PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan Oleh : Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak

Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Enterprise Risk Management

Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita

TEHNIK-TEHNIK MANAJEMEN RISIKO

TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO

III KERANGKA PEMIKIRAN

RESIKO DALAM ASURANSI

asuransi, industri asuransi dan fungsi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi. Modul 5 mengenai manajemen risiko: instrumen derivatif, manajemen

III KERANGKA PEMIKIRAN

04PASCA. Entrepreneurship and Innovation Management

Bab 5 Pengambilan Risiko

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENGAMBILAN RESIKO. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

III KERANGKA PEMIKIRAN

PENGERTIAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

PERENCANAAN BISNIS (PEMAHAMAN TENTANG RISIKO )

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

KEWIRAUSAHAAN Manajemen Resiko Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.

RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY)

RISIKO PERBANKAN ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi tak lepas dari para private banker

BAB I PENDAHULUAN. September sampai Oktober Situasi ini membuat rekening modal dan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan informasi bagi pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal modal merupakan tempat di mana saham maupun surat

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

RISIKO INVESTASI tidak dapat dihindari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI MANAJEMEN INVESTASI

ASPEK RESIKO. aderismanto01.wordpress.com

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk.

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

I. PENDAHULUAN. Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun

RISK AND RETURN. DISUSUN OLEH : 1.) Dewi Indah 2.) Dyah Wahyuni 3.) Priska Audiya 4.) Lilis 5.) Widi 6.) Reza Maulana 7.) Ratih Ayu Ratnasari

III KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RISIKO KERUSAKAN PROPERTI DAN KEWAJIBAN ( LIABILITIES )

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN NON-KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

III. KERANGKA PEMIKIRAN


I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. Aset produktif PT Bank IIM (selanjutnya disebut BIIM) berupa Surat Berharga

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dan spekulasi mempunyai persamaan, yaitu kedua-duanya

ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO PERUSAHAAN)

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB XIII ASPEK RESIKO SYAFRIZAL HELMI

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/

MEMAHAMI INVESTASI, RESIKO, & RETURN. Dr. Budi S. Purnomo, SE., MM., MSi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

Asuransi Jiwa

PENDAHULUAN. Langkah-langkah Penanggulangan Risiko:

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2007), obligasi merupakan suatu kontrak

International trade and risks

PENGOLAHAN MODAL KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esti Pertiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kewirausahaan III. Kewirausahaan & Manajemen resiko. Mustika Sari, MMTr. Modul ke: Fakultas Fasilkom. Program Studi Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, kas perusahaan dan informasi lainnya yang berkaitan dengan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan good corporate governance dengan memberikan

III KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO

Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita hindari. Sebagai contoh: Jika kita jalan keluar dengan mobil, maka ada risiko mobil kita bertabrakan dengan mobil lainnya (kejadian yang tidak kita inginkan) Jika kita mempunyai saham, ada risiko harga saham yang kita pegang turun nilainya, sehingga kita tidak memperoleh keuntungan (kejadian yang tidak kita harapkan).

Apa yang dimaksud dengan risiko? Berbagai macam pengertian dan definisi, misal: Kerugian yang tidak diharapkan Penyimpangan dari yang diharapkan Kejadian yang tidak menguntungkan Ukuran Risiko juga bermacam-macam tergantung definisi dan karakteristik risiko, misal standar deviasi, probabilitas, dll.

Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian. Beberapa tingkatan ketidakpastian: TINGKAT KETIDAKPASTIAN KARAKTERISTIK CONTOH TIDAK ADA (PASTI) HASIL BISA DIPREDIKSI DENGAN PASTI HUKUM ALAM KETIDAKPASTIAN OBYEKTIF HASIL BISA DIIDENTIFIKASI DAN PROBABILITAS DIKETAHUI PERMAINAN DADU, KARTU KETIDAKPASTIAN SUBYEKTIF SANGAT TIDAK PASTI HASIL BISA DIIDENTIFIKASI TAPI KEBAKARAN, PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI KECELAKAAN MOBIL, INVESTASI HASIL TIDAK BISA DIIDENTIFIKASI DAN PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI EKSPLORASI ANGKASA

