BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kebudayaan masyarakat yang telah berabad-abad lamanya suatu kebudayaan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

Nilai-Nilai Pancasila

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN INTENSITAS BIMBINGAN MORAL OLEH ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KESADARAN BAHAYA

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAMBANG SUPAGI A

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA. Listyaningsih

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

Pancasila dan Implementasinya

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang berada di

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERAN ORGANISASI BRAJA JATI DALAM PENGEMBANGAN DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhubungan dengan manusia lain. Timbulnya hubungan ini didukung oleh

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: HENI SUSILOWATI

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA

NINGGAR DIAN PRASTIKA KELOMPOK S1 TI. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR

MAKALAH KONSEP AGAMA DALAM PANCASILA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Remaja adalah generasi penerus, dimana sosok remaja diharapkan dapat

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya, ras, agama, dan bahasa. Keragaman yang ada inilah yang menjadikan

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

Pancasila dan Implementasinya

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang lahir dan tumbuh dari sejarah dan kebudayaan masyarakat yang telah berabad-abad lamanya suatu kebudayaan yang menampakkan keselarasan sebagai kunci kebahagiaan manusia, yaitu suatu kebudayaan yang didasarkan pada kesadaran bahaya perilaku bahwa pada akhirnya kebahagiaan manusia tergantung pada kemauan dan kemampuan manusia Indonesia dalam menempatkan diri dalam konteks, keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam menjamin hubungan baik antara manusia dengan manusia lainnya, antara manusia dengan masyarakatnya, antara manusia dengan alamnya dan hubungan manusia dengannya serta dalam mengajar kemajuan lahiriah dan kehidupan rohaniah. Oleh karena itu saya dari awal membuat judul ini saya sudah sedikit tertarik sehingga membuat judul ini dengan pemikiran saya sendiri, oleh karena itu saya merencanakan membuat judul tentang pengaruh pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup dan intensitas perhatian orang tua yang mempunyai (variabel bebas) terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda (variabel terikat). Dari judul diatas dapat di simpulkan sebagai berikut: intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda adalah merupakan fase yang paling sulit dalam perkembangan anak. 1

2 Dalam melangkah kejenjang awal kedewasaan sungguh diperlukan bimbingan, perhatian, suri teladan dari orang tua. Minusnya komunikasi antara anak dengan orang tua dapat menyebabkan anak mencari perhatian di luar rumah dengan berbuat, bertindak hal-hal yang negatif dan cenderung merusak diri sendiri dan orang lain. Konsekuensi yang terindikasi pada lingkungan masyarakat bahkan lembaga pendidikan masih banyak kita lihat atau pelajar yang melakukan tauran, pergaulan bebas, dan terlibat narkoba dll. Kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda dapat menimbulkan penyebabpan kenakalan remaja merupakan salah satu dari sekian banyak masalah sosial yang semakin merebak pada waktu sekarang ini. Masalah sosial sering dikaitkan dengan masalah perilaku menyimpang dan bahkan pelanggaran hukum atau tidak kejahatan. Upaya rehabilitasi dianggap lebih tepat untuk mengatasi masalah kenakalan pemuda. Pemuda adalah generasi penerus yang masih memungkinkan potesi sumber daya manusianya berkembang, sehingga pada saatnya akan menggantikan generasi sebelumnya menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Justika (2000) pada saat ini semakin berkembang bentuk penyimpangan perilaku yang dilakukan remaja/ pemuda. Kenakalan remaja tidak hanya berbentuk bolos sekolah, mencuri kecil-kecilan, tidak patuh pada orang tua, tetapi mengarah pada tindakan kriminal, seperti perkelahian masal antar pelajar (tawuran) yang menyebabkan kematian, perkosaan, pembunuhan dan lain-lain. http: //mo2gi.student.umm.ac.id/ Sejarah pemikiran Pancasila, tidaklah mengherankan jika Soekarno dalam serangkaian kursusnya pancasila tahun 1964 menyatakan bahwa ia menggali nilai-

3 nilai pancasila yang telah dieksplorasi sampai pada saf-saf terdalam, yaitu pada kurun masa kebudayaan pra-hindu. Menurut Nasroen (1967), Tresno (2006:96) menegaskan pula bahwa prinsip-prinsip dasar pancasila terdiri atas tiga hal yaitu: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kekeluargaan, dan 3. Rasio. Berdasarkan kajian literatur, penulisan dalam tesis kesarjanaan (1980) melihat tiga simpul nilai dasar pancasila, yaitu: 1. Religiusitas, 2. Kekeluargaan, dan 3. Keseimbangan. Dalam pandangan hidup ini terkandung dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik, pada akhirnya pandangan hidup suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri yang diyakin kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya karena itu dalam melaksanakan pembangunan. Misalnya kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain, tanpa menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan-kebutuhan bangsa kita sendiri. Perhatian orang tua merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Dari kesimpulan diatas perhatian merupakan penyeleksian terhadap stimulus. Attention may be defined either as the selective characteristic of the mental life. (Drever, 1960:22). Hal ini sesuai dengan pendapat Dachroni (2001) bahwa perilaku menyimpang pemuda dapat diartikan: Perilaku menyimpang pada pemuda merupakan perilaku yang kacau yang menyebabkan seorang pemuda kelihatan

