I. PENDAHULUAN. tersebar di muka bumi, serta menggambarkan fenomena geografikal dalam wujud

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

PEMETAAN OBJEK WISATA DI WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2014

III. METODE PENELITIAN. ilmu geografi, dalam rangka memperoleh pengetahuan yang benar (Widoyo Alfandi,

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Lahan

I. PENDAHULUAN. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten di bagian barat dari

I. PENDAHULUAN. Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang disajikan dalam bidang datar. nonverbal antara pembuat peta dengan pengguna peta.

I. PENDAHULUAN. Aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Analisis kesenjangan pembangunan antara Kabupaten Lampung Barat dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya peta adalah sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LAMPUNG BARAT NOMOR 01 TAHUN 1994 TENTANG

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN MATERI. Ruang lingkup pengetahuan geografi. Konsep esensial geografi dan contoh terapannya

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Yunani Graphein) yang berarti pencitraan, pelukisan atau deskripsi. Jadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

I. PENDAHULUAN. digambarkan secara optimal. Beberapa kegunaan peta antara lain untuk

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

ANALISIS PERKEMBANGAN DAERAH PEMUKIMAN DI KECAMATAN BALIK BUKIT TAHUN (JURNAL) Oleh: INDARYONO

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Menurut Erwin Raisz dalam Rosana (2003 ) peta adalah gambaran konvensional

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Yunani Graphein) yang berarti pencitraan, pelukisan atau deskripsi.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN LINDUNG MENJADI KAWASAN BUDIDAYA

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sandang, pangan, maupun papan. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan

METODE PENELITIAN. yang diambil dari buku dan literatur serta hasil-hasil penelitian terdahulu.

RINGKASAN MATERI INTEPRETASI CITRA

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

geografi Kelas X PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI I KTSP & K-13 A. PENGERTIAN GEOGRAFI a. Eratosthenes b. Ptolomeus

V. GAMBARAN UMUM KOMODITAS KOPI LAMPUNG BARAT

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

GEOGRAFI. Sesi PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA. a. Berdasarkan Wujudnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanah yang subur, yang merupakan sumber daya alam yang sangat berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA

2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran geografi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu

2 Wilayah Krui sebagai kota tua yang merupakan eks kawedanaan sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Selain itu potensi pariwisata, khususnya o

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tolok ukur kemajuan suatu negara. Pendidikan sangat

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

I. PENDAHULUAN. Pemukiman sebagai suatu kebutuhan dasar hidup manusia yang harus dipenuhi,

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari

BAB I PENDAHULUAN. atau merevisi peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

I. PENDAHULUAN. untuk menyajikan data suatu wilayah. Dengan salah satu fungsi peta tersebut sebagai

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STANDAR KOMPETENSI GURU

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

BAB I PENDAHULUAN. diperbarui adalah sumber daya lahan. Sumber daya lahan sangat penting bagi

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

Jenis-Jenis dan Fungsi Peta Arif Basofi

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Tabel 1.1 Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Banguntapan Tahun 2010 dan Tahun 2016

Perkembangan Objek Wisata di Kabupaten Bogor

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 2. Penelitian GeografiLatihan Soal 2.1. Lanskap fisik. Kependudukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis letak Kabupaten Tanggamus pada sampai dengan

SIG DALAM PEMETAAN SEBARAN GURU IPS DAN GEOGRAFI DI WILAYAH KOTA METRO (JURNAL) Oleh: RIKI TRI KURNIAWAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peta merupakan media yang digunakan sebagai sarana memperoleh gambaran fakta di permukaan bumi dengan cara menggambarkan berbagai gejala seperti gunung, dan danau. Melalui peta dapat mengetahui berbagai bentang alam dan budaya yang tersebar di muka bumi, serta menggambarkan fenomena geografikal dalam wujud yang diperkecil dan mempunyai kegunaan yang luas antara lain untuk kepentingan pelaporan, peragaan, analisis, dan pemahaman dalam interaksi apabila didesain dengan tujuan seperti bidang pariwisata, sumberdaya alam, perencanaan, dan kependudukan atau demografi. Dalam pemetaan, sistem informasi geografi memiliki fungsi sebagai aplikasi yang digunakan untuk penentuan bentuk dan ukuran penyajian, rancangan simbol dan skala, serta pilihan media representasi akhirnya (output) yang berupa peta. Selain sebagai aplikasi pembuatan peta, sistem informasi geografi juga memiliki kemampuan lain seperti analisis, pengintegrasian data spasial dan atribut serta representasi dari data tersebut.

