MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA. Listyaningsih
|
|
- Hartono Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA Listyaningsih Emai: Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Dalam rangka membangun karakter setiap individu, keluarga memiliki peran yang sangat penting. Lingkungan keluarga merupakan wahana pendidikan yang pertama utama bagi anak. Lingkungan keluarga sangat menentukan terbentuknya karakter seseorang. Nilai-nilai yang diajarkan di lingkungan keluarga akan tampak dalam perwuju sikap perilaku seseorang. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai sebagai kepribadian bangsa, nilai-nilai tersebut telah dirumuskan sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila. Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Karena itu, membangun karakter individu melalui internalisasi nilai nilai Pancasila di lingkungan keluarga ini penting dalam rangka membangun karakter bangsa Kata kunci: karakter, internalisasi, nilai-nilai Pancasila, keluarga PENDAHULUAN Masalah karakter bangsa hingga saat ini masih menjadi permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berbagai permasalahan yang menunjukkan buruknya karakter adalah masih aya perilaku di masyarakat antara lain korupsi, kekerasan dalam rumah tangga, perkelahian, narkoba, perusakan lingkungan, pelanggaran lalu lintas sebagainya. Permasalahan-permasalahan tersebut hingga saat ini secara terus-menerus dicarikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berbagai solusi terkait pembangunan karakter bangsa sudah dilakukan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional pada awal tahun 2010 telah mencanangkan pendidikan budaya karakter bangsa. Karakter (Kemendiknas, 2010: 3) adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini digunakan sebagai landasan untuk cara pang, berpikir, bersikap bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, hormat kepada. Interaksi seseorang dengan menumbuhkan karakter masyarakat karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter setiap individu. Dalam rangka membangun karakter setiap individu, keluarga memiliki peran yang sangat penting. Keluarga merupakan komunitas pertama yang menjadi tempat bagi seseorang sejak dini, 178
2 belajar konsep baik buruk, pantas tidak pantas, benar salah. Di lingkungan keluarga anak belajar tata nilai atau moral. Karena tata nilai yang diyakini seseorang akan tercermin dalam karakternya, dikeluargalah proses pendidikan karakter berawal (Raka dkk., 2002:45). Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat menentukan terbentuknya karakter seseorang. Nilai-nilai yang diajarkan di lingkungan keluarga akan tampak dalam perwuju sikap perilaku seseorang. Jika di lingkungan keluarga anak dibiasakan untuk disiplin, maka anak juga akan memiliki karakter tersebut. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai sebagai kepribadian bangsa, nilai-nilai tersebut telah dirumuskan sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila. Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila bagi bangsa Indonesia memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai dasar Negara, sebagai ideologi Negara sebagai pangan hidup bangsa. Sebagai dasar Negara Pancasila dijadikan sebagai pedoman sekaligus landasan dalam penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai ideologi berarti nilai-nilai Pancasila menjadi sesuatu yang didambakan dicita-citakan dalam kehidupan bermasyarakat. Segkan sebagai pangan hidup berarti Pancasila sebagai pedoman dalam bersikap bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga fungsi tersebut menjadi fungsi yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa bernegara, karena itu internalisasi nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Mengacu kepada hakekat Pancasila yang digali dari budaya bangsa Indonesia, hal ini berarti bahwa Pancasila telah menjadi pangan hidup bangsa Indonesia yang memberikan pola perilaku atau karakter bangsa Indonesia. Dengan kata lain, karakter bangsa Indonesia dicerminkan oleh karakter yang terkandung di dalam nilai Pancasila yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang adil beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; (5) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia (Kemendiknas, 2011:39). Bertolok ukur dari hal tersebut, maka internalisasi nilai-nilai Pancasila pada setiap diri individu itu penting dalam rangka membangun karakter bangsa. Salah satu strategi dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila adalah melalui pendidikan di lingkungan keluarga. Keluarga memiliki peran yang sangat penting strategis dalam upaya membangun karakter individu. Pengetahuan pemahaman nilai-nilai Pancasila saat ini hanya di sekolah saja, padahal lingkungan keluarga juga tidak kalah pentingnya dalam mensosialisasikan menginternalisasikan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam Pancasila. Apalagi aktivitas anak sebagian besar juga berada di lingkungan keluarganya, maka orang tua juga perlu menjalankan salah satu fungsi edukasi untuk mengajarkan kepada anak-anaknya 179
