BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. pengamatan, dan refleksi (Aunurrahman, dkk., 2009: 3-7).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipusatkan pada situasi dan kondisi kelas. Metode ini dipilih di dasarkan atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

Transkripsi:

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus (cycle). Siklus ini dilakukan beberapa kali sehingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran di kelas. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan reflektif (reflect), Hopkins (dalam Sukamto, dkk., 2009 : 6). Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang mengacu pada model Elliott s, Hopkins (dalam Sukamto, dkk., 2009: 6). Siklus ini berlangsung beberapa kali sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Gambaran tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Sukamto, dkk., (2009: 11) adalah sebagai berikut:

35 Refleksi Observasi Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan Refleksi Observasi Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan Dst Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Kesimpulan dan Penyusunan laporan Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Tahap perencanaan (plan) meliputi menetapkan permasalahan pembelajaran di suatu kelas, membuat RPP, mempersiapkan media, Lembar Kerja Siswa, lembar observasi dan instrumen penilaian. 2. Tahap pelaksanan (act) merupakan pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan peneliti sesuai RPP yang telah disusun. 3. Tahap pengamatan (observe) dalam tahap ini diadakan kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh teman sejawat dan supervisor untuk mengetahui tentang kinerja guru, aktivitas belajar siswa,

36 pola interaksi pembelajaran, dan kesesuaiannya dengan RPP yang direncanakan. 4. Tahap refleksi (reflect) dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan pembelajaran dan observasi. Tahapan ini merupakan refleksi dari proses pembelajaran yang dilakukan peneliti berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan observasi. Hasil refleksi digunakan untuk perbaikan siklus berikutnya. B. Setting Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang guru dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Sumberrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. 2. Tempat penelitian Tempat penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 1 Sumberrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. 3. Waktu Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. 4. Lama penelitian Penelitian tidakan kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan (bulan Oktober sampai bulan Desember 2015).

37 5. Jadwal kegiatan penelitian Tabel 3.1 Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pkn Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sumberrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur TP 2015-2016 No Kegiatan 1 Persiapan a. Pembuatan proposal b. Seminar proposal 2 Pelaksanaan siklus 1 a. Perencanaan tindakan b. Pelaksanaan tindakan dan observasi c. Analisis dan refleksi 3 Pelaksanaan siklus 2 a. Perencanaan tindakan b. Pelaksanaan tindakan dan observasi c. Analisis dan refleksi Bulan Oktober November Desember 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 x x x x 4 Penyusunan hasil penelitian x x x x x x x x x x 5 Penggandaan dan pengiriman hasil x C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif menggunakan alat pengumpul data antara lain: 1. Lembar panduan observasi, instrumen ini dibuat dan dirancang oleh peneliti. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui model Contextual Teaching and Learning.

38 2. Tes hasil belajar, menggunakan butir soal/instrument, ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa. 3. Data dokumentasi/analisa D. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan: a. Analisis kualitatif Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang kinerja guru, aktivitas belajar siswa, pola interaksi pembelajaran, dan pendapat siswa tentang penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran PKn.

39 Tabel 3.2 Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa. 1. Nama guru :. 2. Kelas/semester :. 3. Hari/tanggal/jam ke- :... 4. Kompetensi dasar :... 5. Jumlah siswa :... No Aktivitas yang diamati Skor 1 2 3 4 1 Menyimak informasi yang disampaikan guru mengenai materi 2 Bertanya pada guru mengenai materi 3 Menjawab pertanyaan guru 4 Bekerjasama dalam kelompok 5 Menjawab pertanyaan dari teman 6 Memberikan pendapat dalam diskusi 7 Menyelesaikan tugas yang diberikan guru Petunjuk: Berilah tanda silang (X) di bawah sesuai skor yang diperoleh a. Beri skor 4 untuk aktivitas yang dilakukan 76% - 100 % dari jumlah siswa. b. Beri skor 3 untuk aktivitas yang dilakukan 51%-75% dari jumlah siswa. c. Beri skor 2 untuk aktivitas yang dilakukan 26%-50% dari jumlah siswa. d. Beri skor 1 untuk aktivitas yang dilakukan kurang dari 25% dari jumlah siswa. (Soekirman, dkk. 2008: 33)

