24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatakan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan metode penelitian jenis pengujian dan eksperimen. Pengujian adalah penelitian dengan melakukan uji coba terhadap suatu alat untuk mendapatkan data. Pengujian yang dilakukan untuk menegtahui seberapa cepat pengeringan dengan menggunakan alat ini. Pola pendekatan yang diambil adalah dengan one shot model dimana pendekatan menggunakan beberapa kali pengumpulan data. Data tersebut diambil dari proses penelitian terhadap alat yang di rancang. Waktu dan Tempat Penelitian: 1. Memodifikasi dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2016 2. Tempat pelaksanaan dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin UMB (Universitas Mercu Buana)
25 3.2 Diagram Alir Proses Penelitian Mulai Persiapan Alat Pengering NO Control Temperature50º C Eksperimen NO Eksperimen K.A <6% Pengambilan data Analisa Data Selesai Stop Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Penelitian
26 3.3 Bahan Dan Peralatan 3.3.1. Peralatan Mesin Pengering Gambar 3.2 Mesin Pengering (sebelah kiri alat yang lama sebelah kanan alat yang di modifikasi ) Mesin pengering ini berbentuk persegi berukuran 60x50 cm, dengan suhu ruang pemanas sekitar 50ºC. mesin pengering ini berfungsi sebagai media utama untuk mengeringkan suatu bahan makanan dan menjadikan makanan tersebut menjadi kering. 3.3.2. Komponen alat pengering Glass Defrost Heater Gambar 3.3 Glass defrost heater Glass defrost heater berbentuk seperti persegi panjang yang berfungsi memanaskan ruang mesin pengering dengan suhu 50ºC. Ukuran bisa dipilih sesuai
27 ruangan yang akan dipanaskan. Material pada Glass defrost heater terbuat dari kumparan kawat di dalam tabung kaca. Glass defrost heater ini merupakan salah satu komponen pada alat pemanas dan cukup mudah untuk masangannya. Thermometer Gambar 3.4 Thermometer Thermometer adalah untuk mengukur suhu di dalam ruang mesin pemanas. Bukan hanya untuk mengukur suhu, termometer bimetal di gunakan sebagai acuan peneliti dalam mengatur besar kecilnya suhu didalam ruang pemanas. Jika termometer menunjukan suhu yang melebihi batas maksimal maka pengaturan dari ego thermostat di kecilkan, hal ini bertujuan supaya tidak terjadi over heat di dalam ruang pemanas. Potensio Gambar 3.5 Potensio Potensio adalah alat untuk mengatur kecepatan kipas pada mesin pengering saat mesin dihidupkan dan seberapa cepat untuk kita menyesuaikan pengerian dengan alat ini.
28 Exhaust Gambar 3.6 Exhaust Exhaust ini berfungsi untuk membuang uap air pada mesin pengering dan mengirimnya ke batu zeloite untuk di serap dan di simpan di dalam batu zeloite Kipas Gambar 3.7 Kipas Kipas ini berfungsi untuk mendorong suhu panas masuk kedalam ruang pemanas dan supaya membuat stabil suhu udara didalam suhu pengeringan. Box panel Box panel lama Box panel terbaru Gambar 3.8 Box panel
29 Box panel ini berfungsi untuk menempatkan semua komponen pada satu tempat agar mudah mengoprasikan alat tersebut. Ruang pemanas Gambar 3.9 Ruang pemanas Ruangan ini adalah tempat pemanasan dimana suhu panas yang dikeluarkan oleh heater dan masuk kedalam ruang pemanas. Rak pemanas. Gambar 3.10 Rak mesin pengering Rak ini befungsi untuk tempat bahan yang mau dikeringkan didalam ruangan
30 Batu Alam Zeloite Gambar 3.11 Batu Alam Zeloite Batu Alam Zeolite merupakan kelompok mineral yang mempunyai sifat dapat menyerap air dan melepaskannya lagi tanpa mengalami perubahan struktur yang signifikan. 3.4. Langkah Langkah Percobaan Alat Untuk mengetahui kondisi kerja alat mesin pengering menjadi kering, maka dilakukan percobaan untuk mengambil data operasi yang akan memberikan gambaran kinerja alat tersebut. Parameter yang di ambil dalam langkah percobaan tersebut yaitu: A. Media Air sebagai bahan yang akan uji B. Memasukan bahan kedalam mesin pengering C. Temperatur perngeringan
31 Berat Bahan Gambar 3.12 Menimbang bahan (air) Sebelum melakukan proses pengeringan, langkah yang diambil terlebih dahulu yaitu dengan melakukan penimbangan bahan (air) untuk dapat mengetahui jumlah dan berat bahan yang akan dimasukan kedalam mesin pengering. Memasukan Bahan (air) kedalam mesin pengering Gambar. 3.13 Memasukan bahan kedalam mesin pengering Setelah tahap pertama menimbang berapa berat air yang di masukan.setelah itu kita menunggu berapa jam dan mengecek berapa air yang berkurang di beberapa jam.
32 Temperature Pengeringan Gambar 3.14 Temperatur pengeringan Cara mengambil suhu saat melakukan pengeringan, dimulainya pada saat temperatur mercapai 50ºC dan konstan selama pengeringan berlangsung. Tabel 3.1. Hasil uji air selama 10 jam Waktu 0 jam 2 jam 4 jam 6 jam 8 jam 10 jam Massa Kotor (ml) 1267 1253 1241 1226 1213 1199 Massa Bejana (ml) 267 267 267 267 267 267 Massa Bersih (ml) 1000 986 974 959 946 932 Pengurangan (ml) 14 12 15 13 14 Gambar 3.15 Grafik. Hasil uji air selama 10 jam Berat Massa Air 1kg 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 TEMPERATUR 50º Massa Kotor (g) Massa Bersih (g) 0 jam 2 jam 4 jam 6 jam 8 jam 10 jam