SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE)

dokumen-dokumen yang mirip
SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

DUNIA TUMBUHAN TUMBUHAN. mencakup. Tumbuhan tak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

Pembahasan Soal-soal

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Paku/Pteridophyta 1. Struktur tubuh dan habitat tumbuhan paku Tracheophyta berspora

10/21/2013. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

10/8/2014. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang paling

BAB VIII DUNIA TUMBUHAN

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6. Gamet haploid. Gamet diploid. Spora. Hifa

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku)

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 MALANG

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

KINGDOM PLANTAE/TUMBUHAN ANIMALIA/HEWAN

TUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3

Analisis Artikel Tumbuhan Lumut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.

Makalah Tumbuhan Plantae Leave a reply

Makalah Botani Tumbuhan Rendah

LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN PAKU

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH. Oleh: Desti Indriyanti.

Bab VII TUJUAN PEMBELAJARAN. Dunia Tumbuhan (Kingdom Dunia Tumbuhan Plantae) 157. Dunia Tumbuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Copyright Provide Free Tests and High Quality

KELAS MUSCI(LUMUT DAUN)

17.1 What is a plant?

Bab 7: Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN TUMBUHAN PAKU DI TAMAN HUTAN RAYA

KINDOM PLANTAE. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1. Program studi Pendidikan Biologi

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 MUTIARA KABUPATEN PIDIE

Modul II : Plantae. hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Barat oleh Annisa, Nursyahra dan Abizar. Berdasarkan penelitian tentang

KLASIFIKASI TUMBUHAN

PTERIDOPHYTA / TUMBUHAN PAKU

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1.1 Hakikat dan Pentingnya Media Pembelajaran Biologi. Media merupakan salah satu bentuk alat bantu yang digunakan untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan

Kingdom Plantae. Presented by Hari Prasetyo

Mengenal Dunia Tumbuhan (Plantae)

TUMBUHAN RENDAH A. Ganggang (Algae) 1) Ganggang hijau (Chlorophyta)

TUMBUHAN RENDAH A. Ganggang (Algae) 1) Ganggang hijau (Chlorophyta)

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR 2010

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Modul

by Widyasepta Nurpratitis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan. Delayota Science Club April 2011

POKOK BAHASAN I. BRYOPHYTA Pendahuluan, Gametofit, dan Gametogenesis

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

KINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN)

Kantor Pusat: Jln. Tgh Abdul Qadir Dusun Tanak Malit Utara Desa Masbagik Selatan Kec. Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat CP.:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 8. PLANTAE. Oleh : Dwi Putri Pasinggi, S.Pd

TUGAS MAKALAH IPA KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP. Disusun oleh: DYAH AYU WORO SCHINDY WIJAYANTI SMP NEGERI 1 SLAWI

Apl Vegetasi pada Lansekap dan Desain Ruang Luar By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST.MT. Klasifikasi Tanaman

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dunia dapat ditemukan di sini. Hampir pada semua kelompok organisme,

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

BAB II IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PLANTAE

BAB II MODEL PEMBELAJARAN ANTARA PROJECT BASED LEARNING, PENGUASAAN KONSEP DAN MOTIVASI SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

PENDAHULUAN. multiseluler atau terdiri atas banyak sel yang tergolong ke dalam kingdom Plantae

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI REPRODUKSI TUMBUHAN. Oleh: Serafinah Indriyani Gustini Ekowati Wahyu Widoretno

Kompetensi dasar: Mendeskripsikan dan mengkomunikasikan ciri-ciri kingdom plantae dan perannya bagi kehidupan

BAB II KAJIAN TEORITIS

TUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pteridophyta diambil dari kata pteron yang berarti sayap, bulu dan phyta yang

BAB V PENUTUP. deskriptif diperoleh hasil penelitian yaitu rata-rata reliabilitasnya 97,5%, 41,6 dan U2 yaitu 85 (terjadi peningkatan sebesar 43,4).

DUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik

TUMBUHAN TINGKAT RENDAH

Pertemuan IX: DUNIA TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

A. Struktur Akar dan Fungsinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Inventarisasi Tumbuhan dan Identifikasi

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hampir tidak tampak dengan bantuan lensa, sedangkan yang terbesar tidak

POKOK BAHASAN II. BRYOPHYTA Pembuahan, Embriogenesis dan Sporogenesis

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Umum Keanekaragaman Hayati. bumi ini menjadi tempat yang layak dihuni dan mampu menyediakan jumlah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran itu sendiri adalah suatu kerangka konseptual yang. pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar dalam

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Lecture 2 Tatap Muka 3 (diambil dari Campbell et al., 2009)

Gambar 1.2: reproduksi Seksual

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya sebagai proses pelarutan oleh air maupun aktivitas geologi. Gua

TES (ASPEK KOGNITIF)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Transkripsi:

19 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE) A. DIVISIO BRYOPHYTA (LUMUT) a. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut Bryophyta adalah tumbuhan tidak berpembuluh yang memiliki daun dan batang sederhana, serta belum berakar sejati (rhizoid). Lumut belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Lumut memiliki habitat di daratan yang lembab dan teduh, serta bersifat epifit. Lumut tidak dapat membebaskan diri dari lingkungan air. Hal ini karena lumut membutuhkan air untuk reproduksinya. Air digunakan sebagai media transportasi sperma menuju sel telur. Lumut serupa dengan ganggang hijau, dalam hal kandungan klorofil a dan b. Lumut berkembang biak dengan spora dan memiliki pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fasesporofit (metagenesis). b. Klasifikasi Divisio Bryophyta Tumbuhan lumut terbagi menjadi kelas lumut daun atau lumut sejati (Musci) dan Kelas lumut hati (Hepaticeae). 1. Lumut Daun (Bryopsida) Lumut daun memiliki batang bulat yang panjangnya sekitar dua setengah sentimeter dan sepanjang batangnya dikelilingi oleh daun. Bila lumut daun dicabut, pada bagian bawah batang terdapat rambut - rambut yang berfungsi menyerap unsur hara yang dinamakan rhizoid. Rhizoid berfungsi pula untuk menyokong posisi batang supaya tetap tegak. Contoh lumut daun adalah Sphagnum. 1

Lumut bereproduksi secara aseksual dan seksual. Fertilisasi menandai dimulainya tahap sporofit. Selanjutnya, sporofit tumbuh serta membentuk tangkai dan pada bagian ujungnya terdapat kapsul. Di dalam kapsul, terbentuk spora yang dibentuk di dalam sporangium. Sporangium ditutupi oleh operkulum. Kapsul memiliki tudung yang disebut kaliptra dan dilengkapi gigi-gigi peristom. Saat spora masak, kapsul akan pecah dan spora keluar kelingkungan. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai, spora akan tumbuh menjadi protonema. Polytrichum commune, Kapsul Seta Sporofit Bryophyta Gametofit Gambar struktur tubuh tumbuhan lumut (Sumber : Biology, Kimball,J.W.) 2. Lumut Hati (Hepaticopsida) Pada lumut hati dapat dibedakan antara tumbuhan jantan dan tumbuhan betina. Struktur halus pada Hepaticopsida menyerupai mangkuk, yang dinamakan gemmae. Pada waktu hujan, sperma akan terbawa ke dalam arkegonium dan terjadi fertilisasi. Zigot yang terbentuk dari hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi sporofit. Contoh dari lumut hati adalah Marchantia. Marchantia bersifat uniseksual. Gametofit jantan Thallus Gametofit betina Sporofit Kaki Seta Marchantia polymorpha, Lumut hati berthallus gemmae Alat reproduksi aseksual Kapsul (Sporangium) 500µm Gambar gametofit jantan dan betina (Sumber : Biology, Pearson Benjamin Cummings) 2

