BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pertama Kedua

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama di bidang komputer telah banyak membantu proses bisnis dalam dunia

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang akan meningkatkan daya saing badan usaha tersebut.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Informasi administrasi dan keuangan sangat penting untuk dukungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung dalam melakukan. manual yaitu dengan menggunakan dokumen. Hal ini mengakibatkan layanan

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

Adanya permasalahan yang dihadapi rumah sakit, karena masih didapatkan hal-hal sebagai berikut : 1) Pendokumentasian tindakan keperawatan dalam

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus selama 24 jam kepada pasien (Simamora, 2013). Pelayanan

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB II HASIL SURVEY. untuk memberikan nama Dr. R. Sososdoro Djatikoesoemo tahun 1990.

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. profesi keperawatan. Profesi perawat dinilai sebagai profesi yang memiliki resiko

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

1.1.2 Logo perusahaan Berikut ini adalah logo dari rumah sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung Beserta penjelasannya

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan mempunyai fungsi dan tugas

.BAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang perekonomian, politik, maupun ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Rumah Sakit Islam Kendal merupakan rumah sakit yang berada di jalur pantai utara Jawa yang beralamatkan di Jalan Ar-Rahmah No. 17 Weleri, Kendal. Rumah sakit ini dikelola oleh organisasi masyarakat Muhammadiyah Kendal. Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal memiliki tugas untuk memberikan pelayanan yang prima, professional dan islami sesuai kaidah ilmu kedokteran dan teknologi modern tanpa meninggalkan fungsi sosial, ekonomi dan dakwah amar ma ruf nahi munkar. Rumah Sakit Islam Kendal berhasil mendapatkan akreditasi dan ISO 9001:2008 dari British Standard Institute (BSI) yang berada di Indonesia. 1.1.1 Sejarah Pada awalnya, Rumah Sakit Islam Kendal didirikan oleh Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) yang beranggotakan 10 organisasi masyarakat. Dari 10 organisasi masyarakat tersebut, Muhammadiyah merupakan salah satu anggota YARSI. Pada saat itu, kesepuluh anggota YARSI tersebut mengusulkan agar Rumah Sakit Islam Kendal dikelola oleh salah satu anggota dari YARSI. Dari kesepuluh organisasi masyarakat yang menjadi anggota YARSI, hanya Muhammadiyah yang bersedia melanjutkan pendirian Rumah Sakit Islam Kendal dengan syarat rumah sakit tersebut harus bersertifikat dan dikelola penuh oleh Muhammadiyah. Setelah pengelolaan Rumah Sakit Islam Kendal diambil alih oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal, pada tahun 1993 mulai dilakukan pembangunan Rumah sakit Islam Kendal dengan didukung oleh masyarakat Muhammadiyah Kendal. Rumah Sakit Islam Kendal sendiri mulai beroperasi pada tanggal 15 Januari 1996. 1.1.2 Visi dan Misi Visi : Menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan di jalur pantai utara Jawa dengan pelayanan prima, professional dan islami di tahun 2015. Misi : a. Melakukan pelayanan kesehatan yang islami sesuai dengan standar ilmu kedokteran, keperawatan dan ilmu kesehatan lainnya yang berlaku. b. Mengembangkan sumber daya insani yang profesional dan berakhlakul karimah. c. Melengkapi sarana prasarana rumah sakit sesuai dengan tuntutan pelayanan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). d. Mengembangkan sistem manajemen yang efektif dan efisien. e. Melakukan fungsi sosial dengan tetap memperetimbangkan prinsip-prinsip ekonomi. f. Melakukan fungsi dakwah islam dan kemuhammadiyahan. 1

