TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Mikroprosessor 2014 Telkom University

Batasan Masalah dan Tujuan Penulisan

Programmable Peripheral Interface 8255

PPI Skema konektor dari IC PPI 8255 adalah sebagai berikut :

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC (URAIAN SINGKAT) By ATIT PERTIWI PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE (PPI) 8255

Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran)

SERPIH-SERPIH (IC) INTERFACE DASAR PADA PC

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU

PENGANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER SISTEM INPUT OUTPUT

Pertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST

MICROPROCESSOR. Published by. imeldaflorensia91

PERANCANGAN MATRIKS LED YANG DIKENDALIKAN OLEH KOMPUTER BERBASIS IC 8255

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

SISTEM MIKROPROSESOR RIZAL SURYANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO - UNJANI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Organisasi & Arsitektur Komputer

Sistem Mikroprosessor

III. METODE PENELITIAN

TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O

Pertemuan ke 13 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST

Simple As Possible (SAP) - 1. Abdul Syukur

Input : Memasukkan data dari luar kedalam mikroprosesor Contoh: Keyboard, mouse

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT.

III. METODE PENELITIAN

DIRECT MEMORY ACCESS (DMA)

P10 Media I/O Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB II LANDASAN TEORI. Teknologi teleoperasi atau teleotomatisasi merupakan teknologi yang

Interfacing µp Intel 8088 dengan I/O

I/O Interface. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

BAB I PENDAHULUAN. biasanya digunakan pada suatu perusahaan. STIKOM memiliki Laboratorium

Model Mikroprosesor Ideal Konsep Data Bus Ruang Memori Konsep Address Bus Konsep Control Bus Pemetaan Memori

BAB III PERANCANGAN ALAT

SINYAL INTERUPSI. 1. Latar Belakang

Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ELEKTRONIKA DIGITAL PPI 8255

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Rangkuman Materi Presentasi AOK. Input/Output Terprogram, Intterupt Driven dan DMA. (Direct Memory Access)

SISTEM INPUT- OUTPUT. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1

INPUT/OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

DASAR - DASAR MIKROPROSESOR. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

INPUT / OUTPUT. Fungsi : Memindahkan informasi antara CPU atau memori utama dengan dunia luar

Disusun Oleh Kelompok 5 : Abdul Haris Nabu Muh. Eka A.P Paputungan Afner Mengi Deasry Potangkuman Aufry Masugi Adel Mamonto

KARTU ANTARMUKA (INTERFACE CARD) SEBAGAI MASUKAN-KELUARAN (INPUT-OUTPUT) MENGGUNAKAN PPI-8255 DAN PIT-8253 BERBASIS KOMPUTER

DESIGN INTERFACE PADA AT89S52 8k Byte In-System Programmable 8bit Mikrokontroler

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

Antarmuka CPU. TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Perangkat Keras Masukan/Keluaran. Kelompok : Intan Sari H. H. Z Verra Mukty

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Materi 4: Microprocessor-Based Control

ISBN: Cetakan Pertama, tahun Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGENALAN SISTEM MIKROPROSESOR. Judul Pokok Bahasan

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

Dosen : Team (no cheating, no book, no note, no additional paper, no calculator)

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

Konsep Dasar Mikrokontroler

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

DASAR INPUT/OUTPUT (1) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI OUTPUT)

SIMULASI PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 MELALUI PARALEL PORT DENGAN APLIKASI BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C

BAB II LANDASAN TEORI

DASAR INPUT/OUTPUT (2) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI INPUT/OUTPUT)

Organisasi Sistem Komputer. Connections: Ports Serial

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

Chapter 6 Input/Output

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Tahun Akademik 2016/2017

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

Transkripsi:

TRANSFER DATA PARALEL DAN ANTARMUKA DIGITAL Salah satu fungsi dari mikroprosesor adalah untuk melakukan pemprosesan terhadap data, baik berupa operasi matematik maupun operasi logika. Data tersebut merupakan data digital yang berasal dari memori maupun port yang diambil (dibaca) atau disimpan ( ditulis ) ke kedua komponen tersebut dengan instruksi MOV, IN dan OUT serta memanfaatkan jalur - jalur bus kendali, yaitu RD dan WR. Mekanisme transfer data melibatkan 2 pihak, yaitu pengirim dan penerima. Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemindahan data, maka perlu di lakukan pengaturan bagaimana data tersebut ditransfer(1). 1