3 Karakter Bangsa Indonesia Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila Karakter adalah adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini digunakan sebagai landasan untuk cara pang, berpikir, bersikap bertindak (Kemendiknas, 2010: 3). Menurut Lickona (1992:22) karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara bermoral. Sifat alami itu dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati karakter mulia lainnya. Menurut Suyanto (dalam Wibowo, 2012: 33) karakter adalah cara berpikir berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Menurut Samani Hariyanto (2011: 43) karakter dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan, serta diwujudkan dalam sikap perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki warga negara bangsa Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang berlaku di masyarakat bangsa Indonesia adalah nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar negara, ideology, pangan hidup bagi bangsa Indonesia. Pada setiap sila dalam Pancasila memuat nilai-nilai instrumental yang merupakan penjabaran dari nilai dasar Pancasila. Selanjutnya nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa bernegara. Karakter bangsa Indonesia yang diturunkan dari setiap sila Pancasila (Kemendiknas, 2011: 39) terlihat pada tabel berikut: Ketuhanan Yang Maha Esa 1. Hormat bekerjasama antara pemeluk agama penganut kepercayaan 2. Saling menghormati Tabel 1 Seperangkat Karakter dari Setiap Sila Pancasila Kemanusiaan 1. Persamaan hak kewajiban 2. Saling mencintai 3. Tenggang rasa 4. Tidak semenamena terhadap KARAKTER Persatuan Kesatuan 1. Menempatkan persatuan, kesatuan, keselamatan bangsa di atas Kerakyatan 1. Mengutamakan masyarakat negara 2. Tidak memaksakan kehendak kepada 3. Mengutamakan Keadilan Sosial 1. Sikap suasana kekeluargaan kegotongroyon gan 2. Sikap adil 3. Menjaga 180
4 kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama kepercayaan itu. 3. Tidak memaksakan agama kepercayaan kepada orang lain. 4. Hubungan antara manusia dengan Tuhannya 5. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan 7. Berani membela kebenaran keadilan 8. Merasakan pribadi golongan 2. Rela berkorban untuk bangsa negara 3. Bangga menjadi bangsa Indonesia yang bertanah air Indonesia serta menjunjung tinggi Bahasa Indonesia 4. Memajukan persatuan kesatuan yang ber-bhineka Tunggal Ika musyawarah untuk mufakat 4. Beritikad baik bertanggung jawab dalam melaksanakan keputusan bersama 5. Menggunakan akal sehat nurani luhur dalam bermusyawarah 6. Berani mengambil keputusan yang secara moral dapat dipertanggungjawab kan kepada Tuhan Yang maha Esa serta nilai-nilai kebenaran keadilan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia serta mengembangka n sikap hormatmenghormati keharmonisan antara hak kewajiban 4. Hormat terhadap hakhak 5. Suka menolong 6. Jauh dari sikap pemerasan 7. Tidak boros 8. Tidak bergaya hidup mewah 9. Suka bekerja keras 10. Menghargai karya orang lain Karakter bangsa merupakan hal yang penting dalam rangka membangun kehidupan berbangsa bernegara yang sesuai dengan dasar negara. Dari karakter bangsa ini harus dapat diturunkan untuk membangun karakter individu yang diterapkan diberbagai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa bernegara. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tersebut merupakan pedoman dalam bersikap berperilaku sehari-hari. Salah satu fungsi Pancasila adalah sebagai pangan hidup bangsa, hal ini berarti Pancasila menjadi pegangan acuan bagi manusia Indonesia dalam bertingkah laku, baik dalam berhubungan dengan sesama manusia, dengan Tuhan yang menciptakannya maupun dengan lingkungannya. (Pitoyo, dkk.2012: 15). Oleh karena itu, Pancasila sebagai pangan hidup merupakan tuntunan bagi bangsa Indonesia dalam bersikap berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Membangun Karakter di Lingkungan Keluarga melalui Internalisasi Nilai-nilai Pancasila Internalisasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan memberikan ketelaan pembiasaan sikap yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Keluarga merupakan unit terkecil dalam struktur masyarakat yang dibangun di atas perkawinan yang terdiri atas ayah/suami, ibu/istri, anak. Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling dasar untuk mencetak kualitas manusia. sampai saat ini, masih menjadi kayakinan harapan bersama bahwa keluarga senantiasa dapat diandalkan sebagai lembaga ketahanan moral, akhlak dalam konteks bermasyarakat. Baik buruknya generasi suatu bangsa, ditentukan oleh pembentukan pribadi dalam keluarga (Mufidah, 181
