2015 PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT.TIMAH (PERSERO) DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan pendanaan jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembayaran sejumlah dividen oleh

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public dapat menjual sahamnya kepada para investor.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. meningkatkan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika diasumsikan investor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. tambahan modal kerja, ekspansi dan lain-lain dan sebagai tempat bagi investor

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan penulis, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat perkembangan pasar modal menjadi tolok ukur kemajuan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka suatu perusahaan. harus terus tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, pada suatu saat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu leading indicator dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemerintah pusat, namun semua itu perlu diperhatikan bahwa pertambangan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi global

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

2014 PERBA PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya perkembangan bisnis di Indonesia,

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. modal (IDX, 2016). Dibandingkan dengan investasi surat berharga lainnya di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Dan juga lewat. dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana untuk menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang terletak di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era ekonomi pasar bebas, pasar modal memiliki peran yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan untuk

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia, aktifitas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari investor. Investor dapat melakukan investasi dipasar

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. terpadu dalam arti bahwa perusahaan tersebut memiliki usaha eksplorasi,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat subprime mortgages (kredit perumahan) yang berimbas ke sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Tangga, Dan Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga. Berdasarkan Sektor Industri Barang Konsumsi merupakan

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya, selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbisnis (unethical business practices) yang mengkibatkan timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. adanya sumber-sumber yang dapat menghasilkan keuntungan. Untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran para investor atau pemegang saham.nilai perusahaan. kepada perusahaan yang tinggi pula (Anggraini,2011).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia pada tahun 2015 meningkat sekitar 5,8 persen.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dapat digunakan sebagai alternatif modal. Pinjaman jangka pendek, pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada untuk menghasilkan laba maksimal, sementara tujuan

BAB I PENDAHULUAN. baik pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal Indonesia. Menurut Sari dan Kaluge (2013) Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. menyebabkan pertumbuhan pasar modal melambat dan penundaan Initial Public

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anisa Juniyati, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu negara dengan menjalankan dua fungsinya. Fungsi yang pertama ialah fungsi ekonomi yaitu sebagai sarana bagi perusahaan dalam memperoleh dana dari investor untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Fungsi kedua sebagai fungsi keuangan yang menjadi sarana bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana untuk berinvestasi pada instrumen keuangan. Salah satu instrumen keuangan yang paling banyak diminati investor adalah instrumen saham, karena saham dapat memberikan keuntungan yang menarik. Indeks harga saham di Indonesia terdapat sebelas jenis yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Salah satu jenis indeks harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG memiliki sepuluh sektor salah satunya adalah sektor yang bergerak di industri pertambangan. Dari kesepuluh sektor pada IHSG hanya sektor pertambangan yang mengalami penurunan. Berdasarkan laporan statistika pasar modal yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada minggu ke empat Desember 2014 menyatakan bahwa, Perkembangan sektor pertambangan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 sebesar 4.52 persen. Menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia 15/12/14 menyatakan bahwa, Kapitalisasi sektor pertambangan turun peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor pertambangan di pasar modal tahun 2014 menurun karena adanya harga komoditas dunia yang berdampak pada peringkat kinerja saham sektor pertambangan. Sedangkan, dalam www.neraca.co.id pada 11/04/2014 melansir berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa, Minat investasi di sektor pertambangan turun menjadi 17% pada tahun 2014, sedangkan tahun sebelumnya sebesar 20%, hal ini karena para investor bergeser ke sektor manufaktur. 1

