I. PENDAHULUAN. semakin ketat. Masing-masing perusahaan berlomba untuk memenangkan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. semakin ketat. Masing-masing perusahaan berlomba untuk memenangkan

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan

I. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. tercatat terus melorot, dalam beberapa tahun terakhir ini. Indonesia menduduki peringkat ke-

I. PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompleks dan laju perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

I. PENDAHULUAN. sawit terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan dalam Yusuf

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta harus tetap fokus pada tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu

EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN BIDANG MANAJERIAL BAGI KARYAWAN PT GRAND TEXTILE INDUSTRY BANDUNG. Oleh : Janjan Nurjanah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dipungkiri jika dibalik kemudahan yang ditawarkan saat ini juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP UPAH DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT POS KLATEN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam segala aktivitas perusahaan karena manusia adalah faktor yang dapat Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang

BAB II KAJIAN TEORI. berkesinambungan agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baik perusahaan milik negara maupun perusahaan swasta. Kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan global telah membawa dampak yang besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. adalah tercapainya produktivitas tenaga kerja yang baik. operasional perusahaan, bukan hanya perusahaan besar saja tetapi bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu perusahaan tak luput oleh peran sumber daya

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : SISKA HERTIANA J

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih terus menerus melaksanakan program pembangunan

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena sumber daya manusia ini lah yang dapat membuat tujuan serta

ANALISIS PELATIHAN MANAJERIAL PADA PT. MITRA PINASTHIKA MULIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu

I. PENDAHULUAN. Paradigma lama tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pesatnya perkembangan industri mendorong para pelaku bisnis untuk lebih

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan saat ini dituntut untuk dapat bekerja sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. peralihan besar-besaran dalam bidang ekonomi, yaitu era globalisasi. Era

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good govermance) adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, sektor ekonomi semakin menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

yang berkualitas merupakan aset yang sangat besar.

I. PENDAHULUAN. Paradigma lama tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan perusahaan. Perusahaan yang memiliki modal dan. manusia yang unggul sangat diperlukan untuk dapat bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya peningkatan perkembangan industri dan perubahan secara

I. PENDAHULUAN. oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah faktor sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan benua Eropa yang bertujuan membangun kekuatan ekonomi. bersama. Mengandalkan produk-produk berkualitas sebagai penyedia

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus memanfaatkan kesempatan yang ada. Berdasarkan pengalaman

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis sekarang dituntut untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat didalam industri tekstil. Industri garmen di Indonesia selain merambah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika dimulainya perdagangan bebas antar negara di ASEAN pada awal tahun ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

I. PENDAHULUAN. persaingan yang ketat di dunia bisnis. Ketatnya persaingan bisnis tersebut

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. serta peradaban bangsa yang bermatabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini, negara Indonesia sedang mengalami

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, persaingan antar industri perusahaan terjadi semakin ketat. Masing-masing perusahaan berlomba untuk memenangkan persaingan. Demikian halnya yang terjadi dalam industri perusahaan tekstil, setiap perusahaan tekstil berusaha semaksimal mungkin untuk bisa bersaing dengan perusahaan tekstil lainnya antara lain melalui peningkatan mutu produk. Masingmasing perusahaan dengan segala sumber daya yang dimilikinya, dituntut untuk terus berupaya agar mampu menghasilkan produk yang semakin berkualitas. Tanpa memperhatikan mutu produk maka perusahaan tersebut akan kalah bersaing sehingga akhirnya keberadaan perusahaan tidak akan bertahan lama. PT Grand Textile Industry (PT Grandtex) Bandung, adalah salah satu perusahaan tekstil yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani Km. 7 Bandung, Propinsi Jawa Barat. Perusahaan tersebut mulai berdiri sejak tahun 1971 dengan nama PT Grandtex-South-Grandtex yang merupakan perusahaan gabungan antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha dari Hongkong. Pada awal tahun 1981 terjadi perubahan kepemilikan, masuk ke dalam Argo Manunggal Group yang berkantor pusat di Jakarta dan pada bulan Desember 1994, perusahaan tersebut namanya diganti menjadi PT Grand Textile Industry (PT Grandtex) Bandung. PT Grandtex menghasilkan produksi tekstil berbentuk kain denin mulai dari berat 4 onz/yard sampai dengan 16 onz/yard, benang cotton 100 % dan benang blended, dengan daerah pemasaran meliputi Amerika, Asia, dan Eropa. Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran perusahaan serta meningkatkan daya saingnya agar tidak kalah dari perusahaan tekstil lainnya, PT Grandtex terus berusaha melakukan perbaikan

