BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan

Nasution (2004) berpendapat bahwa mutu mencakup suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Penilaian pasien terhadap mutu pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan yang dirancang oleh Pemerintah RI melalui Sistem Kesehatan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masayrakat setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bidan disini dapat berperan sebagai petugas administrasi, petugas pemberi pelayanan kesehatan serta petugas farmasi dan kasir (pembayaran).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif. bersifat rahasia. Dokumen tersebut dinamakan sebagai rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sarana pelayan kesehatan yang dapat meng-cover. berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus. berbagai perubahan. Setiap rumah sakit harus memiliki organisasi

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produktivitas perusahaan. Dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi. dan ketegangan, antara lain komunikasi yang bersifat menghibur hubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, masyarakat. Dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat. beragam macamnya, di antaranya ada rumah sakit, puskesmas, dokter

Naskah Akademik RSGMP. Oleh: TIM Sosialisasi Le Grand, Balikpapan, 12 Nop 2010

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyelenggarakan rekam medis. 2. mengandung isian yang lengkap tentang identitas pasien, kepastian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksakan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan tindakan medik. Informasi merupakan suatu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Pengolahan akan informasi tersebut juga telah menggunakan teknologi yang canggih dan beragam. Hal tersebut tentunya bertujuan untuk mendukung terciptanya suatu informasi yang tepat dan akurat, serta mampu memenuhi kebutuhan pengaksesnya secara cepat dan efisien. Akhir-akhir ini perkembangan teknologi informasi yang semakin maju telah memasuki dunia kesehatan. Tetapi pada kenyataannya kecanggihan teknologi tetap harus didukung oleh sistem yang terstruktur, handal dan mampu mengakomodasi seluruh informasi agar dapat

2 menghasilkan suatu output (hasil akhir) yang dapat memenuhi permintaan user. Menurut Kepmenkes 377/Menkes/SK/III/2007, sistem informasi rumah sakit (SIRS) merupakan gardu depan pelayanan dalam rumah sakit. Salah satu pengguna SIRS adalah perekam medis. Pengelolaan rekam medis dengan format rekaman pada kertas (paper-based record) yang menjadi rekaman yang berasaskan pada butiran informasi berbasis komputer (computer-based environment) yaitu rekam medis yang berbasis pada informasi dengan menerapkan teknologi informasi kesehatan (Kepmenkes 377/Menkes/SK/III/2007). Perekam medis yang profesional wajib memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi dan kode etik profesi. Sesuai dengan Kepmenkes 377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, bahwa perekam medis mampu menggunakan aplikasi komputer untuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi kesehatan, mampu memberikan basis data yang efisien dan efektif, menjalin kerjasama dengan bagian sistem informasi rumah sakit dalam pengembangan teknologi baru dan membantu mengembangkan sistem rekam medis sebagai bagian dari perencanaan sistem informasi dalam sistem pelayanan kesehatan. Sistem informasi manajemen rumah sakit sangat membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat dan di dalam Petunjuk Teknis (Juknis) SIRS 2011 Permenkes 1171/Menkes/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit pasal 1 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib melaksanakan sistem informasi rumah sakit.

