ANALISIS KERENTANAN PANTAI BERDASARKAN COASTAL VULNERABILITY INDEX (CVI) DI PANTAI KOTA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

ANALISIS KERENTANAN PANTAI DI KABUPATEN TAKALAR. Eka Wahyuni Syahrir, Dr. Sakka, M.Si, Drs. Samsu Arif, M.Si

Analisis Kerentanan Pantai di Kabupaten Takalar

PENGKAJIAN KERENTANAN FISIK UNTUK PENGEMBANGAN PESISIR WILAYAH KOTA MAKASSAR

Studi Kerentanan Pesisir Dengan Metode CVI Di Pantai Desa Lombang Kabupaten Indramayu

PEMODELAN TINGGI GELOMBANG UNTUK PENENTUAN TINGKAT KERENTANAN PESISIR KABUPATEN SUKABUMI. Ankiq Taofiqurohman

ANALISIS KERENTANAN PANTAI BERDASARKAN PARAMETER FISIK DI KABUPATEN PANGKEP. Widiana, Dr. Sakka, M.Si, Dr. Paharuddin, M.Si

PENILAIAN KERENTANAN PANTAI DI SENDANG BIRU KABUPATEN MALANG TERHADAP VARIABEL OCEANOGRAFI BERDASARKAN METODE CVI (COASTAL VULNERABILITY INDEX)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

Analisa Kerentanan Pantai Terhadap Erosi Akibat Kenaikan Muka Air Laut Di Pantai Kuta Dengan Modifikasi Model Bruun

KAJIAN KERENTANAN PANTAI DI PESISIR KABUPATEN REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Perubahan Garis Pantai Akibat Kenaikan Muka Air Laut di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban

3. METODOLOGI PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI KERUSAKAN PANTAI DI PANTAI PAMARICAN KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN ABSTRAK

BAB I. Indonesia yang memiliki garis pantai sangat panjang mencapai lebih dari

Kajian Kerentanan Wilayah Pesisir Ditinjau dari Geomorfologi dan Elevasi Pesisir Kota dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua

Penilaian Kerentananan Kawasan Pantai Muara Baru Jakarta Terhadap Kenaikan Muka Air Laut

KERANGKA RAPERMEN TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN BATAS SEMPADAN PANTAI

ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN TUBAN

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

MODUL PELATIHAN PPIKP

ANALISIS KERENTANAN PANTAI PULAU BENGKALIS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

KAJIAN KERENTANAN PANTAI DI PESISIR KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH

ANALISIS KERENTANAN PESISIR TERHADAP ANCAMAN KENAIKAN MUKA LAUT DI SELATAN YOGYAKARTA AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI SKRIPSI

DAMPAK FISIK KENAIKAN MUKA AIR LAUT TERHADAP WILAYAH PESISIR KOTA MEDAN KECAMATAN MEDAN BELAWAN

ANALISA SPASIAL KERENTANAN BENCANA TSUNAMI DI KABUPATEN DAN KOTA PESISIR PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI PULAU GILI KETAPANG PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN ONE-LINE MODEL

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa indikasi dari meningkatnya muka air laut antara lain adalah :

Gambar 3 Diagram alir metodologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN

APLIKASI SIG UNTUK PENENTUAN DAERAH POTENSIAL RAWAN BENCANA PESISIR DI KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Tabel 3 Kenaikan muka laut Kota Semarang berdasarkan data citra satelit.

Perubahan Garis Pantai

Analisis Spasial Untuk Menentukan Zona Risiko Bencana Banjir Bandang (Studi Kasus Kabupaten Pangkep)

III. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Model Genesi dalam Jurnal : Berkala Ilmiah Teknik Keairan Vol. 13. No 3 Juli 2007, ISSN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Prediksi Kenaikan Muka Air Laut di Pesisir Kabupaten Tuban Akibat Perubahan Iklim

PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PESISIR WILAYAH KOTA PARIAMAN

wilayah pesisir selatan Yogyakarta terhadap ancaman kenaikan muka air laut kategori tidak rentan terdapat di Kecamatan Panjatan, kategori sedang di

PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK ESTIMASI KERUGIAN AKIBAT BANJIR ROB DI KABUPATEN PEKALONGAN

IDENTIFIKASI LEVEL RISIKO PANTAI DI PROVINSI BALI BERDASARKAN ANALISIS SPASIAL BAHAYA DAN IDENTIFIKASI LEVEL KERENTANAN

2. TINJAUAN PUSTAKA Letak geografis, administratif dan luas wilayah

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

Guruh Krisnantara Muh Aris Marfai Abstract

APLIKASI DATA CITRA SATELIT LANDSAT UNTUK PEMANTAUAN DINAMIKA PESISIR MUARA DAS BARITO DAN SEKITARNYA

Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Makassar Untuk Keperluan Budidaya

THE MANAGEMENT PLANNING OF COASTAL AREA OF JAVA ISLAND FROM VULNERABILITY POINT OF VIEW AND ITS IMPLICATIONS OF POSSIBLE SEA LEVEL RISE DISASTER

ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PESISIR KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

Analisis Indeks Kerentanan Tanah di Wilayah Kota Padang (Studi Kasus Kecamatan Padang Barat dan Kuranji)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BATAS SEMPADAN PANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

Volume 6, No. 2, Oktober 2013 ISSN:

ANALISIS KERENTANAN WILAYAH PESISIR PANTAI DI PERKOTAAN TERNATE

BAB I PENDAHULUAN. mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan (Brundtland, 1987).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PETA MIKROZONASI PENGARUH TSUNAMI KOTA PADANG

PENENTUAN DAERAH REKLAMASI DILIHAT DARI GENANGAN ROB AKIBAT PENGARUH PASANG SURUT DI JAKARTA UTARA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kawasan pesisir merupakan prioritas utama sebagai pusat pengembangan

Teknik Skoring untuk berbagai analisis spasial

PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN ROB UNTUK EVALUASI TATA RUANG PEMUKIMAN DAERAH PESISIR KABUPATEN PEKALONGAN JAWA TENGAH

BAB III METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi penelitian

PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK BUNGUS KOTA PADANG, PROVINSI SUMATERA BARAT BERDASARKAN ANALISIS CITRA SATELIT

Analisis Zonasi Sembilan Kawasan Konservasi Perairan Daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara

MODEL PREDIKSI GELOMBANG TERBANGKIT ANGIN DI PERAIRAN SEBELAH BARAT KOTA TARAKAN BERDASARKAN DATA VEKTOR ANGIN. Muhamad Roem, Ibrahim, Nur Alamsyah

PENGUKURAN DAERAH GENANGAN DI PESISIR BANGKALAN AKIBAT NAIKNYA MUKA AIR LAUT

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Perubahan Kualitas Air Akibat Pembuangan Lumpur Sidoarjo Pada Muara Kali Porong

Definisi dan Batasan Wilayah Pesisir

KAJIAN BIOFISIK LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR ISWAHYUDI

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

29/12/2010 APPLICATION GIS & REMOTE SENSING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sumber : EKS. Harini Muntasib (Dissertation)

ANALISIS GEOSPASIAL MENGGUNAKAN METODE CELLULAR AUTOMATA UNTUK PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI. Baharuddin, Samsu Arif, Sakka*)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemetaan Daerah Risiko Banjir Lahar Berbasis SIG Untuk Menunjang Kegiatan Mitigasi Bencana (Studi Kasus: Gunung Semeru, Kab.

ANALISA BATAS DAERAH ALIRAN SUNGAI DARI DATA ASTER GDEM TERHADAP DATA BPDAS (STUDI KASUS : SUB DAS BUNGBUNTU DAS TAROKAM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH, KALIMANTAN TENGAH

STUDI KERENTANAN PESISIR TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA

DESAIN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI TIPE GROIN DI PANTAI CIWADAS KABUPATEN KARAWANG

KENAIKAN MUKA LAUT AKIBAT PEMANASAN GLOBAL DAN ASPEK PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA MAKASSAR

PEMETAAN INDEKS KERENTANAN PESISIR TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA

STUDI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI PERAIRAN KENDAL

PEMETAAN TINGKAT KEPEKAAN LINGKUNGAN PESISIR DI KOTA SEMARANG

VISUALISASI PENJALARAN GELOMBANG TSUNAMI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 yang melanda Aceh dan sekitarnya. Menurut U.S. Geological

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ujian P3 Tugas Akhir. Oleh : RACHMAT HIDAYAH

Identifikasi Daerah Rawan Bencana di Pulau Wisata Saronde Kabupaten Gorontalo Utara

Transkripsi:

ANALISIS KERENTANAN PANTAI BERDASARKAN COASTAL VULNERABILITY INDEX (CVI) DI PANTAI KOTA MAKASSAR Vulnerability Analysis Based on the Coastal Vulnerability Index (CVI) in Makassar City Coast Sakka, Paharuddin, dan Eunike Rupang Diterima: 12 November 2014; Disetujui: 10 Desember 2014 ABSTRACT The vulnerability of Makassar coast was measured using parameters of Coastal Vulnerability Index (CVI). CVI value was determined using geomorphology, shoreline change, coastal slope, mean wave height, mean tidal range, and relative sea level change parameters. The Makassar coast was divided into a numbers of cells, each with the length of 1 km and width of 0.5 kminto the sea. CVI values werecalculated for each cell and the coastal vulnerability wereclassifiedinto five categories: very low - low - medium - high - very high. The results show that the coastline with high to very high vulnerability index are located at the southern part of Makassar, while the northern coastline generally have low to moderate vulnerability. The CVI parameters which contributed to high susceptibilitywere the coastal slope and the shoreline change parameters. Keywords: Coastal Vulnerability Index, coastal slope and shoreline change, Makassar. PENDAHULUAN Pesisir di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, potensi yang khas adalah daya tarik visual.selain itu, pesisir juga berpotensi sebagai daerah pemukiman, budidaya perikanan, tambak, pertanian, pelabuhan, pariwisata dan sebagainya. Namun dibalik potesi yang dimilikinya, wilayah pesisir rawan terhadap aktivitas-aktivitas sekitar laut yang sifatnya merusak, seperti aksi gelombang dan pasang surut. Untuk menanggulangi erosi dan sedimentasi di pantai, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari penyebabnya, selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya.salah satu penyebab terjadinya kerusakan pantai adalah kerentanan pantai itu sendiri untuk mengalami kerusakan. Penyebab perubahan garis pantai dapat ditentukan dengan melakukan analisa mengenai proses pantai yang terjadi, yaitu dengan mempelajari interaksi antar sub-sistem dari sistem pantai. Interaksi antara aspek oseanografi akan menimbulkan persoalan morfologi atau perubahan garis pantai (Wahyudi, 2009). Penelitian tentang kerentanan pantai telah dilakukan di beberapa tempat seperti yang dilakukan oleh Thielerand Hammar-Klose (1999) di pantai Atlantic Amerika Serikat, kemudian Thielerand Hammar-Klose (2000) di pantai Pacific Amerika Serikat yang keduanya menggunakan metode Coastal Vulnerability Index (CVI). Pendleton, Thieler dan Williams (2005) juga melakukan penelitian kerentanan pantai di bagian Tenggara Alaska dengan menggunakan metode change-potential index (CPI). Penelitian ini membahas tentang kerentanan pesisir di Kota Makassar berdasarkan nilai Coastal Vulnerability Index(CVI). Parameter CVI yang digunakan adalah data geomorfologi pantai, tinggi gelombang signifikan, tren kenaikan muka air laut, perubahan garis pantai, kemiringan dasar pantai dan pasang surut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan nilai kelas setiap parameter-parameter kerentanan pantai Kota Makassar, menentukan nilai CVI Kota Makassar, dan menentukan wilayah kerentanan pantai Kota Makassar berdasarkan nilai CVI. Korespondensi : Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10, Tamalanrea, Makassar 90245 Telp./Fax: (0411) 586016, e-mail: sakka.fisika@yahoo.com Analisis Kerentanan Pantai Berdasarkan Coastal Vulnerability Index (CVI) di Pantai Kota Makassar 49