c. Metagenesis pada Bryophyta spora Protnema Lumut Anteridium Spermatozoid Arkegonium Ovum Zigot Embrio Sporagonium Sporangium Spora Gambar metagenesis lumut. B. DIVISIO PTERIDOPHYTA Tumbuhan paku termasuk tumbuhan trakheofita (tumbuhan yang memiliki ikatan pembuluh) karena memiliki fl o e m dan xilem. Tumbuhan paku hidup berkelompok di dalam hutan, menempel pada kayu (epifit) atau banyak ditemukan di kebun. Tumbuhan paku memiliki struktur tubuh yang khusus. Akar, batang, dan daun tumbuhan paku memiliki ciri-ciri tertentu. Tumbuhan paku yang sehari-hari ditemukan merupakan fase sporofit. Tumbuhan paku memiliki rhizoma di dalam tanah yang berfungsi untuk menempelkan tubuh dan menyerap air dari dalam tanah. Bagian atas rhizoma tumbuh daun-daun majemuk. Bagian bawah daun terdapat bulatan berwarna kuning kecoklatan. Bulatan tersebut disebut sorus (kotak spora). Sorus dilindungi oleh indusium. Setiap sorus terdiri atas sekumpulan sporangia (tunggal sporangium). Di dalam sporangium tersebut terdapat spora. Daun tumbuhan paku yang menghasilkan spora disebut sporofil, sedangkan daun yang melaksanakan fotosintesis disebut tropofil. Dalam siklus hidup tumbuhan paku terdapat pergiliran keturunan generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis). 3

daun daun muda menggulung anak daun akar sorus Gambar struktur tubuh tumbuhan paku (Sumber : Biology, Kimball,J.W.&Pearson Bejamin Cummings) a. Reproduksi pada Tumbuhan Paku Spora yang keluar dari sporangium jatuh ke tempat yang lembab dan berkecambah menjadi protalium atau protalus haploid. Pada protalus terbentuk anteridium dan arkegonium (n). Dalam arkegonium hanya terbentuk satu sel telur, sedangkan dalam anteridium terbentuk banyak spermatozoa. Spermatozoa yang baru keluar akan berenang pada lapisan air sekitar protalus dan menuju arkegonium untuk mengadakan fertilisasi dan terbentuklah zigot. Zigot dari tubuh protalus akan tumbuh menjadi sporofit baru dengan akar, batang dan daun. Generasi sporofit berukuran lebih besar dan berumur lebih panjang dari generasi gemetofit. b. Klasifikasi Pteridophyta Pteridophyta terdiri atas empat kelas. 1. Kelas Psilophytinae (paku purba) Psilophytinae mencakup tumbuhan paku yang masih primitif, bahkan sebagian besar jenisnya telah punah. Keprimitifan ciri ditunjukkan dengan adanya daun-daun kecil (mikrofil) yang belum terdiferensiasi atau tanpa daun sama sekali, yang disebut juga paku telanjang. Spora yang dihasilkan jenis paku tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang sama (paku homospora). Contoh spesies : Psilotum nudum, terdapat di Pulau Jawa. Psilotum triquetrum, terdapat di daerah tropik. 2. Kelas Equisetinae (paku ekor kuda) Berupa terna, menyukai tempat lembab, batang dengan percabangan berkarang, dan ruas batangnya nyata. Daunnya kecil seperti rambut tersusun berkarang. Sporofil berbentuk seperti kerucut pada ujung batang. Hanya terdiri atas satu ordo, yaitu ordo Equisetales. Hidup di darat atau rawa-rawa, memiliki semacam rimpang yang merayap dalam tanah, tipe pembuluh batang kolateral. Famili : Equisetaceae, Spesies : Equisetum debile (paku ekor kuda), ditemukan di Indonesia. 4

3. Kelas Lycopodinae (paku kawat) Batang bercabang, tumbuh tegak atau menjalar dengan percabangan menjulang ke atas. Berkas pengangkut masih sederhana. Daunnya berbentuk seperti jarum, beberapa jenis telah menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Terdiri atas 4 ordo, yakni ordo Lycopodiales dengan contoh Lycopodium clavatum, ordo Selaginellales dengan contoh Selaginella wildenowii, Selaginella caudate, dan ordo Lepidodendrales, serta Isoetales. 4. Kelas Filicinae Kelas Filicinae merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering ditemukan seharihari. Paku kelas ini, menyukai habitat yang teduh dan lembab (higrofit). Berdaun besar (makrofil) dan bertangkai dengan tulang daun. Daun yang masih muda menggulung pada ujungnya (circinus). Banyak ditanam sebagai tanaman hias, misalnya paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), suplir (Adiantum cuneatum), atau sebagai tanaman obat, seperti Dryopteris filixmas. Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dikelompokkan menjadi paku homospora, heterospora, dan peralihan. Paku homospora adalah tumbuhan paku yang menghasilkan satumacamspora dengan bentuk dan ukuran sama, serta tidak dapat dibedakan jenisnya antara spora jantan atau spora betina. Contohnya Lycopodium clavatum (paku kawat). Paku heterospora adalah tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran, dan jenisnya berbeda, yaitu mikrospora (spora berukuran kecil, berjenis jantan) dan makrospora (spora berukuran besar, dan berjenis betina). Contohnya Selaginella sp.(paku rane)dan Marsilea crenata(semanggi). Paku peralihan adalah tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, namun terdapat spora jantan dan spora betina. Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda). 5