3 Berdasarkan wawancara pada saat studi pendahuluan dengan petugas rekam medis di RSGM Prof. Soedomo pada bulan Januari 2013, SIRS berbasis desktop komputer dengan menggunakan jaringan (server) untuk menguhubungkan sistem informasi antar komputer. Sistem Informasi Rumah Sakit ini dibuat oleh petugas rekam medis yang pernah bekerja di RSGM Prof. Soedomo yang meliputi sistem informasi administrator, sistem informasi rekam medis, sistem informasi poliklinik, dan menu informasi. Petugas rekam medis yang telah membuat SIRS ini tidak melakukan serah terima kepada petugas rekam medis selanjutnya. SIRS tidak bisa digunakan secara maksimal, dan apabila terjadi masalah dalam SIRS petugas Information Technology (IT) tidak bisa memecahkan masalah secara menyeluruh. Petugas IT dan petugas rekam medis pernah beberapa kali mengubungi pembuat sistem pada saat terjadi masalah, akantetapi saat ini sudah tidak memungkinkan untuk meminta bantuan kepada pembuat sistem dikarenakan pembuat sudah berada di luar kota. Hal ini tentunya mengakibatkan terhambatnya kegiatan pelayanan pasien yang kemudian pelayanan beralih menjadi manual. Menurut wawancara yang dilakukan selanjutnya, petugas rekam medis menyatakan bahwa sistem informasi masih kurang up to date yang membuat banyak kebutuhan pelayanan tidak terpenuhi. Berdasarkan wawancara berikutnya kepada petugas IT, petugas IT mempunyai rencana untuk mengajukan proposal pembuatan ulang SIRS kepada pihak rumah sakit dan petugas IT membutuhkan bantuan dalam merancang SIRS terutama pada bagian rekam medis karena rekam medis merupakan tonggak utama dalam pelayanan.

4 Berdasarkan permasalahan di atas, maka dari itu peneliti akan membantu petugas IT di RSGM Prof. Soedomo dalam membuat desain antarmuka untuk tampilan sistem informasi di RSGM Prof. Soedomo yang nantinya akan bermanfaat bagi pengguna dalam melaksanakan tugasnya. B. Rumusan Ide Perancangan Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka perancang mendapatkan ide untuk mendesain tampilan antar muka sistem informasi di RSGM Prof. Soedomo yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan mengatasi kekurangan pada SIRS yang digunakan pada saat ini. C. Keaslian/ Orisinalitas Perancangan tentang desain tampilan antar muka sistem informasi rumah sakit belum pernah dibuat, namun demikian desain tampilan dan pembuatan sistem informasi pernah dilakukan oleh: 1. Andriani (2009), melakukan penelitian dengan membuat perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit. Perbedaan penelitian ini terletak pada pengembangan sistemnya. Andriani (2009) melakukan perancangan sistem dari awal hingga tahap implementasi. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada langkah-langkah analisis sistem informasi, pendefinisian beberapa contoh basis data, dan desain antarmuka dengan output laporan kunjungan pasien.

5 2. Barus (2012), melakukan penelitian dengan merancang antarmuka situs jejaring sosial dengan nama Jourvl yang dapat diakses melalui smartphone dengan layar sentuh. Perbedaan rancangan terletak pada objek penelitian. Barus (2012) berfokus pada perancangan antarmuka halaman web yang bisa diakses melalui smartphone dengan menggunakan metode framework SenchaThouch hingga menghasilkan suatu prototype. Persamaan dalam perancangan ini terletak pada fokus desain utama untuk halaman web dengan mempertimbangkan parameter interaksi kenyamanan pengguna terhadap sistem. 3. Mahanani (2012), melakukan penelitian dengan membuat desain tampilan rekapitulasi sensus harian rawat inap dan statistik indikator rawat inap dan menampilkan penjumlahan dari sensus harian rawat inap yang melibatkan indikator terkait dengan rawat inap seperti BOR, LOS, TOI, GDR, NDR. Mahanani (2012) membuat rancangan desain tampilan komputer data statistik rumah sakit atau hasil akhir dari perhitungan indikator rawat inap untuk dasar membuat Grafik Barber Johnson. Persamaan rancangan dengan tugas akhir ini adalah memberikan masukan tentang teori desain tampilan antarmuka untuk komputer, yang diawali dengan mendifinisikan kebutuhan pengguna, membuat desain rancangan awal, dan

6 kemudian membuat desain yang sesungguhnya yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. D. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan adalah membuat desain tampilan antar muka sistem informasi RSGM Prof. Soedomo yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di rumah sakit untuk memaksimalkan sistem agar tercipta pelayanan yang cepat dan tepat. E. Manfaat Perancangan 1. Bagi Rumah Sakit Hasil perancangan ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa desain tampilan SIRS baru yang dibuat berdasarkan kebutuhan pengguna yang ada di rumah sakit agar tercipta peningkatan kualitas pelayanan. 2. Bagi Institusi Pendidikan Manfaat perancangan ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan kajian yang berguna dalam pengembangan ilmu pendidikan. 3. Bagi Perancang Manfaatnya bagi perancang diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan memperkaya pengetahuan tentang desain dan pengembangan sistem informasi serta mempraktikan ilmu dalam memberikan solusi bagi pemecahan masalah agar berguna dimasa yang akan datang.