1.1.3 Strutur Organisasi Ditetapkan pada tanggal 14 Januari 2013. Direktur Komite KEP. & IPCN Komite Mutu Komite Medik SPI Manajer Pelayanan Medis dan Keperawatan Manajer Keuangan dan Akuntansi Manajer Pengembangan SDI dan Umum Farmasi Bidang Pelayanan Medis Gizi Bidang Penunjang Medis Laborat & Radiologi Bidang Rekam Medis Karu RM Kasi SDI, Etika & Faskep Bidang Keperawatan Kepala Ruang Keperawatan Kasi Mutu & Askep Duty Nurse IGD & Rajal Rawat Inap Ply Unit Khusus Akuntansi Keuangan Kaur Kasir & Kas Kecil Penyusunan & Evaluasi Anggaran Kaur Diklat Kepegawaian & Diklat Kaur Transportasi Umum & RT Kaur RT & PSRS Dakwah Ismuha Administrasi Umum & Humas Kaur Humas & PP Kaur Keamanan & Parkir Kaur Rawat Busana Kaur IT Gambar 1.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Kendal (Sumber: Dokumen Administrasi Umum RSI Kendal) Gambar 1.2 memperlihatkan struktur organisasi Rumah Sakit Islam Kendal. Saat ini, Rumah Sakit Islam Kendal dipimpin oleh drg.h.edi Sumarwanto, MM, MH.Kes sebagai direktur. Dibawah direktur, terdapat komite-komite dan SPI yang akan mengontrol kinerja dari masing-masing bagian yang menjadi objek mereka. Dalam menjalankan operasional rumah sakit, direktur dibantu oleh manager-manager yang bertanggungjawab terhadap masing-masing bidang yang dibawahi. Manajer di Rumah Sakit Islam Kendal sendiri dibagi menjadi tiga bagian yaitu Manajer Pelayanan Medis dan Keperawatan, Manajer Keuangan dan Akuntansi, dan Manajer Pengembangan SDI dan Umum. Manajer Pelayanan Medis dan Keperawatan bertanggungjawab terhadap bagian Farmasi, Gawat Darurat (IGD) dan Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Khusus, Bidang Pelayanan Medis, Bidang Penunjang Medis, Bidang Rekan Medis dan Bidang Keperawatan. Manajer Keuangan dan Akuntansi bertanggungjawab terhadap Akuntansi, Keuangan dan Penyusunan dan Evaluasi Anggaran. Manajer Pengembangan SDI dan Umum bertanggungjawab terhadap Kepegawaian dan Diklat, Umum dan RT, Dakwah Ismuha, dan Administrasi Umum dan Humas. 1.2 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan jaman, perkembangan teknologi juga berkembang semakin pesat. Tidak menutup kemungkinan, setiap detik teknologi baru muncul dengan kelebihan dan 2

keunggulan berbeda satu sama lain (Lesmana, 2013). Perkembangan teknologi dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Dalam perkembangan teknologi informasi, terdapat beberapa manfaat yang menguntungkan salah satunya adalah untuk mempercepat penyampaian atau penyebaran informasi. Penggunaan teknologi informasi semakin menjanjikan efisiensi karena dapat mempercepat penyampaian informasi, jangkauan yang global, dan transparansi (Wahyu, 2013). Dengan adanya teknologi informasi, proses bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual dengan melibatkan banyak orang dan biaya dapat lebih diefektifkan. Penggunaan teknologi informasi dalam proses bisnis dapat menggurangi biaya seperti biaya pembelian kertas dan biaya untuk aktivitas-aktivitas yang dapat dihilangkan dengan adanya teknologi informasi itu sendiri. Pada sebuah rumah sakit, teknologi informasi juga bermanfaat dalam membantu operasional rumah sakit. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Dalam menjalan pelayanan terhadap pasien, kemungkinan besar antar bagian yang ada dirumah sakit akan saling berhubungan. Dengan keterhubungan antar bagian tersebut, dapat diketahui bahwa dalam pelayanan pasien terdiri dari proses yang tidak sederhana serta melibatkan banyak sumber daya manusia. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas rumah sakit dan kepuasan pasien ketika berobat termasuk menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (Suryadhi, 2013). Pada Rumah Sakit Islam Kendal, kebutuhan akan adanya teknologi informasi juga tidak dapat dipungkiri. Proses yang kompleks pada pelayanan pasien akan lebih mudah jika dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Rodhiyatun (Staf Diklat) dan Ibu Septi (Kepala Seksi Mutu dan Asuhan Keperawatan (ASKEP)), saat ini Rumah Sakit Islam Kendal belum memiliki sistem yang dapat membantu dalam operasional asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan baik langsung atau tidak langsung diberikan pada sistem klien disarana atau tatanan pelayanan kesehatan lainnya, dengan menggunakan pendekatan sistem ilmiah melalui proses keperawatan dan berdasarkan kode etik serta standar praktik keperawatan (Kemenkes nomor 908/Menkes/SK/VII/2010). Dengan kata lain asuhan keperawatan merupakan kegiatan pelayanan kesehatan pada pasien baik rawat inap maupun rawat jalan. Rumah Sakit Islam Kendal menyadari akan kebutuhan sistem tersebut dengan melihat banyaknya penggunaan kertas dalam penyimpanan data asuhan keperawatan dan dibutuhkannya data tersebut untuk berbagai profesi di rumah sakit. Seperti yang tercantum dalam Standar Praktik Keperawatan yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat nasional Indonesia (PPNI) bahwa dalam memberikan asuhan keperawatan terdapat lima standar praktik professional yang harus dipatuhi. Dari kelima standar praktik kerja tersebut semuanya mewajibkan adanya 3

