Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

dokumen-dokumen yang mirip
Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XIII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

BAB II URAIAN TEORITIS

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

BAB I PENDAHULUAN. tua maupun yang muda. Selain dijadikan sebagai hobi, fotografi bisa juga

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA

BAB II TINJAUAN TEORETIS. Review Penelitian Terdahulu. Tabel 2.1. Metode. Studi. Jejaring sosial Deliana. Korelasi. Facebook.

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi Massa dapat didefenisikan sebagai komunikasi yang

TEORI KOMUNIKASI. Komunikasi Massa dan Masyarakat. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

Modul ke: Komunikasi Massa. Teori Komunikasi Massa (Mikro) Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul Perkuliahan I Ekonomi Politik Media

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

POKOK BAHASAN IV TEORI-TEORI KOMUNIKASI DESKRIPSI SINGKAT

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media

MOTIVASI PELANGGAN DALAM MEMBACA MAJALAH BAHANA. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No 6 Yogyakarta 55281

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Modul ke: Psikologi Komunikasi. Fakultas FIKOM. Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi MARKOM & PERIKLANAN.

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung

Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakikatnya ialah mahluk sosial dimana membutuhkan

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin ketat. Agustus 1978, ditetapkan definisi PR sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan teori ini bertujuan memaparkan dan menjelaskan konsep-konsep

Hubungan Twitter Jatinangorku dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers

BAB I PENDAHULUAN. Istilah jurnalistik berasal dari kata journalistiek dalam bahasa Belanda

KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MEMBACA SURAT KABAR HARIAN LOKAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6/13/2012 EFEK KOMUNIKASI MASSA EFFECT KOMUNIKASI MASSA. Sbahwa efek media massa sejatinya berhubungan dengan pesan yang diterima oleh audien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. AlBaghir, R, A, 2012, Facebook sebagai Media Pembelajaran. Komprehensif. Bandung: Simbiosa. Rosdakarya

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Modul Perkuliahan II. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran televisi yang makin marak di Indonesia dengan berbagai

PENGGUNAAN MEDIA OLEH KOMUNITAS MEDIA USAGE BY COMMUNITY

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Komunikasi massa dan efek media terhadap individu

Sosiologi Komunikasi. Komunikasi Massa sebagai system social dan pranata social. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu dari kemungkinan pilihan yang ada. sehingga semua orang dapat mengakses informasi lebih banyak. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya merekalah yang akan mengkonsumsi isi media. Meskipun

II. TINJAUAN PUSTAKA. canggih dan kompleks serta memiliki kekuatan yang lebih dari maa-masa

Rheza Fajar Putra 1, Dadang Sugiana 2, Kismiyati El kharimah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Analisa data merupakan temuan data yang diperoleh dari data lapangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam teori Uses and Gratifications bahwa audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya.

Identifikasi Menonton Televisi dalam Keluarga di Kalangan Masyarakat Kota Bandung

1 & 2. Modul Perkuliahan I dan II Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

BAB IV ANALISIS DATA

Oleh : Stefanus Redhitya Istiawan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penggunaan suatu media akan mempengaruhi dan memberi dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemberitaan dalam suatu media massa sangatlah beragam dan dapat

Hubungan Penggunaan Intranet dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan tentang Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi. Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

BAB II PENDEKATAN TEORETIS

Oleh : Sinta Petri Lestari Abstraksi

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin ingin tahu keadaan sekitarnya. Setiap peristiwa dan kejadian yang

BAB I PENDAHULUAN I.1

12FIKOM KOMUNIKASI MASSA DAN MASYARAKAT. Audience dan Pengaruhnya terhadap Media Massa. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Modul ke: Fakultas

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari

MATA KULIAH PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem

PENGARUH PENGELOLAAN TAMPILAN INFORMASI PADA WEBSITE GARUDAMILES.COM TERHADAP PEMENUHAN DAN KEPUASANMEMBERGARUDAMILES.

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB II TINJAUAN TEORITIS Penelitian Mengenai Hubungan Menonton Tayangan Infotainment

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

Transkripsi:

Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Judul Sub Bahasan Teori Penggunaan dan Gratifikasi Teori Pencarian Informasi

Teori Penggunaan dan Gratifikasi Perspektif muncul pada awal 1970-an ketika Katz dan dua rekannya, Jay Blumler dan Michael Gurevitch terus mengembangkan ide berdasarkan model ini. Teori ini adalah teori kontemporer karena bertentangan pandangan teori terlebih dahulu yang mengasumsikan penonton adalah kelompok pasif. Model pendekatan penggunaan dan gratifikasi memandang audiens adalah kelompok yang aktif, yang berarti bahwa mereka secara aktif mencari media tertentu dan konten untuk mencapai hasil atau gratifikasi atau kepuasan yang memenuhi kebutuhan pribadi tertentu mereka.

Sumber media yang dipilih adalah khas. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Katz, Blumler dan Gurevitch (1974) dalam bukunya The Use of Mass Communication, penelitian telah menunjukkan bahwa gratifikasi audiens bisa berasal dari setidaknya tiga sumber yang berbeda: konten media, paparan media per se, dan konteks sosial yang menggambarkan situasi paparan untuk media yang berbeda. Berdasarkan pernyataan ini, jelaslah bahwa audeins menghabiskan waktu menggunakan media dalam berbagai cara. Apakah mereka membunuh waktu atau menggunakannya sebagai alat sosial, setiap media adalah unik dalam tujuannya.

Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk supra-rasional dan sangat selektif. Menurut para pendirinya, Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1984), uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.