2 No Dalam berita yang dilansir pada www.esdm.go.id 8/05/2014 memberitakan bahwa, Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) mengungkapkan bahwa sektor pertambangan masih menjadi salah satu sektor yang menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Selain itu, sektor pertambangan memberikan efek pengganda 1,6-1,9 persen atau menjadi pemicu pertumbuhan sektor lainnya. Kondisi harga saham yang menurun pada sektor pertambangan dapat mempengaruhi perusahaan yang ada di dalamnya. Sektor pertambangan mempunyai empat jenis sub sektor, yaitu sub sektor batu bara, minyak dan gas, logam dan mineral serta batu-batuan. Salah satu sub sektor yang mengalami penurunan adalah sub sektor logam dan mineral. Berikut harga saham sub sektor logam dan mineral sebagai berikut : NAMA TABEL 1.1 PETUMBUHAN INDEKS SAHAM SUB SEKTOR LOGAM DAN MINERAL TAHUN 2004-2014 Sumber : Indonesia Stock Exchange (IDX) (data diolah) HARGA SAHAM 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 Aneka Tambang 1725 3575 8000 4475 1090 2200 2450 1620 1240 1040 1065 (Persero) Tbk. 2 Cita Mineral Investindo 306 169 296 296 296 317 317 315 315 390 940 Tbk. 3 Cakra Mineral Tbk. 100 50 65 255 59 - - - 255 215 199 4 Central Omega 181 181 181 181 181 181 199 1560 470 375 397 Resources Tbk. 5 Vale Indonesia Tbk. 1155 1315 3100 9625 1930 3650 4875 3200 2350 2375 3625 6 J Resources Asia Pasifik Tbk Terdaftar tahun 2007 203 114 114 277 277 714 343 540 7 SMR Utama Tbk Terdaftar tahun 2010 478 266 239 264 8 Timah (Persero) Tbk 2075 1820 4425 28650 1080 2000 2750 1610 1540 1530 1230 Berdasarkan Tabel 1.1 diatas terdapat dua perusahaan yang mengalami penurunan harga saham tahun 2014 yaitu perusahaan PT.Cakra Mineral dan PT.Timah (Persero) dibandingkan tahun 2013, sedangkan perusahaan lainnya mengalami peningkatan. PT.Cakra Mineral awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, baru bergabung pada sektor logam dan mineral pada tahun 2013 yang berfokus pada pertambangan biji besi. PT.Cakra Mineral tidak konsisten menerbitkan laporan keuangan setiap tahunnya dan mengalami delisting

Return Saham 3 pada tahun 2009 dan kembali relisting tahun 2012. Maka permasalahan yang akan dikaji berpusat hanya pada PT.Timah (Persero) karena perusahaan tersebut mengalami penurunan harga saham sejak empat tahun terakhir. PT.Timah (Persero) Tbk merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran. Harga saham PT.Timah (Persero) pada tahun 2014 mengalami penurunan seperti dalam berita yang diterbitkan oleh www.sindonews.com pada 01/07/2014 menyatakan bahwa, Terkait merosotnya pendapatan sepanjang tiga bulan pertama PT.Timah (Persero) diakibatkan karena turunnya penjualan logam timah menjadi 4,32 metrik ton (MT) dari sebelumnya sebanyak 5,82 MT. Harga timah jual rata-rata juga turun menjadi USD23.302 per MT dari sebelumnya USD23.910 per MT, sehingga mengakibatkan harga saham menjadi melemah. Dalam dunia investasi.com pada 5/01/2015 menyatakan bahwa, Harga penutupan saham PT.Timah (Persero) mengalami penurunan sebesar 19,60 persen dari tahun 2013. Menurunnya harga saham pada perusahaan tersebut akan mengindikasikan return saham yang akan menurun pula, karena harga saham dapat mempengaruhi pengembalian keuntungan jangka pendek bagi para pemilik modal. Berikut pergerakan return saham pada perusahaan PT.Timah (Persero) dapat dilihat sebagai berikut : 600 PT.Timah (Persero) 400 200 0-200 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 PT.Timah (Persero) -29.1-12.3 143.1 547.5-96.2 85.2 37.5-41.5-4.3-0.6-19.6 Sumber : Indonesia Stock Exchange (IDX) (data diolah) GAMBAR 1.1 PERGERAKAN RETURN SAHAM PADA PT.TIMAH (PERSERO) TAHUN 2004-2014