5 2003). Oleh karena itu, keluarga dalam hal ini orang tua memiliki peran yang sangat penting bertanggung jawab dalam membentuk karakter pada anak. Menurut pemerhati anak Juliana Langowuyo (dalam Wibowo, 2012: 120), pendidikan karakter harus dimulai sejak dini pihak yang paling bertanggung jawab untuk mendidik, mengasuh membesarkan anak-anak menjadi generasi yang tangguh adalah orang tua. Orang tua adalah pihak yang paling dekat dengan anak sehingga kebiasaan segala tingkah laku yang terbentuk dalam keluarga menjadi contoh dengan mudah ditiru anak. Dengan demikian, faktor utama dalam membangun karakter dalam lingkungan keluarga adalah melalui ketelaan orang tua. Ada beberapa kiat menjadi orang tua yang ideal serta figure taula yang baik bagi anak menurut Lina Erliana (dalam Wibowo, 2012: 121), yaitu 1. Mengubah pola mendidik anak mulai menerapkan pola child center. Artinya, orang tua harus mengambil posisi sejajar dengan anak atau lebih dikenal dengan menjadikan orang tua sebagai sahabat anak. 2. Menyediakan waktu untuk anak. Komunikasi yang baik memerlukan waktu yang berkualitas. Setiap kali ada kesempatan, manfaatkan mpmen tersebut untuk mengajak anak bicara, jangan tunggu sampai anak bermasalah. 3. Orang tua mampu mengenali Bahasa tubuh dari anak. Dengan mengenali bahasa tubuh dengan baik, orang tua diharapkan bisa memberikan kasih saying yang tidak hanya dilontarkan dengan kata-kata, tetapi lewat sentuhan Bahasa tubuh. 4. Orang tua bisa memahami perasaan anak. 5. Orang tua mampu menjadi pendengar yang baik. 6. Menjadi orang tua yang menerapkan kedisiplinan konsisten di dalam keluarga. Orang tua adalah panutan bagi anak-anaknya, maka harus selalu bersikap konsisten pada apa yang akan ditanamkan. Ketelaan dari orang tua, merupakan hal yang penting dalam membangun karakter pada anak. Bagaimana orang tua bertindak akan terefleksi pada sikap perilaku anak. Demikian pula dalam membangun karakter yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila, orang tua juga harus bisa memberikan ketelaan melalui sikap perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Orang tua bisa memberikan edukasi mengenai Pancasila kepada anak-anaknya tidak sekedar dengan memberikan pengetahuan saja pada anak, tetapi perlu diwujudkan secara langsung dalam sikap perilaku sehari-hari. Internalisasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga ini dilakukan melalui penerapan nilainilai Pancasila dalam kehidupan secara nyata yang ditunjukkan dengan sikap perbuatan. Pada sila 182
6 pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, ini menunjukkan aya nilai karakter religious. Religius yaitu sikap perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. (Kemendiknas, 2010: 9-10). Dalam hal ini, bagaimana orang tua mampu memberikan ketelaan dengan menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut. Sejak kecil anak sudah dibiasakan menjalankan ibadah secara bersama-sama keluarga. Menghargai antar umat beragama dengan mengembangkan sikap toleransi antar pemeluk agama yang berbeda. Pada sila kedua, kemanusaiaan yang adil beradab, dalam menginternalisasikan nilai-nilai ini, orang tua diharapkan mampu memberikan ketelaan membiasakan anaknya untuk saling tolong menolong, tidak membeda-bedakan dalam berteman, saling menyayangi, tenggang rasa, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, berani membela kebenaran keadilan. Pada sila ketiga, Persatuan Indonesia, orang tua harus mampu menempatkan persatuan kesatuan di atas segala pribadinya. Orang tua memberikan ketelaan dengan mengembangkan sikap toleransi antarumat demi persatuan kesatuan dengan cara menjaga pergaulan hubungan yang baik dengan para tetangga walaupun berbeda agama, ras, suku, adat istiadat budaya. Dari sikap itu, anak akan belajar untuk bisa berteman dengan teman yang berbeda agama, suku, budaya mampu menghargai setiap perbedaan demi terciptanya persatuan kesatuan. Pada sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, orang tua menunjukkan sikap demokratis di lingkungan keluarga. Dalam setiap pengambilan keputusan mengajak anak untuk bermusyawarah mencapai kesepakatan tidak memaksakan kehendaknya kepada anak. Misalnya ketika anak ingin melanjutkan sekolah, orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih sekolah yang dikehendaki. Orang tua hendaknya juga bisa menghargai pendapat anak-anaknya. Dari sikap tersebut, anak belajar untuk memahami segala bentuk perbedaan pendapat tidak memaksakan kehendak pada. Pada sila kelima, Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, orang tua hendaknya bisa berlaku adil terhadap anak-anaknya. Orang tua tidak bersikap membeda-bedakan terhadap anakanaknya. Di lingkungan keluarga bisa diciptakan suasana kekeluargaan kegotongroyongan, menjaga keharmonisan antara hak kewajiban, hormat terhadap hak-hak, suka menolong, menjauhi dari sikap pemerasan, tidak boros, tidak bergaya hidup mewah, suka bekerja keras, menghargai karya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam upaya membangun karakter bangsa yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila perlu dimulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu 183
