I. TINJAUAN PUSTAKA. Biji-bijian pada umumnya mempunyai bagian-bagian utama, yaitu :

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Kacang merah atau kacang jogo tergolong pangan nabati. Kacang merah

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diperlukan dalam kehidupan manusia untuk memberikan bekal

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam medium pertumbuhan. Air

7 Manfaat Daun Singkong

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM :

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

I PENDAHULUAN. Tanaman kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu tanaman

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

I PENDAHULUAN. protein berkisar antara 20% sampai 30%. Kacang-kacangan selain sumber protein

I. Judul Pematahan Dormansi Biji II. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh cara pematahan dormansi pada biji berkulit keras dengan fisik dan kimiawi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAK A. 2.1 Karakteristik dan Komposisi Kimia Benih Kedelai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VARIETAS-VARIETAS BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) YANG TELAH DILEPAS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

TELUR ASIN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

PENGARUH KONSENTRASI SENYAWA PHOSPAT DAN PERBANDINGAN AIR PEREBUSAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG INSTAN HANJELI (Coix lacryma-jobi L.).

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman sumber karbohidrat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

Bab IV Hasil dan Pembahasan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

TINJAUAN PUSTAKA. rendah sampai 700 meter di atas permukaan laut. Suhu optimum yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

NILAI NUTRISI DAN SIFAT FUNGSIONAL KESEHATAN PROTEIN RICH FLOUR (PRF) KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. Protein adalah suatu zat gizi yang sangat penting bagi tubuh karena

KUALITAS TEPUNG BERAS SEBAGAI BAHAN BAKU CAMPURAN RAGI TEMPE (Rhizopus oligosporus) DILIHAT DARI HASIL PRODUKSI TEMPE KEDELAI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ( ragi tempe ). Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

RACUN ALAMI PADA TANAMAN PANGAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

BAB I PENDAHULUAN. protein, dan mikronutrien yang penting bagi tubuh. Terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

I PENDAHULUAN. berlebihan dapat disinyalir menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Menurut

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya kita dapat mempelajari dan bersyukur kepadanya. Kekayaan yang

I. PENDAHULUAN. Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

OLEH: YULFINA HAYATI

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

BAB I. PENDAHULUAN. harus diberi perhatian khusus karena menentukan kualitas otak bayi kedepan.

I PEDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

I. TINJAUAN PUSTAKA A. Biji Kacang Merah Biji-bijian pada umumnya mempunyai bagian-bagian utama, yaitu : 1. Kulit biji (spermodermis). Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumen), oleh sebab itu biasanya kulit biji tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu: Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacammacam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda : merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata dan ada pula yang keriput. Bagian lain yang ada pada kulit luar biji adalah pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbiji polong, seperti : kacang merah (Phaseolus vulgaria L.), kacang panjang (Vigna sinensis), dll. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, sering juga dinamakan kulit ari.

2. Tali pusar (funiculus), merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni. Biji akan terlepas dari tali pusarnya ketika biji tersebut masak, dan pada biji hanya tampak bekasnya saja yang dikenal sebagai pusar biji. 3. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis), yaitu semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya. Inti biji ini terdiri atas : Lembaga (embriyo), merupakan calon individu baru. Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan sendiri (Tjitrosoepomo, 1990). Gambar 1. Struktur kacang merah (Phaseolus vulgaris) internal (kiri) dan eksternal (kanan) (Http://www.ibguides.com/biology/notes/reproduction-angiosperms-) Kacang merah atau kacang jogo (kacang buncis tipe tegak) termasuk famili Leguminosa genus Phaseolus, dan spesies Vulgaris (Rachmawan, 2001). Kacang merah merupakan tanaman semak yang tegak dan ada yang merambat. Tinggi tanaman kacang merah sekitar 3,5 4,5 meter, warna biji bertotol-totol merah tua dan buahnya berbentuk polong memanjang, sedikit lebih panjang dibandingkan buncis. Jumlah biji kacang merah sekitar 2-3 biji dalam satu polongnya (Zebua, 2009).

Gambar 2. Kacang merah Kacang merah kaya akan asam folat, kalsium, serat, dan karbohidrat kompleks yang tergolong tinggi. Kandungan lemak dan natrium yang dimiliki oleh kacang merah sangat rendah, nyaris bebas lemak jenuh serta bebas kolesterol. Kacang merah juga merupakan sumber serat yang baik. Kacang merah kering sebanyak 100 g dapat menghasilkan 4 g serat yang terdiri dari serat yang larut air dan serat yang tidak larut air (Krisna, 2011). Komposisi kacang merah dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Komposisi kimia kacang merah Komposisi (per 100 gram bahan) Kacang merah kering Kacang merah segar Kacang merah rebus Kalori (Kal) 314,00 171,00 144,00 Protein (g) 22,10 11,00 10,00 Lemak (g) 1,10 2,20 1,00 Karbohidrat (g) 56,20 28,00 24,70 Kalsium (mg) 502,00 29,30 144,00 Phospor (mg) 429,00 134,00 150,00 Besi (mg) 0,30 3,70 2,80 Vitami A (RE) 0,00 0,00 0,00 Vitamin C (mg) 0,00 0,00 0,00 Vitamin B1 0,40 0,15 0,10 Sumber: Departemen Kesehatan (1995) dalam Ekawati (1999) Selain mengandung nilai gizi yang cukup baik, kacang merah juga mengandung senyawa anti nutrisi seperti anti tripsin, oligosakarida, dan asam fitat. Asam fitat