4 gugup (nervous) dan perilakunya tidak terkontrol (uncontrol) juga mengakibatkan kenakalan pada pemuda. Kenakalan pemuda artinya merupakan suatu perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh pemuda. Menurut Paul Moedikdo, pengertian kenakalan pemuda adalah merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilanggar oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya, dan sebagainya. http://www.blogtopsites.com/outpost/4781affe7066256f26e93860f281005. Terjadinya perilaku menyimpang pemuda serta lunturnya rasa hormat generasi muda terhadap generasi tua, merupakan indikasi menurunnya pemahaman dan pengalaman nilai-nilai pancasila sebagai pandangan hidup. Pemuda yang merasakan tekanan antara ketergantungan dengan orang tua mereka dan kebutuhan untuk melepaskan diri, orang tua sering kali merasakan berbagai hal. Mereka ingin anak menjadi mandiri, mereka sulit untuk melepaskan. Orang tua harus berhati hati dan seimbang dalam memberikan kemandirian yang cukup kepada pemuda serta melindungi mereka dalam kegagalan dalam menilai sesuatu karena ketidakmatangan pemuda. Tekanan ini sering kali menyebabkan konflik dalam keluarga serta gaya pengasuhan orang tua dapat memengaruhi bentuk dan hasil konflik tersabut. Sama seperti anak anak, hubungan pemuda dengan orang tua dipengaruhi oleh situasi kehidupan orang tua itu sendiri pekerjaan, status, dan sosil ekonomi (Papalia) dkk., 2009:90). Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut merugikan dirinya sendiri dan orang-orang sekitarnya. Kenakalan remaja merupakan gejala potologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mengembangkan bentuk perilaku menyimpang.

5 Desa Puro Asri mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan desa-desa lainnya, melihat dari komposisi penduduknya yang terdiri dari beraneka ragam agama yang dipeluk penduduk. Perbedaan agama itulah yang terkadang sering menimbulkan gesekan-gesekan kecil di masyarakat. Di sinilah peran pemuda desa yang diharapkan dapat membentuk suatu masyarakat yang aman dan damai. Melihat potensi yang demikian itu sangatlah penting mengajarkan kepada pemuda-pemuda setempat akan kesadaran pemahaman pancasila. Pancasila terdiri atas lima dasar yang berhubungan dan tidak dapat dipisahkan, adalah : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kemanusiaan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Makna nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Makna sila ini adalah: a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. b. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain. 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab Makna sila ini adalah: a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. b. Saling mencintai sesama manusia. c. Mengembangkan sikap tenggang rasa. d. Tidak semena-mena terhadap orang lain. e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. g. Berani membela kebenaran dan keadilan.

6 h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. 3. Persatuan Indonesia Makna sila ini adalah: a. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Rela berkorban demi bangsa dan negara. c. Cinta akan Tanah Air. d. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia. e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-bhinneka Tunggal Ika. 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan Makna sila ini adalah: a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. c. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama. d. Berembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan. 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Makna sila ini adalah: a. Bersikap adil terhadap sesama. b. Menghormati hak-hak orang lain. c. Menolong sesama. d. Menghargai orang tua lain. e. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul: Pengaruh Pemahaman Pancasila sebagai Pandangan Hidup dan Intensitas Perhatian Orang Tua Terhadap Kesadaran Bahaya Perilaku Menyimpang pada Pemuda Desa Puro Asri Kecamatan Karangmalang Sragen Tahun 2010/2011.