7 keluarga. Jika keluarga berhasil membangun karakter-karakter yang luhur, maka ini akan membawa keberhasilan pada pendidikan karakter pada lingkungan yang lebih luas yaitu masyarakat, bangsa negara. Ketelaan pembiasaan merupakan strategi yang bisa dilakukan dalam membangun karakter individu. Karakter bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila perlu diinternalisasikan diimplementasikan dalam relaitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. KESIMPULAN Ketelaan dari orang tua, merupakan hal yang penting dalam membangun karakter pada anak. Bagaimana orang tua bertindak akan terefleksi pada sikap perilaku anak. Demikian pula dalam membangun karakter yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila, orang tua juga harus bisa memberikan ketelaan melalui sikap perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Orang tua bisa memberikan edukasi mengenai Pancasila kepada anak-anaknya tidak sekedar dengan memberikan pengetahuan saja pada anak, tetapi perlu diwujudkan secara langsung dalam sikap perilaku sehari-hari. Ketelaan pembiasaan merupakan strategi yang bisa dilakukan dalam membangun karakter individu demi mewujudkan karakter bangsa yang luhur. SARAN Pembudayaan nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan agar semua masyarakat mengetahui, meyakini, mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang merupakan jati diri kepribadian bangsa Indonesia. DAFTAR RUJUKAN Kementerian Pendidikan Nasional Pengembangan Pendidikan Budaya Karakter Bangsa. Pedoman Sekolah. Jakarta : Kementerian Pendidikan Nasional Naskah Akademik Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Jakarta : Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Megawangi, Ratna Character Parenting Space. Menjadi Orangtua Cerdas untuk Membangun Karakter Anak. Bandung : Read Publizing House Mufidah Paradigma Gender. Malang: Bayumedia Publishing. Pitoyo dkk Pancasila Dasar Negara. Yogyakarta : PSP Press. Samani, Mukhlas Hariyanto Pendidikan Karakter. Bandung : Remaja Rosdakarya Wibowo, Agus Pendidikan Karakter. Strategi Membangun Karakter Bangsa yang Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 184
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya
Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1.Sejarah Lahirnya Pancasila 2.Pancasila
Lebih terperinciBartima Oktavia Bahar Nim: E
Tugas : 45 BUTIR-BUTIR PANCASILA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Pendidikan Pancasila Semester Genap Disusun Oleh : Bartima Oktavia Bahar Nim: E51116302 Departemen Antropologi
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2 Substansi Hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam Pancasila PANCASILA UNDANG UNDANG DASAR 1945 PASAL 28A -28J UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN
BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN Butir butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1978 TENTANG PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (EKAPRASETIA PANCAKARSA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS
Lebih terperinciPILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR
PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR EMPAT PILAR Pancasila UUD 1945 NKRI Bhineka Tunggal Ika KARAKTER Unsur kunci: komitmen, kata2 dpt dipegang, keputusan demi kebaikan bersama Memperlakukan sesama dgn
Lebih terperinciPendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam
Modul ke: Pendidikan Pancasila Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU
Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas 03TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Modul ke: 03 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS A. Sejarah Lahirnya Pancasila B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia C. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan
Lebih terperinci2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,
2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang
Lebih terperinciPendidikan Kewarganegaraan
Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Pancasila, Ideologi Negara, Implementasi Pancasila di Negara Indonesia. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi
Lebih terperinciPANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA
PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA 1 1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA a. Percaya & Taqwa Kpd Tyme Sesuai Dgn Agama & Kepercayaannya Masing2 Menurut Dsr Kemanusiaan Yg Adil Dan Beradab b. Hormat
Lebih terperincitercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan
PANCASILAA Perisai Pancasila menampilkan lima lambang Pancasila Pancasilaa adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañcaberarti lima dan śīla berarti
