Pancasila dalam. Makna dan Aktualisasi DR. Rais Hidayat, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

PANCASILA. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

Pancasila dalam. Makna dan Aktualisasi DR. Rais Hidayat, M.Pd

IMPLEMENTASI NILAI DAN KEDUDUKAN PANCASILA DALAM UUD 1945

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Pancasila dalam. Makna dan Aktualisasi DR. Rais Hidayat, M.Pd

Pancasila dalam. Makna dan Aktualisasi DR. Rais Hidayat, M.Pd

Pancasila dalam Makna dan. Aktualisasi

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

PENDIDIKAN PANCASILA

MODUL 11 PANCASILA SEBAGAI PERSPEKTIF ILMU

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

Modul ke: PANCASILA 1FEB PENGANTAR PANCASILA. Fakultas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi MANAJEMEN

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

A. Pengertian Geopolitik B. Latar Belakang Wawasan Nusantara C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

PANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

BAHAN TAYANG MODUL 5

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya, ras, agama, dan bahasa. Keragaman yang ada inilah yang menjadikan

CIVIC EDUCATION. Identitas Nasional. Oleh : Idzan Mustafidah ( ) Dosen Pengampu : H. M. Sudiyono, M. Pd

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

PENDIDIKAN PANCASILA

LEARNING OUTCOMES PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

Modul ke: Geopolitik. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

PANCASILA. Pancasila Merupakan Bagian Matakuliah Pengembangan Kepribadian. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

PENDIDIKAN PANCASILA. A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila C. Capaian Pembelajaran

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

COURSE STUDY GUIDE: CIVIC OLEH : Tim Kewarganegaraan Fakultas Keperawatan. Koordinator Mata Kuliah: Mira Trisyani Koeryaman, S.Kp.

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pancasila sebagai Dasar Negara-2

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

ETIKA. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Teknik Industri. DR. Rais Hidayat. Modul ke: Fakultas: Teknik.

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

PLEASE BE PATIENT!!!

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah tiga institusi pilar Globalisasi.(Amin Rais, 2008: i)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Transkripsi:

Pancasila dalam Modul ke: 11 Makna dan Aktualisasi DR. Rais Hidayat, M.Pd Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id

Kompetensi Diharapkan mahasiswa menemukan dan memahami kembali nilai karakteristik bangsa sebagai perwujudan niali-nilai Pancasila Mahasiswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai Persatuan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara Sila persatuan Indnesia mengandung nilai bahwa Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan ekselamatan bangsa dan Negara dan Negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. persatuan Indonesia terkait dengan paham kebangsaan untuk mewujudkan tujuan nasional. Persatuan dikembangkan atas bhineka tunggal ika, dengan menunjukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa. Dalam pandangan Mochtar Kusumaatmadja, nlai kesatuan dan persatuan mengamatkan bahawa hukum Indonesia harus merupakan hukum nasional yang berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam mengakualisasikan sila Persatuan Indonesia dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif, antara lain: 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamian abadi dan keadilan social. 6. Mengembangkan Tunggal Ika. persatuan Indonesia atas dasar Bhineka 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

MAKNA DAN AKTUALISASI SILA PERSATUAN INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK Dalam mengakualisasikan sila Persatuan Indonesia di bidang politik dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif, antara lain: a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa apabila diperlukan. c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamian abadi dan keadilan social. f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika. g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

MAKNA DAN AKTUALISASI SILA PERSATUAN INDONESIA DALAM PEMBAGUNAN BIDANG EKONOMI Dalam mengakualisasikan sila Persatuan Indonesia Dalam bidang ekonomi dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif, antara lain: a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa apabila diperlukan. c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamian abadi dan keadilan social. f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika. g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Bidang Pendidikan Pendidikan adalah salah satu piranti untuk mebentuk kepribadian. Penanaman kepribadian yang baik dilakukan sejak dini. Terutama penanaman rasa cinta Tanah air dan rasa persatuan dan keasatuan sebagai bangsa Indonesia. Kepribadian yang baik para penerus bangsa akan menentukan nasip dan kemajuan Indonesia dimasa mendatang. Nilai-nilai bangsa pancasila harus ditanam kuat pada generasi-generasi penerus bangsa. Tujuan pendidikan nasinal adalah menciptakan manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan tanggung jawab.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Iptek harus memenuhi etika ilmiah, yang paling berbahaya adalah yang menyangkut hidup mati, orang banyak, masa depan, hakhak manusia dan lingkungan hidup. Disamping itu ilmu pengetahuan dan teknlogi di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila kerena Iptek pada dasarnya adalah untuk kesejahteraan umat manusia. nilai-nilai pancasila tiga bilamana dirinci dalam etika yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah sebagai berikutnya: 1. Sumber ilmiah sebagai sumber nasinal bagi warga negera seluruhnya. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi harus mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara. 2. Alokasi pemerataan sumber dan hasilnya 3. Pentingnya individualitas dan kemanusiaan dalam catur dharma ilmu pengetahuan, yaitu penelitian, pengajaran, penerapan, dan pengalamannya.

