PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES MACHINING PEMBUATAN ZINC CAN BATTERY TYPE UM-1 DI PT. PANASONIC GOBEL ENERGI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. (ingot) yang diperoleh dari hasil pengolahan biji logam. Biji logam

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

BAB 3 METODE PENELITIAN

PROSES PEMBUATAN CONUS 6 DENGAN FORGING PRESS DI PT. BAKRIE AUTOPARTS BALARAJA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.2 MESIN EXTRUSI MOLDING CETAK PELLET PLASTIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

BAB IV PROSES PRODUKSI PADA ALUMINIUM WIRE ROD DAN ALLOY INGOT

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

Tugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III DESAIN SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran -1 : Spesifikasi Mesin dan Peralatan. 10 Pisau duduk. Gear Box no : 5 Zn 280. Ratio : 1 : 20. : Spc 400x4 & Spc 400x4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

aluminium dari kebanyakan bahan itu masih belum ekonomis.

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

BAB II PERTIMBANGAN DESAIN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

BAB III PERANCANGAN PROSES

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

BAB III PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR. Penelitian

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

BAB III METODE PENELITIAN

PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES

Jumlah serasah di lapangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan mesin stirling. Mesin stirling yang digunakan merupakan

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69)

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Analisis Mesin Pengiris Kentang Spiral Otomatis ANALISIS MESIN PENGIRIS KENTANG SPIRAL OTOMATIS

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB V HASIL PENGUJIAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH. KULIT BUAH KOPI KERIabelNG

BAB III PEMBAHASAN MESIN LAMINATING

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

BAB lll PEMBUATAN PROFIL ALUMUNIUM

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA

Foto Alat. Pengujian Marshall

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen

PENGARUH VARIASI SUDUT DIES TERHADAP PENARIKAN KAWAT ALUMINIUM. Asfarizal 1 dan Adri Jamil 2. Abstrak

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

BAB III PERENCANAAN PABRIK ES

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

Pemodelan Distribusi Suhu pada Tanur Carbolite STF 15/180/301 dengan Metode Elemen Hingga

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA

METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Lengkung (Bend Process)

Transkripsi:

27 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 ALUR PROSES ZINC CAN Zinc Ingot Zinc Furnace Proses Peleburan Zinc Proses Casting Proses Rolling Proses Drawing Proses Cutting Proses Coil Aging Zinc Slug Proses Punch Proses Lubricating BC Proses Press Can + Trimming

28 4.1.1 Zinc Ingot Zinc ingot adalah bahan baku pembuatan kaleng baterai. Bahan baku yang di pergunakan bagian ini adalah Zinc batangan yang di datangkan dari Australia dan Korea dengan kadar zinc hampir 99,999%. 4.1.2 Proses Peleburan Zinc Ingot Proses peleburan zinc ingot merupakan proses pertama kali yang dilakukan untuk memproduksi battery, dimana bahan baku berupa zinc ingot dilebur bersama Timbal (Tb) dengan komposisi 75 gram. 1 ikat zinc ingotmemliki berat 1 ton dan berisi 40 batang. Zinc ingotdimasukan per ton tiap jamnya. Zinc Slug dan timbal dimasukkan ke dalam mesin pelebur dengan menggunakan conveyor per jamnya dengan berat 1 ton. Di dalam mesin pelebur, sudah terdapat zinc cair, sehingga ketika zinc slug batangan dimasukkan, zinc ingotbatang akan langsung mencair. Mesin pelebur bisa memuat zinc ingotseberat 12 ton. Temperatur panas mesin berkisar ± 1000 C - 1200 C, sedangkan temperatur dari zinc ingot yang telah melebur itu sendiri adalah ± 470 C 529 C. 4.1.3 Proses Casting Proses Casting adalah Proses Pencetak dari zinc cair hingga menjadi benda padat sesuai dengan cetakan yang diinginkan. Proses ini berfungsi untuk mencetak lempengan plat panjang yang dimana nantinya akan dibentuk zincslug. Casting merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan cara mencetak cairan zinc ingot dengan menekan cairan tersebut kedalam cetakan, lalu kedua wheel akan berputar dan menekan cairan tersebut. Perlahan cairan keluar dari corong di alirkan ke casting wheel kemudian di press menggunakan steel belt sehingga menjadi zinc strip. Setelah cairan telah merata pada cetakan maka wheel akan berputar kembali untuk menekan cairan zinc ingot. Kecepatan pada mesin casting ini 4,00 m/menit s/d 5,50 m/menit. Setelah itu cairan zinc ingot diturunkan suhunya agar menjadi lempengan yang padat dengan menggunakan air pendingin lalu suhu cairan zinc ingot akan turun menjadi ± 250 C.