Fluktuasi mencerminkan ketidakpastian!! Annualized Volatility by Product/Instrument Type 250% 228% 200% 150% 100% 121% 50% 0% 14% 12% Stocks Real Estate (S&P 500) (Dow Jones US Real Estate Index) 6% 9% Bond FX (Lehman (DM/$US) Corporate Bond Index) 36% Oil (WTI Oil) Gas (Henry Hub) Electricity (Palo Verde)

Cont.. Fluktuasi cenderung meningkat dari tahun ke tahun, yang meningkatkan ketidakpastian, dan risiko. Kenapa fluktuasi cenderung meningkat? Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan fluktuasi tersebut, seperti: Globalisasi dunia Liberalisasi dunia Pemrosesan Informasi yang semakin cepat, reaksi investor yang semakin cepat

Apakah Anda Tahu? Odd tenggelam di bathtub: 1 dalam 685.000 Odd tersambar petir: 1 dalam 240.000 Odd pilot pesawat terbang Anda adalah pemabuk: 1 dalam 117 Odd kita akan mengalami kecelakaan kerja: 1 dalam 24.000 Odd akan mendapat hole in one dalam permainan golf: 1 dalam 15.000 Odd melahirkan bayi jenius: 1 dalam 250 Odd akan diaudit oleh IRS (Biro Pajak Amerika Serikat): 1 dalam 100 Odd memenangkan lotere: 1 dalam 14 juta

Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian, fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya. Salah satu cara untuk mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko. Bagan berikut ini menunjukkan bahwa risiko bisa dikelompokkan ke dalam beberapa dimensi: Risiko murni versus risiko spekulatif, Subyektif versus obyektif, dan Statis versus dinamis 8

RISIKO PURE SPEKULATIF STATIS DINAMIS STATIS DINAMIS SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF 9

RISIKO MURNI (PURE RISK) Risiko murni (pure risks) adalah risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Jadi kita membicarakan potensi kerugian untuk risiko tipe ini. Beberapa contoh risiko tipe ini adalah risiko kecelakaan, kebakaran, dan semacamnya. Contoh lain adalah risiko banjir menghantam rumah kita. Kejadian seperti itu akan merugikan kita. Tetapi rumah berdiri di tempat tertentu tidak secara langsung akan mendatangkan keuntungan tertentu. Jika terjadi kebakaran atau banjir, disamping individu yang terkena dampaknya, masyarakat secara keseluruhan juga akan dirugikan. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan risiko murni. 10

RISIKO SPEKULATIF (SPECULATIVE RISK) Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian. Contoh lain adalah jika kita memegang (membeli) saham. Harga pasar bisa meningkat (kita memperoleh keuntungan), bisa juga analisis kita salah, harga saham bukannya meningkat, tetapi malah turun (kita memperoleh kerugian). Risiko spekulatif jiga bisa dinamakan sebagai risiko bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan individu tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya. Misalkan suatu perusahaan mengalami kerugian karena penjulannya turun, perusahaan lain barangkali akan memperoleh keuntungan dari situasi tersebut. Secara total, masyarakat tidak dirugikan oleh risiko spekulatif tersebut. 11

RISIKO DINAMIS DAN STATIS Risiko statis muncul dari kondisi keseimbangan tertentu. Sebagai contoh, risiko terkena petir merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam yang tertentu. Karakteristik risiko ini praktis tidak berubah dari waktu ke waktu. Risiko dinamis muncul dari perubahan kondisi tertentu. Sebagai contoh, perubahan kondisi masyarakat, perubahan teknologi, memunculkan jenis-jenis risiko baru. Misal, jika masyarakat semakin kritis, sadar akan haknya, maka risiko hukum (legal risk) yang muncul karena masyarakat lebih berani megajukan gugatan hukum (sue) terhadap perusahaan, akan semakin besar. 12

RISIKO OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF Risiko obyektif adalah risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang obyektif. Sebagai contoh, fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di pasar modal bisa diukur melalui standar deviasi, misal standar deviasi return saham adalah 25% pertahun. Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain, kondisi mental seseorang akan menentukan kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu. Sebagai contoh, untuk standar deviasi return pasar yang sama sebesar 25%, dua orang dengan kepribadian berbeda akan mempunyai cara pandang yang berbeda. Orang yang konservatif akan mengganggap risiko investasi di pasar modal terlalu tinggi. Sementara bagi orang yang agresif, risiko investasi di pasar modal dianggap tidak terlalu tinggi. Perhatikan bahwa kedua orang tersebut melihat pada risiko obyektif yang sama, yaitu standar deviasi return sebesar 25% pertahun. 13

