I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

I. PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

I. PENDAHULUAN. tanaman, baik untuk pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Unsur hara P pada

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

TINJAUAN PUSTAKA. tertangani dengan baik. Pemanfaatan tanah Ultisol akan dihadapkan pada berbagai

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan- kelemahan yang terdapat pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pertanian di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Selain

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

TINJAUAN PUSTAKA. antara lain kemantapan agregat yang rendah sehingga tanah mudah padat,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

BAB I PENDAHULUAN. yang menduduki urutan kedua setelah kedelai (Marzuki, 2007), Kebutuhan kacang tanah di Indonesia mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang

I. PENDAHULUAN. yang termasuk ke dalam kelompok legum merambat (cover crop). Legum pakan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

PENGARUH BENTUK DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) LOKAL MADURA SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

BAB I PENDAHULUAN. Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kedelai Varietas Detam-1. Kegunaan utama kedelai hitam di Indonesia yaitu sebagai bahan baku

Seiring dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya kesejahteraan. penduduk, kebutuhan akan pangan dan sayuran segar juga terus meningkat.

I. PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi masyarakat di sekitar

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tanah-tanah bereaksi masam (ph rendah) dan miskin unsur hara, seperti

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman

I. PENDAHULUAN. Nitrogen (N) dan Fosfor (P) merupakan unsur hara makro utama yang diperlukan

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

PERANGKAT UJI PUPUK ORGANIK (PUPO) (ORGANICFERTILIZER TEST KIT )

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

BAHAN DAN METODE. (Gambar 1. Wilayah Penelitian) penelitian dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis di laboratorium.

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol mencakup 25% dari total daratan Indonesia. Penampang tanah

I. PENDAHULUAN. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan lahan-lahan yang subur lebih banyak

I. PENDAHULUAN. sekitar 500 mm per tahun (Dowswell et al., 1996 dalam Iriany et al., 2007).

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia seperti di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, komoditi ini juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Secara Nasional, produksi jagung tahun 2012 (Aram II) sebesar 19,38 juta ton meningkat 1,73 juta ton (9,83 persen) dibanding tahun 2011 (Angka Tetap) yang sebesar 17,64 juta ton. Peningkatan ini diperkirakan terjadi karena pertambahan luas panen sebesar 95.220 hektar (3,44 persen). Begitu juga dengan produktivitas

2 mengalami peningkatan sebesar 3,28 ku/ha (7,19 persen) dari tahun 2011 (BPS, 2013) Dari sisi lain seiring dengan semakin meningkatknya laju pertambahan penduduk menyebabkan permintaan pasar akan jagung terus mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan berkembangnya industri peternakan yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan jagung sebagai campuran pakan ternak. Selain bahan pakan ternak, jagung mempunyai hasil olahan lain yang berupa tepung jagung dan minyak jagung yang beredar di masyarakat (Purwono dan Hartono, 2005). Pada tahun 2012 produksi jagung Provinsi Lampung sebesar 1.741.988 ton pipilan kering atau turun sebesar 75.918 ton dibandingkan dengan produksi tahun 2011. Penurunan produksi tersebut terjadi karena penurunan luas panen ( BPS Lampung, 2013). Melihat masalah diatas diperlukan suatu usaha untuk meningkatakan produksi jagung di Lampung, yakni penerapan teknologi budidaya yang memanfaatkan sumber daya sekitar. Salah satunya pengunaan pupuk penggati atau pupuk alternatif yang murah dan mudah didapatkan, Lahan di Indonesia umumnya didominasi oleh tanah masam seperti ordo Ultisols, yang dicirikan dengan reaksi tanah (ph) yang asam yang disertai dengan keracunan Al, Fe, dan Mn, adsorpsi P tinggi, kapasitas tukar kation rendah dan ketersediaan N, P, K, Ca, Mg, dan Mo relatif rendah ( Kaya, 2009; Soelaeman, 2008; Ismangil dan Ma as, 2006; Fahmi dkk., 2009). Tanah Ultisols dengan kemasaman tinggi (ph < 5,2), cukup menghalangi produksi tanaman karena berhubungan dengan ketersediaan unsur hara dalam tanah. ph tanah rendah akan menyebabkan tingginya kelarutan ion Al, Fe, dan Mn yang