40 Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru FORMAT PENGUMPULAN DATA OBSERVASI AKTIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN Guru yang diobservasi : Mata pelajaran : Materi pokok : Kelas/semester : Hari/tanggal : Siklus ke : No Aspek yang diobservasi Skor 1 2 3 4 A. Pendahuluan 1. Persiapan sarana pembelajaran 2. Menggali pengetahuan awal peserta didik 3. Menghubungkan pengetahuan awal peserta didik dengan materi yang akan disampaikan. 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan Inti 5. Menjelaskan prosedur pembelajaran 6. Mengajukan pertanyaan kepada peserta didik 7. Membimbing siswa membentuk kelompok belajar 8. Berperan sebagai fasilisator 9. Memotivasi siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat 10. Merespon secara positif pendapat siswa. 11. Memberi penguatan 12. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar 13. Memantau kemajuan belajar 14. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif C. Penutup 15. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 16. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 17. Melaksanakan tindak lanjut 18. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Jumlah skor Persentase aktivitas guru (Soekirman, dkk. 2008: 35) Rumus penilaian dengan persen dari lembar observasi aktivitas guru di atas adalah sebagai berikut: R NP x 100 SM

41 Keterangan: NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh SM : Skor maksimal 100 : Bilangan tetap Dengan kategori: 86% - 100% : baik sekali 71% - 85% : baik 56% - 70% : cukup 41% - 55% : kurang 26% - 40% : kurang sekali b. Analisis kuantitatif Digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kemajuan kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Data kuantitatif yang dianalisis berupa skor/angka pencapaian siswa dalam tes akhir pada siklus I dan siklus II. Hasil analisis kuantitatif selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik agar diperoleh deskriptif yang jelas dan akurat.

42 Tabel 3.4 Lembar Pengumpulan Data Hasil Belajar Siswa FORMAT PENGUMPULAN DATA HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING No Nama Siswa Siklus I Siklus II Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Tuntas Belum tuntas Rumus menghitung: 1. Ketuntasan Individu S = Keterangan: S = nilai rata-rata R = jumlah nilai N = Jumlah seluruh siswa

43 2. Ketuntasan Klasikal Persentase Ketuntasan = Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 % Jumlah seluruh siswa Keterangan: Ketuntasan individu : Jika siswa mencapai ketuntasan > 65 Ketuntasan klasikal : Jika > 65 dari seluruh siswa mencapai ketuntasan > 75 % (Ngalim Purwanto, 2007) E. Indikator Keberhasilan Tindakan Penerapan pembelajaran PKn dengan menggunakan Pembelajaran Kontekstual dalam penelitian ini berhasil jika: 1. Siswa secara individual telah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 2. Nilai rata-rata kelas yang dicapai siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. 3. Ketuntasan siswa secara klasikal dikatakan tuntas jika terdapat 85% dari keseluruhan jumlah siswa yang mendapat nilai 70 sesuai dengan nilai KKM pada kelas yang diteliti. F. Rencana Pelaksanaan Penelitian Siklus I 1. Perencanaan 1) Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu segera diatasi dalam pembelajaran PKn. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran dan wawancara terhadap siswa kelas IV.

44 2) Membuat lembar observasi tentang kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 3) Membuat pemetaan SK-KD, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4) Meyiapkan materi pada siklus I yaitu tentang pemerintahan desa dan kecamatan 5) Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning. 2. Pelaksanaan 1) Tahap Persiapan (2 menit) a. Menyiapkan rencana pembelajaran. b. Menyiapkan materi pelajaran. c. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan. d. Menyiapkan alat pengumpul data. 2) Kegiatan Awal (10 menit) Fase 1: Konstruktivisme (Constructivism) 1. Berdoa, mengabsen siswa, mempersiapkan alat peraga. 2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 3. Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan menceritakan pengalaman sehari-hari yang berkaitan dengan materi pelajaran, misalnya dengan memberi pertanyaan Pernahkah kalian

45 mengunjungi suatu desa atau kelurahan? Bagaimana keadaan desa kalian? 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari 3) Kegiatan Inti (50 menit) Fase 2: Pemodelan (Modeling) 1. Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan pemerintahan desa 2. Siswa memperhatikan gambar dengan seksama 3. Siswa membaca wacana tentang pemerintahan desa 4. Siswa diajak untuk memahami arti dan susunan pemerintahan desa Fase 3: Masyarakat Belajar (Learning Community) 1. Siswa dibawah bimbingan guru membentuk kelompok belajar masing-masing dengan penuh disiplin 2. Siswa membuat kelompok (satu kelompok terdiri dari 4-5 orang). Distribusi kelompok berdasarkan kesenangan berteman/kerjasama. 3. Guru membagikan Lembar kerja Siswa (LKS) Kontekstual tentang pemerintahan desa serta lembar kerja pada tiap kelompok. 4. Siswa bersama teman dikelompoknya mencermati petunjuk dari guru dengan penuh perhatian

46 5. Guru menugaskan siswa mengunjungi kantor kepala desa yang letaknya dekat dengan sekolahan (diberi waktu selama 20 menit) Fase 4: Menemukan (Inquiry) 1. Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang diajukan guru. 2. Guru mengawasi dan mendampingi jalannya kegiatan kunjungan kelompok ke kantor kepala desa Fase 5: Bertanya (Question) 1. Siswa mempersiapkan lembar kerja yang sudah dipersiapkan untuk dipresentasikan dengan tekun. 2. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian dan alasan atas jawaban permasalahan yang diajukan. 3. Kelompok yang lain menanggapi hasil presentasi kelompok lain Fase 6: Refleksi (Reflection) 1. Bertanya jawab dengan siswa tentang apa yang telah dipelajari dan dibahas, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran 2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Akhir (10 menit) Fase 7: Penilaian Autentik (Aunthentic Assesment) 1. Guru dan siswa melakukan refleksi dengan mengecek kembali apakah masih ada hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa terkait materi yang dipelajari.