Lebih terperinciKerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan kerakyatan adalah bersifat cita-cita kefilsafatan, yaitu bahwa negara adalah untuk keperluan rakyat. Oleh karena itu maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah ideologi bangsa Indonesia, tentu tidak terlepas dari Pancasila. Sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila
Lebih terperinciSoal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan
88 Lampiran 1. Instrumen Penelitian Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Nama : No Absen : Kelas : Petunjuk Soal 1) Isilah identitas nama anda dengan benar 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : Doni Saputra.P 11.11.5553 F S1/Teknik Informatika Abidarin Rosidi,
Lebih terperinciI. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara
I. Hakikat Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
Lebih terperinciPEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21
PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 Machful Indra Kurniawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciMemahami Budaya dan Karakter Bangsa
Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : SUHENDRA JUNIAR A. 11.11.5565 F S1/Teknik Informatika Abidarin
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA VANDALISME DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELANGGARAN PENGAMALAN PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : IMRO ATUL ARIFAH NIM : 11.11.5183 KELOMPOK : E PRODI/ JURUSAN: S1/ TEKNIK
Lebih terperinciSEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA Disusun oleh: Nama : Gigih Fajar Kurniawan Nim : 11.11.5519 Kelompok Jurusan Nama Dosen : F : S1-TI :Abidarin
Lebih terperinciKompetensi Inti Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Pengamalan dan penghayatan pancasila serta jalur-jalur yang digunakan dalam penerapan pengamalan pancasila 1 3 NAMA : Muhammad iqbal NIM : 11.11.5437 Kelas : E Ruangan : Citra 2 Dosen : Dr. Abidarin Rosidi,M.Ma
Lebih terperinciNILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA
NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA Diajukan oleh: Muhammad choirul mustain 11.11.4897 Kelompok D(S1-TI) Dosen: Tahajudin S, Drs Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : HERDIKA PRASTOWO NO.MAHASISWA : 11.02.8132 KELOMPOK PROGRAM STUDI NAMA DOSEN : A : D3 MANAJEMEN
Lebih terperinciPancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :
Pancasila dan Budaya STMIK Amikom Yogyakarta oleh : Rossidah 11. 02. 8043 ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika pembimbing : Drs. M. Kalis Purwanto, MM 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI i ii BAB
Lebih terperinciINTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA
1 INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA 1. Arti Penting Keberadaan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara adalah sebuah harga mati Yang tidak boleh di tawar lagi. Bukan tidak mungkin, apabila ada
Lebih terperinciHAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.
HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DESA PANCASILA DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
Lebih terperinciPANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.
Modul ke: PANCASILA Implementasi Sila Keempat dan Kelima Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK Fakultas Teknik H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciYODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI
TUGAS AKHIR YODI PERMANA 11.12.5667 PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, M PENDAHULUAN Sebagai warga negara yang setia pada nusa dan bangsa,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR disusun oleh Rosyied Hamidy 11.11.5633 KELOMPOK PANCASILA F Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma. STRATA 1 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana untuk menjadikan seseorang atau individu menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus mendapatkan
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Oleh : Falihah Untay Rahmania Sulasmono KELOMPOK E NIM. 11.11.5273 11-S1TI-09 Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAKSI Pancasila
Lebih terperinciKEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA Tugas Akhir Pendidikan Pancasila NAMA :YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELOMPOK : E JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. Abidarin Rosyidi M.Ma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Kebudayaan Indonesia Akar dari Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Nama : Alif Rizki Andriawan NIM : 11.11.5193 Kelompok Prodi dan Jurusan : E : S1 TI Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr,
Lebih terperinciPancasila dan Implementasinya
Pancasila dan Implementasinya Modul ke: Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro DLL http://www.mercubuana.ac.id Pancasila didalamnya terdapat nilai-nilai luhur yang digali dari bangsa Indonesia sendiri.