29 4.1.4 Proses Rolling Mill Rolling atau pengerolan adalah proses pengurangan ketebalan atau proses pembentukan pada benda kerja yang panjang. Proses rolling dilakukan dengan satu set rol yang berputar dan menekan benda kerja supaya terjadi perubahan bentuk. Proses kerja mesin ini yaitu dengan cara memasukan lempengan kedalam wheel mesin rolling, setelah itu setel ketebalan lempengan dengan memutar tuas dan standar ketebalan untuk tipe baterai R6 adalah 4,75 mm, setelah itu hidupkan mesin lalu wheel akan berputar dan menekan lempengan. 4.1.5 Proses Drawing dan Cutting Proses drawing dikerjakan dengan mesin drawing yang berfungsi sebagai penarik lempengan ke mesin cutting, di mesin cutting inilah lempengan akan dipotong sekitar 130 cm dan berat 1,1 ton yang di atur oleh sensor. Waktu yang di perlukan pada proses ini berkisar 4 6 m/menit. Panas dari lempengan di mesin cutting adalah ± 150 C. Setelah lempengan dipotong, akan digulung pada corcoil (tempat penggulung) dengan mesin winder dan akan dibawa dengan hoist. Proses peleburan zinc ingot ini dilakukan selama 24 jam tanpa berhenti, karena apabila dimatikan, memerlukan waktu yang cukup lama untuk memanaskan kembali. Pada lempengan diberikan berupa kode, tanggal, dan bulan. 4.1.6 Proses Coil Aging Proses ini merupakan proses penyimpanan (aging) setelah proses penggulungan pada corcoil, sebelum dilanjukan ke proses selanjutnya. Proses aging ini dilakukan bekisar 4 5 jam.

30 4.1.7 Proses Punch Proses punch dilakukan terhadap lempengan untuk membuat zinc slug. Jenis zinc slugyang di buat sesuai dengan ukuran battery. Bahan baku zinc coil dengan berat 1,1 ton dipindahkan ke tempat aging menggunakan alat angkat hoist dengan kapasitas 2 ton ke mesin punch dan di proses menjadi zinc slug. Kemudian lempengan di tarik dengan menggunakan uncoiler. Uncoiler membantu untuk menarik lempengan melewati mesin punch. Waktu yang di perlukan untuk menghabiskan 1 corcoil dalam proses punch 70 menit. 4.1.8 Proses Lubricating Proses ini adalah proses pelumasan atau melapisi zinc slug dengan bahan tambahan graphite dan boric acid yang di lakukan di dalam mesin mixer, agar supaya zinc slug menjadi licin pada waktu di proses menjadi can pada bagian selanjutnya. Zinc slug dan bahan bahan tambahan di dalam drum dumper dimasukkan kedalam mesin mixer menggunakan alat angkat lift dan hoist dengan kapasitas 1 ton, kemudian dikocok/diaduk selama 20 menit dengan speed 20 putaran/menit. Satu kali proses lubricating memuat zinc slug sebanyak 1 ton. Setelah dilubrikasi, zinc slug akan dikirim ke stasiun berikutnya dengan menggunakan hand pallet atau forklift. Kemudian di taruh di drum penampungan.