CONTOH RISIKO MURNI TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI Risiko Aset Fisik Risiko yang terjadi Kebakaran yang melanda gudang karena kejadian tertentu atau bangunan perusahaan. berakibat buruk Banjir mengakibatkan kerusakan (kerugian) pada aset pada bangunan dan peralatan fisik organisasi. Risiko karyawan Risiko karena karyawan organisasi mengalami peristiwa yang merugikan Risiko legal Risiko kontrak tidak sesuai yang diharapkan, dokumentasi yang tidak benar Kecelakaan kerja mengakibatkan karyawan cedera, kegiatan operasional perusahaan terganggu Terjadi perselisihan sehingga perusahaan lain menuntut ganti rugi yang signifikan 14

Tabel 3. Contoh-Contoh Risiko Spekulatif TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI Risiko pasar Risiko kredit Risiko yang terjadi dari pergarakan harga atau volatilitas harga pasar Risiko karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan Harga pasar saham dalam portofolio perusahaan mengalami penurunan, yang mengakibatkan kerugian yang dialami perusahaan. Debitur tidak bisa membayar cicilan dan bunga hutang, sehingga perusahaan mengalami kerugian. Piutang dagang tidak terbayar. Risiko Likuiditas Risiko tidak bisa memenuhi kebutuhan kas, risiko tidak bisa menjual dengan cepat karena ketidaklikuidan atau gangguan pasar Perusahaan tidak mempunyai kas untuk membayar kewajibannya (misal melunasi hutang). Perusahaan terpaksa menjual tanah dengan harga murah (dibawah standar) karena sulit menjual tanah tersebut (tidak likuid), padahal perusahaan membutuhkan kas dengan cepat. Risiko operasional Risiko kegiatan Komputer perusahaan terkena virus operasional tidak berjalan sehingga operasi perusahaan terganggu. lancar dan mengakibatkan Prosedur pengendalian perusahaan tidak kerugian: kegagalan memadai sehingga terjadi pencurian sistem, human error, barang-barang yang dimiliki pengendalian dan prosedur perusahaan. yang kurang 15

Risiko ada dimana-mana, bisa datang kapan saja, dan sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga organisasi bisa bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko. Perusahaan seringkali secara sengaja mengambil risiko tertentu, karena melihat potensi keuntungan dibalik risiko tersebut. 16

PROSES MANAJEMEN RISIKO Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan melalui proses-proses berikut ini. Identifikasi risiko Evaluasi dan Pengukuran Risiko, dan Pengelolaan risiko 17

IDENTIFIKASI RISIKO Ada banyak tehnik untuk mengidentifikasi risiko, misal: Menganalisis sekuen terjadinya risiko, misal: api kompor kebakaran kerugian Melihat karakteristik bisnis, misal bank akan menghadapi risiko kredit (pembayaran hutang tidak lancar) Bank yang aktif memperdagangkan sekuritas akan menghadapi risiko pasar (instrumen yang dipegang turun nilai pasarnya) 18

EVALUASI DAN PENGUKURAN RISIKO Mempelajari karakteristik risiko Melakukan pengukuran terhadap risiko (mengembangkan ukuran besar kecilnya risiko) Mengukur dampak risiko tersebut terhdap organisasi Evaluasi dan pengukuran risiko bisa digunakan untuk melakukan prioritisasi risiko 19

CONTOH-CONTOH TEHNIK PENGUKURAN RISIKO PROBABILITAS VALUE AT RISK (VAR) METODE DURASI MATRIKS SEVERITY DAN FREKUENSI STANDAR DEVIASI CREDITMETRICS TABEL KEMATIAN 20

PENGELOLAAN RISIKO PENGHINDARAN DITAHAN (RETENTION) DIVERSIFIKASI TRANSFER RISIKO PENGENDALIAN RISIKO PENDANAAN RISIKO 21