pendokumentasian atau pencatatan yang sistematis, akurat dan kemudahan dalam mendapatkan data dari setiap tindakan sebagai kriteria hasil yang sesuai standar. Salah satu pertimbangan lain dibutuhkannya sistem tersebut adalah banyaknya pasien yang ditangani di Rumah Sakit Islam Kendal. Tidak terbayang berapa banyak kertas yang diperlukan serta tempat untuk menyimpan kertas-kertas tersebut dan hal tersebut pastinya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Proses yang masih manual tersebut juga akan menyulitkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pencarian data pasien diantara kumpulan data pasien yang lain. Berdasarkan dokumen pasien, jumlah pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Kendal tiga tahun terakhir mencapai 19.166, angka tersebut hanya data untuk 3 tahun. Jumlah tersebut pasti akan lebih besar jika pasien 3 tahun sebelumnya dan sesudahnya juga dihitung. Tabel 1.1 Jumlah Pasien Rumah Sakit Islam Kendal 2011-2013 Tahun Rawat Inap (Jiwa) Rawat Jalan (Jiwa) 2011 5.700 5.150 2012 6.326 8.062 2013 7.140 8.067 (Sumber: Dokumen Rekam Medis RSI Kendal) Tabel 1.1 memperlihatkan jumlah pasien dirumah sakit Islam Kendal periode 2011 sampai 2013. Pasien rawat inap dari tahun 2011 sampai 2013 mencapai 19.166 jiwa. Pasien rawat jalan tahun 2011 sampai tahun 2013 mencapai 16.281 jiwa. Untuk melakukan pencatatan asuhan keperawatan pasien rawat inap dan rawat jalan tersebut secara manual sudah pasti membutuhkan banyak kertas. Selain masalah penggunaan kertas, masalah lain yang timbul adalah bagaimana cara menyimpan kertas-kertas tersebut. Mungkin saat ini Rumah Sakit Islam Kendal memiliki tempat yang masih mampu menampung data-data tersebut akan tetapi jika melihat ke depan, penyimpanan data tersebut akan menjadi masalah baru yang menyita banyak biaya. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan juga sering terkendala dengan jumlah ruangan yang ada di Rumah Sakit Islam. Tabel 1.2 Perhitungan Bed Occupancy Ratio 2013 No. Ruang Jumlah BOR (%) Tempat Tidur 1. VIP 14 97.46 2. Usman 9 107.28 3. Hamzah 16 94.23 4. Ali 16 76.51 4

5. Fatimah 16 80.39 6. Khotijah 9 118.19 7. Lukman 25 87.24 8. ICU 4 63.84 Total 85 87.21 (Sumber: Dokumen rekam medik RSI Kendal) Tabel 1.2 menunjukkan perhitungan Bed Occupancy Ratio pada tahun terakhir 2013. Bed Occupancy Ratio (BOR) adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu (Depkes). Nilai parameter BOR yang ideal adalah 60-85% (Depkes). Data tersebut menunjukkan adanya prosentase pemakain tempat tidur yang melebihi batas di beberapa ruang yang ada di Rumah Sakit Islam Kendal. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasien berkumpul disalah satu ruangan yang ada di RSI Kendal yaitu karena fasilitas dan harga ruangan per harinya. Pada data diatas, ruangan yang memiliki BOR di luar batas ideal adalah VIP, Usman, Hamzah, Khotijah dan Lukman dimana nilai masing-masing BOR adalah 97.46%, 107.28%, 94.23%, 118.19% dan 87.24%. Dengan tidak meratanya jumlah pasien di ruang rawat inap dan belum adanya sistem yang terintegrasi yang menangani ketersediaan ruangan akan menyulitkan petugas perawatan dalam menentukan ruang inap bagi pasien sehingga akan berdampak pada lamanya pasien mendapatkan pelayanan rawat inap. Berdasarkan uraian masalah diatas, untuk membantu memecahkan masalah dalam efektifitas asuhan keperawatan, bagian Administrasi Umum Rumah Sakit Islam Kendal mengeluarkan surat ijin dengan nomor 050/III.4.AU/F/I/2014. Surat ijin tersebut berisi tentang perijinan penelitian mengenai perancangan sistem yang sesuai untuk asuhan keperawatan yang dapat memberikan manfaat kemudahan dalam proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan aktivitas asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Kendal. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, terdapat beberapa masalah yang ingin penulis jawab diakhir penelitian sebagai berikut: a. Bagaimana proses asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Kendal? b. Bagaimana desain sistem informasi yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi kegiatan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Kendal? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, penelitian ini memiliki dua tujuan yang akan menjawab perumusan masalah tersebut yaitu: a. Mengetahui proses asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Kendal sehingga dapat diketahui kelemahan dari sistem yang berjalan dan dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan perancangan sistem informasi yang sesuai kebutuhan. 5