47 2. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan kembali beberapa hal yang sudah diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran 3. Guru Memberikan tindak lanjut berupa PR untuk memperoleh gambaran pemahaman konsep yang sudah diperoleh oleh siswa. Memberikan pesan moral dan salam penutup 3. Observasi Observasi dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan oleh teman sejawat untuk mengumpulkan data yaitu kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning. 4. Refleksi Peneliti menganalisis semua informasi yang terekam dalam proses pembelajaran melalui format observasi dan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Kemudian memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Siklus II 1. Perencanaan 1) Mengkaji hasil refleksi siklus I. 2) Menyiapkan lembar observasi tentang kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, dan panduan angket untuk siswa.

48 3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mempertimbangkan hasil refleksi siklus I. 4) Materi pada siklus ke II yaitu pemerintahan kabupaten/kota dan provinsi 6) Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning. 2. Pelaksanaan 1) Tahap Persiapan (2 menit) a. Menyiapkan rencana pembelajaran. b. Menyiapkan materi pelajaran. c. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan. d. Menyiapkan alat pengumpul data. 2) Kegiatan Awal (10 menit) Fase 1: Konstruktivisme (Constructivism) 1. Berdoa, mengabsen siswa, mempersiapkan alat peraga. 2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 3. Memotivasi dan menggali pengetahuan siswa dengan menceritakan pengalaman sehari-hari yang berkaitan dengan materi pelajaran, misalnya dengan memberi pertanyaan Pernahkah kalian mengunjungi suatu ibukota kabupaten?, apa yang kamu ketahui tentang kabupatenmu?

49 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari 3) Kegiatan Inti (50 menit) Fase 2: Pemodelan (Modeling) 1. Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan pemerintahan kabupaten/kota 2. Siswa memperhatikan gambar dengan seksama 3. Siswa membaca wacana tentang pemerintahan kabupaten/kota 4. Siswa diajak untuk memahami arti dan susunan pemerintahan kabupaten/kota Fase 3: Masyarakat Belajar (Learning Community) 1. Siswa dibawah bimbingan guru membentuk kelompok belajar masing-masing dengan penuh disiplin 2. Siswa membuat kelompok (satu kelompok terdiri dari 4-5 orang). Distribusi kelompok berdasarkan kesenangan berteman/kerjasama. 3. Guru membagikan Lembar kerja Siswa (LKS) Kontekstual tentang pemerintahan kabupaten/kota serta lembar kerja pada tiap kelompok. 4. Siswa bersama teman dikelompoknya mencermati petunjuk dari guru dengan penuh perhatian Fase 4: Menemukan (Inquiry) 1. Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan permasalahan yang diajukan guru.

50 2. Guru mengawasi dan mendampingi jalannya kegiatan diskusi kelompok Fase 5: Bertanya (Question) 1. Siswa mempersiapkan lembar kerja yang sudah dipersiapkan untuk dipresentasikan dengan tekun. 2. Guru meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian dan alasan atas jawaban permasalahan yang diajukan. 3. Kelompok yang lain menanggapi hasil presentasi kelompok lain Fase 6: Refleksi (Reflection) 1. Bertanya jawab dengan siswa tentang apa yang telah dipelajari dan dibahas, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran 2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 4) Kegiatan Akhir (10 menit) Fase 7: Penilaian Autentik (Aunthentic Assesment) 1. Guru dan siswa melakukan refleksi dengan mengecek kembali apakah masih ada hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa terkait materi yang dipelajari. 2. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan kembali beberapa hal yang sudah diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran 3. Guru Memberikan tindak lanjut berupa PR untuk memperoleh gambaran pemahaman konsep yang sudah diperoleh oleh siswa.

51 Memberikan pesan moral dan salam penutup 3. Observasi Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran secara menyeluruh yang dilaksanakan peneliti. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer dengan menggunakan instrumen format pengamatan yang telah disediakan oleh peneliti sebelumnya. 2. Refleksi Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap proses pembelajaran PKn dan merencanakan tindak lanjut yang akan dilakukan setelah penelitian.