dan pembenahan diri antara lain melalui peningkatan mutu produk dengan cara melakukan pengendalian mutu pada setiap tahap proses pembuatan produknya. Setiap produk diperiksa dengan cermat sehingga hanya produk yang bermutu yang akan mencapai konsumen. Untuk mendapatkan produk yang bermutu baik, harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu tercapainya tujuan perusahaan karena sumber daya manusia merupakan pelaksana dan penggerak faktor-faktor kegiatan lainnya. Sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penentu bagi tumbuh dan berkembangnya suatu perusahaan. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan perusahaan dapat mampu bersaing dengan perusahaan lain dan memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan perusahaan (Handoko, 2001). Sumber daya manusia yang berkualitas terwujud karena adanya kinerja karyawan yang baik yang didukung oleh adanya motivasi dan kemampuan yang timbul dari pribadi karyawan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus terus mempersiapkan karyawannya agar memiliki kemampuan dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan kemampuan karyawan tersebut bisa terwujud melalui adanya pelatihan dan pengembangan. PT Grandtex dalam upaya mendapatkan karyawan yang berkualitas dan mempunyai kinerja tinggi serta mampu menghasilkan produk yang berkualitas, telah membuat salah satu kebijakan yaitu pengadaan program pelatihan. Dengan adanya program pelatihan diharapkan akan terbentuk sumber daya manusia karyawan yang memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan, keahlian, dan kemampuan yang tinggi, yang diharapkan dapat menghasilkan kinerja dan

produktivitas kerja yang tinggi, sehingga akhirnya dapat mendukung terwujudnya tujuan dan sasaran dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu pengadaan program pelatihan di perusahaan-perusahaan sangatlah diperlukan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawannya serta untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas kerjanya dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan perusahaan. Melalui pelatihan, menurut Suprihanto (2001), karyawan akan lebih mampu dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya, mengurangi kesalahan-kesalahan, dan akan lebih efisien baik dalam penggunaan waktu, biaya, ataupun tenaga. Pelatihan adalah kegiatan untuk memperbaiki kemampuan karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan operasional dalam menjalankan suatu pekerjaan. Pelatihan sangat penting karena merupakan cara yang digunakan oleh organisasi suatu perusahaan untuk mempertahankan, menjaga, memelihara karyawan dalam organisasi dan sekaligus meningkatkan keahlian para karyawan untuk kemudian dapat meningkatkan produktivitasnya (Soeprihanto, 2001). Pelatihan adalah kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja pekerja dalam pekerjaan yang diserahkan kepadanya (Hardjana, 2001). Dengan adanya program pelatihan diharapkan karyawan dapat bekerja lebih baik dan dapat memberikan kepuasan bagi dirinya sendiri sehingga akhirnya dapat meningkatkan prestasi kerjanya, serta memberikan kontribusi guna pencapaian tujuan perusahaan. PT Grandtex pada saat ini memiliki karyawan sebanyak 1.924 orang yang tersebar di dua belas departemen dan satu non departemen baik yang termasuk departemen produksi maupun non produksi. Dalam pelaksanaan kerjanya,