31 4.1.9 Proses Press Can Setelah zinc slug di lubrikasi, akan dibuat can untuk masing masing unuran battery yaitu R6, R14, R20. Zinc slug tersebut dimasukkan ke dalam hopper melalui jalur conveyor yang dipanasi oleh heater dengan suhu ± 250 350 C. Pada proses pembuatan can ini, zinc slug yang telah dikerjakan sebelumnya akan di punch sehingga menjadi can (kaleng). Kekuatan tiap punch untuk masing masing zinc slug sama, sesuai dengan spesifikasi. Hasil punch yang telah terbentuk kaleng dipisahkan dengan menggunakan 2 conveyor, di mana kaleng yang baik dikumpulkan di tempat yang telah disediakan dan satu tempat lagi digunakan sebagai wadah untuk menampung potongan kaleng yang tidak sesuai dengan spesifikasi, dan hasil potongan akan dilebur kembali dalam dapur peleburan zinc slug. Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk can (kaleng) adalah ± ½ detik.

32 4.2 PEMBAHASAN PROSES PRODUKSI ZINC CAN TIPE R6 4.2.1 Dapur Pelebur Zinc Ingot INPUT PROSES OUTPUT Bahan baku : Zinc Ingot Pengecekan Zinc Ingot Spesifikasi Zinc Ingot Formulasi Zinc Ingot Bentuk Fisik Zinc Ingot Bahan Recycle Permesinan : Dapur Peleburan Zinc Ingot Mesin Casting Mesin Rolling Mesin Drawing dan Cutting Mesin Winder Coil Aging Pengecekan Tebal Plat Strip Bahan jadi : Zinc Coil Diameter Zinc Coil Bentuk fisik Zinc Coil Proses peleburan zinc ingot merupakan proses pertama kali yang dilakukan untuk memproduksi battery, dimana bahan baku berupa zinc ingot dilebur bersama Timbal (Tb) dengan komposisi 75 gram. 1 ikat zinc ingotmemliki berat 1 ton dan berisi 40 batang. Zinc ingotdimasukan per ton tiap jamnya. Zinc Ingot dan timbal dimasukkan ke dalam mesin pelebur dengan menggunakan conveyor per jamnya dengan berat 1 ton. Di dalam mesin pelebur, sudah terdapat zinc cair, sehingga ketika zinc ingot batangan dimasukkan, zinc ingotbatang akan langsung mencair. Mesin pelebur bisa memuat zinc ingotseberat 12 ton. Temperatur panas mesin berkisar ± 1000 C - 1200 C, sedangkan temperatur dari zinc ingot yang telah melebur itu sendiri adalah ± 470 C 529 C. Bahan Baku : Zinc Ingot (batangan) Timbal (Tb) + Magnesium Recycle Tambahan bahan baku timbal dimaksudkan agar can baterai tidak mudah bocor. Penambahan ini kurang lebih 75 gram untuk setiap batang zing ingot.

33 4.2.2 Mesin Casting Mesin ini berjumlah 2 buah dimana berhubungan dengan mesin pelebur zinc ingot. Mesin casting berguna untuk mencetak hasil peleburan zinc ingot dan timbal menjadi lempengan panjang. Pada saat berada dalam mesin casting, temperatur panas lempengan adalah ± 250 C. Speed casting tersebut mencapai 4,00 m/min - 5,00 m/min. Selanjutnya lempengan panjang akan masuk ke dalam mesin rolling. Ketentuan plat yang di cetak : Tebal : 10 mm Lebar : 120 mm 4.2.3 Mesin Rolling Mesin rolling berjumlah 2 buah, dimana berhubungan dengan mesin casting yang berfungsi untuk mempertipis lempengan sesuai keinginan, biasanya berkisar 4-5 mm. Untuk baterai tipe R6 adalah 4,75 mm. Kecepatan pada proses rolling 260 struck/menit, dan suhu lempengan pada saat di rolling adalah 180 C. Dari mesin rolling dilanjutkan ke mesin cutting melalui mesin drawing. Tabel 4.1. Ukuran Ketebalan Zinc Strip No Ketebalan Tipe 1 3,60 mm R14 2 3,15 mm R20S 3 4,75 mm R6 4 4,80 mm R20H NSP/SPW 5 6,45 mm R03 (Sumber : PT. International Chemical Industry)

34 4.2.4 Mesin Drawing Mesin drawing berhubungan dengan mesin rolling, yang berfungsi untuk menarik lempengan dari mesin rolling ke mesin cutting. 4.2.5 Mesin Cutting Mesin ini berjumlah 2 buah dimana berhubungan dengan mesin cutting berfungsi untuk memotong lempengan menjadi 130 cm, panas pada saat berada di mesin cutting adalah ± 150 C