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di pantai Makassar sepanjang 25 km (Gambar 1) dengan menggunakan data tren kenaikan muka laut, data citra landsat tahun 2003 dan 2011, datalanduse, tinggi gelombang signifikan tahun 2002 2012, rerata kisaran pasang surutdan data DEM (Digital Elevation Model) Kota Makassar. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan berbagai software seperti Global Mapper untuk mengolah data DEM, Ocean Data View (ODV) untuk mengeskpor data tinggi gelombang dan kenaikan muka laut, Surfer untuk mengolah data grid, Fortran untuk memprediksi pasang surut, dan software GIS untuk mengolah dan memodelkan indeks kerentanan pantai. Teknik visualisasi simulasi model kerentanan pesisir diterapkan di sepanjang pantai Kota Makassar dengan membagi lokasi ke dalam beberapa sel dengan caramelakukan buffer sejauh 250 m ke arah laut dan 250 m ke arah darat. Hasil buffer kemudian dipotong tiap 1 km sehingga menghasilkan beberapa poligon data sel. Sel ini akan digunakan untuk memvisualisasikan hasil perhitungn indeks kerentanan pantai (CVI). Penentuan nilai Coastal Vulnerability Index (CVI) atau indeks kerentanan pantai setiap sel dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa parameter resiko untuk menghasilkan sebuah indikator.perhitungan nilai skor indeks kerentanan dilakukan berdasarkan orisinalitas konsep perhitungan nilai indeks kerentanan dalam metode CVI, yakni merupakan akar dari perkalian tiap nilai bobot variabel dibagi jumlah variabel sebagai berikut (Thieler and Hammar-Klose, 1999): CVI = (axbxcxdxexf) 6 dimana CVI = nilai (skor) Indeks Kerentanan Pantai, a,b,c,d,e dan f adalah bobot variabel yang berturut-turut; geomorfologi, perubahan garis pantai, kemiringan dasar pantai, tinggi gelombangsignifikan, rerata kisaran pasang surut, dan perubahan tinggi muka air laut.klasifikasi kerentanan pantai dibagi menjadi lima kategori, yaitu sangat rendah rendah sedang tinggi sangat tinggi. Pembagian tersebut didasarkan pada perhitungan indeks kerentanan pantai. 50 Sakka

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Kerentanan Pantai setiap parameter, maka diperoleh kelas kerentanan pantai setiap parameter, seperti diperlihatkan pada Tabel 1.Hasil perhitungan nilai CVI sepanjang pantai Kota Makassar diperlihatkan pada Gambar 1. Pada Gambar 2 diperoleh bahwa indeks kerentanan pantai yang tinggi terdapat di Kecamatan Tamalate, kerentanan sedang umumnya terdapat di KecamatanMariso, sedangkan pantai yang memiliki kerentanan rendah terdapat di Kecamatan Ujung Tanah, Wajo dan Ujung Pandang. Tabel 1. Modifikasi Indeks Kerentanan Pantai Kota Makassar Variabel Geomorfologi Sangat rendah (1) Rendah (2) Hutan mangrove, Daerah wisata tanah kosong, rawa, dan tambak dan pasir pantai Sedang (3) Persawahan Tinggi (4) Pemukiman dan pelabuhan Sangat tinggi (5) Cagar Budaya Kemiringan Dasar Pantai (%) > 3,854 3,01 3,85 2,157 3,005 1,309 2,156 < 1,308 Kenaikan muka laut relatif (mm/thn) < 6,668 6,67 6,69 6,691 6,713 6,714 6,735 > 6,736 Rata-rata tinggi gelombang signifikan (m) < 0,354 0,36 0,37 0,371 0,387 0,388 0,403 > 0,404 Rata-rata kisaran pasang surut (m) Perubahan garis pantai (m/thn) < 1,078 1,08 1,08 1,082 1,084 1,085 1,087 > 1,088 > 7,118 4,11 7,12 1,092 4,104-1,93 1,091 < -1,92 CVI <6,408 6,41 10,58 10,58 14,751 14,75 18,92 > 18,923 Nilai kerentanan sangat tinggi sampai sangat tinggi terdapat di pantai bagian selatan sepanjang 7 km, sedangkan kerentanan rendah sampai sedang terdapat di pantai bagian sepanjang 18 km seperti diperlihatkan pada Gambar 2. Berdasarkan hasil perhitungan nilai CVI diperoleh bahwa parameter yang sangat berpengaruh terhadap nilai kerentanan pantai di Kota Makassar adalah parameter kemiringan dasar pantai dan perubahan garis pantai. Analisis Kerentanan Pantai Berdasarkan Coastal Vulnerability Index (CVI) di Pantai Kota Makassar 51