3 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kandungan logam yang tinggi dapat meracuni/menyebabkan toksisitas pada tanaman dan dapat memfiksasi P yang tersedia dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kurang baik (Indranada, 1989 dalam Kaya, 2009). Pemupukan merupakan salah satu cara atau teknik yang dapat dilakukan untuk menambahkan unsur hara ke dalam tanah (Hasibuan,2003). Pemupukan bertujuan untuk mengembalikan unsur hara yang hilang akibat panen. Namun dengan semakin langka dan tingginya harga pupuk anorganik, menimbulkan masalah tersendiri bagi petani. Oleh sebab itu diperlukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penggunaan bahan organik seperti pupuk kandang dan fosfat alam merupakan salah satu cara untuk mengatasi beberapa masalah di atas. Pupuk kandang dan fosfat alam banyak tersedia di alam, sehingga memudahkan petani untuk memperoleh dan mengelolanya. Selain itu beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa penambahan bahan organik ke dalam tanah dapat memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah (Wang dkk., 2006; Sykes dkk., 1981; Pietri dan Brookes, 2008; Okonokhua dkk., 2007; Annisa dkk., 2007; Prasetyo dan Suriadikarta, 2006 ). Penggunaan fosfat alam sebagai sumber P khususnya pada tanah mineral masam mempunyai prospek yang cukup baik karena mudah larut dalam kondisi masam, dapat melepas fosfat secara lambat ( slow release), harga lebih murah, serta pengadaan lebih mudah. Kualitas fosfat alam dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sifat mineralogi, kelarutan, kehalusan pupuk, kadar karbonat bebas, kadar P 2 O 5, dan jenis deposit batuan bebas. Keefektivan penggunaan fosfat alam secara langsung sangat ditentukan oleh reaktivitas, kehalusan pupuk, sifat-sifat tanah,

4 waktu, dosis, cara aplikasi, pola tanaman, dan lingkungan (Diamond dkk., 1986; Rajan. dkk., 1996). Menurut Setyorini dkk. (2006), bahan organik memiliki peran penting, diantaranya : 1) membantu menahan air, sehingga ketersediaan air tanah lebih terjaga, 2) membantu memegang ion sehingga meningkatkan kapasitas tukar ion atau ketersediaan hara. 3) menambah hara terutama N, P, dan K setelah bahan organik terdekomposisi sempurna, 4) membantu granulasi tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur atau remah, yang akan memperbaiki aerasi tanah dan perkembangan sistem perakaran, serta 5) memacu pertumbuhan mikroba dan hewan tanah lainnya yang sangat membantu proses dekomposisi bahan organik tanah. Berdasarkan penelitian Indrasari dan Syukur (2006), menunjukkan bahwa pemberian bahan organik seperti pupuk kandang sapi sampai dengan 30 ton per ha masih meningkatkan kandungan bahan organik, Zn jaringan tanaman, berat segar maupun berat kering akar tanaman jagung. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas dan untuk membantu petani mengatasi masalah pemupukan, maka peneliti memilih campuran pupuk kandang sapi dan batuan fosfat alam sebagai pupuk alternatif untuk meningkatkan produksi tanaman jagung. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut: 1. Berapa dosis batuan fosfat alam yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L)?

5 2. Berapa dosis pupuk kandang kotoran sapi yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L)? 3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara dosis batuan fosfat alam dan pupuk kandang kotoran sapi untuk pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L)? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Mengetahui dosis batuan fosfat alam yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L). 2. Mengetahui dosis pupuk kandang kotoran sapi yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L). 3. Mengetahui pengaruh interaksi antara dosis batuan fosfat alam dan pupuk kandang kotoran sapi untuk pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L). 1.3. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, berikut ini disusun kerangka pemikiran untuk memberikan penjelasan teoritis terhadap perumusan masalah. Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman yang sangat respon terhadap pemupukan,khususnya pupuk P. Unsur P merupakan salah satu hara makro yang esensial bagi tanaman. Fosfor umumnya diserap tanaman dalam bentuk anion orthofosfat H 2 PO - 4 atau HPO 2-4, ini tergantung dengan tingkat kemasaman tanah. Pada tanah masam dan sangat masam, Al, Fe, dan Mn akan

