BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya koperasi sebagai usaha masyarakat mampu memperkuat dirinya sebagai badan usaha yang tangguh dan mandiri. Koperasi juga berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi, sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Prinsip-prinsip koperasi merupakan dasar kerja koperasi sebagai badan usaha serta ciri khas dan jati diri koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain (Ali Mutasowifin, 2002 : 4). Koperasi dapat tumbuh dan berkembang tidak lepas dari falsafah negara yaitu Pancasila, dan UUD 1945 yang terjalin erat dalam bentuk asas kekeluargaan. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat merngumpulkan dan membentuk kekuatan ekonomi bersama-sama untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik bagi anggotanya. Agar dapat bertahan dan mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya, maka dari itu koperasi tersebut harus dapat menentukan suatu kebijakan serta strategi yang terus dikembangkan dan ditingkatkan. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. Sedangkan Unit Simpan Pinjam Koperasi (USP Koperasi) adalah unit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. 1
2 Perwujudan dari kesungguhan KSP atau USP dalam mengelola dana masyarakat adalah dengan menjaga kesehatan kinerjanya karena kesehatan kinerja sangat penting bagi suatu lembaga usaha. Dengan mengetahui tingkat kesehatan usaha, masyarakat (anggota) dapat dengan mudah menilai kinerja lembaga tersebut. Oleh karena itu, Menteri Negara Koperasi dan UKM mengeluarkan Peraturan Menteri Negara dan UKM Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara bahwa: Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Penilaian atas kesehatan keuangan dan non keuangan didasarkan pada tujuh asas koperasi indikator penilaian yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan perumbuhan, serta jati diri koperasi dengan sesuai dengan surat keputusan tersebut diatas (Ria Sovyana, 2012). Sebagai satu-satunya bentuk badan usaha yang paling sesuai dengan pasal 33 UUD 1945, koperasi mempunyai tujuan seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 pasal 3, yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Menurut Mulyadi (2001:416) untuk mencapai tujuan tersebut, koperasi sebagai badan usaha memerlukan pengukuran kinerja yang tepat sebagai
3 dasar untuk menentukan efektivitas kegiatan usahanya terutama efektivitas operasional, kondisi keuangan, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Alasan mendasar Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam Koperasi di kota Surakarta dijadikan sebgai objek penelitian ini yaitu berawal dari kenyataan yang menunjukan bahwa perkembangan koperasi sebagai sebuah badan usaha pengembangan ekonomi para pegawai mengalami kemajuan dalam hal membantu pengolahan usaha koperasi. Namun disisi lain menurut Haryani (2012) koperasi di Kota Surakarta selama ini masih kesulitan dalam mengakses sumber-sumber pembiayaan sebagai modal pengembangan kegiatan usaha koperasi. Permasalahan umum yang masih dihadapi koperasi dalam mendapatkan permodalan di luar anggota koperasi ini, diantaranya karena masih rendahnya kredibilitas koperasi, baik dari analisis perbankan maupun dari persyaratan administrasi dan prosedur mengajukan pembiayaan (http://rri.co.id/index.php/berita/35558/koperasi-di- Surakarta-Masih-Sulit-Akses-Permdoalan#.Uc6DbTuNmyo. 18/11/2012). Permodalan merupakan salah satu aspek dari analisis tingkat kesehatan pada koperasi komponen- komponen lainnya dari aspek-aspek tersebut meliputi kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jati diri (Peraturan Menteri dan UKM RI No.14/Per/M.KUKM/XII/2009). Menurut Wijiastuti (2011) analisisi tingkat kesehatan koperasi berperan penting terhadap bagaimana cara mengetahui kinerja koperasi dan tingkat
4 kesehatannya, sehingga manajer dapat mengambil suatu keputusan yang tepat untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Penilaian kesehatan dilakukan sekali dalam setahun. Hal yang melatar belakangi peneliti untuk meneliti penelitian ini dikarenakan sedikitnya minat kelompok intelektual melakukan penelitian dan kajian dengan koperasi sebagai objek penelitian. Hal ini dapat di lihat dari semakin jarangnya referensi atau tulisan-tulisan yang membahas tentang koperasi dalam hal analisis tingkat kesehatan pada koperasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai tingkat kesehatan koperasi dengan mengambil judul: Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Surakarta B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Surakarta? 2. Apakah pencapaian Sisa Hasil Usaha (SHU) dibandingkan dengan total pendapatan dapat memenuhi standar kesehatan koperasi? 3. Bagaimana pengaruh aspek manajemen terhadap tingkat kesehatan koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam dilihat dari manajemen umum, kelembagaan, manajemen permodalan, manajemen aktiva? 4. Bagaimana partisipasi ekonomi anggota mempunyai pengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi?
5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Surakarta. 2. Untuk menganalisis pencapaian sisa hasil usaha (SHU) dibandingkan dengan total pendapatan dapat memenuhi standar kesehatan koperasi. 3. Untuk menganalisis pengaruh aspek manajemen terhadap tingkat kesehatan koperasi dilihat dari manajemen umum, kelembagaan, manajemen permodalan, manajemen aktiva. 4. Untuk menganalisis pengaruh partisipasi ekonomi anggota terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Manajer/Pengurus Koperasi Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi manajer/pengurus koperasi agar dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari koperasi yang telah dicapai di waktu lalu dan waktu yang sedang berjalan, sehingga dapat di ketahui kelemahan dari koperasi tersebut. 2. Bagi Akademik Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi akademik untuk dapat menambah refensi tentang perkoperasian
6 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk mengetahui lebih, tentang seluk beluk koperasi secara detail. E. Sistematika Penulisan Penelitian ini dibagi dalam lima bab yang secara garis besarnya disusunseperti berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini di jelaskan secara garis besar tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menerangkan tentang pengertian koperasi, penilaian kinerja, laporan keuangan, Penilaian kesehatan koperasi, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, data dan sumber, metode pengumpulan data, factor-faktor yang mempengaruhi penilaian kesehatan, teknik analisis. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang penyajian data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.
7 BAB V : PENUTUP Bab ini memberikan kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penelitian dan juga saran yang mungkin dapat menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya