BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi dan dunia bisnis yang sangat melesat ditandai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate. tarif pajak terhadap dividend payout ratio (DPR) perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Namun pemisahan ini mengakibatkan keleluasaan manajemen perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga di Indonesia. Selama krisis finansial global tersebut, sektor

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesejahteraan suatu penduduk dapat tercapai apabila di dalam suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) no.1. sejenis yang rasional. Laporan keuangan ini digunakan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah keuangan perusahaan dapat terjadi dengan berbagai penyebab,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era pembangunan dan pembiayaan saat ini, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebuah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas telah dimulai. Berlakunya ACFTA (Asean

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Perhatian terhadap praktik tata kelola perusahaan (Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan nasional dan internasional. Untuk mewujudkan perusahaan yang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. APBN melalui sektor perpajakan (Candra, 2012). Pentingnya peranan pajak

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di era sekarang ini, keadaan ekonomi selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. dibagi akan dua yaitu fungsi budgetair yaitu pajak sebagai sumber dana bagi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari sebuah perusahaan adalah peningkatan nilai perusahaan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendapatan negara maupun pembiayaan.ibarat sebuah bahtera, berlayar hingga akhirnya mampu berlabuh. APBN menjadi motor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan memiliki beberapa alternatif dalam melakukan pendanaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Isu yang sedang marak diperbincangkan saat ini adalah Good Corporate

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Ketidakpatuhan wajib pajak dapat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai sistem yang lebih baik berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu informasi dari pihak eskternal dan pihak internal dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan terhadap good corporate governance semakin meningkat. Banyak. dikarenakan lemahnya corporate governance (Wardhani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama dengan mendirikan suatu perusahaan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan internal, yaitu dari laba perusahaan saja, tidak akan cukup untuk

BAB I PENDAHULUAN. buku satu periode. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. untuk setiap aktivitasnya agar nilai dari perusahaan menjadi maksimal. Proporsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laba perusahaan dapat digunakan untuk dua hal, yaitu untuk diinvestasikan

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi dan politik yang terjadi pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perusahaan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. pajak adalah beban yang akan mengurangi laba bersih. Perbedaan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai good corporate governance mulai populer khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. melalui Foreign Direct Investment (FDI). Investor menganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Pasar modal perusahaan real estate and property di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tahun Menurut Platt dan Platt (2002) menyebutkan financial distress

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan suatu kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kinerja perusahaan. Pada awalnya corporate governance lahir

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu instrumen hutang yang ditawarkan penerbit (issuer) atau yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagi negara-negara yang ada di dunia ini pajak merupakan unsur penting dan

Disusun Oleh : : Lian Ismaya NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang begitu pesat antar perusahaan telah mewarnai era globalisasi

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur modal merupakan hal yang paling penting dan harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perumahan (suprime mortgage) di Amerika Serikat yang membawa implikasi

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Teori agensi mengistilahkan pemilik sebagai principal, sedangkan manajer

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan keuangannya. Febryani dan Zulfadin (2003) dalam Cornelius

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana peningkatan dana bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan financial distress. Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi dan dunia bisnis yang sangat melesat ditandai dengan tingkat persaingan yang semakin keras, menuntut masyarakat memahami keadaan di masa datang yang didasarkan pada kerangka berpikir yang sistematis. Pola berpikir yang sistematis inilah yang mendorong masyarakat mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Maraknya dunia bisnis memberikan peluang kepada para investor untuk menginvestasikan dana yang dimiliki kepada suatu entitas bisnis. Para investor tentu akan memperoleh dividen yang berasal dari keuntungan perusahaan yang dibagikan dan diterima pada periode berjalan berdasarkan saham yang dimiliki. Dalam pembagian dividen ini akan mengurangi laba ditahan serta kas yang tersedia pada perusahaan, namun distribusi keuntungan kepada para pemilik menjadi tujuan utama dalam suatu bisnis. Permasalahan yang sering timbul dalam pembagian dividen wajib diperhatikan oleh para investor maupun perusahaan yang akan membayarkan dividennya. Jika investor mengharapkan pembagian dividen guna meningkatkan kesejahteraannya, maka perusahaan juga berkewajiban untuk memberikan kesejahteraan pula kepada para pemegang sahamnya. Hal tersebut menarik untuk dibahas ketika suatu kebijakan dividen dijadikan sebagai suatu tindakan yang diharapkan mampu untuk memenuhi tujuan para pemegang sahamnya dan disisi lain diharapkan juga kebijakan dividen 1