karyawan dibagi ke dalam tiga shift dan satu non shift sehingga dalam pelaksanaaan pekerjaannya diatur secara bergiliran. Dalam pelaksanaan program pelatihan, perusahaan telah mendelegasikan tanggung jawabnya kepada Departemen Human Resource Development (HRD) yaitu salah satu departemen yang menangani bidang sumber daya manusia (kepegawaian). Program pelatihan tersebut dalam pelaksanaannya dibagi dua kelompok, yaitu kelompok pelatihan bidang operasional/teknis dan kelompok pelatihan bidang manajerial. Kelompok pelatihan bidang operasional/teknis adalah kelompok pelatihan yang dilaksanakan oleh masing-masing departemen dengan sasaran karyawan yang berada pada masing-masing departemen. Pelatihan tersebut dilakukan guna meningkatkan kemampuan teknis yang berkaitan langsung dengan pekerjaannya. Kelompok pelatihan bidang manajerial adalah kelompok pelatihan yang dilaksanakan khusus oleh departemen HRD dengan sasaran latihnya semua karyawan PT Grandtex mulai dari jabatan worker, staff, group leader sampai dengan jabatan supervisor. Pelatihan manajerial dilakukan guna meningkatkan kemampuan dalam hal pengeloaan dan pengembangan kepribadian serta kepemimpinannya di dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya. Pelatihan bidang manajerial pelaksanaan dan pertanggungjawabannya ditangani langsung oleh departemen HRD sedangkan pelatihan operasional/teknis pelaksanaannya ditangani langsung oleh masing-masing departemen namun pertanggungjawabannya diserahkan kepada departemen HRD. Departemen HRD menerima laporan hasil pelaksanaan pelatihan yang diserahkan oleh masingmasing departemen untuk selanjutnya diproses dan ditindaklanjuti

perkembangannya oleh departemen HRD. Program pelatihan baik operasional/teknis maupun manajerial, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap karena jumlah karyawan sangat banyak dan pelaksanaannya relatif singkat yaitu sekitar dua jam. Untuk penentuan waktu pelaksanaan, diatur masing-masing oleh fihak penyelenggara yang berada di masing-masing departemen dengan ketentuan waktu pelaksanaan tidak boleh mengganggu jam produktif perusahaan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diadakan pengaturan, yaitu karyawan yang diikutsertakan dalam pelatihan diatur secara bergiliran. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator training pada departemen HRD, program pelatihan yang dilaksanakan PT Grandtex telah berlangsung lama (sejak tahun 1997) dengan target latihnya adalah seluruh karyawan mulai dari tingkat jabatan worker, staff, group leader sampai dengan supervisor. Dari seluruh karyawan tersebut sampai saat ini belum semuanya dilatih, sehingga masih perlu waktu lama untuk bisa mencapai target keseluruhan karyawan telah dilatih. Proses penyelenggaraan program pelatihan, diawali dengan melakukan analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi dan menentukan bidang pekerjaan yang memerlukan pelatihan. Selanjutnya dilakukan penyusunan kurikulum pelatihan antara lain penentuan materi pelatihan yang perlu diberikan, metode pelatihan, jenis pelatihan, dan lain-lain sampai akhirnya dilaksanakan pelatihan dan evaluasi untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat keberhasilannya (Mangkuprawira, 2003). Proses evaluasi pelatihan yang dilaksanakan oleh PT Grandtex, sampai saat ini baru dilakukan oleh fihak atasan saja sehingga belum cukup untuk dapat menentukan tingkat keberhasilannya. Penentuan tingkat keberhasilan suatu