4 Berdasarkan Gambar 1.1 dapat dilihat return saham pada perusahaan tersebut bernilai negatif atau yang disebut dengan capital loss pada tahun 2011 hingga tahun 2014, dan pada tahun 2009 mengalami penurunan sampai tahun 2010 tetapi tidak sampai mengalami capital loss. Sedangkan, PT.Timah tahun 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis karena terdapat krisis ekonomi global dan pada tahun 2007-2004 cenderung pergerakanya mengalami peningkatan. Keadaan return saham pada perusahaan yang mengalami capital loss akan berdampak terhadap berkurangnya kepercayaan investor dalam investasinya, serta dapat memungkinkan investor untuk menjual saham yang dimilikinya dan beralih pada investasi lain. Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Van Horne dan Wachowicz (2000:5), yang menyatakan bahwa pemegang saham yang tidak puas akan kinerja manajemen, memungkinkan akan menjual sahamnya dan mengalihkan investasinya pada perusahaan lain yang dinilai lebih menguntungkan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Emin Zeytinoglu dan Yasemin Deniz Akarim (2012:108) dalam penelitiannya menyatakan bahwa, investor pada asuransi di Turki akan melihat pergerakan harga saham dan kinerja keuangan perusahaan asuransi tersebut sebelum berinvestasi, apabila harga sahamnya tinggi dan kinerja keuangannya baik maka investor akan melakukan investasinya pada perusahaan asuransi tersebut, begitupun sebaliknya apabila harga sahamnya turun maka investor akan mencari investasi lainnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Malcolm Baker dan Jeffrey Wurgler (2006:1645) menyatakan bahwa, investor akan lebih sentimen terhadap return saham yang tinggi. Rendahnya kepercayaan investor pada saham yang terus menurun telah terjadi di Indonesia seperti pada tahun 2008 telah terjadi krisis ekonomi global sehingga mengakibatkan harga saham anjlok. Menurut hasil laporan statistik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan tahun 2008 akibat anjloknya harga saham maka jumlah transaksi perdagangan menjadi menurun. Keadaan tersebut diiringi pula dengan jumlah investor asing dan domestik yang menurun 6.96% dari tahun 2007.

5 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Michael J. Cooper, Husein Gulen dan Michael J. Schill (2008:1609) return saham yaitu suatu indikator penting dalam berinvestasi untuk memberikan kepuasan kepada para investor. Investor akan menanamkan modalnya apabila investasi yang ditanamkannya dapat menghasilkan keuntungan. Selain itu, menurut Elena Marquez (2013:58) return saham sangat diharapkan oleh investor sebagai akibat dari uang yang telah ditanamkannya dalam suatu perusahaan. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Eduardus Tandelilin (2007:49) bahwa, return salah satu faktor yang memotivasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya. Return saham sangat perlu diperhatikan karena seorang investor berpengaruh pada kondisi indeks harga saham dalam suatu negara. Menurut Cahyono tahun 2012 dalam Jurnal Nasional menyatakan indeks harga saham dapat menjadi indikator untuk melihat perkembangan ekonomi seperti di Amerika Serikat, perubahan indeks harga saham menjadi salah satu unsur yang digunakan untuk menghitung leading indicator, indikator yang mendahului pergerakan ekonomi di sektor riil. Jika leading indicator meningkat, maka sektor riil akan meningkat nantinya dan berpengaruh pada kondisi harga saham sektoral didalamnya. Melihat permasalahan tentang harga saham yang mempengaruhi return saham menjadi capital loss tersebut, maka penulis merasa penting untuk melakukan penelitian karena dampak yang akan terjadi dapat mempengaruhi kepercayaan investor untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan PT.Timah (Persero). Sehingga perlu dianilisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi return saham. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah dipaparkan dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Menurut Sebnem Er dan Bengu Vuran (2012:109) selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Samsul (2006:200) menyatakan bahwa, terdapat dua faktor yang mempengaruhi return saham yaitu faktor internal seperti kinerja saham, laba bersih per saham,

6 nilai buku per saham, rasio utang terhadap ekuitas dan rasio keuangan lainnya sedangkan faktor internal terdiri dari harga minyak, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, suku bunga, dan jumlah uang beredar, perkembangan sektor industrinya, serta pengaruh kebijakan moneter dan fiskal. Keadaan yang terjadi di lapangan faktor-faktor internal ternyata lebih dominan diteliti dibandingkan faktor eksternal. Hal ini dapat dibuktikan, seperti yang dijelaskan oleh Jonathan Lewellen (2004:209) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa rasio keuangan dengan mengunakan Return on Equity dapat memprediksi return pasar selama periode 1946-2000, serta dalam berbagai sub sampel. B/M dan rasio pendapatan harga memprediksi return selama lebih pendek sampel periode 1963-2000. Penelitian Panagiotis E.Dimitropoulos (2009:40) yang meneliti pada pasar modal Yunani yang menyatakan terdapat hubungan yang relevan antara return on equity and stock return. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sina Kheradya dan Prof. Izani Ibrahim (2011:318) di Bursa Malaysia yang menyatakan bahwa rasio keuangan mampu memprediksi secara empiris saham kembali. Sedangkan menurut Muhammad Khan Bilal (2012:01) pada pasar modal Pakistan hasil penelitiannya menunjukkan B/M dan rasio ROE memiliki hubungan yang positif dengan return saham sedangkan rasio DY memiliki hubungan negatif Menurut D Amanto (2010:5), analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling jelas, mudah serta logis untuk dijadikan indikator penilaian para investor di pasar modal. Rasio keuangan terdiri dari beberapa rasio salah satunya adalah profitabilitas dan nilai pasar. Seorang investor sudah pasti menyukai profitabilitas yang tinggi disertai nilai pasar yang tinggi pula, maka umumnya akan memiliki korelasi yang positif terhadap harga saham dan apabila harga saham tinggi akan berdampak pada return saham (Brigham dan Houston, 2014:150). Indikator rasio profitabilitas dapat menggunakan Return on Equity (ROE). Menurut Gitman dan Zutter (2010:80) menyatakan bahwa, ROE dapat mengukur tingkat return atas investasi pemegang saham. Indikator lainya adalah nilai pasar yang dapat diukur oleh Market/Book Ratio (M/BR). Menurut Eduardus Tandelilin (2007:67) menyatakan bahwa, Ada hubungan antara harga saham dengan nilai buku per saham dan itu bisa dijadikan