Mode Data Transfer Terdapat 4 mode transfer data paralel yang dapat dilakukan di mana masing-masing mempunyai protokol tersendiri, yaitu: 1. Sederhana (simple) 2. Sederhana dengan strobe 3. Jabat tangan tunggal (single handshake) 4. Jabat tangan ganda (double handshake) 1. Input/Output sederhana Mode ini digunakan untuk transfer data dari atau ke perangkat yang selalu siap. Kapan saja data akan ditulis ke perangkat tersebut, dia selalu siap untuk menerima data. Contohnya adalah ketika kita hendak menulis ke perangkat display sederhana seperti lampu led, seven segment, dll, yang selalu siap menerima data untuk ditampilkan, maka mikroprosesor bisa mengirimkan data kapan saja. Demikian pula kapan saja data akan dibaca dari suatu perangkat dengan mode sederhana, maka perangkat tersebut harus selalu siap menyediakan data yang diminta. Misalnya switch atau relay yang selalu siap untuk diubah nilainya oleh mikroprosesor. 2

Diagram waktu (timing diagram) untuk mode ini, dimana sumbu mendatar adalah waktu sedangkan sumbu vertical adalah atau nilai biner. Garis yang bersilangan pada DATA menunjukkan perubahan data yanga dapat terjadi di mana saja pada sumbu waktu, artinya data yang valid dapat diberikan untuk ditulis ke atau tersedia untuk dibaca perangkat luar kapan saja. Tidak adanya sinyal yang lain menunjukkan bahwa waktu perubahan data tersebut tidak dipengaruhi/ditentukan oleh sinyal lain. Apabila perangkat tidak selalu siap menerima atau menyediakan data, maka transfer data sederhana tidak dapat dilakukan. Jika data dikirimkan oleh mikroprosesor ketika perangkat yang ditulis tidak siap, maka data tersebut tidak akan diterima oleh perangkat tersebut atau dapat dikatakan data tersebut hilang. Di pihak lain, apabila mikroprosesor membaca input dari perangkat luar sementara data belum tersedia (contohnya jika ADC belum selesai mengkonversi sinyal analog ke digital), maka data yang terbaca akan salah (mungkin data yang sebelumnya akan terbaca lagi atau bisa pula data acak yang terambil). Dengan demikian mode transfer data sederhana atau simple tidak cocok untuk kasuskasus tersebut. 3

Input/Output Sederhana dengan Strobe Untuk mengatasi kelemahan transfer data sederhana, sebuah sinyal strobe dimanfaatkan untuk menandai kapan data yang valid tersedia. Apabila mikroprosesor hendak mengambil data dari suatu perangkat luar, maka pertama-tama dia harus memeriksa dulu nilai sinyal strobe yang diberikan oleh perangkat tadi, apakah sinyal tersebut aktif atautidak. Jika sinyal strobe tersebut ( STB ) aktif, dalam hal ini bernilai rendah, maka mikroprosesor dapat mengambil data yang ada karena data valid sudah tersedia. Namun apabila mikroprosesor mengetahui sinyal tersebut tidak aktif, dalam hal ini bernilai tinggi, maka dia tidak boleh mengambil data karena nilai data tidak valid. Mikroprosesor dapat menunggu atau mengerjakan hal lain, kemudian memeriksa STB lagi sampai nilainya aktif dan ketika itu data baru bisa diambil atau ditransfer. Dalam hal ini, mikroprosesor menggunakan cara polling. 4