program pelatihan seharusnya dilakukan secara menyeluruh dan lengkap yang meliputi evaluasi tahapan reaksi, pembelajaran, perilaku, dan evaluasi tahapan hasil (Ruky, 2003). Menurut Dessler (2004), dalam mengukur efektivitas program pelatihan terdapat empat kategori yang dapat diukur perusahaan yaitu : reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil. Mengukur reaksi dilakukan dengan cara mengevaluasi reaksi terhadap orang yang telah dilatih, mengukur pembelajaran dilakukan dengan cara menguji orang-orang untuk menentukan apakah mereka telah mempelajari prinsip, keterampilan dan fakta yang seharusnya mereka pelajari. Dalam mengukur perilaku dilakukan dengan cara menanyakan apakah terdapat perbedaan perilaku orang yang telah dilatih dalam melakukan pekerjaannya dan untuk pengukuran hasil dilakukan dengan cara menanyakan hasil akhir apa yang dicapai dalam sasaran pelatihan yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu menurut Ruky (2003), untuk menganalisis efektivitas program pelatihan yang menyeluruh dan lengkap harus dilaksanakan melalui tahapan-tahapan berikut : 1. Tahapan reaksi, yaitu untuk mengevaluasi reaksi peserta yang telah dilatih terhadap pelaksanaan program pelatihan yang meliputi : materi pelatihan, kualitas instruktur, metode pelatihan, waktu pelatihan, fasilitas pelatihan, evaluasi pelatihan, dan manfaat pelatihan. 2. Tahapan pembelajaran, yaitu untuk mengevaluasi sampai sejauh mana materi yang diberikan selama pelatihan dapat dipahami, dihayati, dan diingat oleh para peserta pelatihan.

3. Tahapan perilaku, yaitu untuk mengevaluasi apakah terdapat perbedaan perilaku dari karyawan yang telah dilatih dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari melalui penilaian atasan langsungnya. 4. Tahapan hasil, yaitu untuk mengevaluasi dampak pelatihan terhadap kinerja organisasi perusahaan seperti peningkatan prestasi kerja, produktivitas, pengurangan tingkat kesalahan, dan pengurangan kecelakaan kerja. Dari hasil pelaksanaan pelatihan yang telah dilaksanakan oleh PT Grandtex selama ini, belum diketahui secara pasti bagaimana tingkat keefektifannya. Hal ini disebabkan antara lain sebagai berikut : 1. Semua karyawan pada tingkat jabatan worker, staff maupun group leader belum semuanya mengikuti pelatihan sehingga belum bisa dievaluasi secara menyeluruh. 2. Evaluasi pelatihan baru dilaksanakan oleh tingkat atasan langsung/pimpinan dengan penilaian yang masih bersifat subjektif. 3. Evaluasi oleh karyawan untuk mengetahui tingkat keefektifan penyelenggaraan pelatihan dan evaluasi untuk mengukur peningkatan pengetahuan karyawan pada saat pelatihan berlangsung, belum dilakukan 4. Proses pelaksanaan pelatihan yang telah dilaksanakan selama ini, khususnya ditinjau dari waktu pelaksanaan pelatihan yang menggunakan waktu sekitar dua jam dengan penggunaan metode pelatihan bentuk ceramah dan diskusi/tanya jawab, diindikasikan tidak efektif. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisis bagaimana tingkat keefektifan program pelatihan yang ada di PT Grandtex.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana efektivitas penyelenggaraan pelatihan menurut persepsi karyawan yang telah dilatih mengenai : manfaat pelatihan, materi pelatihan, kualitas instruktur, waktu pelaksanaan, metode pelatihan, dan fasilitas pendukung pelatihan serta evaluasi pelatihan. 2. Seberapa jauh efektivitas program pelatihan yang telah dilaksanakan PT Grandtex. 3. Adakah perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. 4. Apakah ada korelasi antara proses pelatihan dan prestasi kerja karyawan.

1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah penelitian tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memperoleh informasi tentang efektivitas penyelenggaraan pelatihan menurut persepsi karyawan yang telah dilatih (responden) mengenai : manfaat pelatihan, materi pelatihan, kualitas instruktur, waktu pelaksanaan, metode pelatihan, fasilitas pendukung pelatihan, dan evaluasi pelatihan. 2. Menganalisis seberapa jauh efektivitas program pelatihan yang telah dilaksanakan PT Grandtex. 3. Menganalisis perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Menganalisis korelasi antara proses pelatihan dan prestasi kerja karyawan

UNTUK SELENGKAPNYA TERSEDIA DI PERPUSTAKAAN MB IPB