2 Fungsi peta secara umum memberikan informasi tentang fakta dipermukaan bumi, misalnya peta objek wisata yang dimanfaatkan oleh wisatawan. Peta memiliki keunggulan, pengguna dapat langsung mengetahui dengan jelas kondisi dan keadaan suatu wilayah karena dapat langsung memvisualisasikan fakta di permukaan bumi. Pada umumnya peta digunakan sebagai sarana memperoleh gambaran fakta yang ada dengan cara menggambarkan berbagai gejala seperti gunung dan danau. Di zaman globalisasi ini, peta menjadi alat yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah, dan pariwisata. Media yang digunakan berupa peta tematik yaitu penggambaran informasi kualitatif dan kuantitatif pada unsur-unsur yang ada hubungannya dengan detail topografi seperti ketinggian suatu daerah yang penting. Keterangan disajikan dengan simbol-simbol yang mempunyai tema khusus seperti gunung disimbolkan dengan segitiga. Jenis peta pun sudah berkembang dengan diciptakannya peta digital yang memiliki banyak kelebihan seperti data yang bisa diperbaharui dan fasilitas-fasilitas pendukungnya antara lain penambahan animasi pada simbol dan suara yang tidak terdapat dalam peta manual. Peta tidak hanya menyediakan gambaran tentang negara ataupun daerah kota, tetapi juga lokasi kuliner, shopping centre serta keberadaan objek wisata yang memiliki manfaat bagi para wisatawan dalam maupun luar negeri untuk memberikan informasi tentang tempat pariwisata yang ada.

3 Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di wilayah Provinsi Lampung memiliki kekhasan dalam segi keadaan geografi berupa topografi berbukit-bukit, udara yang sejuk, berkabut saat pagi hari, karena sebagian besar daerah ini memiliki ketinggian antara 357-1607 mdpl maupun kebudayaan yang ada di wilayah Kabupaten Lampung Barat berupa rumah tradisional di Pekon Hujung dan situs megalitik di Kecamatan Kebun Tebu. Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2010 memiliki daerah seluas lebih kurang 4.951,28 km², setelah pemekaran Kabupaten Pesisir Barat pada tahun 2012 luas wilayah Kabupaten Lampung Barat menjadi 3.368,14 km² atau 10,6 % dari luas wilayah Provinsi Lampung (BPS,2012:26). Wilayah Kabupaten Lampung Barat memiliki ketinggian yang bervariasi (lihat Tabel 1): Tabel 1. Ketinggian rata-rata perkecamatan Kabupaten Lampung Barat 2014 No. Kecamatan Ketinggian Rata-Rata (mdpl) Keterangan 1. Balik Bukit 1607 Selatan Gn.Pesagi 2. Sukau 1150 Barat Gn.Pesagi 3. Belalau 1016 Timur Gn.Pesagi 4. Sekincau 1318 tertinggi Gn.Sekincau 5. Suoh 352 6. Batubrak 739 7. Sumber Jaya 1134 8. Way Tenong 1078 9. Gedung Surian 975 10. Kebun Tebu 834 11. Air Hitam 842 12. Bandar Negeri Suoh 278 13. Batu Ketulis 1106 14. Lumbok Seminung 1034 Kaki Gn.Seminung 15. Pagar Dewa 958 Sumber: Lampung Barat Dalam Angka 2014