2 tersebut tidak menghambat laju pertumbuhan perusahaan. Sebagai seorang calon investor wajib mengenal latar belakang perusahaan serta tata kelola usaha (Good Corporate Governance) perusahaan yang menjadi tujuan investasinya. Tata kelola usaha yang baik harus mencakup transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen serta keadilan. Corporate governance sangat perlu diperhatikan karena dengan tata kelola perusahaan yang baik mampu menghindari terjadinya fraud dalam laporan keuangan. Kasus enron dan krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998 menjadi teguran untuk perusahaan agar lebih memperhatikan tata kelola perusahaannya. Corporate governance pada perusahaan perlu dipertimbangkan oleh calon investor demi kelangsungan investasinya di masa datang. Jika perusahaan mampu mengelola usahanya dengan baik maka perusahaan juga mampu menyejahterakan para investor dan pemegang sahamnya. Peraturan yang melindungi kepentingan investor merupakan faktor penting untuk mencegah penyalahgunaan, pada tingkat perusahaan praktik tata kelola yang baik (good corporate governance - GCG) memberikan perlindungan yang sama terhadap pemegang saham minoritas meskipun praktik GCG tersebut sangat bervariasi antar perusahaan dalam suatu Negara (Mitton, 2004). Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian ialah laba bersih dan arus kas perusahaan. Jika laba bersih perusahaan dianggap mampu untuk membayar dividen, tentu perlu diperhatikan kondisi arus kas yang ada pada perusahaan. Laporan arus kas menyajikan data tentang kemampuan perusahaan membayar

3 hutang, menagih piutang, serta investasi dalam bentuk peralatan dan sebagainya. Kemungkinan besar perusahaan mampu menghasilkan laba tinggi, namun belum tentu perusahaan mampu membayar dividen jika perusahaan tidak dapat mengelola arus kas dengan baik. Perusahaan hanya akan membayarkan dividen jika laba yang didapatkan tinggi dan kas perusahaan mencukupi. Beberapa faktor yang mempengaruhi iklim investasi di Indonesia selain yang telah disebutkan adalah tarif pajak. Salah satu lembaga survey di Jepang yakni JETRO (Japan Export Trading Organization) memberikan gambaran tentang faktor-faktor penghambat investasi di beberapa negara di Asia. Pada Tabel 1, negara Indonesia menjadi negara dengan sistem perpajakan yang rumit dan sulit. Masalah perpajakan di Indonesia memiliki prosentase paling besar dibandingakan dengan negara lainnya. Tabel 1 Problem Utama dalam Investasi (%) Sumber: JETRO (Japan Export Trading Organization) (dikutip dari Kompas, 2006. Daya Saing Kritis Tanpa Perbaikan. Bisnis dan Keuangan. Rabu 15 Februari. hlm 19) Perubahan undang-undang perpajakan di Indonesia perlu diperbaiki khususnya pada undang-undang pajak penghasilan seperti Peraturan

4 pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dengan tarif 1% dan peraturan Nomor 77 Tahun 2013 Tentang Penurunan Tarif Pajak 5% bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka dan memenuhi persyaratan tertentu. Perubahan peraturan perpajakan di Indonesia diharapan mampu memperbaiki iklim investasi, meskipun pajak tidak dapat dijadikan faktor utama dalam keputusan pendanaan, tetapi pada hakekatnya pajak tidak dapat dihindari. Seorang manajemen keuangan memiliki pertimbangan sumber dana perusahaan yang dapat diperoleh dari hutang (debt) atau menerbitkan saham (equity) sebagai struktur modalnya. Jika sumber dana diperoleh dari hutang maka perusahaan juga akan menanggung pembayaran biaya bunga. Biaya bunga dapat mengurangi jumlah pajak terutang sehingga penggunaan hutang dapat menimbulkan keuntungan pajak (tax shields), namun dalam teori trade off jumlah hutang yang besar akan menimbulkan biaya kebangkrutan (finansial distress cost). Penelitian ini bertujuan menguji kembali penelitian yang sudah ada sebelumnya yakni pengaruh laba bersih dan arus kas terhadap kebijakan dividen, dengan menambahkan variabel GCG (Good Corporate Governance ) dan tarif pajak sebagai pengaruh adanya kebijakan dividen. Seorang investor menilai perusahaan dari tata kelola usahanya yang biasa disebut corporate governance, jika tata kelola usahanya baik pasti dapat menghasilkan laba yang tinggi dan perputaran arus kas yang teratur sehingga investor merasa

