro pipet, blue tipe steril, yellow tipe steril, lampu spiritus, timbangan analitis, jarum ose, autoclave, inkubator, serbet. c. Tahapan Pelaksanaan 1) Bakso dengan rata-rata 10 gr dicelupkan dan direndam dalam 50 ml NaCl fisiologis steril 0,85%, kemudian dikocok-kocok berulang kali. 2) Larutan NaCl fisiologis steril 0,85% diambil 900 µml dengan menggunakan mikropipet, kemudian dimasukkan ke dalam mikro tube. 3) Sampel diambil sebanyak 100 µml, kemudian dimasukkan ke dalam mikro tube yang telah terdapat larutan NaCl fisiologis steril 0,85%, dikocok sampai homogen sehingga didapatkan pengenceran 10-1 4) Diambil 100 µml larutan 10-1 dan dimasukkan ke dalam mikro tube yang berisi 900 µml larutan NaCl fisiologis steril 0,85% dikocok sampai homogen, sehingga diperoleh larutan 10-2. 5) Demikian seterusnya dilakukan pengenceran 10-3, 10-4, 10-5 dan seterusnya. 6) Dari masing-masing pengenceran, diambil 100 µml, kemudian dimasukkan ke dalam NA plate yang sudah diberi tanda sesuai pengencerannya. NA plate digoyangkan supaya tersebar merata dan digores dengan menggunakan ose agar lebih meresap ke dalam.
7) Dimasukkan dalam inkubator dengan posisi terbalik dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 0 C 8) Koloni yang tumbuh dalam cawan petri dihitung dengan perhitungan Jumlah koloni per gram atau per ml = jumlah koloni x 1 Faktor pengenceran E. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan data a. Memasukkan data Memasukkan data ke dalam program komputer b. Mengedit data Data perlu dilakukan pengeditan sebelum data diolah, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan. c. Mengkode data Data yang akan diolah perlu diberi kode terlebih dahulu untuk memudahkan analisa data. d. Membuat tabulasi Memasukkan angka-angka hasil penelitian ke dalam tabel Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Ulangan NB KS T NB KS T NB KS T NB KS T 1 2 3 Keterangan : NB : Natrium Benzoat KS : Kalium Sorbat T : Tawas 2. Analisa data a. Analisa deskriptif
Analisa deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan nilai rata-rata standar deviasi, nilai minimum dan maksimum, distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti. b. Analisa statistik Analisa ini digunakan untuk menganalisa pengaruh penggunaan jenis pengawet pada bakso terhadap total mikrobanya dengan uji statistik Two Way Anova dengan α 0,05.