7 B. Identifikasi Masalah Kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait, baik yang berasal dari dalam diri pemuda sendiri maupun berasal dari luar. Sedangkan faktor dari luar individu pemuda antara lain teman bermain, lingkungan pendidikan, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, kegiatan keorganisasian yang diikuti, pemahaman terhadap pancasila sebagai pandangan hidup, dan intensitas perhatian orang tua. Namun di kaji lebih dalam masih banyak lagi faktor luar yang mempengaruhinya. Berdasarkan latar belakang masalah dan Indetifikasi permasalahan diatas, maka penelitian tertarik untuk mengadakan penelitian tentang judul Pengaruh Pemahaman Pancasila sebagai Pandangan Hidup dan Intensitas Perhatian Orang Tua terhadap Kesadaran Bahaya Perilaku Menyimpang pada Pemuda Desa Puro Asri Kecamatan Karangmalang Sragen tahun 2010/2011. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga yang diteliti lebih jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Untuk itu perlu dibatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut: 1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian, meliputi:

8 a. Pengaruh pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup. b. Intensitas perhatian orang tua. c. Kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karangmalang sragen tahun 2010/2011. 2. Subjek penelitian a. Subjek penelitian ini adalah kepala Desa, dan semua orang tua dan pemuda dalam tiga RT desa puro asri tahun 2010/2011, yang secara keseluruhan berujumlah 128 orang tua dan pemuda. D. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian terpenting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karenanya, sebelum melakukan penelitian, harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh positif yang berarti (signifikan) pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karangmalang sragen tahun 2010/2011. 2. Adakah pengaruh positif yang berarti (signifikan) intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karangmalang sragen tahun 2010/2011.

9 3. Adakah pengaruh positif yang berarti (signifikan) pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup dan intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karang malang sragen tahun 2010/2011. E. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan titik puncak untuk merealisasikan aktifitas yang akan dilaksanakan sehingga dapat dirumuskan secara jelas. Pada penelitian ini, perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti sehingga dapat bekerja secara terarah, dalam mencari data sebagai langkah pemecahan masalahnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh positif yang berarti (signifikan) pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karangmalang sragen tahun 2010/2011. 2. Untuk mengetahui Pengaruh positif yang berarti (signifikan) intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karangmalang sragen tahun 2010/2011. 3. Untuk mengetahui Pengaruh positif yang berarti (signifikan) pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup dan intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karangmalang sragen tahun 2010/2011.

10 1. Manfaat atau kegunaan teoritis F. Manfaat Penelitian a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun masyarakat pada umunya mengenai pengaruh pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup dan intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karangmalang sragen tahun 2010/2011. b. Menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya mengenai pengaruh pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup dan intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karangmalang sragen tahun 2010/2011. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat atau kegunaan praktis b. Menyebarluaskan informasi mengenai pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup dan intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda desa puro asri kecamatan karang malang sragen tahun 2010/2011. c. Sebagai calon pendidik pelajaran pendidikan kewarganegaraan, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat ditrasformasikan kepada peserta didik pada khususnya, serta bagi masyarakat luas pada umumnya.

11 G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi penelitian ini, penelitian mengemukakan sistematika penulisannya. Adapun sistematika penulisan penelitian ini sebagaimana uraian berikut. Bagian awal meliputi: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar isi, Daftar Tabel, Daftar dan Lampiran. Bagian Pokok penulisan ini terperinci dalam lima bab. Bab I Pendahuluan mencakup Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan. Bab II Landasan Teori diawali dengan Tinjauan Pustaka yang mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya Kerangka Teoritik yang dimulai dengan Tinjauan Teoritis mengenai kesadaran bahaya perilaku yang meliputi: Kaitan mengenai kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda, kaitan mengenai pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup dengan kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda, kaitan mengenai intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda, implementasi pengaruh pemahaman pancasila sebagai pandangan hidup dan intensitas perhatian orang tua kaitannya dengan kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda. Selanjutnya uraian mengenai pancasila sebagai pandangan hidup yang meliputi: Pengertian pancasila, pengertian Pancasila sebagai Pandangan Hidup,

12 pengertian kedudukan pancasila dan fungsi pancasil, pengertian perhatian, macam-macam perhatian, pengertian perhatian orang tua, Kerangka Teoritik terakhir adalah uraian tentang pancasila sebagai pandangan hidup dan intensitas perhatian orang tua terhadap kesadaran bahaya perilaku menyimpang pada pemuda yang dilanjutkan dengan penyusunan Kerangka Pemikiran, Instrumen, Penelitian Terdahulu serta Hipotesis. Bab III Metode Penelitian Berisi: Tempat dan Waktu Penelitian; Populasi, Sampel, Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel; Veriabel-variabel Penelitian; Metode Pengumpulan Data; Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen; Teknik Uji Persyaratan Analisis; serta Teknik Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian berisi uraian: Deskripsi Data yang mancakup Data Hasil Uji Coba (try out) Validitas dan Reliabilitas Instrumen beserta analisisnya maupun Data Hasil Penelitian, Pengujian persyaratan analisis. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis, serta Pembahasan Hasil Analisis Data. Bab V Kesimpulan, Implikasi, serta Saran-saran, Kemudian bagian akhir dari skripsi ini berisi uraian Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran dan Daftar Ralat (bila ada).