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Modul ke: 02Fakultas Gunawan EKONOMI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Wibisono SH MSi Program Studi Akutansi Tujuan Perkuliahan A. Menyebutkan tokoh dan sistematika Pancasila B.
Lebih terperincidengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Disusun Oleh : Nama : Bakti Agung T. NIM : 11.11.5011 Program Jurusan Kelompok : TI-S1-D Dosen : Drs. Tahajudin Sudibyo JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM Yogyakarta NAMA : Listia Fitriani NIM : 11.01.2931 Kelompok : B Program Studi : Diploma 3 Jurusan : Teknik Informatika Dosen
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala
Lebih terperinciNilai-Nilai Pancasila
Nilai-Nilai Pancasila Disusun Oleh: Puji Dwi Hartanto 11.11.5191 Kelompok E Pembimbing: DR.Abidarin Rosyidi, MMa STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kata Pengantar Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Definisi Pendidikan Karakter 2.1.1 Pendidikan Karakter Menurut Lickona Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan
Lebih terperinciPENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan.
PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya
Lebih terperinciPANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang serius jika tidak segera dicarikan jalan keluar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya karakter akan nampak pada sikap dan perilaku seseorang. Karakter yang baik sangat penting dimiliki oleh semua siswa, karena mereka adalah generasi penerus
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
PANCASILA SEBAGAI DASAR DARI NEGARA INDONESIA MEMBENTUK DAN MEMBANGUN Disusun Oleh : Surya Ananta NIM : 11.02.8094 Jurusan : D3-MI Dosen Pembimbing M Kalis Purwanto, Drs,MM UNTUK MEMENUHI SYARAT MATA KULIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kebudayaan masyarakat yang telah berabad-abad lamanya suatu kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang lahir dan tumbuh dari sejarah dan kebudayaan masyarakat yang telah berabad-abad lamanya suatu kebudayaan yang menampakkan
Lebih terperinciPERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DISUSUN OLEH: Nama :Vincensius. P. Palimbong NIM : 11.11.5009 Kelompok : D Jurusan : TI (Teknik Informatika) TUGAS DIBUAT UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MATAKULIAH PANCASILA
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.
TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO 11.11.5668 KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara, Condong Catur Yogyakarta,
Lebih terperinciMODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Sejarah lahirnya Pancasila Tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk
Lebih terperinciSANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA
SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
Modul ke: KEWARGANEGARAAN PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Teknik Elektro www.mercubuana.ac.id 3 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA TUJUAN PERKULIAHAN:
Lebih terperinciPANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.
PANCASILA Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen
Lebih terperinciIMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA YANG BERKAITAN DENGAN TUGAS KEBIDANAN. Bidan adalah seorang yang telah berhasil atau sukses meyelesaikan
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA YANG BERKAITAN DENGAN TUGAS KEBIDANAN A. Pengertian Bidan adalah seorang yang telah berhasil atau sukses meyelesaikan pendidikan bidan yg terakreditasi dan diakui negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak asasi setiap individu anak bangsa yang telah diakui dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila
Lebih terperinciPancasila dan Implementasinya
Modul ke: Pancasila dan Implementasinya Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Sejarah Lahirnya Pancasila Kata Pancasila pertama kali dapat ditemukan dalam buku Sutasoma karya Mpu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moral dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai-nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Moral dalam Sastra Moral dari segi etimologis berasal dari bahasa latin yaitu Mores yang berasal dari suku kata Mos. Mores berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak
Lebih terperinciPancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara
Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara FILSAFAT PANCASILA Filsafat Harafiah; mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. Filsafat Pancasila; refleksi kritis dan rasional
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
Modul ke: 07Fakultas EKONOMI PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Sistem Etika (1) Gunawan Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen S1 Pengertian Etika Etika adalah kajian ilmiah terkait dengan etiket
Lebih terperinciSTRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK
A. SD/MI KELAS: I STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1. Menerima
Lebih terperinci18. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI
18. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI KELAS: I KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya teman, dan guru 1.1 Mensyukuri
Lebih terperinci29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciSiaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017
Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017 Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Lebih terperinciPANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.
PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012
Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERAYAAN NATAL NASIONAL DI PLENARY HALL JAKARTA CONVENTION
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1 Oleh Drs. H. Syaifuddin, M.Pd.I Pengantar Ketika membaca tema yang disodorkan panita seperti yang tertuang dalam judul tulisan singkat
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)
PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I) Modul ke: 08 Udjiani Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Pengertian Etika B. Etika Pancasila Hatiningrum, SH.,M Si Program Studi Manajemen A. Pengertian Etika. Pengertian
Lebih terperinciG. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNAGRAHITA
- 919 - G. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNAGRAHITA KELAS : I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciPANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik
Modul ke: PANCASILA Sebagai Sistem Etika Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK Fakultas Teknik H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id Latar Belakang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA
TUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA DiSusun Oleh : NAMA KELOMPOK DOSEN : ANA RACHMATUN : A : M Kalis Purwanto, Drs, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMENT INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTAK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan NAMA : Dwi Exteryani NIM : 11.11.4859 KELOMPOK JURUSAN DOSEN : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinci26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA Ramtia Darma Putri tyadhuarrma27@gmail.com Universitas PGRI Palembang Erfan Ramadhani erfankonselor@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter merupakan kunci kepemimpinan. Istilah karakter dianggap sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan akan membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa yang penting dalam kehidupan manusia.
Lebih terperinciHak Asasi Manusia Dalam Pancasila
Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila DISUSUN OLEH: NAMA : LUCKY WAHYU P NIM : 11.11.4996 JURUSAN : S1 TI DOSEN : Tahajudin Sudibyo,Drs DISUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA STMIK
Lebih terperinciPERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI SE-KOTA GORONTALO. Oleh :
PERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI SE-KOTA GORONTALO Oleh : Febryana T. Rahayu, Prof.Dr.Enos Taruh, M.Pd*,Nova E.Ntobuo, S.Pd,M.Pd** Jurusan Fisika Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempunyai peranan pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk masa yang akan datang. Maka dari itu
Lebih terperinciNINGGAR DIAN PRASTIKA KELOMPOK S1 TI. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.
NINGGAR DIAN PRASTIKA 11.11.5493 KELOMPOK F S1 TI DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa. Abstrak Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Oleh
Lebih terperinci14TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Pendidikan Pancasila Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5 Fakultas 14TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Pokok Bahasan Sila Keempat Sila Kelima Arti dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan menghadapi berbagai masalah yang sangat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Fenomena merosotnya karakter kebangsaan
Lebih terperinciPERGESERAN POLA PIKIR REMAJA TENTANG KONSEP PANDANGAN HIDUP DAN UPAYA MENJADIKAN PANCASILA SEBAGAI SEMANGAT HIDUP REMAJA.
BAB II PERGESERAN POLA PIKIR REMAJA TENTANG KONSEP PANDANGAN HIDUP DAN UPAYA MENJADIKAN PANCASILA SEBAGAI SEMANGAT HIDUP REMAJA. 2.1 Pancasila Sebagai Pedoman Bangsa Pancasila adalah ideologi bangsa dan
Lebih terperinciAbdul Muiz, M.Pd math.muiz@gmail.com Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK
PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF Abdul Muiz, M.Pd math.muiz@gmail.com Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK Identitas suatu bangsa dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan unsur penentu pertama dan utama keberhasilan pembinaan anak sebagai generasi penerus. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
Lebih terperinciPANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
KEWARGANERAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas FEB SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id SEJARAH SINGKAT LAHIRNYA PANCASILA Istilah Pancasila pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai orang tua kadang merasa jengkel dan kesal dengan sebuah kenakalan anak. Tetapi sebenarnya kenakalan anak itu suatu proses menuju pendewasaan dimana anak
Lebih terperinci