MODIFIKASI MESIN PENANAM BIBIT PADI MANUAL DENGAN TRANSMISI RANTAI PENGGERAK MOTOR BENSIN 1.8 HP

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

PERENCANAAN MESIN PENGADUK, DAN PENCETAK ADONAN MIE

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

PERENCANAAN MESIN PEMERAS SANTAN KAPASITAS 18 KG/JAM SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

JURNAL PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 300 KG/JAM

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

REKONDISI POMPA AIR SPIRAL MEKANIK DENGAN PENGGERAK ALIRAN ARUS SUNGAI

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI;

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TUSUK SATE (TRANSMISI)

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan yang dapat ditulis adalah sebagai berikut :

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MEMBANTU PROSES PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN PADI

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING GABAH DAN PEMUTIH UNTUK SKALA RUMAH TANGGA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI ALAT PENGANGKAT SEPEDA MOTOR

PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR KAPASITAS 600 LEMBAR/ JAM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI

Gambar 2.1. Struktur buah kelapa muda

PERANCANGAN ALAT PEMBUAT ALUR PENSIL KAYU UNTUK PENGISIAN KARBON DENGAN KECEPATAN 13,19mm/menit

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. ANALISA PERANCANGAN

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )

RANCANG BANGUN BAGIAN TRANSMISI MESIN KATROL ELEKTRIK (PULI DAN SABUK)

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS SINGKONG UNTUK MEMBUAT KRIPIK DENGAN METODE VDI 2221

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAGAIMANA MENENTUKAN SLIP PADA TRANSMISI PULLEY & V-BELT PADA BEBAN TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR BERDAYA SEPEREMPAT HP

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

PERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

VARIASI DIAMETER PULLEY YANG DIGERAKKAN PADA MESIN PENCACAH CENGKEH

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

OPTIMASI KAPASITAS PENGIRISAN YANG BAIK PADA BAWANG MERAH BESAR DENGAN MESIN PENGIRIS BAWANG MERAH VERTIKAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

Perancangan Mesin Pengaduk Media Tumbuhnya Jamur Tiram Dengan Kapasitas 150 kg per Proses

KINERJA MESIN ROLL PRESS UNTUK MENGOLAH BATANG RUMPUT PAYUNG MENJADI SERAT BAHAN BAKU KOMPOSIT

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

pembentukan material dengan model lingkaran penuh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

DESAIN SISTEM TRANSMISI SABUK GIGI DENGAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

PERANCANGAN SISTEM ANGKAT FORKLIFT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON

RANCANG BANGUN ALAT MESIN PEMBELAH BAMBU BAGIAN SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI

RANCANG BANGUN ALAT BANTU 3D SCANNER

REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PLASTIK BEKAS KEMASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

MESIN PEMISAH DAN PEMBERSIH BIJI-BIJIAN / BUTIRAN SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN BURUNG OLAHAN

Analisis Morfologi dan Rancang Bangun Mesin Grinding Camshaft Untuk Meningkatkan Performa Engine Sepeda Motor

Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah

Transkripsi:

MODIFIKASI MESIN PENANAM BIBIT PADI MANUAL DENGAN TRANSMISI RANTAI PENGGERAK MOTOR BENSIN 1.8 HP Abstrak Rofarsyam Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl Prof. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 199/SMS, Semarang 5075 Mesin penanam bibit padi manual dengan penggerak tenaga manusia melalui transmisi engkol, dipandang masih belum menghasilkan fungsi yang diharapkan. Modifikasi dilakukan guna efisensi dan ekonomis, dengan pemberian penggerak motor bensin 1,8 HP dan setting link garpu serta pengaturan putaran motor, menghasilkan penanaman padi sesuai spesifikasi menanam padi pada jarak tanam 50 mm. Mesin hasil modifikasi ini berkapaistas 60 tancap setiap menit pada luas lahan 8 m Kata Kunci : modifikasi, mesin penanam bibit padi. 1. Pendahuluan Penanaman bibit padi dengan cara tradisional langsung menancapkan bibit pada lahan menggunakan tangan lihat Gambar, dengan kapasitas 10 tancap setiap menit pada luas lahan 8 m, dengan jarak tanam bervariasi antara 00 300 mm (anonim Diperta Kota Semarang 013). Sedangkan mesin milik petani lihat Gambar 1, tidak dapat berfungsi sesuai yang diharapkan (Abuhasan 015). Untuk mesin produksi Kubota Gambar 3 tergolong besar yang tidak terjangkau oleh petani, berkapasitas 360 tancap setiap menit pada luas lahan 4 m, dengan jarak tanam 50 mm (anonim P Kubota 01). Berdasarkan hal tersebut dipandang perlu rancangbangun modifikasi mesin penanam bibit padi manual milik petani tersebut, dengan tujuan efisien dan ekonomis, dengan penambahan penggerak motor bensin 1,8 HP dan penyetingan link garpu serta pengaturan putaran motor, agar kecepatan penanaman konstan. Kapasitas mesin hasil rancanganbangun mencapai 60 tancap setiap menit pada luas lahan 8 m dengan jarak tanam yang lazim yaitu 50 mm. Gambar 1. Mesin Tanam Bibit Padi Manual Transmisi Engkol Gambar. Tanam Bibit padi Tradisional Gambar 3. Mesin Kubota. Tanam Bibit Padi Produksi. Metode Perencanaan Dan Pembuatan Mesin 1). Mempelajari kekurangan mesin penanam bibit padi manual milik kelompok tani yang tidak dapat berfungsi sesuai yang diharap. Hasil analisis mesin manual tersebut menghasilkan kesimpulan umum 65

adalah : setting link garpu tidak balance, putaran dan kecepatan tidak konstan. ). Kemudian Langkah selanjutnya memodifikasi dan perbaikan sistem transmisi dan tenaga penggeraknya, agar mesin dapat berfungsi secara maksimal. 3). Desain mesin. Langkah yang dilakukan yaitu mengadopsi mekanisme mesin tanan bibit padi milik Kubota. 4). Pembuatan mesin. Dengan menambahankan motor bensin 1,8 HP sebgai penggerak, kemudian pengaturan link garpu sesuai jarak tanam. Kemudian pengaturan putaran motor agar kecepatan konstan serta diberi seluncur pada landasan bawah. Seluncur berfungsi untuk slip melancarkan jalannya mesin. 5). Batasan masalah dalam pembuatan mesin tersebut adalah : Mesin ini hanya digunakan untuk padi yang sudah disemai, bibit padi umur 15 hari sesuai lazimnya Mesin digunakan pada Lahan siap tanam dengan kriteria sesuai lazimnya dan tinggi air maksimal 5 mm dan paling rendah 4 mm dari permukaan tanah Mesin menggunakan penggerak motor bensin dengan transmisi rantai tanpa kopling Mudah dioperasikan oleh operator Mesin mampu menancap dibandingkan mesin manual sebelumnya dan jarak tanam sesuai standar yang lazim yaitu 50 mm Mesin langsung bergerak ketika motor dihidupkan tanpa menggunakan kopling Mesin yang dihasilkan seperti yang ditujnukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Mesin Tanam Bibit Padi Hasil Rancangbangun Keterangan nomor gambar : 1. Handle. Tangki Bensin 3. Tempat Bibit Padi 4. Fork Link 5. Link Garpu 6. Plat penyangga bibit Padi 7. Papan Selancar 8. Rangka 9. Dudukan Tempat Bahan Bakar 10. Tutup Puli 11. Stoping 1. Motor bensin 13. Gear V 14. Gear VI 15. Gear IV 16. Gear III 17. Puli II 18. Reduser 19. Puli I 66

Prinsip Kerja mesin ini sebagai berikut : Prinsip kerja mesin menggunakan motor bensin sebagai penggerak. Output dari Motor bensin menggerakan reducer dan diteruskan garpu link menggunakan rantai. Ketika link garpu berputar, forlink padi juga ikut berputar karena transmisinya dihubungkan sama menggunakan rantai. Pengoperasian alat : a. Mempersiapkan bibit padi dan lahan sawah untuk media penanam padi b. Pasang bibit padi pada penyangga bibit padi c. Isi bensin campuran pada tangki bensin d. Nyalakan motor bensin e. Tarik tuas mesin penanam padi f. Matikan mesin dengan tombol off ketika akan membelok ke baris selanjutnya g. Ketika bensin dan bibit padi habis matikan mesin dan lakukan pengisian ulang h. Lakukan tahap di atas sampai lahan tertanam bibit padi seluruhnya 6). Pengujian Mesin tanam bibit padi yang dihasilkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Hasil pengujian mesin dilakukan pada lahan milik instansi Pertanian yang ada di Boja Kendal. Adapun hasilnya seperti pada tabel 1 Tabel 1. Hasil Pengujian Tanam Bibit Padi Dengan Mesin Hasil Rancangbangun No Jarak Lahan (m) Jarak Tanam (mm) Waktu (det) Jumlah Tancap (buah) 1,8 50 8 16,8 50 9 18 3,8 50 10 0 4,8 50 11 0 5,8 50 1 1 6,8 50 13 1 7,8 50 14 4 8,8 50 8 17 9,8 50 9 19 10,8 50 10 0 11,8 50 11 1 1,8 50 1 1 13,8 50 13 4 14,8 50 14 4 15,8 50 11 0 XR,8 50 11 0,4 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Perhitungan K apasitas Perhitungan kapasitas (Q) menggunakan rumus Q Jumlah Tancap (Abuhasan waktu 015). dan beberapa variabel direncanakan sebagai berikut :sekali tancap = 1 detik, Jarak tanam kesamping = 50 mm, Jarak tanam kebelakang = 50 mm, Panjang sawah = 800 mm, dan lebar sawah = 800 mm. Sketsa sawah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 5. Sektsa lahan Jumlah Tancap Jlt Q = waktu t Q = Kapasitast, t = waktu menit Menentukan banyaknya tiap tancapan kearah belakang (Jlt-b) panjang sawah Jlt-b = = 800 mm = 3 jarak tana m 50 mm [tancap] Menentukan banyaknya tiap tancapan kearah samping (Jlt-s) panjang sawah Jlt-s = = 800 mm = 3 [tancap] jarak tana m 50 mm Karena jumlah link ada, jadi = 3 : = 16 [tancap] Menentukan jumlah tancap (Jlt) : Jlt = 3 [tancap]x16[tancap]=51 [tancap] Q = 51 tancapan dapat sesaikan dengan waktu 51 [detik] 67

51 tancap Q = 51 detik 60 tancap menit 3.. Perhitungan Daya Penggerak Dari pengujian yang dilakukan disawah mijen dengan menggunakan alat ukur dynamometer dapat di rata rata gaya tancap (F) sebesar0.75 [N]. Daya dihitung menggunakan rumus : P = T.. Besar daya penggerak adalah jumlah total dari beberapa daya pada tingkatan transmisi yang meliputi : a. P = Daya untuk menggerakan poros [watt] T = Torsi [Nm] = F. r = 0,75 [N]. 50 [mm] = 187,5 [Nmm] = Kecepatansudut [rad/s] = n [rad/s], n = putaran rantai motor 60 [rpm], dari perbandingan transmisi didapat n = 60,86 [rpm] 60 [rpm]. Maka = Kecepatan sudut [rad/s] = 6,8[rad/s]. b. Daya Pada Forklink P = T.=0,187 [Nm]. 6.8 [rad/s] = 1,174 [watt] = 0.001575 [HP]. Daya rencana untuk keperluan daya rencana, maka daya dikalikan factor koreksi (fc) =1, Pd = fc. P ( Sularso,008:7 ). Sehingga daya rencana Pd =1,. 1,174 [Watt] = 1,408 [Watt] = 0,0018 [HP]. Jadi daya rencana untuk memutar Forklink sebesar 0,0018 [HP] c. Daya Transmisi Pada Poros Utama Diketahui sesuai yang direncanakan beberapa variable berikut :Massa jenis poros = 7850 [kg/m 3 ]. Percepatan gravitasi (g) = 9,81 [m/s ], Putaran poros (N) = 30 [rpm], Diameter poros (d) =19 [mm]= 0,019[m], Panjang poros (l) =335 [mm]=0,335 [m], Faktor Koreksi (fc) =1,. Volume poros dihitung π π V= (d. L) = (0,019.0,335) = 9,498 4 4 x10-5 [m 3 ]. Massa poros m=. V=7850 [kg/m 3 ]. 9,498 x 10-5 [m 3 ] = 0,74[kg]. d n Kecepatan linier poros v = = 60 0,09 [m/s]. Daya pada poros utama P = w.v = (m.g). v = 0,74. 9,81. 0,09 = 0,1 [watt] = 0,000 [HP]. Jadi daya rencana pada poros sebesar : P = 0,1 [Watt]. 1, = 0,5 [Watt] = 0,0003 [HP] d. Daya untuk Memutar Puli Reducer Massa jenis Aluminium = 700 [kg/m 3 ], Percepatan gravitasi (g) = 9,81 [m/s ] Putaran puli (N ) = 400 [rpm], Diameter luar puli (dc) =100 [mm] = 0,1[m], Faktor Koreksi (fc) = 1,, Lebar puli b =. f, dimana f = ½ lebar puli [mm] =10 [mm], leber puli =. 10 [mm] = 0 [mm]. Volume puli (V) = 1,57 x10-4 [m 3 ], Massa puli (m) = 0,439 [kg], Kecepatan linier puli (vl) = =1,99 [m/s] Daya untuk memutar puli P = (m.g). v = ( 0,439 [kg]. 9,81 [m/s ] ). 1,99 [m/s] = 91,44[Watt] = 0,1 [HP] Jadi daya rencana pada puli P = 91,44 [Watt]. 1, =109,78 [Watt] = 0,147 [HP] e. Daya untuk Memutar rantai 1 Perhitungan daya pada rantai1. Rantai1 berada pada poros utama yang diteruskan dari reducer. Adapun variabelnya : Percepatan gravitasi (g) = 9,81 [m/s ], Massa rantai = 0,3 [kg], Putaran rantai pada poros utama (n) = 30 [rpm] didapat dengan rumus perbandingan putaran n1 d (Khurmi, 011), diameter n d1 rantai (d) = 0,115 [m], Faktor Koreksi (fc) =1,. Kecepatan linier rantai (v) = 0,180 [m/s]. 68