bersifat mengikat mineral terutama Fe, Zn, Mg, dan Ca. Senyawa ini sulit untuk dicerna, sehingga fosfor dalam asam fitat tidak dapat digunakan oleh tubuh. Senyawa anti gizi yang paling banyak terdapat pada kacang merah adalah hemaglutinin yang bersifat racun (Muchtadi, 1989a dalam Ekawati, 1999) B. Difusi Difusi/transfer massa merupakan proses fisika yang mempunyai peran sangat penting pada fisiologi tumbuhan. Difusi adalah gerakan molekul dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah (Agustriana dan Tripeni, 2006). Suyitno (2008) menambahkan bahwa difusi merupakan salah satu prinsip yang menggerakkan partikel zat seperti CO 2,O 2 dan H 2 O masuk ke dalam jaringan. Air bergerak dari daerah yang airnya lebih banyak ke daerah yang airnya lebih sedikit. Suyitno (2008) menyatakan, bahwa gerak partikel zat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, meliputi : Beda suhu. Setiap zat cenderung dalam keadaan bergerak. Tenaga gerak semakin besar pada suhu yang semakin tinggi, sehingga gerak zat akan semakin cepat. Beda konsentrasi. Perbedaan konsentrasi zat membangkitkan tenaga gerak suatu zat. Beda tekanan, Pergerakan zat juga terjadi karena adanya beda tekanan antara dua daerah. Zat-zat adsorbtif (permukaannya mudah mengikat zat). Adanya daya ikat

C. Laju Difusi Air Hukum Ficks II menyatakan bahwa laju difusi tidak hanya bergantung dengan gradien konsentrasi saja, tetapi juga dengan waktu. Partikel-partikel suatu zat akan tersebar merata dalam ruang yang ada pada jangka waktu tertentu jika partikel tersebut dapat bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya tarik. Setelah distribusi merata, akan terdapat lebih banyak partikel yang bergerak dari daerah yang partikelnya lebih pekat ke daerah yang partikelnya kurang pekat dan sebaliknya. Difusi merupakan gerakan partikel secara menyeluruh pada arah tertentu. Perbedaan konsentrasi yang semakin besar pada suatu daerah, maka makin besar kecepatan difusinya. Partikel tetap terus bergerak bebas meskipun keseimbangan telah tercapai, tetapi tidak akan terjadi difusi lagi. Keseimbangan dinamis tersebut terjadi dikarenakan zat yang memasuki daerah tertentu dan zat yang dikeluarkannya mempunyai jumlah yang sama (Loveless, 1991). Kulit biji yang keras dapat menghalangi penyerapan air ke dalam biji. Beberapa spesies lain, air dan oksigen tidak dapat menembus biji tertentu karena jalan masuk dihalangi oleh sumpal-gabus (sumpal stofiolar) pada lubang kecil (lekah strofiolar) di kulit biji, untuk melepaskan sumpal tersebut dibutuhkan energi goncangan pada biji sehingga biji tersebut mampu menyerap air (Salisbury dan Ross, 1995a). Difusi akan terjadi dari daerah yang lebih hangat ke daerah yang lebih dingin (Loveless, 1991). Naiknya suhu dapat meningkatkan kecepatan rerata semua partikel berukuran molekul dan dapat mematahkan ikatan hidrogen pada air, sehingga laju difusinya meningkat (Salisbury dan Ross, 1995b). Suhu yang tinggi

digunakan untuk memperluas dan melunakkan biji-bijian (Kashaninejad, 2009), sehingga penyerapan air menjadi lebih tinggi. Dengan demikian, penerapan suhu yang lebih tinggi memiliki potensi untuk mempersingkat waktu perendaman yang diperlukan untuk mencapai kadar air tertentu (Kashaninejad, 2009). D. Perendaman Perendaman sangat penting dalam pengolahan biji-bijian menjadi berbagai macam makanan. Pengolahan kacang merah dengan cara perebusan atau perendaman dapat mengakibatkan kacang merah terhidrasi sehingga menjadi lunak atau sering disebut masak dan mengalami pertambahan dimensi serta pertambahan bobot kacang. Selain itu, perendaman juga berfungsi untuk menghancurkan anti gizi dan anti nutrisi yang bersifat racun dari biji-bijian tersebut. Hasil penelitian Muchtadi (1989b) dalam Ekawati (1999) menyatakan bahwa racun hemaglutinin dapat dihancurkan dengan pemanasan 100 o C, dimana untuk kacang-kacangan waktu pemanasan dapat dipersingkat apabila kacang-kacangan tersebut sebelumnya telah direndam dengan air semalaman (12 jam). Menurut Muchtadi (1989b) dalam Ekawati (1999) pemanasan dalam autoklaf pada tekanan 15 psi selama 15-20 menit dapat menghancurkan hampir seluruh antitripsin terutama bila biji tersebut direndam terlebih dahulu selama beberapa waktu. Perendaman biji juga perlu dilakukan untuk menghilangkan kemampuan kacang merah untuk memproduksi gas dalam usus yang akan membuat perut terasa kembung (http://aldihilal.student.umm.ac.id/2010/10/07/kandungan-gizikacang-merah/).