6 berada dalam kondisi toksik bagi tanaman, karena kelarutannya tinggi (Prasetyo dan Suriadikarta, 2006). Dengan tingginya kelarutan Fe dan Al menyebabkan P menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Umumnya, pada tanah-tanah yang masam, banyak dilakukan pemupukan P untuk meningkatkan serapan hara P oleh tanaman. Jenis pupuk P yang diberikan berpengaruh terhadap bentuk-bentuk P dalam tanah. Salah satu alternatif sumber P untuk tanaman yaitu dengan pemanfaatan fosfat alam. Annisa dkk. (2007) menyimpulkan bahwa pemberian fosfat alam asal Maroko (27%, P 2 O 5 ) dengan dosis 250 kg /ha sudah dapat meningkatkan hasil dari gabah tertinggi sebesar 3,11 ton/ ha sampai pada musim tanam keempat. Walaupun ketersediaan P yang diberi FA sebanyak 500 kg /ha dan 1000 kg/ha lebih tinggi, tetapi hasil yang didapatkan tidak berbeda dengan yang hanya diberi 250 kg /ha. Residu fosfat alam asal Maroko dari 4 musim tanam pada lahan sulfat masam mampu memperbaiki reaksi tanah (ph), dan kandungan P-tersedia tanah. Residu pupuk P pada tanah Ultisols memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Suriadikarta dan Widjaja-Adhi, 1986), bahkan residu P sebesar 3 x 60 kg P ha -1 dapat menaikkan ketersediaan P dalam tanah dari 3,30 menjadi 10,10 ppm P 2 O 5. Pupuk fosfat alam yang digunakan secara langsung umumnya mempunyai kelarutan yang lebih rendah dibandingkan dengan pupuk kimia, sehingga diperlukan suatu usaha untuk dapat meningkatkan kelarutannya seperti penggunaan mikroorganisme pelarut fosfat dan bahan organik ( Noor, 2008). Selain itu pemberian bahan organik juga dapat meningkatkan ketersediaan P pada tanah masam. Hasil penelitian Fahmi dkk. (2009), menunjukan bahwa pemberian

7 pupuk kandang menyebabkan ph tanah meningkat, konsesentrasi Fe 2+ menurun serta P memiliki kandungan yang tinggi. Hal ini diduga karena, bahan organik tanah telah dapat mempengaruhi ketersediaan fosfat melalui hasil dekomposisinya yang menghasilkan asam asam organik dan CO 2. Asam asam organik seperti asam malonat, asam oxalate, asam tatrat akan menghasilkan anoin organik. Anion organik mempunyai sifat dapat mengikat ion Al, Fe, dan Ca dari dalam larutan tanah, kemudian membentuk senyawa kompleks yang sukar larut. Dengan demikian konsentrasi ion ion Al, Fe, dan Ca yang bebas dalam larutan akan berkurang dan diharapkan fosfor akan tersedia lebih banyak. Lebih lanjut Dahlan dan Kaharuddin (2007) menyatakan bahwa penggunaan pupuk kotoran sapi 15 ton/ha memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat basah pipilan dan berat kering pipilan tanaman jagung. Hal ini disebabkan pupuk kandang sapi mengandung sejumlah unsur hara dan dapat memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia tanah. Pemberian batuan fosfat alam dan pupuk kandang sapi apabila diaplikasikan secara bersamaan akan semakin meningkatkan kelarutan batuan fosfat alam. Hal ini disebabkan fosfat alam mempunyai sifat pelepasan hara lambat (slow release) dan kandungan P rendah, oleh sebab itu untuk meningkatkan kecepatan kelarutan P, penggunaan fosfat alam harus dikombinasikan dengan bahan organik. Djuniwati dkk, (2007), menyatakan bahwa fosfat alam yang dikombinasikan dengan bahan organik berpengaruh nyata dalam meningktakan P-tersedia tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap dosis P-alam, peningkatan dosis bahan organik meningkatkan P-tersedia tanah, kecuali pada dosis P-alam 40 ppm P. Peningkatan P-tersedia pada peningkatan dosis bahan organik di setiap dosis

8 P-alam, menunjukkan bahwa bahan organik berperan dalam meningkatkan ketersediaan P-tanah. 1.4. Hipotesis Dari kerangka pemikiran yang telah dikemukakan dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat dosis batuan fosfat alam yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L). 2. Terdapat dosis pupuk kandang kotoran sapi untuk pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L). 3. Terdapat pengaruh interaksi antara dosis batuan fosfat alam dan pupuk kandang kotoran sapi untuk pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L).