Transfer Data Jabat Tangan Tunggal Mode transfer data sederhana dengan strobe masih mempunyai kelemahan. Meskipun pihak penerima data dapat mengetahui kapan adanya data valid, namun pihak pengirim tidak mampu mengetahui apakah data yang disediakannya sudah diambil oleh penerima atau belum. Komponen pengirim data mungkin mempergunakan waktu untuk memperkirakan bahwa data sudah diambil, yaitu dalam waktu tertentu, misalnya sekian mikrodetik, dianggap data sudah diambil, sehingga dia boleh menaikkan sinyal strobe dan mempersiapkan data berikutnya. Namun hal ini bukan merupakan penyelesaian yang tepat, karena kapan data akan diambil oleh pihak penerima data tidak dapat ditentukan secara pasti. Hal ini adalah hak prerogratif pemrogram. Terdapat 2 kesalahan yang mungkin terjadi. Pertama, ada kemungkinan data hilang atau tidak terambil. Pada kasus mekan isme polling, jika sinyal strobe sudah terlanjur dinaikkanketika mikroprosesor melakukan pemeriksaan sinyal tersebut, maka mikroprosesor akan menganggap data yang valid belum tersedia. Padahal sebenarnya data tersebut sudah tersedia sebelum mikroprosesor melakukan polling ke komponen tersebut, sehingga data tadi akan hilang, karena data tersebut belum diambil oleh mikroprosesor sementara data berikutnya sudah disiapkan lagi oleh komponen pengirim data. 5

Kesalahan kedua yaitu ada kemungkinan sebuah data yang valid akan terambil lebih dari sekali oleh penerima data. Ketika mikroprosesor memeriksa komponen tersebut dan mendapati sinyal strobe aktif, maka data akan diambil. Apabila waktu aktifnya strobe relatif lama, maka pada saat polling berikutnya ke komponen tersebut, mikroprosesor masih mendapati sinyal strobe aktif, oleh karena itu data tersebut akan diambil kembali. Pada beberapa kasus, terambilnya sebuah data sebanyak lebih dari sekali tidak mempunyai efek yang besar, tetapi pada kebanyakan aplikasi hal ini dapat berakibat fatal, misalnya pada transfer file antara 2 komputer atau koneksi melalui modem. Untuk menghindarkan terjadinya data yang hilang maupun data yang sama terambil lebih dari sekali, diperlukan komunikasi (dalam bahasa manusia adalah percakapan) antara pihak pengirim dan pihak pengirim penerima data. 6

Gambar tsb menunjukkan komunikasi atau percakapan yang terjadi pada mode jabat tangan tunggal. Setelah menyediakan memasukkan data ke jalur data, pihak pengirim kemudian mengaktifkan sinyal STB, seolah-olah berkata: Data sudah saya sediakan, silahkan diambil. Pihak penerima ketika mendapat informasi ini, dapat melalui polling ataupun interupsi, kemudian mengambil data dari jalur data serta kemudian mengaktifkan sinyal ACK, seolah-olah berkata: Data sudah saya ambil, terima kasih. Ketika mendeteksi sinyal ini, pengirim dapat menaikkan lagi sinyal strobe (menonaktifkan), sehingga proses pengiriman data dapat dilanjutkan untuk data berikutnya tanpa khawatir kehilan gan data atau data terambil lebih dari satu kali. Transfer Data Jabat Tangan Ganda Meskipun dengan menggunakan jabat tangan tunggal, kemungkinan data terambil lebih dari sekali dapat dihilangkan, pada beberapa kasus masih ada kemungkinan data akan hilang. Hal ini dapat terjadi apabila ketika pihak pengirim memasukkan data ke jalur data, ternyata pihak penerima belum siap. Kemungkinan lain adalah apabila jalur data masih dipakai oleh pihak penerima data untuk keperluan lain, maka data yang dimasukkan oleh pengirim akan menjadi kacau. Untuk menangani hal itu, diperlukan suatu komunikasi sebelum data diberikan. 7

Pada gambar tersebut terlihat bahwa pada mode ini terjadi 2 kali percakapan, yaitu sebelum data dikirmkan dan setelah data diterima, oleh karena itu mode transfer ini disebut jabat tangan ganda. Penggunaan sinyal STB dan ACK pada kedua percakapan tersebut namun dengan posisi yang berkebalikan (strobe diaktifkan pada percakapan pertama dan dinonaktifkan pada percakapan kedua, serta acknowledge dinaikkan pada percakapan pertama dan diturunkan pada percakapan ke dua), dapat menghemat banyaknya sinyal yang diperlukan. Jadi untuk komunikasi cukup memakai 2 buah sinyal, tidak perlu 4 sinyal 8