b. Menghasilkan desain sistem informasi yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi kegiatan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Kendal. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memiliki manfaat yang ditinjau dari aspek teoritis dan praktis sebagai berikut: a. Aspek Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi pelayanan medis dan keperawatan di rumah sakit. b. Aspek Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak Rumah Sakit Islam Kendal dalam pengembangan sistem informasi melalui rancangan sistem informasi pelayanan medis dan keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja bagian pelayanan medis dan keperawatan sehingga dapat memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal. 1.6 Batasan Penelitian Penelitian ini memiliki batasan penelitian yang bertujuan untuk memfokuskan objek yang akan diteliti agar tidak meluas dan keluar dari tujuan. Berikut merupakan batasan penelitian dalam penelitian ini: a. Perancangan sistem informasi ini hanya dilakukan untuk proses asuhan keperawatan pada Bidang Keperawatan di Rumah Sakit Islam Kendal. b. Penelitian ini hanya membahas mengenai perancangan sistem saja, untuk coding dann implementasi sistem tidak termasuk dalam lingkup penelitian. c. Perancangan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai peralatan dokumen analisa dan rancangan sistem dengan menggunakan lima diagram yaitu usecase diagram, class diagram, activity diagram, state diagram dan sequence diagram. 1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Berikut merupakan sistematika penulisan penelitian yang akan dilakukan: BAB I PENDAHULUAN Berisi penjelasan umum, ringkas dan padat yang menggambarkan isi penelitian. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran tentang objek penelitian. 1.2 Latar Belakang Penelitian Berisi gejala atau fenomena yang akan diteliti, mengapa melakukan penelitian tentang objek yang dipilih. 6

1.3 Perumusan Masalah Merumuskan masalah penelitian. Rumusan masalah ini dalam bentuk pertanyaan berdasarkan latar belakang. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian. Tujuan ini sesuai dengan rumusan masalah penelitian. 1.5 Kegunaan Penelitian Mengungkapkan secara khusus apa yang akan dicapai. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian Berisi tentang sistematika dan penjelasan ringkas laporan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Berisi kajian pustaka yang terkait dengan topik. Kajian pustaka mencakup teori baku dalam buku teks mapun temuan terbaru yang ditulis dalam jurnal, desertasi, tesis dan skripsi yang terpercaya. 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian 2.1.1 Rangkuman Teori Berisi rangkuman teori yang berkaitan dengan topik. 2.1.2 Penelitian Terdahulu Berisi penelitian atau terbitan yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian. 2.2 Kerangka Pemikiran Membahas pola pikir yang akan digunakan untuk menggambarkan masalah penelitian. 2.3 Ruang Lingkup Penelitian Menjelaskan batasan dan cakupan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Menjelaskan pendekatan, teknik dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. 3.1 Jenis Penelitian Terdiri dari penelitian eksploratif, deskriptif dan kausal. 3.2 Tahapan Penelitian Tahap penelitian dimulai dari persiapan sampai penyusunan laporan akhir. 3.3 Populasi dan Sampel Jumlah sampel yang akan diambil sebagai patokan. 3.4 Pengumpulan Data Berisi berbagai jenis data yang diperlukan. 7

3.5 Teknik Analisis Data Berisi prosedur dalam mengolah data. 3.6 Metode Perancangan Sistem Berisi metode yang digunakan dalam perancangan sistem. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Karakteristik Responden Menjelaskan karakteristik responden yang digunakan dalam pengumpulan data. 4.2 Hasil Penelitian Berisi uraian hasil analisis data. Hasil penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian/rumusan masalah. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada temuan penelitian dan mengemukakan alternatif solusi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berisikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. 5.2 SARAN Berisikan saran yang berhubungan dengan masalah dan alternative pemecahan masalah. 8