Perkembangan teori Uses and Gratification Media dibedakan dalam tiga fase (dalam Rosengren dkk., 1974), yaitu: Fase pertama ditandai oleh Elihu Katz dan Blumler (1974) memberikan deskripsi tentang orientasi subgroup audiens untuk memilih dari ragam isi media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual dalam meneliti orientasi audiens. Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabel-variabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap perbedaan pola pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media. Fase ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan motif audiens mungkin berhubungan.

Kristalisasi dari gagasan, anggapan, temuan penelitian tentang Uses and Gratification Media mengatakan, bahwa kebutuhan social dan psikologis menggerakkan harapan pada media massa atau sumber lain yang membimbing pada perbedaan pola-pola terpaan media dalam menghasilkan pemuasan kebutuhan dan konsekuensi lain yang sebagian besar mungkin tidak sengaja.

Pendekatan teori penggunaan dan gratifikasi memiliki lima asumsi dasar. Seperti yang dijelaskan oleh Katz, Blumler, dan Gurevitch (1974) dalam buku Mass Communication Research : 1. Asumsi pertama adalah bahwa "audiens dipahami sebagai aktif." 2. Asumsi dasar kedua adalah bahwa "dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan dan pilihan media yang terletak pada anggota khalayak. 3. Asumsi dasar ketiga bahwa "media bersaing dengan sumber-sumber kepuasan kebutuhan." 4. Asumsi dasar keempat menunjukkan bahwa "banyak penggunaan media yang tujuannya dapat diturunkan dari data yang diberikan oleh audiens secara individu itu sendiri." 5. Asumsi dasar kelima adalah bahwa "nilai penilaian tentang signifikansi budaya komunikasi massa harus ditunda sementara operasi audiens dieksplorasi pada istilah mereka sendiri"

Teori Pencarian Informasi Perilaku mencari informasi mengacu pada cara orang-orang mencari dan memanfaatkan informasi. Istilah ini diciptakan oleh Wilson dalam makalahnya tahun 1981, dengan alasan bahwa 'kebutuhan informasi' sangat membantu sebagai dasar untuk agenda penelitian, karena 'kebutuhan' tidak dapat langsung diamati, sementara bagaimana orang berperilaku dalam mencari informasi bisa diamati dan diteliti. Pada tahun 2000, Wilson menggambarkan perilaku informasi sebagai totalitas perilaku manusia dalam hubungannya dengan sumber dan saluran informasi, termasuk baik secara aktif dan pasif pencarian informasi, dan penggunaan informasi.

Dia menggambarkan perilaku mencari informasi sebagai pencarian informasi bertujuan sebagai konsekuensi dari kebutuhan untuk memenuhi beberapa tujuan. Perilaku mencari informasi adalah perilaku tingkat mikro yang digunakan oleh pencari dalam berinteraksi dengan sistem informasi dari semua jenis, baik itu antara pencari dan sistem, atau metode murni menciptakan dan menindaklanjuti pencarian. Istilah 'perilaku informasi' juga diciptakan oleh Wilson dan sempat menimbulkan kontroversi pada saat awal diperkenalkan, tapi sekarang tampaknya telah diadopsi, tidak hanya oleh para peneliti dalam ilmu informasi, tetapi juga dalam disiplin lain.

Menurut Wilson hambatan-hambatan dalam penemuan informasi adalah: 1. Hambatan Internal a. Hambatan kognitif dan psikologis 1. Disonansi kognitif. Disonansi kognitif adalah gangguan yang terkait motivasi individu dalam berperilaku. 2. Tekanan selektif Individu cenderung terbuka dengan gagasan yang sejalan dengan minat, kebutuhan, dan sikap mereka. 3. Karakteristik emosional Hambatan ini berkaitan dengan kondisi emosional dan mental seseorang ketika menemukan informasi.

b. Hambatan demografis 1. Tingkat pendidikan dan basis pengetahuan Hambatan dalam hal bahasa ditemui dalam beberapa penelitian perilaku penemuan informasi. Semakin rendahnya pendidikan maka semakin rendah juga tingkat penguasaan pencarian informasi mereka. 2. Variable demografi Perilaku penemuan informasi dipengaruhi oleh atribut social kelompok (karakteristik dan status social ekonominya). Atribut ini berpengaruh pada metodemetode yang diunakan dalam menemukan informasi. 3. Jenis kelamin Jenis kelamin biasanya mempengaruhi hambatan dalam perilaku pencarian informasi. Antara lelaki dan perempuan memiliki cara pencarian yang berbeda.

c. Hambatan interpersonal d. Hambatan fisiologis 2. Hambatan Eksternal a. Keterbatasan waktu Terbatasnya waktu dapat menjadi hambatan dalam penemuan informasi, aktivitas yang padat memungkinkan berkurangnya waktu untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. b. Hambatan geografis Jauhnya sumber informasi dari lokasi juga menjadi penghambat dalam kegiatan pencarian informasi seseorang. c. Hambatan yang berkaitan dengan karakteristik sumber informasi

Referensi Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Rosdakarya, 2007 Sasa Djuarsa Sendjaja,Phd, dkk, Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka, 2003 Denis McQuail dan Sven Windahl. Model-Model Komunkasi. New York: Longman. 1981. John R. Bittner. Mass Communication: An Introduction. New Jersey. 1986. McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga. 1996. Information Seeking Models and Theories. http://www.slideshare.net/guestab667e/information-seekingtheories-and-models

Terima Kasih Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D