7 4. Bagi Perancang Berikutnya Manfaat bagi perancang berikutnya yaitu diharapkan perancangan ini dapat memberi masukan dan referensi untuk acuan melakukan penelitian yang lebih baik. F. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Terbentuknya Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada tidak terlepas dari perkembangan Pendidikan Ilmu Kedokteran Gigi di Indonesia yang telah dimulai sejak jaman penjajahan Belanda tahun 1928. Pada tahun 1948, didirikan Perguruan Tinggi Kedokteran Gigi di Rumah Sakit Tegalyoso Klaten yang kemudian bergabung dengan Perguruan Kedokteran yang telah berdiri pada tahun 1946. Pada tanggal 19 Desember 1946 perguruan tinggi ini bergabung dengan perguruan tinggi yang sudah ada di Yogyakarta dengan nama Universitit Negeri Gadjah Mada. Pada saat itu Fakultas Kedokteran Gigi masih bergabung dengan Fakultas Kedokteran dan Farmasi yang bernama Fakultit Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi yang bertempat di Mangkubumen Yogyakarta. Fakultas Farmasi memisahkan diri pada tahun 1955 dan kemudian pada tanggal 29 Desember 1960 dengan surat Keputusan No. 10907/UU ditetapkan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi dengan nama Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada.

8 Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 27 Juni 2002 memberi izin sementara kepada FKG UGM untuk menyelenggarakan RSGM. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo UGM diresmikan oleh Mendiknas Republik Indonesia pada tanggal 31 Desember 2005. 2. Visi, Misi, dan Tujuan a. Visi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo menjadi wahana pendidikan, penelitian & Pelayanan kesehatan gigi dan mulut terbaik yang memberikan layanan prima dan sebagai rujukan di tingkat nasional serta menjadi trendsetter pengembangan RSGM. b. Misi 1) sebagai wahana pendidikan dokter gigi, dokter gigi spesialis, dan dokter gigi spesialis konsultan serta tenaga kesehatan lainnya, 2) sebagai wahana dan melaksanakan penelitian guna menunjang perkembangan ilmu kedokteran gigi yang berbasis evidence base, 3) melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang lengkap dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan standar pelayanan prima, 4) membangun komitmen SDM RSGM Prof. Soedomo yang berkualitas dan professional melalui sistem reward yang terukur dan mekanisme pembelajaran berkesinambungan,

9 5) menjalankan kegiatan operasional secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan nilai tambah stakeholder (pelanggan, pekerja, pemilik, mitra kerja dan masyarakat). c. Tujuan 1) menunjang proses pendidikan dokter gigi, dokter gigi spesialis dan dokter gigi konsultan serta tenaga kesehatan lainnya, khususnya dilingkungan FKG UGM, 2) membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat dengan membentuk organisasi RSGM Prof. Soedomo yang menyediakan layanan kesehatan paripurna dan berkualitas. 3. Jenis Pelayanan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo memiliki keunggulan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terpadu dan paripurna. Keluhan yang dihadapi pasien akan ditangani secara tuntas dan menyangkut semua aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Setiap kasus yang dihadapi oleh pasien akan diarahkan menuju bagian yang langsung menangani penyakit gigi secara profesional. Klinik-klinik yang ada di RSGM Prof. Soedomo antara lain : a. Klinik Bedah Mulut b. Klinik Konservasi Gigi c. Klinik Orthodonsia d. Klinik Pedodonsia e. Klinik Periodonsia

10 f. Klinik Prosthodonsia g. Klinik Penyakit Mulut h. Unit Promotif dan Preventif i. Instalasi Pendukung (Radiologi, Farmasi, Laboratorium Teknik Gigi)