35 4.2.6 Proses Punch INPUT PROSES OUTPUT Bahan baku : Zinc Coil Dimensi Zinc Coil Bentuk Fisik Zinc Coil Permesinan Aging Roll Mesin Punch Uncoiler Bahan jadi : Zinc Slug Diamensi Zinc Slug Bentuk Fisik Zinc Slug Proses punch dilakukan terhadap lempengan untuk membuat zinc slug. Jenis zinc slug yang di buat sesuai dengan ukuran battery, misal untuk R6, tebal zinc slug adalah 4,75 mm dengan bentuk bulat yang bisa dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.1 Zinc Slug (Sumber: PT. International Chemical Industry, 2006) Bahan baku zinc coildengan berat 1,1 ton dipindahkan ke tempat aging menggunakan alat angkat hoist dengan kapasitas 2 ton ke mesin punch dan di proses menjadi zinc slug. Kemudian lempengan di tarik dengan menggunakan uncoiler.uncoiler membantu untuk menarik lempengan melewati mesin punch. Waktu yang di perlukan untuk menghabiskan 1 corcoil dalam proses punch 70 menit.

36 Hasil dari punch, zinc slug berbentuk bulat. Dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2. Hasil Zinc Slug pada Proses Punch No Bentuk Tebal (mm) Tipe 1 3,15 R20S 2 4,00 R20H NSP/SPW 3 Bulat 3,60 R14 4 4,75 R6 5 6,45 R03 (Sumber : PT. International Chemical Industry) Hasil dari punch terbentuk zinc slug untuk masing masing ukuran battery, zinc slug dimasukkan ke dalam tong, dimana 1 tong memuat 700 kg. Hasil dari punch, lempengan plat ini akan menimbulkan waste.waste adalah sisah gulugan corcoil dalam proses punch, karena bentuknya yang bulat, waste ini akan dilebur pada proses peleburan zinc slug. 4.2.6.1 Aging Roll Tempat plat strip yang akan di proses punching, plat strip ditarik menggunakan feeding roll yang digerakan oleh motor gear.

37 4.2.6.2 Mesin Punch Mesin punch digunakan untuk mencetak lempengan yang telah di buat sebelum menjadi zinc slug (bagian dalam baterai). Dalam proses punch dengan dies set menghasilkan 1 zinc slug tipe R6 dengan tebal 4,75 dan berat 4,43 gr. Untuk menghabiskan 1 coil membutuhkan waktu 70 menit dengan speed 260 pich/menit. Setelah terbentuk zinc slug untuk ukuran baterry R6, dies dimasukkan dalam tong, di mana 1 tong memuat 700 kg. Kebisingan dari mesin ini adalah 95-99dB, sehingga operator yang menggunakan harus memakai ear plug. Spesifikasi mesin : Speed : 260 pich/menit Pisau yang dipakai : Daya press R03 : 9 buah R6 : 9 buah R14 : 5 buah R20 : 4 buah : 80 ton 4.2.6.3 Uncoiler Alat yang berguna untuk menggulung lempengan plat sisa potongan hasil punch. Kemudian akan di leburkan kembali kedalam dapur peleburan.

38 4.2.7 Proses Lubricating INPUT PROSES OUTPUT Bahan baku : Zinc Slug Dimensi Zinc Slug Bentuk Fisik Zinc Slug Permesinan Drum Dumper Mesin Mixer Penampungan Sementara Bahan jadi : Zinc Slug Terlubrikasi Diamensi Zinc slug Bentuk Fisik Zinc Slug Proses ini adalah proses pelumasan atau melapisi zinc slugdengan bahan tambahan graphite dan boric acid yang di lakukan di dalam mesin mixer, agar supaya zinc slug menjadi licin pada waktu di proses menjadi can pada bagian selanjutnya. Zinc coin dan bahan bahan tambahan di dalam drum dumper dimasukkan kedalam mesin mixer menggunakan alat angkat lift dan hoist dengan kapasitas 1 ton, kemudian dikocok/diaduk selama 20 menit dengan speed 20 putaran/menit. Satu kali proses lubricating memuat zinc slug sebanyak 1 ton. Setelah dilubrikasi, zinc slug akan dikirim ke stasiun berikutnya dengan menggunakan hand pallet atau forklift. Kemudian di taruh di drum penampungan. 4.2.7.1 Drum Dumper Untuk menuang zinc slug hasil punch untuk di bawa dengan lori dan dimasukkan ke mixer. Untuk menaikkan lori ke dalam mixer menggunakkan hoist. 4.2.7.2 Mesin Mixer Untuk melubrikasi permukaan zinc slug dengan bahan tambahan grafit dan borinx acid dengan berat tertentu, yang berguna untuk proses pembuatan atau memperlancar di proses selanjutnya (can process). Untuk 1000 kg zinc slug membutuhkan waktu 20 menit dengan speed 20 rpm.