Spora (n) Protalus - protadium gametofit Anteridium (n) Arkegonium (n) Sperma Sel telur Zigot (2n) Tumbuhan Paku Gametofit Gambar sketsa daur hidup Paku homospora Mikrospora (n) Megaspora (n) Mikroprotadium (n) Megaprotanium (n) Sperma (n) Sel Telur (n) Zigot (2n) Sporofit (2n) Mikrosporofil (n) Megasporofil (n) Gambar sketsa daur hidup Paku heterospora 6

daun rizom rizoid arkegonium anteridium rizoid protallum Gambar protalium Sumber : Biology, Campbell LATIHAN SOAL 1. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri lumut adalah... A. memiliki rhizoid B. batangnya berpembuluh C. menghasilkan spora D. mengalami metagenesis E. habitat di tempat lembab 2. Tumbuhan lumut yang kita lihat sehari-hari berwarna hijau adalah... A. anteridium B. arkegonium C. gametofit D. sporofit E. protalium 3. Generasi gametofit tumbuhan lumut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, kecuali... A. mampu berfotosintesis B. jumlah kromosomnya haploid C. menghasilkan anteridium D. menghasilkan arkegonium E. mempunyai jaringan pembuluh 7

4. Perhatikan skema metagenesis tumbuhan lumut berikut! Spora X Lumut Y Spermatozoid Arkegonium Ovum Zigot Embrio Z Sporangium Spora Yang bertanda X, Y, Z secara berurutan adalah... A. protalium, anteridium, sporogonium B. protalium, benang sari, sporogonium C. protonema, kepala sari, sporogonium D. protonema, anteridium, sporogonium E. protonema, anteridium, sporofil 5. Paku dan lumut keduanya memiliki... A. berkas pembuluh B. pergiliran keturunan C. akar, batang, dan daun D. biji sebagai alat perkembangbiakan E. rhizoid sebagai akar 6. Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri di bawah ini, kecuali... A. batang berpembuluh B. sporofit berumur pendek 8

C. daun dapat menghasilkan spora D. mengalami metagenesis E. generasi gametofit berupa protalium 7. Ciri-ciri generasi gametofit pada tumbuhan paku adalah sebagai berikut, kecuali... A. berbentuk protalium B. struktur mikroskopis C. menghasilkan anteridium dan arkegonium D. menghasilkan spora E. kromosomnya haploid 8. Perhatikan siklus hidup tumbuhan paku di bawah ini: Spora X Y Sperma Arkogonium Sel Telur Zigot Z Sporangium Spora Bagian yang bertanda X, Y dan Z berurutan adalah... A. tumbuhan paku, protalium, anteridium B. anteridium, protalium, tumbuhan paku C. anteridium, tumbuhan paku, protalium D. protalium, anteridium, tumbuhan paku E. protalium, tumbuhan paku, anteridium 9. Menurut jenis sporanya tumbuhan paku berikut yang tergolong paku heterospor adalah... A. Adiantum cuneatum B. Marsilea crenata C. Lycopodium clavatum 9

D. Equisetum debile E. Lycopodium cernuum 10. Pernyataan yang salah di bawah ini adalah... A. pengeluaran spora pada lumut dan paku umumnya berlangsung pada musim kemarau. B. pengeluaran spora pada lumut diatur oleh sel anulus C. pengeluaran spora pada lumut dipengaruhi oleh kadar air. D. pembuahan pada lumut dan paku umumnya berlangsung pada musim hujan. E. untuk pembuahan pada lumut dan paku membutuhkan larutan gula dan protein. 10