Programmable Peripheral Interface Syarat yang diperlukan pada mode jabat tangan (baik tunggal maupun ganda) adalah kemampuan untuk melakukan percakapan, baik oleh pihak pengirim maupun penerima data. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan pihak pengirim untuk mengaktifkan sinyal strobe dan mendeteksi aktif tidaknya sinyal acknowledge, dan sebaliknya kemampuan pihak penerima untuk mendeteksi aktif tidaknya sinyal strobe dan mengaktifkan sinyal acknowledge. Hal in tidak mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu, Intel membuat sebuah komponen yang mampu melakukan komunikasi sehingga dapat dipergunakan untuk membantu mikroprosesor atau komponen yang kita rancang untuk melakukan transfer data dengan mode jabat tangan. Komponen tersebut adalah IC PPI (Programmable Peripheral Interface) 8255. 9

PPI 8255 adalah IC dengan 40 kaki yang memiliki 3 buah port yang dapat dipergunakan untuk input maupun output, yaitu port A, port B, dan port C Kaki D0- D7 menghubungkan bus data pada sistem mikroprosesor dengan sebuah buffer 3 keadaan (3-state bufer). Kaki CS dihubungkan dengan dekoder alamat, sedangkan kaki A1 dan A0 langsung dihubungkan dengan bus alamat. RESET, WR, dan RD dihubungkan dengan bus kendali. 10

11

Mode Operasi PPI 8255 Ketiga port dalam 8255 dapat dikelompokkan menjadi 2 grup, yaitu grup A yang terdiri atas port A (PA7-PA0) dan sebagian port C (PC7-PC4), serta grup B yang terdiri atas port B (PB7-PB0) dan sebagian la port C (PC3- PC0). Masing-masing grup in dikendalikan oleh register kendali yang ada di dalam 8255 Ketiga port tersebut dapat diprogram untuk bekerja pada mode transfer data simple dan jabat tangan. Jika dipergunakan untuk mode transfer sederhana maka ketiga port tersebut dapat dioperasikan secara independen baik sebagai input atau output (Gambar 7.8a). Pada mode ini, port C dapat dipergunakan sebagai port 8 bit atau sebagai 2 buah port 4 bit (PC7-PC4 dan PC3- PC0). Contoh pemrograman assembly 12

13

TUGAS Buatlah karya tulis/paper dengan tema antara lain: pemanfaatan mikroprosessor dan interfacing (implementasi, programing, cara pembuatan, rangkaian dll) atau tentang mikrokontrol dan sejenisnya Dibuat perkelompok, masing-masing kelompok maks 5 orang Kelompok yang mau mempresentasikan hasilnya diberi nilai lebih, yang tidaqk persentasi nilai maks 83 untuk terbaik Judul tiap kelompok maksimal sama 2 kelompok dengan catatan content yang berbeda Terdiri dari cover, daftar nama kelompok,daftar isi, pendahuluan,pustaka, daftar pustaka, pembahasan dan kesimpulan Dikumpulkan dalam bentuk softcopy maksimal tanggal 8 des 14 via email dadangstmik@gmail.com dengan subjek stmiktsm_reguler_kelxx_tugas_makalahmi kro 14

Judul makalah mikroprosessor Dibuat untuk mememnuhi tugas mata kuliah mikroprosessor Dosen vvv Dibuat oleh kelompok xxx Anggota STMIK TASIKMALAYA TEKNIK MANAJEMEN.. 2014 Nama kelompok harap diemail maksimal tanggal 30 des oleh ketua kelas ke email dengan format: Stmiktsk_reguler_daftarkelompokmikro Yang belum terdaftar menyusul dan membuat kelompok baru, tidak bisa gabung dengan yang sudah terdaftar Tidak membuat nilai tidak keluar 15

Hari senin ada quiz Materi: pasca UTS 16