39 4.2.7.3 Penampungan Sementara Setelah zinc slug terlubrikasi pada mesin mixer akan di tampung di penampungan ini sebelum dimasukkan ke drum, kemudian di lanjutkan proses press can pada bagian BC.

40 4.2.8 Proses Pembuatan Can INPUT PROSES OUTPUT Bahan baku : Zinc Slug Terlubrikasi Dimensi Zinc Slug Bentuk Fisik Zinc Slug Permesinan Mesin Impact Press Trimming Bahan jadi : Battery Can Dimensi Battery Can Bentuk Fisik Battery Can Setelah zinc slug di lubrikasi, akan dibuat can untuk masing masing ukuran battery yaitu R6, R14, R20. Zinc slug tersebut dimasukkan ke dalam hopper melalui jalur conveyor yang dipanasi oleh heater dengan suhu ± 250 350 C, dan untuk can tipe R6 235 C. Pada proses pembuatan can ini, zinc slug yang telah dikerjakan sebelumnya akan di press sehingga menjadi kaleng. Kekuatan tiap punch untuk masing masing zinc slug sama, sesuai dengan spesifikasi. Hasil press can yang telah terbentuk kaleng dipisahkan dengan menggunakan 2 conveyor, di mana kaleng yang baik dikumpulkan di tempat yang telah disediakan dan satu tempat lagi digunakan sebagai wadah untuk menampung potongan kaleng yang tidak sesuai dengan spesifikasi, dan hasil potongan akan dilebur kembali dalam dapur peleburan zinc slug. Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk can adalah ± ½ detik. Gambar 4.2 Zinc Can Tipe R6 (Sumber: PT. International Chemical Industry, 2006)

41 4.2.8.1 Mesin Impact Press Mesin ini berfungsi untuk membuat can (kaleng) dari battery tersebut. Kekuatan tiap punch untuk masing masing zinc slugsama, sesuai dengan spesifikasi tipe battery. Mesin ini dijalankan dengan tenaga penggerak motor listrik. Setelah terbentuk can dari zinc slug yang telah di bentuk di mesin press can tadi akan dimasukkan ke dalam mesin trimming. Kekuatan Punch 150 ton Speed Mesin untuk tipe : R6 = 250 spm R14 = 90 spm R20 = 250 spm R03 = 82 spm 4.2.9 Mesin Trimming Proses Trimming adalah proses akhir dari pembuatan zinc can setelah proses zinc canpress, proses ini hanya memangkas bagian atas zinc can dengan mata pisau, agar ukuran tinggi zinc can sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam PT. International Chemical Industry. Mesin ini berfungsi untuk memotong pinggiran can yang tidak sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan agar menjadi rata. Adapun ketentuan dari spesifikasi zinc can tipe R6 dapat di lihat pada tabel 4.3 sebagai berikut. Tabel 4.3 Zinc Can Standar Tipe R6 Parameter Standart Target Tinggi Can 43,90 44,10 mm 43,95 44,05 mm Tebal Dinding 0,27 0,30 mm 0,27 0,29 mm Tebal Dasar 0,37 0,42 mm 0,37 0,40 mm Diameter 13,28 13,35 mm 13,28 13,32 mm Berat 3,67 4,07 gram 3,67 4,04 gram Radius Dalam 0,4 0,6 mm Radius Luar 0,65 0,85 mm (Sumber : PT. International Chemical Industry)