Panjang Pantai (km) Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan) Vol.24 (3) Desember 2014: 49-53 ISSN: 0853-4489 Gambar 2. Peta Indeks Kerentanan Pantai Kota Makassar 12 10 8 6 4 2 0 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Gambar 3. Distribusi Tingkat Kerentanan Pesisir di Kota Makassar KESIMPULAN Dari hasil penelitian tentang kerentanan pantai di sepanjang pesisir Kota Makassar dapat disimpulkan bahwa: (1) Nilai kelas setiap parameter kerentanan pantai seperti kemiringan pantai berkisar antara 0,46 4,701%; kenaikan muka laut relatif berkisar antara 6,646 6,757 mm/thn; tinggi gelombang signifikan berkisar antara 0,338 0,42 m; kisaran pasang surut berkisar antara 1,075 1,09 m; dan nilai perubahan garis pantai berkisar antara -4,934 10,131 m/thn; (2) Nilai Indeks Kerentanan Pantai Kota Makassar berkisar antara 2,236 23,094, dimana sebagian besar wilayah pesisir Kota Makassar berada pada kerentanan sangat rendah. Parameter yang sangat berpengaruh terhadap kerentanan pantai di Kota Makassar adalah kemiringan dasar pantai dan perubahan garis pantai; (3) Secara umum, Panjang pantai Kota Makassar yang memiliki kerentanan tinggiberkisar7 km pada pesisir Kecamatan Tamalate. Sebagian besar pantai Kota Makassar sangat tidak rentan terhadap 52 Sakka

parameter fisik yaitu sekitar 11 km yang membentang dari Kecamatan Ujung Tanah, Wajo dan Ujung Pandang. Sebagian berada pada kerentanan rendah sekitar 2 km di Kecamatan Mariso, serta kerentanan sedang sekitar 5 km di Kecamatan Mariso. Daftar Pustaka Gornitz, V.1991. Global Coastal Hazards From Future Sea Level Rise. NASA GSCF Institute for Space Studies and Columbia University, New York. USA. Koddeng B, 2011. Zonasi Kawasan Pesisir Pantai Makassar Berbasis Mitigasi bencana. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Hasanuddin. Makassar. Pendleton, E.A., Thieler, E.R., and Williams, S.J. 2005.Relative Coastal Change-Potential Assessment of Glacier Bay National Park and Preserve.U.S. Geological Survey Open-File Report 2005-1247 Sihombing, W.H., Suntoyo, dan sambodho, K. 2012.Kajian Kenaikan Muka Air Laut di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban, Jawa Timur. JURNAL TEKNIK ITS. Pp. 166-169 Thieler, E.R., and Hammar-Klose, E.S. 1999.National Assessment of Coastal Vulnerability to Sea-Level Rise, U.S. Atlantic Coast: U.S. Geological Survey Open-File Report 99-593. Thieler, E.R., and Hammar-Klose, E.S. 2000.National Assessment of Coastal Vulnerability to Sea-Level Rise. U.S. Pacific Coast: U.S. Geological Survey Open-File Report 00-178. Wahyudi, Hariyanto, T., Suntoyo. 2009.Analisa Kerentanan Pantai di Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Timur.Publikasi online diakses (http://personal.its.ac.id/files/pub/4252-wahyudi citros.pdf. diakses 12 November 2014). Analisis Kerentanan Pantai Berdasarkan Coastal Vulnerability Index (CVI) di Pantai Kota Makassar 53