5 yakin untuk menginvestasikan dananya. Dana yang diinvestasikan akan memperoleh timbal balik berupa dividen. Dividen dihitung berdasarkan dari laba bersih setelah dikurangi pajak penghasilan perusahaan, jika laba bersih mendukung posisi arus kas yang ada maka dividen akan dibagikan, tetapi jika tarif pajak terhitung tinggi maka dividen tidak dibagikan namun laba bersih akan dijadikan sebagai laba ditahan. Keputusan kebijakan dividen ditentukan oleh pemilik modal dengan melihat variabel-variabel yang mempengaruhi. Pemilik tentunya menghindari adanya kebangkrutan (financial deistress cost ) maka perlu adanya laba ditahan dengan mengesampingkan pembagian dividen. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut ; a) Apakah Good Corporate Governance (Kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, komite audit) berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014? b) Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada 2011-2014? c) Apakah laba bersih berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada 2011-2014?

6 d) Apakah tarif pajak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada 2011-2014? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian untuk menunjukkan pengaruh antara Good Corporate Governance (Kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, komite audit), arus kas operasi, laba bersih dan tarif pajak terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Adapun tujuan khususnya yaitu: 1) Untuk menguji pengaruh Good Corporate Governance (Kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, komite audit) terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. 2) Untuk menguji pengaruh arus kas operasi terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. 3) Untuk menguji pengaruh laba bersih terhadap kebijakan dividen pada 2011-2014. 4) Untuk menguji pengaruh tarif pajak terhadap kebijakan dividen pada 2011-2014.

7 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi serta manfaat kepada pihak-pihak berkepentingan, yaitu: 1. Kontibusi Praktis a. Bagi Manajemen Perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan yang mampu digunakan sebagai masukan tentang pengelolaan keuangan yang baik sehingga dapat menghasilkan kebijakan dividen yang optimal. Bagi manager keuangan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan guna mengambil kebijakan pendanaan dalam struktur modal dan/atau kebijakan dividen dengan mempertimbangkan aspek perpajakan, gcg (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,proporsi dewan komisaris independen serta komite audit) arus kas dan laba bersih. Bagi pemegang saham dapat digunakan sebagai informasi tambahan dalam upaya untuk meningatkan nilai tambah. b. Bagi Pemerintah Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pajak yang bertujuan untuk meningkatan investasi pasar modal Indonesia. c. Bagi Investor Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi para calon investor, analis serta pemerhati investasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

8 kebijakan dividen sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan tolak ukur dalam pengambilan keputusan terkait dengan tingkat pengembalian yang berupa dividen perusahaan. Pengambilan keputusan berinvestasi yaitu dengan menentukan perusahaan mana yang akan memberikan return yang lebih besar terutama dari sisi dividen dan perusahaan mana yang mempunyai rasio keuangan yang baik sehingga akan mengurangi tingkat resiko kerugian. 2. Kontribusi Teoritis Penelitian ini mampu digunakan sebagai referensi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya serta menambah perbendarahaan kepustakaan yang nantinya dapat berguna sebagai bahan bacaan dan perbandingan dalam memecahkan masalah serta diharapkan dapat berguna bagi peneliti lainnya yang tertarik terhadap masalah dalam menganalisa kebijakan dividen sehingga dapat menyempurnakan penelitian ini. Penelitian ini juga dapat digunakna sebagai ilmu dalam memperluas pngetahuan guna memperoleh informasi terkait Good Corporate governance (GCG), arus kas operasi, laba bersih, tarif pajak dan kebijakan dividen di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian merupakan bagian yang memaparkan keluasan cakupan dalam penelitian. Cakupan penelitian dibatasi dengan adanya pembatasan materi penelitian, membatasi variabel yang akan diuji, dan

9 membatasi subjek penelitian. Peneliti perlu pembatasan dalam penelitian ini dengan ruang lingkup penelitian sebagai berikut : Peneliti membahas tentang pengaruh Corporate Governance (Kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, komite audit), arus kas operasi, laba bersih serta tarif pajak terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai 2014 yang menerbitkan laporan keuangan serta membagikan dividen secara berturut-turut yang dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Peneliti menggunakan 7 variabel independen dalam penelitiannya yaitu pengaruh kepemilikan institusional, pengaruh kepemilikan manajerial, pengaruh proporsi dewan komisaris independen, pengaruh komite audit, pengaruh arus kas operasi, pengaruh laba bersih, dan pengaruh tarif pajak. Variabel dependen yang digunakan yaitu kebijakan dividen.