Dalam mengakualisasikan sila Persatuan Indonesia dalam bidang social budaya dapat dipertimbangkan beberapa prinsip pemikiran implementatif, antara lain: 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamian abadi dan keadilan social. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

MAKNA DAN AKTUALISASI SILA PERSATUAN INDONESIA DALAM PEMBAGUNAN BIDANG HANKAM Dalam usaha membangunan pertahanan dan keamanan nasional (Hankamnas) memiliki suatu prinsip yang tegas dengan suatu penyertaan: 1) Bahwa daerah pada hakikatnya pulau atau ancaman terhadap suatu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan Negara. 2) Bahwa tiap-tiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam rangka menunaikan tanggung jawab masingnasing dalam rangka pembelaan Negara. 3) Realisasi pengkayatan dan pengisian wawasan nusantara menjamin kesatuan wilayah nasional dan melindungi smbersumber kekayaan alam beserta pengelolaannya serta menjaga kedaulatan Negara Republik Indonesia.

MAKNA DAN AKTUALISASI SILA PERSATUAN INDONESIA DALAM PEMBAGUNAN BIDANG HUKUM DAN HAM Persoalan hukum dan HAM harus mendapat perhatian bagi segenap warga Negara tanpa kecuali dengan menaati hukum yang berlaku berlandaskan kepada nilai-nilai Pancasila, khususnya sila Persatuan Indonesia dengan mengaktulisasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara antara lain: 1. Mengembangkan sikap saling menghargai antar suku, agama, ras, dan antar golongan. 2. Mengembangkan sikap saling asah, saling asih, dan saling asuh. 3. Tidak membeda-bedakan warna kulit, suku dan etnik. 4. Membina persatuan dan kesatuan demi terwujudnya kemajuan bangsa dan bernegara.

Ilmu dalam perspektif historis Ilmu pengetahuan berkembang melangkah secara bertahap menurut dekade waktu dan menciptakan jamannya, dimulai dari jaman Yunani Kuno, Abad Tengah, Abad Modern, sampai Abad Kontemporer Masa Yunani Kuno (abad ke-6 SM-6M) saat ilmu pengetahun lahir, kedudukan ilmu pengetahuan identik dengan filsafat memiliki corak mitologis. Alam dengan berbagai aturannya diterangkan secara theogoni, bahwa ada peranan para dewa yang merupakan unsur penentu segala sesuatu yang ada. Bagaimana pun corak mitologis ini telah mendorong upaya manusia terus menerobos lebih jauh dunia pergejalaan, untuk mengetahui adanya sesuatu yang eka, tetap, dan abadi, di balik yang bhineka, berubah dan sementara ( T. Yacob, 1993).

Dalam perkembangan berikutnya filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu cabang yang dengan metodologinya masingmasing mengembangkan spesialismenya sendiri-sendiri secara intens. Lepasnya ilmu-ilmu cabang dari batang filsafatnya diawali oleh ilmu-ilmu alam atau fisika, melalui tokoh-tokohnya: 1. Copernicus (1473-1543) dengan astronominya menyelidiki putaran benda-benda angkasa. Karyanya de Revolutionibus Orbium Caelistium yang kemudian dikembangakan oleh Galileo Galilei (1564-1642) dan Johanes Kepler (1571-1630), ternyata telah menimbulkan revolusi tidak hanya di kawasan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga di masyarakat dengan implikasinya yang amat jauh dan mendalam. 2. Versalius (1514-1564) dengan karyanya De HumaniCorporis Fabrica telah melahirkan pembaharuan persepsi dalam bidang anatomi dan biologi. 3. Isaac Newtown (1642-1727) melalui Philosopie Naturalis Principia Mathematica telah menyumbangkan bentuk definitif bagi mekanika klasik.

Fenomena perubahan tersebut tercermin dalam masyarakat kita yang dewasa ini sedang mengalami masa transisi simultan, yaitu: Masa transisi masyarakat berbudaya agraris-tradisional menuju masyarakat dengan budaya industri modern Masa transisi budaya etniskedaerahan menuju budaya nasional kebangsaan. Masa transisi budaya nasionalkebangsaan menuju budaya global-mondial

Daftar Pustaka Surip, Ngadino, 2015, DKK, Pancasila dalam makna dan aktual, CV. ANDI OFFSET, Yogyakarta. Soekarno, 1989, Pancasila dan Perdamaian Dunia, CV Haji Masagung, Jakarta. Suwarno, 1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Kanisius, Yogyakarta. Yamin, Muhammad, 1954, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Djambatan, Jakarta/Amsterdam Syarbaini, Syahrial, 2011, Pendidikan Pancasila (Implementasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa) di Perguruan Tinggi, Bogor: Ghalia Indonesia. Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma. Taniredja, Tukiran, 2012., Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa, Bandung: Alfabeta

Terima Kasih