Daya untuk memutar rantai 1P = (m.g).v = (0,3 [ kg].9,81 [m/s ]). 0,180 [m/s] = 0,59 [Watt] = 0,0007 [HP] Jadi daya rencana pada rantai 1 P = 0,59 [Watt]. 1, = 0,634 [Watt] = 0,0008 [HP] f. Daya untuk Memutar rantai Perhitungan daya pada rantai. Rantai berada pada poros Forklink yang diteruskan dari poros utama. Variabelnya : Percepatan gravitasi (g) = 9,81 [m/s ], Massa rantai = 0, [kg], Putaran rantai pada poros forklink (n) = = 0,055 [rpm], Dameter rantai (d) = 60 [m], Faktor Koreksi (fc) = 1,. Kecepatan linier rantai (v) = 0,17 [m/s] Daya untuk memutar rantai P = (m.g).v = (0, [kg]. 9,81 [m/s ]). 0,17 m/s = 0,337 [Watt] = 0,0004 [HP] Jadi, daya rencana pada rantai sebesar = 0,4 [Watt]. 1, = 0,0005 [HP] g. Daya yang dibutuhkan ; Daya = Perhitungan daya pada Forklink + Daya untuk memutar poros utama + Daya untuk memutar puli pada reducer + Daya untuk memutar rantai 1 + Daya untuk memutar rantai Daya = 0,0018 [HP] + 0,0003 [HP] + 0,147[HP] + 0,0008 [HP] + 0,0005[HP] = 0,1504 [HP], sehingga motor penggerak yang digunakan adalah motor yang ada di pasaran, yaitu P = 1,8 [HP]. 3.3. Analisis hubungan waktu dengan jumlah tancap Tabel 1 menunjukkan waktu rata-rata 11 detik menghasilkan rata-rata 0 tancap dan pada perhitungan kapasitas direncanakan dan diasumsikan beberapa variabel berikut dan lihat sket luas lahan pada Gambar 5. Gambar 6 adalah grafik hubungn waktu dengan jumlah tancap. Gambar 6. Jumlah tancap fungsi waktu Persamaan garis : y = a + b x Nilai koefisien a = y. x x. x. y n x - x (Sugiyono. 01) a = 8,05 Nilai koefisien b = n n x.y x x. b= 1,15 sehingga persamaan garisnya adalah ; Jlt = 8,05 + 1.15 t Koefisien korelasi antara (Jlt dengan t) : r = x. x.y y Konsta a menggunakan rumus : x y a X X Konsta b menggunakan rumus : b Y Y Sehingga r = 0,9436 Persentasi hubungan adalah KP = (0,9436 ). 100 % = 89 % Hubugan waktu dengan jumlah tancap sangat kuat, semakin banyak waktu yang digunakan maka semakin banyak pula jumlah yang tertancap. 4. Kesimpulan Hasil keseluruhan dari modifikasi mesin penanam bibit padi manual dengan penggerak motor bensin 1.8 HP memiliki spesifikasi : Penggerak motor bensin 1.8 HP Dimensi mesin 1156 x 56 x 763 [mm] Kapasitas 60 tancap / menit dengan luas lahan 8 m Disarankan perbaikan ulang transmisi untuk mencapai putaran yang sesuai keinginan Disarankan menggunakan kopling dan pengaturan putaran 69

5. Daftar Pustaka Anonim. 01. Katalog Mesin Pertanian Produksi PT Kubota, Semarang PT Kubota Anonim. 013. Budidaya Pertanian Menuju Swadaya Pangan.. Semarang. Diperta Kota Semarang. Abuhasan. 015. Modifikasi Mesin Penanam Bibit Padi Manual Dengan Penggerak otor Bensin 1,9 HP. Semarang. Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Khurmi, R.S & J.K. Gupta. 011. A Text Book Of Machine Design. New Delhi. Eurasia Publishing House (Pvt) Ltd Prof. DR. Sugiyono. 01. Statistika untuk Penelitian. Bandung. CV Alfabeta Bandung Sularso, Kiyokatso Suga.01. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta. PT. Pradnya Paramita 70