4 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa kecamatan di wilayah Kabupaten Lampung Barat memiliki elevasi yang beragam, terendah di Kecamatan Suoh (±352 mdpl) dan elevasi tertinggi di Kecamatan Balik Bukit (±1607 mdpl). Karena perbedaan elevasi tersebut menyebabkan objek dan daya tarik wisata di wilayah ini didominasi perbukitan, lembah, dan pegunungan, serta kehidupan masyarakat yang sebagian besar mata pencahariannya adalah petani. Untuk melihat secara langsung seluruh wilayah Kabupaten Lampung Barat sulit untuk dilakukan, sehingga dengan pemanfaatan sistem informasi geografi sebagai dasar, akan mempermudah bagi pihak yang berkepentingan khususnya pemerintah daerah Kabupaten Lampung Barat untuk melihat wilayah melalui peta, karena dengan pemetaan wilayah tersebut dapat menampilkan sebaran muka bumi yang telah dibudidayakan manusia seperti pemukiman, perkotaan, pedesaan, pemanfaatan lahan, serta berbagai potensi alam yang berupa pegunungan, danau dan laut yang memiiki panorama indah yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata. Dalam era kemajuan teknologi informasi saat ini proses pembuatan peta telah terbantu dengan adanya software sistem informasi geografi, sehingga untuk melakukan pemetaan suatu wilayah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Informasi dalam bentuk peta objek wisata yang dibuat dengan menggunakan sistem informasi geografi, dapat membantu dalam mendapatkan data secara cepat dan akurat mengenai informasi tentang objek wisata yang ada.

5 Berdasarkan manfaat itu dengan penggunaan sistem informasi geografi yang telah menampilkan permukaan bumi dengan lengkap dapat digunakan sebagai dasar dalam penggambaran potensi yang berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat yaitu peta. Dengan menggunakan peta maka, pemerintah mampu melihat sebaran beraneka potensi sosial, potensi ekonomi, potensi alam yang memiiki panorama indah, menjadi bahan pemikiran dalam pengembangan daerahnya untuk menjadikan salah satu faktor yang dapat mendukung dalam pembangunan daerahnya agar menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakatnya. Kecuali hal tersebut, dengan menggunakan peta dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan pengambilan kebijakan, seperti perbaikan dibidang pertanian, tata guna lahan, permukiman, bahkan didukung oleh cuaca yang sejuk serta panorama alam yang indah dengan adanya perbukitan dan danau yang kiranya akan menjadikan pengembangan baru dibidang kepariwisataan didaerah tersebut. Dengan dasar hal tersebut, sistem informasi geografi di wilayah Kabupaten Lampung Barat yang berupa peta dengan menunjukkan wilayah tersebut dengan berbagai potensinya, maka menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang pemetaan objek wisata di wilayah Kabupaten Lampung Barat tahun 2014.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pemetaan lokasi, jenis dan potensi objek wisata yang tesebar di wilayah Kabupaten Lampung Barat tahun 2014? 2. Bagaimanakah pemetaan aksesibilitas menuju setiap objek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat tahun 2014? C. Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan: 1. Untuk mendapatkan informasi tentang lokasi, jenis, dan potensi objek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Lampung Barat. 2. Untuk mengkaji aksesibilitas setiap objek wisata di wilayah Kabupaten Lampung Barat tahun 2014. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini antara lain: 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suplemen bahan ajar pada mata pelajaran Geografi di SMA kelas XII program IPS semester 2 pada pokok bahasan Peta dan Pemetaan. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan wisata bagi wisatawan yang akan berwisata ke wilayah Kabupaten Lampung Barat mengenai informasi tentang objek wisatanya. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan bagi pihak pengelola objek wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam usaha pengembangan kepariwisataan di wilayah Kabupaten Lampung Barat. E. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah: 1. Ruang lingkup objek penelitian adalah data geospasial yaitu data spasial dan data atribut. 2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah objek-objek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Lampung Barat. 3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah wilayah Kabupaten Lampung Barat. 4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah tahun 2014. 5. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah Geografi Pariwista. Menurut pendapat Ramaini (1992:3) geografi pariwisata adalah ilmu yang mempelajari antara geografi dan pariwisata. Segi-segi geografi umum yang perlu diketahui wisatawan antara lain iklim, flora, fauna, keindahan alam, adat-istiadat budaya, perjalanan darat, laut dan udara, dan sebagainya.