7 pendekatan untuk mencari nilai suatu saham, karena secara teori nilai buku tercermin dari nilai pasar suatu saham. Market Book Ratio yang tinggi diharapkan akan menghasilkan return yang tinggi pada suatu saham seiring pertumbuhan perusahaan tersebut pada masa yang akan datang. Return saham yang menurun akan berdampak pada kepercayaan investor dalam menanamkan investasinya. Salah satu cara untuk menganalisis return saham yang tidak menentu dapat dilihat dari nilai pasar. Profitabilitas dan nilai pasar dapat menjadi ekspektasi untuk investor dalam menilai suatu perusahaan. Sehingga investor dapat berinvestasi pada perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan yang baik karena akan meminimalisir risiko saat berinvestasi. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka penulis merasa penting untuk membuktikan apakah return saham dapat dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan yaitu salah satunya adalah profitabilitas dan nilai pasar. Untuk itu, yang akan menjadi judul penelitian ini adalah Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Return Saham (Pada PT.Timah (Persero) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2014). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran profitabilitas pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 2. Bagaimana gambaran nilai pasar pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 3. Bagaimana gambaran return saham pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 4. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai pasar PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 5. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap return saham pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 6. Bagaimana pengaruh nilai pasar terhadap return saham pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014.

8 7. Bagaimana pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap return saham pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, maka tujuan yang dipaparkan oleh penulis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh temuan tentang gambaran profitabilitas pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 2. Untuk memperoleh temuan tentang gambaran nilai pasar pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 3. Untuk memperoleh temuan tentang gambaran tingkat return saham pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 4. Untuk memperoleh temuan tentang seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap nilai pasar pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 5. Untuk memperoleh temuan tentang seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap return saham pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 6. Untuk memperoleh temuan tentang seberapa besar pengaruh nilai pasar terhadap return saham pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 7. Untuk memperoleh temuan tentang seberapa besar pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap return saham pada PT.Timah (Persero) tahun 2004-2014. 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan sumbangan ilmu baik secara teoritis maupun praktis. Adapun kegunaan teoritis dan praktis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan secara teoritis dan menjadi sumbangan untuk pengembangan ilmu

9 manajemen keuangan khususnya mengenai return saham yang dianalisis dengan melihat profitabilitas dan nilai pasar, serta dapat dijadikan bahan kajian diwaktu yang akan datang mengenai masalah-masalah saham yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang go public tidak hanya pada PT.Timah (Persero), tetapi juga pada indeks saham lainnya. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Perusahaan PT.Timah (Persero). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dari segi praktis bagi perusahaan PT.Timah (Persero) untuk memecahkan masalah-masalah yang dapat diukur dengan profitabilitas, nilai pasar dan return saham. b. Bagi Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan praktis berupa pertimbangan bagi investor dalam memilih investasi yang tepat. c. Bagi Mahasiswa Dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai pemahaman profitabilitas dan nilai pasar terhadap return saham, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai kesesuaian antara fakta di lapangan dengan permasalahan tersebut dengan ilmu yang diteliti. d. Bagi Penulis Penelitian ini memberikan pengalaman, menambah wawasan pengetahuan tentang aplikasi ilmu teori yang penulis peroleh dibangku kuliah dengan penerapan yang sebenarnya dan mencoba untuk mengembangkan pemahaman mengenai analisis laporan keuangan yang diterapkan dalam investasi di pasar modal.